Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan
hidayah-Nya, kami diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas Ekonomi
Pertanian dengan judul “KOMODITAS PADI”
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka
dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan kami yang akan datang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Allah SWT yang telah melindungi dan menemani kami setiap saat.
2. Fitriani, S.P.,M.E.P. yang telah memberikan tugas ini.
3. Anggota kelompok yang telah menyusun makalah ini.
Demikianlah laporan ini, harapan kami sangat sederhana, yaitu semoga para
pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang
baru dari makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I. PENDAHULUAN
4
pendapatan bagi lebih dari 21 juta rumah tangga dengan sumbangan pendapatan
sekitar 25-35% (Anonimus, 2006).
Kecamatan Pagelaran merupakan salah satu wilayah di Lampung yang
memiliki lahan pertanian yang luas. Kecamatan ini memiliki penggunaan lahan
yang didominasi oleh sawah dan kebun oleh karena itu, masyarakat di wilayah ini
kebanyakan adalah petani. Petani yang terdapat di Kecamatan Pagelaran ini
menanam tanaman padi berjenis ciherang. Padi ciherang merupakan salah satu
jenis padi yang unggul dan memiliki kualitas yang tinggi yang banyak dikonsumsi
masyarakat tersebut.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sub sistem pra produksi atau input padi
5
2.1 Tanaman padi
a) Persemaian
b) Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan
yang semula keras menjadi data dan melumpur. Hal ini akan membuat gulma
6
mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi baik, lapisan bawah
tanah menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. Dua minggu sebelum
dilakukan pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan organik berupa pupuk
kandang 2 ton/ha dan kompos jerami 5 ton/ha secara merata di atas lahan.
Pengolahan lahan bisa dilakukan dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk
mendapat hasil olahan yang optimal.
c) Penanaman
Terdapat berbagai macam cara penanaman padi, namun lebih disarankan
dengan cara tanam jajar legowo 2 : 1 (40 x (20 x 10) cm. Cara tanam ini akan
memberikan jumlah populasi yang banyak dengan produksi lebih tinggi
dibanding dengan cara konvensional pada umumnya. Selain itu kelebihan cara
tanam ini adalah memudahkan perawatan, mudah mengatur keluar masuk air
karena ada ruang kosong, menekan serangan hama dan penyakit karena
cendCerung lebih terang, serta menghemat biaya pemupukan.
d) Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan
pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang
tumbuh untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah
dengan memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas,
apabila kekurangan bisa dilakukan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat
drainase. Pemupukan adalah tahan pemeliharaan yang paling penting, yaitu
pemberian unsur hara baik makro maupun mikro untuk memenuhi kebutuhan
hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan seimbang dan yang paling
penting alah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara
yang ada dalam tanah. Pengendalian hama dan penyakit juga penting untuk
mendapat hasil yang optimal. Pengendalian harus dilakukan secara alami dan
berkelanjutan sesuai dengan hama dan penyakit yang dihadapi.
e) Panen
Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning
yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat dilakukan
7
secara manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal batang atau
dengan mesin reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen dilakukan
serentak dalam satu lahan untuk mengurangi risiko diserang hama.
A. Perencanaan Menyeluruh
Perencanaan ini memperhatikan keseluruhan sumber daya yang dimiliki
dan yang akan digunakan dalam usaha tani. Perencanaan menyeluruh
memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Merumuskan keuntungan yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan usaha
tani.
b. Menentukan sumber daya yang akan digunakan, meliputi lahan, tenaga
kerja, modal dan peralatan.
c. Identifikasi kendala – kendala yang dihadapi dan kemungkinan upaya
untuk mengatasinya.
d. Perkiraan kebutuhan modal dan upaya untuk pengadaannya.
e. Perkiraan biaya dan pendapatan.
f. Perkiraan arus uang tunai.
8
b. Pengetahuan tentang beberapa biaya bunga yang harus dibayar
apabila menggunakan modal dari luar, misalnya kredit bank.
c. Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan
mengangsur pinjaman dari luar agar kesinambungan usaha taninya
tidak terganggu.
Perencanaan usaha tani harus rasional, artinya sesuai dengan situasi yang
nyata. Perencanaan juga harus flexibel, yaitu disesuaikan dengan situasi
dan keadaan yang dihadapi. Selain itu, perencanaan usaha harus dapat
dinilai dan dengan cepat dapat diambil tindakan yang tepat, serta
menjamin kontinuitas usaha tani. Petani dapat menyusun rencana usaha
taninya secara berkelompok dengan bimbingan petugas penyuluh
pertanian atau petugas yang secara berkala berkunjung ke kelompok tani.
Petugas penyuluh biasanya siap mendampingi petani dalam pelaksanaan
usaha taninya.
