EFISIENSI ENERGI POMPA AIR SUMUR YANG DIGUNAKAN PADA

SEKTOR RUMAH TANGGA

ENERGY EFFICIENCY OF WELL PUMP FOR HOUSEHOLD SECTORS

Khalif Ahadi 1), Tri Anggono 2), Dedi Suntoro 3)

Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Indonesia
1)
lifahadi@yahoo.com, 2)anggono_tri@yahoo.com, 3)dedisunt@yahoo.com

Abstrak
Saat ini, pemerintah sedang menggalakkan program hemat energi, tidak terkecuali pada sektor rumah
tangga. Pada sektor rumah tangga, penghematan energi dapat dilakukan salah satunya dengan
pemberlakuan standar mutu hemat energi yang membatasi peralatan yang kurang efisien. Pada tulisan
ini akan dibahas pengujian pompa air yang biasa digunakan pada sektor rumah tangga untuk memberikan
gambaran efisiensi pompa air yang beredar serta potensi penghematan energi dengan pemberlakuan
standar mutu hemat energi untuk pompa air tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan parameter
nilai head, debit air, dan parameter listrik dari pompa air tersebut. Hasil pengukuran menunjukkan
bahwa sebagian besar sampel yang diuji mempunyai faktor daya yang baik dan berdasarkan perhitungan
dari hasil pengukuran, didapatkan nilai efisiensi dari pompa air yang diuji tersebut berada pada nilai
23,1% hingga 39,73%. Dari hasil tersebut, jika diberlakukan standar mutu hemat energi dengan batas
nilai efisiensi minimum 29,2%, akan dapat menghemat energi listrik nasional sekitar 555,4 MWh per
tahun. Selain nilai efisiensi minimum tersebut, rekomendasi kriteria nilai efisiensi untuk jumlah
bintang pada label hemat energi akan disajikan.

Kata kunci: Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM); pompa air sumur; peralatan rumah tangga;
konservasi energi; label hemat energi

Abstract
Currently, the government is promoting energy-saving programs, including in the household sector. In the
household sector, the energy savings can be done either by the application of energy-saving quality
standards that restrict less efficient of home appliances. This paper will discuss the testing of water pump
which is used in the household sector to illustrate the well pump efficiency and potential energy savings
with the implementation of energy-saving quality standards for the well pump. Testing is done to get the
parameter of head, water flow, and the electrical parameters of the well pump. The measurement results
show that the majority of the samples under tested had a good power factor and based on the calculation of
the measurement results, the efficiency of the well pump being tested is about 23.1% to 39.73%. From these
results, if the energy-saving quality standards imposed by the minimum efficiency value limits of 29.2%,
will be able to save the national electrical energy of about 555.4 MWh per year. In addition to the
minimum efficiency values, recommendations efficiency value criteria for the number of stars on the label
energy saving will be presented.

