Gerontik Kel 5
Gerontik Kel 5
BAB I .......................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................................................3
A. Pengkajian ............................................................................................................................................6
BAB IV .................................................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 15
BAB V.................................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ...................................................................................................................................... 16
BAB 5 .................................................................................................................................................... 18
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
3. Volume dan kapasitas paru menurun. Hal ini disebabkan karena beberapa
faktor: (1) kelemahan otot nafas, (2) elastisitas jaringan parenkim parts
menurun, (3) resintensi saluran nafas (menurun sedikit). Secara umum
dikatakan bahwa pada usia lanjut terjadi pengurangan ventilasi paru.
4. Gangguan transport gas.
Pada usia lanjut terjadi penurunan Pa02 secara bertahap, yang
penyebabnya terutama disebabkan adanya ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi. Selain itu diketahui bahwa pengambilan 02 oleh darah dari alveoli
(difusi) dan transport 02 ke jaringan-jaringan berkurang, terutama terjadi
pada saat melakukan olah raga. Penurunan pengambilan 02 maksimal
disebabkan antara lain karena : (1) berbagai perubahan pada jaringan
paru yang menghambat difusi gas, dan (2) karena berkurangnya aliran
darah ke paru akibat turunnya curah jantung.
5. Gangguan perubahan ventilasi pain.
Pada usia lanjut terjadi gangguan pengaturan ventilasi paru, akibat adanya
penurunan kepekaan kemoreseptor perifer, kemoreseptor sentral
ataupun pusat-pusat pernafasan di medulla oblongata dan pons terhadap
rangsangan berupa penurunan Pa02, peninggian PaCO2, perubahan pH
darah arteri dan sebagainya
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering dirasaka pada pasien penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK) biasanya adanya sesak nafas, batuk tak kunjung sembuh.
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang diderita
oleh pasien dan mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien dibawa
ke Rumah Sakit Umum serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan
bagaimana perubahannyaserta data yang didapat saat pengkajian.
Perlu ditanyakan pada keluarga apakah salah satu anggota keluraga ada
yang pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien atau penyakit yang
lain yang ada di dalam keluarga.
menurut Gordon :
Pola aktivitas perlu dikaji karena pada klien dengan Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (PPOK) mengalami keletihan, dan kelemahan dalam
melakukan aktivitas karena adanya dispnea yang dialami.
Gangguan yang terjadi pada pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK) salah satunya adalah gangguan pertukaran gas, karena pasien terlalu
sering menghirup udara yang tidah bersih sehingga mengakibatkan dyspnea.
d. Pola nutrisi-metabolik
Adanya penurunan nafsu makan yang disertai adanya mual muntah pada
pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) akan mempengaruhi
asupan nutrisi pada tubuh yang berakibat adanya penurunan BB dan
penurunan massa otot.
e. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi perlu dikaji adanya perubahan ataupun gangguan pada
kebiasaan BAB dan BAK
Akan terjadi perubahan jika pasien tidak memahami cara yang efektif untuk
mengatasi masalah kesehatannya dan konsep diri yang meliputi(Body
Image, identitas diri, Peran diri, ideal diri, dan harga diri).
Pada pola reproduksi dan seksual pada pasien yang sudah menikah akan
mengalami perubahan.
1. B1 (Breathing):
2. B2 (Blood)
3. B3 (Brain)
Pada saat inspeksi, tingkat kesadaran perlu dikaji. Disamping itu, perlu
pemeriksaan GCS, untuk menentukn tingkat kesadaran pasien apakan kompos
mentis, somnolen atau koma.
4. B4 (Bledder)
5. B5 (Bowel)
Perlu juga dikaji tentang bentuk, turgor, nyeri, dan tanda-tanda infeksi,
mengingat hal-hal tersebut dapat merangsang serangan PPOK. Pengkajian
tentang status nutrisi pasien meliputi jumlah, frekuensi dan kesulitan-kesulitan
dalam memenuhi kebutuhannya. Pada pasien sesak nafas sangat potensial terjadi
kekurangan pemenuhan kebutuhan nutrisi.Hal ini karena terjadi dipsnea saat
makan, laju metabolisme, serta kecemasan yang di alami pasien.
6. B6 (Bone)
C. Intervensi keperawatan
DIAGNOSA Perencanaan
NO
KEPERAWATAN Tujuan Intervensi
4. Monitor tand-tanda
vital
D. Implementasi Keperawatan
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Saran