B. Anggaran Kegiatan
Anggaran kegiatan meliputi hal – hal berikut :
a. Produk yang akan diusahakan dan bagaimana memproduksi.
b. Daftar kebutuhan sumber daya per unit kegitan.
c. Kuantifikasi hubungan antar kegiatan, misalnya kebutuhan
pengembalian.
d. Daftar kendala yang bukan sumber daya, misalnya pemasaran.
9
e. Daftar biaya tetap.
C. Anggaran Penggunaan Sumber Daya
Usaha tani akan sukses jika segala kegiatan yang akan dilakukan
disusun dalam suatu rencana. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan
segala macam sumber daya, terutama penggunaan tanah dan tenaga kerja.
Perencanaan anggaran sumber daya yang layak ditinjau dari segi teknis dan
ekonomis memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Lahan
a. Lahan yang dibutuhkan tidak lebih luas dari lahan yang dikuasai oleh
petani.
b. Jenis tanaman yang ditanam sesuai dengan jenis tanah dan kesuburan
tanah atau lahan.
c. Perencanaan mencakup penentuan luas per kegiatan, penentuan jadwal
tanam dan lamanya pertumbuhan, serta urutan tanam.
2. Tenaga Kerja
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar
tanaman tersebut mampu tumbuh/berkembang dan menghasilkan hasil
10
memuaskan. Faktorproduksi dikenal pula dengan istilah input dan korbanan
produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi
yang diperoleh. Kembali Macam-macam faktor produksi dibagi menjadi empat
yaitu:
1. Tanah (land)
2. Tenaga Kerja (labour)
3. Modal (capital)
4. Manajemen (science and skill)
1. Tanah ( land)
11
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang
penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah
yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga
kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja adalah :
Tersedianya tenaga kerja Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja
yang cukup memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu
disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga jumlahnya
optimal. Jumlah tenagakerja yang diperlukan ini memang masih banyak
dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenagakerja, jenis kelamin,
musim dan upah tenagakerja.
3. Modal (capital)
12
panjang(Soekartawi,2003). Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau
modal variabel adalah biaya yang dikeluarkandalamprosesproduksi dan
habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya
produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau
yang dibayarkan untuk pembayaran tenagakerja. Besar kecilnya modal
dalam usaha pertanian tergantung dari :
13
3.2 Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2004), data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumbernya, seperti melalui orang lain atau dokumen. Data yang
kami gunakan adalah data primer yang bersumber dari pengusaha Tani Padi
dengan metode wawancara dan dokumentasi di Desa Gumuk Mas
𝑁𝑏−𝑁𝑠
Penyusutan = 𝑛
100−%𝑁𝑠
X= 𝑁
14
%Ns : nilai sisa terhitung persen dari nilai
Biaya tenaga kerja dihitung dengan mengkorensikan semua tenaga kerja
pria dewasa berdasarkan nilai HKP (hari kerja pria) dikalikan dengan besarnya
tingkat upah minimum yang berlaku. Pria = 1 HKP dan wanita = 0.8 HKP
b. Biaya total
TC = TFC + TVC
Keterangan:
TC = Total Cost (biaya total)
TFC = Total fixed cost (biaya tetap total)
TVC = Total variabel Cost (biaya ariabel total)
TR = P.Q
Keterangan:
TR : Total revenue (penerimaan total)
P : Harga output (Rp)
Q : Total output fisik (kg)
𝜋 : keuntungan
Q : produksi yang dihasilkan (quantity)
P : Harga jual produk (Price)
TFC : Total fixed cost
TVC : Total variabel cost
d. R/C rasio
15
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
R/C rasio = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
Usaha dikatakan efisien apabila nilai R/C rasio lebih besar dari satu,
semakin besar nilai R/C rasio maka menunjukkan semakin tinggi
keuntungan usaha tani tersebut.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok Kabupaten
Tanggamus.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan
Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Negeri Sakti, Kecamatan
Gedong Tataan, Kecamatan Waylima, dan Kecamatan Kedondong
Kabupaten Pesawaran.
18
4.3 Sistem usahatani
Sistem usahatani yang dilakukan dengan luas lahan rata-rata 0,25-2 hektar adalah
menggunakan benih padi ciherendan mendapatkan informasi dari anggota kelompok
petani. Pupuk yang digunakan untuk tanaman padi adalah pupuk Urea,Kcl, dan
Sp36 dan pestisida yang digunakan untuk regent. Biaya variabel dapat di lihat
sebagai berikut :
Biaya Satuan Jumlah Harga/satuan Total
Benih Kg 11.7 Rp 2.000 Rp 23.400
Pupuk Urea Kg 79.25 Rp 3.225 Rp 289. 275
Pupuk KCL Kg 76.75 Rp 3.240 Rp 248.670
Pupuk Sp36 Kg 43,85 Rp 3.100 Rp 135.935
Pestisida regent Botol 1 Rp 350.000 Rp 350.000
Total Rp 1.047.280
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa biaya variabel (biaya bahan
produksi) yang dikeluarkan oleh para petani di desa Gumuk Mas dengan jumlah 20
responden sebanyak Rp 1.047.280. Jumlah biaya terkecil yang dikeluarkan oleh 20
responden adalah benih padi ciherang dengan jumlah Rp 23.400 dan biaya yang di
keluarkan yang besar adalah pestisida regent dengan Rp 350.000.
