Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6
tahun. Pada masa ini anak harus mendapatkan perhatian yang lebih besar
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu, agar pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berkembang dengan baik maka perlu adanya
pembinaan yang tepat pada anak. Pernyataan ini sesuai dengan Undang-
Undang Sisdiknas bab satu ketentuan umum pasal satu butir 14 yang
menyatakan:
Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu upaya
pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.1

Masa anak usia dini sering disebut dengan “golden age” atau masa
keemasan. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka
untuk tumbuh dan berkembang secara tepat dan hebat.2 Perkembangan setiap
anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang
berbeda. Makanan yang bergizi seimbang serta stimulasi yang intensif sangat
dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila
anak diberikan stimulasi atau gizi yang baik maka proses pertumbuhan dan
perkembangan anak akan terjadi secara baik.
Anak usia 4-6 tahun adalah usia emas dimana anak mulai peka dan sensitif
menerima stimulan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya,

1
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Bandung: Nuansa Aulia, 2008, hlm.124.
2
Hasnida, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, Jakarta: PT. Luxima Metro Media, 2014,
hlm.169

1
agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal. Diperlukan
stimulan yang sesuai dengan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini
difokuskan untuk mengembangkan seluruh aspek potensi anak. Salah satu
aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek perkembangan nilai-nilai
agama dan moral . Didalam peningkatan dan pengembangannya mencakup
nilai-nilai agama seperti sidiq, amanah, fathonah, tabligh, moral dan tingkah
laku. Anak adalah penerus generasi keluarga dan bangsa, perlu mendapat
pendidikan yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang
dengan pesat, sehingga akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki
kepribadian yang tangguh dan memiliki berbagai macam kemampuan dan
keterampilan yang bermanfaat. Oleh karena itu penting bagi keluarga,
lembaga-lembaga pendidikan berperan dan bertanggung jawab dalam
memberikan berbagai macam stimulasi dan bimbingan yang tepat sehingga
akan tercipta generasi penerus yang tangguh.
Akhir-akhir ini, berbagai fenomena perilaku negatif sangat
terlihat dalam kehidupan sehari-hari pada anak-anak. Melalui surat kabar atau
televisi dijumpai kasus anak usia dini yang berbicara kurang sopan, senang
meniru adegan kekerasan, juga meniru perilaku orang dewasa yang belum
semestinya dilakukan anak-anak. Kondisi ini sangat memprihatinkan
mengingat dunia anak seharusnya merupakan dunia yang penuh dengan
kesenangan untuk mengembangkan diri, yang sebagian besar waktunya diisi
dengan belajar melalui macam permainan dilingkungan sekitarnya.
Anak usia TK , dalam pandangan ilmu psikologi, memiliki
keunikan, karakter khusus dan kemampuan meniru yang luar biasa serta rasa
ingin tahu yang tinggi. Hal itu tentunya sangat perlu kita jadikan landasan
utama pada saat kita akan mengembangkan berbagai potensi anak, termasuk
masalah pengembangan nilai-nilai agama.3 Melalui pendidikan agama, nilai-
nilai agama dan moral perlu diberikan kepada anak usia dini melalui ajaran
agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar
nantinya dia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama Islam yang diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran
3
Otib Satibi Hidayat, Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama, Banten:
Universitas Terbuka, 2013, hlm. 6.3