Keyword: Minimum Energy Performance Standard (MEPS); well pump; home appliances; energy
conservation; energy efficiency labelling
PENDAHULUAN
Pompa adalah peralatan yang digunakan
untuk menaikkan fluida cair dari dataran rendah
ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan fluida
cair dari tekanan rendah ke tekanan tinggi atau
sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem
perpipaan. Pompa dapat diklasifikasikan menjadi
dua jenis, yaitu pompa perpindahan positif
(positive displacement pump) dan pompa
[1,2]
dinamik (dynamic pump) . Pompa perpindahan
positif terdiri dari pompa torak (reciprocating
pump), pompa putar (rotary pump), dan pompa
diafragma (diaphragm pump). Sedangkan pompa
dinamik terbagi menjadi tiga macam, yaitu
pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa
efek khusus (special-effect pump). Pompa efek
khusus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pompa
jet, pompa gas lift, dan pompa hidraulik ram.
Untuk kebutuhan pompa air pada sektor
rumah tangga, jenis pompa yang umum
digunakan adalah pompa sentrifugal dan pompa
jet. Pompa sentrifugal biasa digunakan untuk
menaikkan air dari sumur yang dangkal dengan
kedalaman kurang dari 8 m, sedangkan pompa
jet digunakan untuk menaikkan air dari sumur
dengan kedalaman lebih dari 8 m.
Pompa sentrifugal dan pompa jet
digerakkan oleh motor yang mengkonsumsi
energi listrik untuk memutar impeler. Pompa air
yang digunakan pada sektor rumah tangga ini
mengkonsumsi daya yang tidak sedikit dan
frekuensi penggunaannya relatif tinggi. Di
Eropa, pompa sirkulasi dengan masukan daya di
bawah 250 W berkontribusi sekitar 5-10%
terhadap tagihan listrik rumah tangga[3]. Di
Amerika Serikat, rata-rata energi listrik yang
digunakan oleh setiap unit pompa untuk sumur
mencapai 80 kWh/tahun dan penggunaan pompa
air untuk kolam renang rata-rata mencapai 790
kWh/tahun[4]. Sedangkan di Indonesia, didapati
bahwa penggunaan energi listrik pada sektor
rumah tangga Golongan Tarif R1 dengan kontrak
daya 450VA-900VA didominasi oleh lampu
penerangan 26%, refrigerator 21%, Televisi
13%, dan pompa air 10%[5].
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan
program hemat energi, tidak terkecuali pada
sektor rumah tangga. Pemakaian energi listrik
pada sektor rumah tangga berdasarkan data PLN
tahun 2015 adalah sebesar 88.682,13 GWh atau
sebesar 43,72% dari total energi listrik sebesar
202.845,82 GWh yang terjual. Pemakaian energi
listrik tersebut lebih besar jika dibandingkan
dengan sektor industri yaitu 64.079,39 GWh
(sekitar 31,59%)[6]. Pada sektor rumah tangga ini,
konsumsi energi dapat dibatasi salah satunya
dengan menggunakan peralatan yang efisien.
Standar mutu hemat energi untuk jenis
lampu swa-balast dan sistem pengkondisi udara
tipe AC Split telah dirintis melalu program Label
Hemat Energi dan SKEM (Standar Kinerja Energi
Minimum). Namun peralatan rumah tangga
lainnya masih belum ditetapkan standar mutu
hemat energinya. Untuk menyusun standar mutu
hemat energi, perlu dilakukan penelitian melalui
uji laboratorium. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyediakan data awal sebagai pendukung
dalam menyusun standar mutu hemat energi
untuk peralatan pompa air yang biasa digunakan
pada sektor rumah tangga.
METODOLOGI
Pengujian pompa air untuk sektor rumah
tangga dilakukan dengan menggunakan peralatan
yang tampak pada Gambar 1. Dalam melakukan
pengujian ini, digunakan peralatan bantu sebagai
berikut:
• Bak simulasi penampung air
• Digital power meter
• AC power source
• Pengukur tekanan
• Pengukur debit air
Gambar 1. Peralatan Uji Kinerja Pompa Air
Pengujian dilakukan terhadap 24 sampel
uji yang terdiri dari 8 model/type pompa air
sumur dangkal, 8 model/type pompa air semi
jetpump, dan 8 model/type pompa air jetpump
yang didapat dari pasar yang berada di wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya. Masing-masing
model/tipe hanya diwakili oleh 1 sampel uji.
Pengujian pompa untuk sumur, berbeda
dengan pengujian pompa kolam renang dimana
parameter head dapat diabaikan. Hal ini dapat
dilihat seperti yang dilakukan oleh Energy Star,
dimana kualifikasi efisiensi energi pompa kolam
renang harus mempunyai nilai energy factor (EF)
> 3,8. Nilai EF adalah volume air yang dipompa
dibagi dengan energi listrik yang dikonsumsi
[7]
oleh motor pompa dalam satuan galon/Wh .
Pengujian pompa untuk sumur perlu
memperhitungkan head. Untuk mensimulasikan
parameter head tersebut, pengujian setiap sampel
dilakukan dengan mengatur katup saluran air.
Pengukuran dilakukan sebanyak sepuluh kali
pengambilan data untuk bukaan katup yang
berbeda. Dari hasil pengujian dengan pengaturan
bukaan katup tersebut, didapatkan nilai tekanan,
debit air, dan konsumsi daya listrik. Nilai
tekanan yang terbaca pada pressure gauge perlu
dikonversi menjadi parameter ketinggian head[9].
Konversi tekanan untuk mendapatkan nilai head
dapat menggunakan rasio 2,31 ft per psi[8] atau
0,1 m per kPa[9]. Nilai tinggi head dalam satuan
meter juga bisa didapatkan dari konversi tekanan
yang terukur menggunakan persamaan[10]:
10,197 × 𝑝
ℎ= (1)
𝑆𝐺
dimana:
h = tinggi (head) (m)
p = tekanan terukur (pressure) (bar)
SG = specific grafity untuk air = 1
Nilai tinggi head yang merupakan hasil konversi
dari besarnya tekanan yang terukur tersebut,
perlu ditambah dengan tinggi statis pompa yang
merupakan panjang pipa dari permukaan air di
bak penampung menuju pompa.
Efisiensi pompa air dipengaruhi rugi-rugi
pada motor yang berubah menjadi panas. Nilai
rugi-rugi pada motor ini dipengaruhi oleh ukuran
motor dan beban pada motor[9]. Efisiensi pompa
air untuk sumur biasanya mempunyai nilai
sekitar 0,15 hingga 0,6[8]. Nilai tersebut dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan[8]:
𝐸𝑃 = 𝑊𝑃 × 0,746 × 1⁄𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 (2)
dimana:
EP = daya listrik (kW) Tabel 1. Hasil Pengukuran
WP = daya air (hp) yang dihitung dengan
persamaan[2,8]:
𝐻 × 𝑄 × 𝑆𝐺
𝑊𝑃 = × 100% (3)
3960
dimana:
H = tinggi head (ft)
Q = debit (gpm = galon per menit)
SG = specific grafity untuk air = 1
Efisiensi pompa air juga dapat dihitung
menggunakan persamaan[11]:
𝑊𝑃
𝜂= 𝐸𝑃
× 100% (4)

