DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ANDI NUR AZIZAH S (L041 17 1307)
ANDI BULQIES RHAMADANI (L041 17 1308)
BISMAR HIMAWAN (L041 17 1309)
RIZWAN SYAWAL (L041 17 1310)
ANDI MUHAMMAD NAUFAL (L041 17 1311)
KARMILA KAHAR (L041 17 1312)
FAUZIYAH SALSABILYANA (L041 17 1313)
NUR ISLAH SUGIANTO (L041 17 1314)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.
Shalawat serta salam kami kirimkan kepada Rasululah SAW. yang telah
membimbing dan mengarahkan umatnya ke jalan yang lebih baik dari dahulu.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dari pembaca
mengenai “Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup”.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran
rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk
mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara.
Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut
Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).
Adapun ilmu yang secara khusus mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup
dinamakan ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi ini bertujuan untuk mempermudah
pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup serta mempermudah dalam
mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu taksonomi ini senantiasa berkembang
dari masa ke masa, sehingga muncul tokoh – tokoh baru dalam taksonomi dan pendapat –
pendapat serta teori – teori tentang taksonomi. Ilmu taksonomi ini melahirkan berbagai
sistem klasifikasi yang berbeda – beda sesuai dengan dasar yang digunakan dalam
kegiatan tersebut.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui lebih lanjut tentang
bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu penulis berusaha untuk
memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah yang berjudul
“Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup”. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan
memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.
I. 2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu :
a) Apakah yang dimaksud dengan sistem klasifikasi makhluk hidup?
b) Apakah tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhluk hidup?
c) Bagaimanakah sejarah dan dasar-dasar klasifikasi?
d) Bagaimanakah proses klasifikasi?
e) Bagaimanakah sistem klasifikasi makhluk hidup?
f) Bagaimanakah tingkatan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup?
I. 3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi makhluk hidup.
b) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhluk hidup.
c) Untuk mengetahui sejarah dan dasar-dasar dalam mengklasifikasi makhluk hidup.
d) Untuk mengetahui proses klasifikasi makhluk hidup.
e) Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup.
f) Untuk mengetahui bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup.
1. 4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :
a) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai sistem
klasifikasi makhluk hidup.
b) Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan
makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri
serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian Nama
Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi.
Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan
sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya
nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami.
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu
daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus
diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam
pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan
spesies)
1. Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum).
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil.
3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkanNama spesies harus
ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau
lainnya).
4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies,
melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah spesies.
6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya
jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
Kingdom Plantae
Kingdom tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari
bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Ganggang,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan.
Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam
kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.
Kingdom Animalia
Kingdom hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
Contohnya adalah hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing
(Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda),
hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan
bertulang belakang (Chordata).
Kingdom Fungi
Kingdom jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan
secara heterotrof dengan cara menyerap makanan (Absorpsi). Jamur dibedakan
karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel
tumbuhan melainkan dari bahan kitin. Jamur mendapatkan makanan dari makhluk
hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telah
mati (Saprofit).
Kingdom Plantae
Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya
sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.
Kingdom Animalia
Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara
heterotrof dengan cara memakan organisme lain.
Sayangnya, sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang
termasuk ke dalam makhluk hidup tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun.
Hal tersebut tidak lain karena bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak
memiliki inti sel. Terlepas dari itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan
adanya kemajuan dalam sistem klasifikasi. Organisme bersel satu atau multiseluler
sederhana telah memiliki kingdom tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut
memiliki ciri yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan.
Kingdom Monera
Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga disebut
organisme prokariotik. Contoh dari kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang
biru-hijau.
Kingdom Fungi
Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi
Kingdom Plantae
Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan paku,
dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam kingdom ini.
Kingdom Animalia
Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom
animalia.
Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop
kebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Namun, dari
bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga
ahli mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.
Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber
karbon yang sederhana dan hidup di lingkungan biasa
Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim,
misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi, atau di
tempat yang asam.
Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal.
Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air tawar, air laut, daerah lembab, atau
pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan
(Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista hidup di air
karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari
kekeringan.
Kingdom Fungi
Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran
sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara
saprofit atau parasit.
Kingdom Plantae
Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai membran inti
(Eukariotik) yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada
umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan
tidak kawin.
Kingdom Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk
kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang
tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.
II. Lycophyta
Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp
sporanya dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah
selama 9 tahun, dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit
biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora. Selaginella sp
merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora (megaspora/gamet betina
dan mikrospora/gamet jantan).
III. Sphenophyta
Sphenophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai
akar; batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika.
Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
IV. Pterophyta
Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan
subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil
(daun penghasil spora). Contohnya: Adiantum cunatum (paku suplir untuk hiasan),
Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung),
Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).
a. Gramineae (Poaceae)
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang, batang bulat beruas-ruas dan
berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. Daun
melekat langsung pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir. Beberapa
bulir mrembentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh angin.