2
Islam sebagai pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan di dunia
dan akhirat.
Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini), mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga
dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari
suasana emosional yang aman, ke kehidupan baru yang tidak dialami anak
pada saat mereka berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang
dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman sebaya,
guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Perkembangan perilaku emosional anak adalah ditempuh dengan
menanamkan sejak dini pentingnya pembinaan perilaku dan sikap yang dapat
dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Hal inilah, yang menjadi dasar
utama pengembangan perilaku emosional dalam mengarahkan pribadi anak
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di dalam masyarakat.
Perilaku emosional yang diharapkan dari anak pada usia ini ialah perilaku-
perilaku yang baik, seperti kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab,
percaya diri, jujur, adil, setia kawan, sifat kasih sayang terhadap sesama, dan
memiliki toleransi yang tinggi.4
Dan bukan hanya guru saja yang berperan penting dalam mendidik
anak, namun peran orang tua pun sangat penting dalam mendidik dan
menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak sejak usia dini agar
tercapainya tujuan penanaman agama dan moral pada anak. Dengan
menanamkan nilai-nilai agama sejak dini maka secara otomatis
perkembangan emosi pun dapat terkendali dengan baik dan begitu pula
dengan moral.
Dari uraian diatas, penulis akan membahas dalam bentuk skripsi dalam
judul “PENGARUH ASPEK NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL
TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL PADA ANAK USIA
DINI DI TK ISLAM ANUGERAH INSANI”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah


4
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011, hlm.133-134

3
1. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh
aspek nilai-nilai Agama dan Moral terhadap Perkembangan Emosional maka
perlu diadakan pembatasan masalah dalam penelitian agar persoalan
penelitian dapat dikaji lebih mendalam , yaitu hanya mengkaji :
a. Aspek nilai-nilai Agama dan Moral yang dimaksud disini adalah
penilaian nilai-nilai agama dan moral yang didapat pada anak usia dini
di TK Islam Anugerah Insani.
b. Perkembangan Emosional yang dimaksud dalam pembahasan disini
adalah perkembangan emosi anak usia dini dalam lingkungan sekolah
maupun kehidupan sehari-hari.
c. Anak usia dini di TK Islam Anugerah Insani adalah anak kelompok B 1
dan B 2
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh aspek nilai- nilai Agama
dan Moral terhadap perkembangan Emosional pada Anak Usia Dini?

C. Tujuan Penelitian
Suatu peneliti pasti mempunyai tujuan – tujuan tertentu. Demikian
juga yang dilakukan peneliti, sesuai dengan rumusan di atas peneliti memiliki
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Aspek Nilai- nilai Agama
dan Moral Terhadap Perkembangan Emosional pada Anak Usia Dini di TK
Islam Anugerah Insani.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang
dilaksanakan ini adalah:
1. Manfaat Teoretis

4
Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai adanya Aspek
Nilai-nilai Agama dan Moral terhadap perkembangan emosional anak usia
dini.
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
Memberikan wawasan atau pengalaman dalam melakukan
penelitian tentang Pengaruh Aspek Nilai-nilai Agama dan Moral terhadap
Perkembangan Emosional pada Anak Usia Dini di TK Islam Anugerah
Insani.
b. Guru dan Orang Tua
Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan
anak didik dalam berperilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai agama
dan moral serta memotivasi guru dan orang tua untuk selalu
memperhatikan perkembangan emosi anak.
c. Bagi Kampus
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kampus STIT
Sirajul Falah sebagai lembaga pendidikan dan mengisi perpustakaan.

E. Kerangka Pemikiran
Nilai-nilai agama adalah pengetahuan dasar berupa ajaran yang
bersumber kepada wahyu Allah yang meliputi, keyakinan, pikiran, akhlak,
dan amal dengan orientasi pahala dan dosa sehingga ajaran islam tersebut
dapat merasuk kedalam diri manusia sebagai pedoman dalam hidunya.5 Pada
anak usia dini perlu diberi pelajaran tentang kebiasaan- kebiasaan melakukan
akhlak karimah. Karena sehubungan dengan ini bahwa umur anak usia dini
adalam umur yang paling subur untuk menanamkan nilai- nilai agama,
melalui permainan dan perlakuan orang tua dan guru.
Istilah moral berasal dari kata latin “mores” yang artinya tata cara
dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Moral pada dasarnya

5
Primayanti Nurkhasanah, Skripsi: “Pengembangan Nilai-nilai Agama dan Moral Pada
Sentra Ibadah Di Pendidikan Anak Usia Dini Istiqomah Sambas Kabupaten Purbalingga”,
Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2014, hal. 8

