Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Farmakokinetika didefenisikan sebagai setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat,
yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu resopsi, transpor, biotransformasi ( metabolisme ) ,
distribusi dan ekskresi. Dalam arti sempit farmakokinetika khususnya mempelajari
perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan perubahan-perubahan konsentrasi dari obat
dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu.

1.2 Tujuan Percobaan


- Untuk menentukan panjang gelombang sulfadiazin
- Untuk menentukan linieritas kurva kalibrasi
- Untuk menentukan panjang gelombang furosemida
- Untuk menentukan persamaan regresi

1.3 Manfaat Percobaan


- Agar praktikan dapat menentukan panjang gelombang sulfadiazin
- Agar praktikan dapat menentukan linieritas kurva kalibrasi
- Agar praktikan dapat menentukan panjang gelombang furosemida
- Agar praktikan dapat menentukan persamaan regresi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Bahan

2.2.1 Aquadest

- Nama Resmi :Aqua destilata


- Nama Lain : air suling
- Rumus Molekul : H2O
- Berat Molekul : 18
- Pemerian : Cairanitdak berwarna, tidak berasa, dan tidak mempunyai bau.
- Penyimpanan : da;am wadah tetutup baik.
- Kegunaan : sebagai pelarut.
(Ditjen POM, 1995)

2.2.2 Furosemida

- Nama Kimia : Asam-4-kloro-N-furfuril-5-sulfamoilantranilat


- Nama Lazim : Furosemidum, Furosemida
- Rumus Kimia : C12H11C1N2O5S
- Berat Molekul : 330,74
- Pemerian : Serbuk hablur, putih, atau hampir putih, tidak berbau, hampir
tidak berasa.
- Kelarutan : Praktis itdak larut dalam air dan dalam kloroform P, larut
dalam 75 bagian etanol (95 %) P dan dalam 850 bagian eter P, larut dalam larutan
alkali hidroksida,
- Dosi Maksimum : 40 mg
(Ditjen POM, 1995)
2.2.3 HCl

- Nama Resmi : Acidum Hydrochloridum


- Nama Lain : Asam Klorida
- BM/RM : 36,46 g/mol
- Rumus molekul : cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang, jika
diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bsu hilang.
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
(Ditjen POM, 1995)

2.2.4 Kalium Dihidrogen Fosfat

- Nama Resmi : Kalii dihidrogen fosfat


- Nama Lain : Kalium dihidrogen fosfat
- RM : KH2PO4
- Pemerian : Serbuk Hablur putih
- Penyimpanan : Dalam wadag tetutup baik
- (Ditjen POM, 1995)

2.1.5 NaCl

- Nama Resmi : Natrium Chloridum


- Nama Lain : Natrium klorida
- Berat Molekul : 32,04 g/mol
- Rumus Molekul : NaCl
- Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
rasa asin.
- Kelarutan : Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam air
mendidih, larut dalam gilerisn, sukar larut dalam etanol
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
- (Ditjen POM, 1995)

2.1.6 NaOH

- Nama Resmi : Natrii hydroxydum


- Nama Lain : Natrium Hidroksida
- Berat Molekul : 40,00 g/mol
- Rumus Molekul : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,
rapuh, dan mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap CO2
- Kelarutan : Sangat mudah Larut dalam air dan etanol (95 %)
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
(Ditjen POM, 1995)

2.1.7 Sulfadiazin

- Nama Kimia : N-2-piridinil sulfanilamide


- Nama Lazim : Sulfadiazinum?sulfadiazine
- Rumus kimia : C16H10N402S
- BM : 250,27
- Pemerian : Putih, putih kekuningan atau putih agak merah jambu,
hampir tidak berbau, tidak berasa.
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95 %) P dan dalam aseton P, mudha larut dalam asam mineral encer
dan dalam larutan alkali hidroksida.
- Dosis maksimum : Sekali 2 g, sehari 8 g
- (Ditjen POM, 1995)
2.2 Uraian Umum

2.2.1 Prinsip Dasar Farmakokinetika

Farmakokinetika didefenisikan sebagai setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap

obat, yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu resopsi, transpor, biotransformasi

( metabolisme ) , distribusi dan ekskresi. Dalam arti sempit farmakokinetika khususnya

mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan perubahan-perubahan

konsentrasi dari obat dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu

(Tjay dan Kirana, 2007).

Proses-proses farmakokinetik yang dilakukan di dalam tubuh terhadap obat

1. Sistem Transfor, guna mentrasfor obat ke tempat yang tepat di dalam tubuh, zat aktif

diolah menjadi suatu bentuk khusus. Ada dua bentuk transfor utama, yaitu secara

local dan secara sistemis. Transfor obat memegang peranan secara pasif atau aktif.

2. Resorpsi, umumnya penyerapan obat dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung melalui

filtrasi, difusi atau transfor aktif. Molekul besar, terutama zat lemak, diangkut dengan

system limfe ke darah. Kecepatan resorpsi tergantung bentuk pemberian obat, cara

pemberian dan sifat fisko-kimiawi. Resorpsi dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung

cepat bila obat diberikan dalam bentuk terlarut (obat cairan, sirop, atau obat tetes).

3. Biotransformasi, dasarnya setiap obat merupakan zat asing bagi tubuh yang tidak

diinginkan,
4. Distribusi, sering distribusi obat tidak merata akibat beberapa gangguan, yaitu adanya

rintangan, misalnya rintangan darah-otak, terikatnya obat pada protein darah atau

jaringan dan lemak.

5. Ekskresi, pengeluaran obat atau metabolit dari tubuh terutama dilakukan oleh ginjal

melalui air seni.

Studi dari farmakokinetika meliputi dua experimental dan pendekatan teori. Aspek

eksperimetal farmakokinetika melibatkan pengembangan dari teknik sampel bioogi,

metode analitik untuk pengukuran dari obat dan metabolit, dan prosedur yang

memanipulasi dan pengumpulan data. Aspek teoritis dari farmakokinetika melibatkan

pengembangan model farmakokinetik yang memprediksi disposisi obat setelah pemberian

obat. (Shargel dan Andrew,1999).

Anda mungkin juga menyukai