Anda di halaman 1dari 2

Jakarta, CNN Indonesia -- ST Burhanuddin membantah dirinya diangkat sebagai Jaksa Agung

oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena terafiliasi dengan PDIP. Burhanuddin menyebut
dirinya berasal dari kalangan profesional, bukan kader partai politik.

"Enggak ada (titipan PDIP), saya diambil profesional, sama sekali tidak," kata Burhanuddin di
Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/10).

Burhanuddin menegaskan bukan anggota PDIP ataupun partai politik lainnya. Ia juga tak
memiliki kartu anggota dari partai manapun. Sebelum jadi orang nomor satu di Korps Adhyaksa,
Burhanuddin terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara lalu
pensiun sejak 2014 lalu.

"Tidak sama sekali. Apalagi KTA, kantornya saja tidak tahu," ujarnya.

Lihat juga:
NasDem Komentari Jaksa Agung Baru Adik Politikus PDIP
Burhanuddin mengakui dirinya adalah adik dari politikus PDIP TB Hasanuddin. Namun posisi
kakaknya di partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tak terkait dengan pengangkatannya
sebagai jaksa agung.

"Apakah misalnya kakak saya tokoh PDIP apakah saya tidak boleh? Jangan terus bapak saya
tokoh PDIP kemudian hak keperdataan saya hilang," tuturnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan akan mempelajari dahulu tugas-tugas sebagai Jaksa
Agung. Menurutnya, salah satu yang menjadi prioritas tugasnya adalah memperbaiki sistem di
internal Kejaksaan Agung.

"Saya empat tahun ninggalin (kejaksaan), saya akan pelajari itu, saya tidak mau asal terobos, tapi
pasti langkah saya lebih panjang," ujarnya.

Lihat juga:
Surya Paloh Tak Kecewa Jaksa Agung Tak Diberikan ke Nasdem
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Irma Suryani Chaniago meminta ada
konsistensi dalam pemilihan sosok jaksa agung.

Pernyataan ini disampaikan Irma menyikapi penunjukan ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung.
Sosok tersebut diketahui merupakan adik kandung dari politikus PDIP TB Hasanuddin.

"Sebaiknya kita konsisten," kata Irma kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/10).

Irma menyatakan bahwa konsistensi itu penting mengingat sebelumnya pernah diributkan agar
sosok Jaksa Agung tidak berasal dari partai politik tertentu. Kala itu diributkan karena
dikhawatirkan akan menjadi alat partai.

Lihat juga:
Rekam Jejak ST Burhanuddin, Jaksa Agung Baru Pilihan Jokowi
Pembicaraan tentang hal tersebut juga tak lepas dari sosok Muhammad Prasetyo. Dia merupakan
mantan kader NasDem yang menjadi Jaksa Agung di periode pertama kepemimpinan Presiden
Joko Widodo periode pertama.
"Kemarin pada ribut jika Jaksa Agung dari partai atau diusung oleh partai akan menjadi alat
partai. Sebaiknya, mari sama-sama konsisten," ucap Irma. (fra/osc)

Bagikan :

Anda mungkin juga menyukai