5
merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus
dipatuhi.6 Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. al-Isra’/17: 23,
   
 
 
   
  
   
   
   
Artinya :“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik – baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali – kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”.7 ( Q.S al Isra’/17:23)

Dengan demikian, dalam surat Al Isra’ ayat 23 telah disebutkan


bahwa pertama Allah memerintahkan kepada hamba- hambanya untuk
menyembah Allah semata, dan yang dimaksud dalam surat Al Isra ayat 23
disini bukan hanya orang tua namun juga guru.
Dalam Al qur’an juga disebutkan dalil tentang moral, sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S. al-Qalam/68: 4,
    
Artinya :”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
(Q.S. al-Qalam/68: 4)8

Dalam ayat ini disebutkan

6
H. Mohammad Asrori, psikologi pembelajaran, Bandung : Wacana Prima, 2013, hlm.
155
7
Departemen Agama RI, Mushaf Al Qur’an Terjemah,Jakarta: Jabal, 2010, hlm.284
8
Ibid., hal

6
Menurut Elizabeth Hurlock moralitas adalah kebiasaan yang
terbentuk dari standar sosial yang juga dipengaruhi dari luar individu. Hal ini
merupakan perpindahan dari luar kekuasaan dirinya menuju ke dalam dirinya,
dan konsisten serta tetap dalam dirinya. Hal ini terbukti dengan adanya
perasaan tanggung jawab dari setiap apa yang dilakukannya. Selain itu juga
dapat meningkatkan rasa aman dalam kelompoknya.9
Istilah emosi berasal dari kata “Emotus” atau “Emovere” atau
mencerca (to stir up) yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu,
misalnya emosi gembira mendorong untuk tertawa. Atau dengan perkataan
lain emosi didefinisikan sebagai suatu keadaan gejolak penyesuaian diri yang
berasal dari dalam melibatkan hampir keseluruhan individu.10
Daniel Goleman dalam mendefinisikan emosi merujuk kepada
makna yang paling harfiah yang diambil dari “Oxford English Dictionary”
yang memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,
perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap – luap. Lebih
lanjut Daniel Goleman mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu
perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan
psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.11 Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S. al-Isra’/17: 83,
  
  
   
   
Artinya: “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan
apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa.”12 ( Q.S al
Isra’/17:83)

9
Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono, Mencerdaskan Anak Usia Dini, Jakarta :
Elex Media Komputindo, 2005, hlm.2
10
Ibid., hlm. 94
11
H. Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, hlm. 82
12
Departemen Agama RI, Mushaf Al Qur’an Terjemah, hlm.284

7
Dari kesimpulan di atas emosi adalah perasaan batin seseorang,
baik berupa pergolakan pikiran, nafsu, keadaan mental dan fisik yang dapat
muncul atau termanifestasi ke dalam bentuk-bentuk atau gejala-gejala seperti
takut, cemas, marah, murung, kesal, iri, cemburu, senang, kasih sayang dan
ingin tahu.

F. Hipotesis Penelitian
Ha : Terdapat hubungan positif dan signifikan dari Aspek nilai-
nilai Agama dan Moral terhadap Perkembangan Emosional pada Anak Usia
Dini di TK Islam Anugerah Insani.
Ho : Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan dari Aspek
nilai- nilai Agama dan Moral terhadap Perkembangan Emosional pada Anak
Usia Dini di TK Islam Anugerah Insani.

G. Penelusuran Hasil Penelitian yang Relevan


Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini:
1. Ita Melina Sari Harahap, dalam skripsi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Melalui
Metode Bercerita Di Tk Nurul Ihsan Ilmi Medan Tembung”, menyatakan
bahwa metode bercerita dapat meningkatkan perkembangan moral anak
usia 5-6 tahun di TK Nurul Ihsan Ilmi Medan Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab Deli Serdang T.A 2017/2018.13
2. Arif Hakim dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Nilai-nilai Agama
dan Moral di Taman Kanak-kanak” melalui kegiatan rutinitas yang
dilakukan oleh hampir seluruh guru di setiap sekolah, sejumlah 78,2%
guru mengetahui, memahami dan mengimplementasikannya pada
pelaksanaan kegiatan rutinitas dan diaktegorikan baik. Implementasi
strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan
terintegrasi sejumlah 19,8% guru mengimplementasikan pada kegiatan

13
Ita Melina Sari Harahap, Skripsi: “Upaya Meningkatkan Perkembangan Moral Anak
Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Bercerita Di Tk Nurul Ihsan Ilmi Medan Tembung”, Medan: UIN
SUMUT, 2017, hal.64

8
terintegrasi melalui kegiatan inti sehingga dikategorikan kurang baik.
Implementasi strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui
kegiatan khusus sejumlah 89,9% sehingga di kategorikan baik.14
3. Maulidya Pasaribu, dengan judul skripsi “Upaya Meningkatkan
Perkembangan Moral Anak Melalui Media Audio-Visual Di Kelompok B
PAUD Ayuni Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A.
2016/2017”, Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media
audio-visual pada siklus I ke siklus II hingga ke siklus III diperoleh
peningkatan. Inilah yang menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan
moral anak kelompok B menjadi meningkat setelah menggunakan audio-
visual di PAUD Ayuni Tembung T.A 2016/2017.15
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu, penggunaan metode pembelajaran dapat berpengaruh pada
perkembangan moral dan nilai agama. Mengacu pada penelitian terdahulu,
peneliti akan meneliti mengenai aspek nilai-nilai agama dan moral terhadap
perkembangan emosional anak usia dini di TK Islam Anugerah Insani
Cibinong Bogor. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan peneliti
terdahulu yaitu pada variabel Y. Maka peneliti melakukan penelitian tentang
pengaruh aspek nilai-nilai agama dan moral terhadap perkembangan
emosional anak usia dini di TK Islam Anugerah Insani Cibinong Bogor yang
belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya.

H. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis dan konsisten
serta dapat menunjukkan gambaran yang utuh dalam proposal skripsi ini,
maka penulis menyusun dengan sistematika penulisan yang berisi sebagai
berikut:
Bab I merupakan pendahuluan. Dalam bab ini akan dibahas
beberapa hal seperti, latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan

14
Arif Hakim, “Pengembangan Nilai-nilai Agama dan Moral di Taman Kanak-kanak”
Ta’dib, Edisi 1, November 2016, hlm. 60
15
Maulidya Pasaribu, “Upaya Meningkatkan Perkembangan Moral Anak Melalui Media
Audio-Visual Di Kelompok B PAUD Ayuni Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
T.A. 2016/2017”, Medan: UIN SUMUT, 2017, hlm.99.

9
penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II berisi tinjauan teoretis yang pertama tentang pengertian
Aspek Nilai- nilai Agama dan Moral pada aak usia dini yang mencakup :
Nilai- nilai Agama, Nilai- nilai Moral, Konsep Pengembangan Nilai- nilai
Agama dan moral pada Anak Usia Dini dan yang kedua tentang
Perkembangan Emosional pada PAUD yang meliputi : Pengertian
Perkembangan Emosional, Teori dalam Perkembangan Emosional, Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosional dan Tahap – tahap
perkembangan Emosional.
Bab III Metodologi Penelitian yang meliputi : jenis penelitian,
variabel penelitian, tempat penelitian, jenis data, sumber data, populasi dan
sampel, teknik pengambilan data, teknik analisis data, validitas data.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi
: menguraikan penyajian dan penelitian yang telah diperoleh dari lapangan
serta analisa penelitian.
Bab IV adalah penutup. Bab ini merupakan bab terakhir yang
meliputi: simpulan dan saran.

10
2
3

Anda mungkin juga menyukai