Manifestasi Klinis
ACLE berkaitan kuat dengan onset dari penyakit sistemik. Gejala yang paling khas
berupa bentuk terlokalisasi dimana terdapat “butterfly rash” yang klasik atau dalam
bentuk “Malar Rash”, dimana berisi eritema dan edema yang konfluen dan simetris yang
berpusat di lipatan nasolabial. Ruam malar memiliki permukaan bersisik dan gejala ini
akan bertambah buruk apabila terpapar matahari. Beberapa pasien mengalami
pembengkakan di wajah. Gejala berlangsung dalam hitungan jam hingga hari (terkadang
hingga beberapa minggu) kemudian akan sembuh secara spontan atau menjadi lebih
bersisik.2
Prognosis untuk pasien dengan ACLE ditentukan oleh pola SLE yang mendasari.
Tingkat kelangsungan hidup sudah semangkit meningkat karena diagnosis dini dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium yang lebih baik. Tanda prognosis yang
buruk pada pasien ACLE ditandai dengan hipertensi, nefritis, vaskulitis sitemik dan
penyakit saraf pusat.
Lesi selalu menyebar. Diawali dengan lesi yang secara khas berbatas tajam,
jumlah meningkat, terdapat plak eritematosus atau papula yang memiliki sisik yang
halus dan kemudian berkembang menjadi anulus (seperti cincin), lesi polisiklik yang
terpusat atau papulosquasmus atau kombinasinya.
Hasil jangka panjang yang terkait dengan lesi SCLE belum ditentukan. sebagian
besar pasie SCLE memiliki kekambbuhan kelainan kulit yang intermitten setelah jangka
waktu yang lama tanpa perkembangan yang signifikan darri keterlibatan sistemik.
Setelah beberapa lama, lesi DLE akan berubah menjadi pakat eritem
berbatas tegas yang ditutupi oleh sisik yang meluas hingga ke bukaan folikel
rambut. Jika sisik dilepaskan, jarum-jarum keratotik terlihat dibagian bawah sisik.
Lesi meluas dengan eritem dan hiperpigmentasi di pinggir dengan jaringan parut
yang atropi, telangiektasia dan hipopigmentasi ditengah. DLE lokalisata mengenai
wajah dan leher. Sedangkan DLE generalisata mengenai bagian atas dan bawah
dari leher. Lesi DLE berada dibawah leher. Terkadang, daerah yang terkena terasa
gatal dan jika mengenai jari, terasa lembut dan nyeri saat ditekan.2
Diagnosis
Pemeriksaan Histopatologi
c. Pemeriksaan Serologi
d. Diagosis Banding
II.2 dermatmyositis
II.3 Rosacea
II.4 Psoriasis
Eritema multiforme adalah suatu gangguan kulit akut yang bersifat self-limited dan dapat terjadi
berulang (recurrent) akibat reaksi hipersensitivitas tipe iv. Penyakit ini biasa mengenai laki-laki
maupun perempuan pada rentan usia 20-40 tahun. Gambaran klinis dai eritema multiforme
berupa lesi pada kulit dan mukosa yang juga diikuti dengan gejala penyerta mendadak demam,
malaise, kesadaran menurun, nyeri dan gatal.