Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam hidupnya
akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi kebutuhannya,
membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang lain untuk
melakukannya, dalam hal ini perawat.
2. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial,
spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan meuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari – hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi,
keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan
keperawatan yang dilakukan.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik
terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial
– spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat
manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi
semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan
atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status
ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan
kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner
aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan
asuhan keperawatan.
3. Konsep Sehat-Sakit
Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan
dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang
akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status
kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap
setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan
asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan
dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur
dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam
setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam
melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun hal-hal yang
berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa jadi baik
lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir, menganalisa dan membuat
kesimpulan selama interaksi sesuai dengan sifat lingkungan yang mungkin saja
berupa lingkungan hidup baik individu lain maupun proses berfikir dalam diri
seseorang yang ikut mempengaruhi lingkungan internal seseorang.
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang
bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan
dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga
tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
2. Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang
konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien
disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan
didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya
stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian
tindakan keperawatan).
Neuman membayangkan sebuah 3 tahap proses keperawatan:
Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and
with consideration given to five variables in three stressor areas.
Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian
menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima
variabel penekan dalam tiga wilayah.
Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take
account of patient's and nurse's perceptions of variance from wellness.
Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan
memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.
Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and
achieved through primary, secondary and tertiary interventions. Hasil
Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan lima variabel,
dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier
intervensi
3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson
a. Manusia :
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem
biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis
sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem
perilaku). Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari
bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa
behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang
kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku ,
integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali
keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
b. Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku
individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya. Dalam teori
Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system
perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi
oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. System
perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor
lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang
menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun
kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika
lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang
baik.
c. Kesehatan
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara
fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang
mencapai stabilitas dan kenyamanan. Johnson memandang kesehatan sebagai
suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh
factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai
yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person
bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling
ketergantungan subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha
mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku
fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system
membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi
yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan
penyembuhan.
d. Keperawatan
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan
equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien
secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah mempertahankan
keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy
a. Manusia
Manusia sebagai penerima pelayanan asuhan keperawatan mencakup individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat. Roy mengungkapkan bahwa manusia
merupakan suatu sistem adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-
psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta
berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat.
Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.
b. Lingkungan – Stimulus
Menurut Roy lingkungan merupakan konsep utama dalam interaksi manusia
secara konstan. Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu
maupun kelompok.
c. Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses berfungsinya manusia karena
terjadinya adaptasi terus-menerus. Digambarkan oleh Roy dari mulai rentang
kematian sampai pada puncak kesehatan, dengan sehat normal ada di tengah.
Kesehatan rendah sebagai hasil dari maladaptasi terhadap perubahan
lingkungan. Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit,
yang merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
d. Keperawatan
Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses interpersonal yang
diawal adanya kondisi maladaptasi akibat perubahan lingkungan baik internal
maupun eksternal. Manusia sebagai sistem, berinteraksi dengan lingkungan
dan mengatasi lingkungan melalui mekanisme adaptasi bio-psikososial.
Adaptasi di tingkatkan bila terjadi peningkatan atau pengurangan pemenuhan
kebutuhan. Di dalam menghadapi perubahan atau stimulus, manusia harus
menjaga integritas dirinya dan selalu beradaptasi secara menyeluruh (holistik
adaptive system). Tindakan keperawatan diarahkan untuk mengurangi atau
mengatasi dan meningkatkan kemampuan adaptasi manusia. Peran perawat
adalah memfasilitasi potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam
menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan
homeostatis atau integritasnya. Perubahan atau stimulus yang menimbulkan
akibat pada manusia dibagi menjadi tiga, yaitu:
Fokal; yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan manusia (saat
ini).
Konstekstual; yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik
internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat
diobservasi, diukur dan secara obyektif dilaporkan. Rangsangan ini
muncul secara bersamaan di mana dapat menimbulkan respons negatif
pada stimulus fokal (presifitasi).
Residual; berupa ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi
yang ada tetapi sukar untuk diobservasi, meliputi kepercayaan, sikap, sifat
individu berkembang sesuai dengan pengalaman masa lalu yang dapat
membantu untuk belajar toleransi terhdap suatu.
5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King
a. Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu
ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi,
perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan.
Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya
Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri
mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat
dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan
b. Lingkungan :
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan
memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.
Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi
denganlingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti
bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh
interaksi individu denganmasyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai
totalitas orang dalam membuattransaksi dengan individu dan benda-benda di
lingkungan.
c. Kesehatan :
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan
manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor
lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-
sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Kesehatan di pandang sebagai bagian
dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi
pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Kesehatan merupakan fungsi
bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
d. Keperawatan :
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara
perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi
keduanya dan kondisi keperawtan. Proses interaksi perawat-klien melibatkan
komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.
Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic
Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan
kesehatan agar perannya dapat berfungsi
DAFTAR PUSTAKA