Contonya adalah jagung, tebu, padi dan alang-alang.
b. Cyperaceae
Ciri-ciri tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar rimpang,
batang segitiga dan tidak berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan terletak di
pangkal batang. Contohnya: rumput teki.
c. Liliaceae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini
merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi daum
berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk bahan
kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang dimanfaatkan
untuk bumbu masakan.
d. Palmae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang, daun
menyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya: kelapa,
aren, dan salak.
e. Zingiberaceae
Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi
sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat sebagai
bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.
f. Cannaceae
Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal dan
berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.
g. Orchidaceae
Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun
berubah menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.
h. Pandanaceae
Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak, batang
bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan ini
kadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas tanah.
Contohnya: pandan wangi.
i. Musaceae
Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang
semu, yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batang
aslinya berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak
dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang
b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)
Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar atau
membelit. Contoh: ketela pohon dan karet.
c. Mimmosaceae
Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga berbentuk
bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si
kejut), Leucaena glauca (petai cina).
e. Labiatae
Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota dan
kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.
f. Convolvulaceae
Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan
bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.
g. Myrtaceae
Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan
jambu biji.
h. Moraceae
Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu
yang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah.
Contoh: nangka dan beringin.
i. Rutaceae (jeruk)
Daunnya mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali, dan jeruk
nipis.
j. Rubiaceae
Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.
l. Bombaceae
Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna menarik.
Contoh: durian.
n. Verbenaceae
Contahnya tanaman jati.
o. Annonaceae
Contahnya srikaya dan sirsak.
p. Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-
timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.
q. Asteraceae
Tumbuhan yang mempunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bunga
tengah dan bunga tepi). Conthnya: bunga matahari dan kenikir.
2) Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh,
sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri
dari kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:
a. Pisces (ikan) yaitu jenis hewan yang hidup di air, bernafas dengan insang, contoh:
ikan louhan.
b. Amphibia, yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan kulit.
Contoh : katak.
c. Reptilia yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan paru- paru,
contoh: komodo.
d. Aves (burung), yaitu hewan yang memiliki bulu, ekor, badan, leher dan kepala,
berkembang biak dengan cara bertelur, contoh: penguin.
e. Mamalia, jenis hewan yang menyusui anaknya. Bernafas dengan paru- paru. Contoh:
kera.
·Kingdom Chromista
Pada tahun 2015, sebuah jurnal ilmiah taksonomi dengan judul "A Higher Level
Classification of All Living Organisms" dengan author Michael A. Ruggiero, dkk (salah
satunya juga Cavalier-Smith) melakukan revisi sistem klasifiksi yang melibatkan sekitar
3.000 ahli taksonomi dunia dan berdasarkan konsensus Taxonomic Outline of Bacteria
and Archaea (TOBA) dan the Catalogue of Life menyatakan bahwa archae dan bacteria
dipisah menjadi kingdom yang berbeda.
Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini
dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan
dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua
golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista),
Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan
Archaebacteria.
Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini lebih adalah lebih detail. Lahir
kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi
dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta,
Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom
asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji
melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang
berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom
chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista
lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari
kingdom sebelumnya.
Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin
mengelompokan organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka
makin besar pula tingkat kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam
suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi
makhluk hidup secara individual yang menggambarkan kekerabatan.
2. Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup yaitu untuk mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, mengetahui
ciri-ciri untuk mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup tersebut.
Kemudian untuk manfaat dari sistem klasifikasi yaitu untuk memudahkan
mempelajari setiap makhuk hidup yang beraneka ragam.
3. Klasifikasi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Yunani bernama
Aristoteles (384-422), kemudian dikembangkan oleh John Ray dan
Carollus Linnaeaus. Kemudian dasar-dasar pengklasifikasian terdiri dari
persamaan dan perbedaan yang dimiliki, ciri morfologi dan anatomi,
manfaat, ukuran, habitat, dan cara hidupnya, biokimia serta kesamaan
genetiknya.
4. Proses klasifikasi terdiri dari tiga tahap, yaitu pencandraan, (Identifikasi),
pengelompokan dan pemberian nama menggunakan tata nama Binomial
Nomenclature.
5. tingkatan takson pada makhluk hidup terdiri dari 25, namun yang umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hanya tujuh, yaitu
kingdom/regnum, filum/divisio, classis, ordo, family, genus dan species.
6. Sistem klasifikasi makhluk hidup telah mengalami perkembangan
sebanyak lima kali, mulai dari sistem klasifikasi dua kingdom, tiga
kingdom, empat kingdom, lima kingdom dan enam kingdom yang terdiri
dari kingdom animalia, kingdom plantae, kingdom protista, kingdom
fungi, kingdom archaebacteria, dan kingdom eubacteria. Namun yang
terbaru terdapat klasifikasi tujuh kingdom dengan penambahan satu
kingdom yaitu kingdom chromista.
DAFTAR PUSTAKA
Lumowa, sonja V.T. 2012 . Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi. Universitas
Mulawarman: Samarinda.
Karmana Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XII SMA/MA
program IPA. Bandung : Grafindo
Rahmawati Diah. 2001. Pelajaran Biologi SMU 3. Surakarta : PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri