PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
mempunyai fungsi dan peran sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN seharusnya
berpegang teguh pada nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan
sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal
dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)
dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional.
Berkaitan dengan pembentukan PNS yang profesional, penulis
sebagai perawat terampil di UPTD Puskesmas Kupu mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian serius guna
mencapai tujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Melalui kegiatan
aktualisasi yang menerapkan konsep nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA)
1
2
Tabel 1.1. Laporan 10 Besar Penyakit Puskesmas Kupu 1-20 Juli 2019
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Jaminan program Jaminan program jaminan
Kesehatan Kesehatan kesehatan nasional
Nasional (JKN) Nasional (JKN) (JKN) meningkat
masih rendah
3. Tingginya angka Pelayanan Masih tingginya Menurunnya
kesakitan infeksi publik dan angka kesakitan angka kesakitan
saluran whole of infeksi saluran infeksi saluran
pernafasan atas goverment pernafasan atas pernafasan atas
(batuk & pilek) (batuk & pilek) di (batuk & pilek) di
Puskesmas Kupu Puskesmas Kupu
4. Rendahnya whole of Masih rendahnya Meningkatnya
kepesertaan KB goverment jumlah masyarakat jumah kepesertaan
yang berada di program KB
lingkungan kerja
UPTD Puskesmas
Kupu yang belum
mengikuti program
KB
5 Rendahnya tingkat Pelayanan Masih rendahnya Pengetahuan ibu
ASI eksklusif publik dan pengetahuan ibu mengenai ASI
whole of mengenai ASI eksklusif serta
goverment eksklusif serta rendahnya tingkat
rendahnya tingkat bayi yang
bayi yang mendapatkan ASI
mendapatkan ASI eksklusif
eksklusif meningkat.
2. Penetapan Isu
a. Penetapan Kualitas Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis.
Proses identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah APKL
(Aktual, Probematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual
artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan
5
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada
perancangan aktualisasi ini adalah :
a. Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai prinsip Peran dan
kedudukan ASN dalam pelayanan publik untuk menyelesaikan
permasalahan tingginya angka kesakitan ISPA (batuk pilek) akibat
kurangnya asuhan mandiri?
b. Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai Nilai Dasar ASN
untuk menyelesaikan permasalahan tingginya angka kesakitan
infeksi saluran pernafasan atas?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi ini
adalah:
1. Mampu mengupayakan penurunan angka kesakitan ISPA dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmun Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Mampu mengupayakan penurunan angka kesakitan ISPA dengan
cara :
8
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
b. Menjadi petugas penyuluh kesehatan masyarakat yang mampu
menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki
integritas dan profesional di lingkungan UPTD Puskesmas
Kupu pada khususnya dan Pemerintahan Kabupaten Tegal
pada umumnya.
2. Bagi Instansi UPTD Puskesmas Kupu
a. Mendukung visi dan misi UPTD Puskesmas Kupu
b. Meningkatkan pelayanan terbaik kepada Warga di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kupu secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
3. Bagi Warga di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kupu
a. Mendapatkan pelayanan yang lebih prima dari UPTD
Puskesmas Kupu
b. Mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai kegiatan atau
program puskesmas dan pengetahuan terkait penyakit.