dimana EP adalah daya listrik (kW) dan WP

adalah daya keluaran air yang dihitung dengan
persamaan[11]:
1
𝑊𝑃 = . 𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻 (5)
60000 Tabel 2. Konversi hasil pengukuran
dimana: dan hasil perhitungan daya air
Q adalah debit (m3/menit)
H adalah tinggi head total pompa (m)
ρ adalah massa jenis air = 1000 (kg/m3)
g adalah percepatan gravitasi = 9,81 (m/detik2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter pengukuran yang diperlukan
untuk mendapatkan nilai efisiensi adalah daya
listrik, debit dan head. Hasil pengukuran dapat
dilihat pada Tabel 1 dimana alat ukur yang
tersedia menunjukkan nilai pengukuran tekanan
dalam satuan bar, debit dalam satuan galon/menit
dan daya dalam satuan watt. Hasil pengukuran
dalam satuan-satuan tersebut perlu dikonversi
untuk menghitung efisiensi pompa menggunakan Hasil perhitungan efisiensi sampel pompa
persamaan (2) atau (4). Hasil konversi dan air yang diuji ditampilkan dalam bentuk grafik
perhitungan daya air ditampilkan pada Tabel 2. pada Gambar 2.
 Gambar 2. Efisiensi pompa air yang diuji