19
Tenaga kerja dalam pengolahan lahan adalah tenaga kerja tetap
dan harian. Tenaga kerja tetap yang berjumlah 2 orang dan
tenaga kerja yang harian Jenis pekerjaan harian yang di
lakukan para petani seperti : pengolahan lahan, penanaman,
pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan tanaman padi.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 20 responden yang paling
banyak yang dikeluarkan adalah biaya tenaga kerja petani adalah untuk
membiayai tenaga kerja pengendalian hama dan penyakit.
4.5 Produksi
Keterangan Satuan Jumlah Harga Total
Penerimaan
Penjualan padi Kg 880 kg Rp. 4.500 Rp. 3.960.000
Pengeluaran
a. Biaya tetap
Penyusutan Rp. 387.500
Biaya pajak tahun 1,7 ha 45.925 Rp. 78.000
20
TFC Rp. 17.623.875
b. Biaya variabel
Benih Kg 11,7 2.000 23.400
Pupuk UREA Kg 79,2 3.225 255.420
PS36 Kg 43,85 3.200 140.320
Pupuk KCL Kg 76,75 3.240 248.670
Pestisida regent Botol 1 350.000 350.000
TVC Rp. 670.050
TC (Total Biaya) Rp. 3.907.888
Keuntungan Rp . 7.747.113
R/C RATIO 3,399458
B/C RATIO 2,399458
AVC Rp. 1.308
BEP (Unit) 5217
BEP (Rupiah) Rp. 23.475.710
Tabel 1.3 Menunjukkan bahwa biaya total yang dikeluarkan dalam usaha
padi sebesar Rp. 3.907.888. Total penerimaan yang diperoleh dalam usaha padi
sebesar Rp. 3.960.000. keuntungan yang diperoleh sebesar Rp . 7.747.113 dengan
R/C Ratio sebesar 3,399458 artinya usaha padi di kecamatan pagelaran
mengalami keuntungan. Dengan B/C Ratio sebesar 2,399458 yang artinya usaha
padi mendapatkan keuntungan.
Nilai BEP unit padi pada kecamatan Pagelaran sebesar 5217, berarti usaha
padi mengalami keuntungan dengan rata-rata luas lahan sebesar 1,7 ha. Nilai BEP
Rupiah pada kecamatan Pagelaran sebesar Rp. 23.475.710, yang artinya juga
usaha padi pada kecamatan Pagelaran mendapatkan keuntungan.
4.6 Permodalan
21
4.7 Kelembagaan Pertanian
4.8 Inovasi
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut :
22
Total penerimaan yang diperoleh dalam usaha padi sebesar
Rp11.655.000. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 7.747.113-,.
5. Para petani di desa Gumukmas kecamatan pagelaran kabupaten
Pringsewu kebanyakan menggunakan hasil panennya untuk
dikonsumsi sendiri.
6. Sistem pertanian yang dilakukan petani termasuk ke dalam ciri-ciri
pertanian modern dengan iklim dan cuaca berpengaruh pada proses
kegiatan usahatani dan menggunakan sistem irigasi pada saat musim
kemarau. Sistem irigasi di desa Gumukmas kecamatan Pagelaran
kabupaten Pringsewu masih kurang maksimal, maka dari itu
petani harus menyedot air dari sumber mata air terdekat dengan lokasi
sawahnya untuk memenihi kebutuhan pengairan lahan, sehingga
akanm menambah biaya para petani.
7. Inovasi yang digunakan petani padi di desa Gumukmas kecamatan
pagelaran kabupaten Pringsewu ini baru sebatas pembajakan lahan
yang tadinya dengan sapi sekarang sudah menggunakan traktor.
5.2 Saran
Di desa Gumuk Mas masih menerapkan pertanian sub sistem, hal ini
merupakan sebuah permasalahan, sebaiknya dengan luasnya lahan petanian yang
dimiliki, petani memproduksi padi untuk di pasarkan juga sehingga membantu
pasokan bahan pangan bagi masyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Alih bahasa Bob
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180117/99/727664/inilah-jalur-distribusi-beras-
hingga-ke-konsumen (15 oktober 2019)
https://jaenuriblog.wordpress.com/2017/11/05/faktor-faktor-produksi-pertanian/
(17 oktober 2019)
LAMPIRAN