Nilai efisiensi tersebut dihitung Energy Performance Standards). Sebagai

menggunakan persamaan (4) yaitu misalnya contoh, Thailand saat ini menargetkan
untuk sampel 10 sebagai berikut: pengembangan MEPS untuk 50, dan HEPS
𝑊𝑃 (High Energy Performance Standards) untuk 54
𝜂= × 100%
𝐸𝑃 peralatan berbeda[12], dimana kriteria untuk
1
(60000 . 𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻) menetapkan MEPS adalah bahwa sekitar 3%
𝜂= × 100%
𝐸𝑃 produk dengan efisiensi yang rendah akan
1
( . 1000. 9,81. 0,0359. 19,35) dihilangkan dari pasar, dan sekitar 20% dari
60000
𝜂= × 100%
0,4699 produk efisiensi tinggi akan dipromosikan dalam
0,1135777275
𝜂= × 100% = 24,17% HEPS. Namun, nilai persentase dapat berubah
0,4699
tergantung pada komite teknis dan pendapat
Pada Gambar 2 tersebut, terlihat adanya publik. Selain itu, nilai untuk menentukan HEPS
produk yang mempunyai efisiensi lebih rendah tidak dapat dimonopoli sehingga diperlukan dua
jika dibandingkan dengan produk lainnya. Dari atau tiga merek[13].
hasil perhitungan efisiensi pompa air yang diuji Jika penentuan MEPS mengacu pada
tersebut terlihat bahwa nilai minimum yang ada penghilangan 3% produk dengan efisiensi rendah
adalah 23,1% dan nilai maksimum sebesar seperti yang dilakukan di Thailand, maka dari
39,73%. Dari data tersebut dapat dihitung nilai sampel yang ada seluruhnya akan lolos. Namun
efisiensi rata-rata dari seluruh sampel pompa air demikian, untuk meningkatkan efisiensi kinerja
yang diuji adalah sebesar 34,04% dan nilai dari produk yang beredar dan penghematan
tengah sebesar 34,77%. energi, penentuan nilai MEPS dapat dilakukan
Di beberapa negara, untuk membatasi dengan cara lain, misalnya, dari hasil
peredaran peralatan yang tidak efisien, perhitungan efisiensi tersebut dapat dilihat
ditetapkan standar mutu hemat energi berupa bahwa terdapat selisih yang cukup dominan
label hemat energi maupun MEPS (Minimum antara nilai efisiensi ke-2 terendah (24,2%)
dengan nilai efisiensi ke-3 terendah (29,7%)
yang mencapai 5,5%. Penetapan MEPS dapat
ditentukan misalnya dengan batasan nilai
efisiensi 29,2%, sehingga akan terdapat 8,3%
dari populasi sampel yang dihilangkan dan
digantikan oleh pompa air dengan perbaikan
efisiensi mencapai 5% (batas MEPS yang
ditentukan yaitu 29,2% dikurangi nilai efisiensi
terbesar dari produk yang akan dihilangkan,
yaitu 24,2%). Di Indonesia, penjualan pompa air
[14]
mencapai 1,7 juta unit per tahun , jika
diasumsikan populasi sampel mewakili pompa
air yang beredar, maka perbaikan efisiensi
kinerja pompa air akan mencakup sekitar 141
ribu unit.
Dengan asumsi penggunaan pompa air
sekitar 1 jam per hari dan daya terukur
menggunakan nilai terendah yaitu 215,7 watt,
penghematan energi dengan penetapan MEPS
pada batasan nilai efisiensi 29,2% tersebut dapat
mencapai sekitar 3,94 kWh per unit setiap tahun
atau sekitar 555,4 MWh per tahun dari seluruh
unit pompa air yang digantikan (8,3% dari
penjualan produk per tahun). Nilai penghematan
energi tersebut akan semakin besar jika melihat
pola penggunaan pompa air oleh masyarakat
yang biasanya melebihi 1 jam per hari dan
pompa air yang dipilih mengkonsumsi daya yang
lebih besar.
Selain dalam bentuk MEPS atau SKEM,
standar mutu hemat energi juga dapat dirintis
melalui program label hemat energi yang akan
mengedukasi konsumen dalam memilih produk
yang lebih efisien. Untuk penentuan nilai label
dapat ditentukan salah satunya dengan
menggunakan distribusi normal dari jumlah
populasi sampel sehingga didapatkan kriteria
sebagai berikut:
• Label hemat energi dengan 1 bintang: 29,2%
(MEPS) < efisiensi < 31,4% (30% populasi
sampel)
• Label hemat energi dengan 2 bintang: 31,4%
< efisiensi < 34,8% (50% populasi sampel)
• Label hemat energi dengan 3 bintang: 34,8%
< efisiensi < 37,9% (80% populasi sampel)
• Label hemat energi dengan 4 bintang:
efisiensi > 37,9 %
Tentunya batas populasi sampel untuk
menentukan nilai kriteria tersebut masih dapat
diubah dengan mempertimbangkan, misalnya,
nilai efisiensi yang lebih baik atau pengaruh
terhadap kesiapan industri lokal.
Parameter lain yang perlu diperhatikan
oleh konsumen dalam memilih peralatan listrik
adalah nilai faktor daya. Dari sampel yang
didapat, tidak ada sampel pompa air yang
mencantumkan nilai faktor daya bahkan ada juga
yang tidak mencantumkan konsumsi daya. Dari
hasil pengujian, didapatkan nilai rata-rata faktor
daya sekitar 0,92 dan terdapat sampel yang
memiliki nilai faktor daya terkecil hingga 0,77.
Faktor daya yang kecil pada peralatan listrik
seperti pompa air dapat menyebabkan MCB
‘trip’ karena arus yang mengalir menjadi lebih
besar. Misalnya pada tegangan kerja 220 volt,
pompa air dengan daya 330 watt dan faktor daya
0,92 akan mengkonsumsi arus 1,63 ampere.
Namun jika faktor daya pompa tersebut 0,77,
arus yang dikonsumsi akan menjadi 1,95 ampere.
Nilai arus tersebut akan sangat berpengaruh bagi
pelanggan sektor rumah tangga Golongan Tarif
R1 dengan kontrak daya 450VA dimana arus
yang dibatasi oleh MCB hanya mencapai 2 Saudara Aminuddin atas pencerahannya dan juga
ampere. Perbaikan nilai faktor daya pada pompa kepada Kepala Bidang Sarana Penelitian beserta
air dapat dilakukan dengan menambahkan jajarannya yang telah membantu dalam hal
komponen kapasitor yang tentunya akan penyediaan peralatan pendukung pengujian.
menambah biaya produksi pompa air tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN [1] Norrie, 2010. Pumps-Type and Operation,
Kesimpulan Compressionjobs.
Berdasarkan perhitungan dari hasil http://articles.compressionjobs.com/article
pengukuran, didapatkan nilai efisiensi pada s/oilfield-101/3242-pumps-oil-gas-field-
sampel pompa air yang diuji berada pada nilai rotor-casing?showall=1 (online) diakses
23,1% hingga 39,73% dengan nilai efisiensi rata- pada 28 Pebruari 2017
rata 34,04%. Penetapan MEPS dengan batas nilai [2] Industrial Technologies Program (ITP),
efisiensi 29,2%, dimana perbaikan efisiensi 2006. Improving Pumping System
setidaknya mencapai 5%, dapat menghemat Performance: A Sourcebook for Industry
energi listrik sekitar 555,4 MWh per tahun. 2nd edition. United States Department of
Energy, Office of Energy Efficiency and
Saran Renewable Energy. Colorado: National
Untuk penetapan klasifikasi pada program Renewable Energy Laboratory
labelisasi, dapat ditentukan dengan kriteria: [3] Nipkow, J., Anette Michel, 2011.
• 1 bintang: 29,2% < efisiensi < 31,4% Circulation pumps: recommendations,
• 2 bintang: 31,4% < efisiensi < 34,8% Best Products of Europe, Paris: TIG
• 3 bintang: 34,8% < efisiensi < 37,9% (Topten Internationl Group).
• 4 bintang: efisiensi > 37,9% [4] DOE, 2012., Operating Characteristics of

Pada penetapan standar mutu hemat energi Electric Appliances in the Residential

untuk pompa air yang digunakan di sektor rumah Sector, Building Energy Data Book, U.S.
tangga, selain tingkat efisiensi, perlu juga Department of Energy.

dicantumkan nilai parameter konsumsi daya dan http://buildingsdatabook.eren.doe.gov/Tab

faktor daya. leView.aspx?table=2.1.16 (online) diakses

pada 6 Desember 2016.

UCAPAN TERIMA KASIH [5] BPPT, 2012. Perencanaan Efisiensi dan

Penulis mengucapkan terima kasih yang Elastisitas Energi 2012, Jakarta: BPPT

sebesar-besarnya kepada Kepala P3TKEBTKE Press.

yang telah memberikan kesempatan kepada kami [6] PLN, 2016. Statistik PLN 2015, Jakarta:

untuk melakukan kegiatan penelitian ini. Selain PT.PLN (Persero).

itu juga ucapan terima kasih ditujukan kepada

[7] Energy Star, 2013. Certified Products, http://clasp.ngo/~/media/Files/SLHeadline
Pool Pumps Key Product Criteria. s/APP%20Workshop/ICF%20EE%20SL%
https://www.energystar.gov/products/other 20in%20Asia.pdf
/pool_pumps/key_product_criteria (online) [13] Thailand Country Team, 2013. Activity
diakses pada 21 Februari 2017 4.2: Lessons Learned Report on Energy
[8] HES, 2008. Well-pump energy calculation Standards & Labeling (ES&L)
method, Home Energy Saver & Score: Implementation in Thailand, Barrier
Engineering Documentation. http://hes- Removal to the Cost Effective
documentation.lbl.gov/calculation- Development and Implementation of
methodology/calculation-of-energy- Energy Efficiency Standards and Labeling
consumption/major-appliances/ Project, BRESL.
miscellaneous-equipment-energy- [14] Jati, Yusuf W., 2010. ACFTA Bisa Gerus
consumption/well-pump-energy- Pasar Lima Produk Elektronik, Bisnis
calculation-method (online) diakses pada 6 Indonesia, Rabu 27 Januari 2010, Hal. i2.
Desember 2016. Available at: Kliping Berita BSN (Badan
[9] Richards, A., Peter Smith, 2003. How Standardisasi Nasional)
efficient is your pump?, Agfact E5.11 first http://www.bsn.go.id/main/berita/berita_d
edition, NSW Agriculture, Australia. et/1574/ACFTA-bisa-gerus-pasar-lima-
http://www.ruralresidentialliving.com.au/ produk-elektronik#.WL475G997IV
water/resource_downloads/How%20effici (online) diakses pada 6 Maret 2017.
ent%20is%20your%20pump.pdf (online)
diakses pada 27 Pebruari 2017
[10] Engineering ToolBox, 2017. Converting
Pump Head to Pressure and Vice Versa.
http://www.engineeringtoolbox.com/pump
-head-pressure-d_663.html (online)
diakses pada 27 Pebruari 2017.
[11] BSN, 2009. SNI 7518:2009, Pompa
rotodinamik – Cara uji unjuk kerja
hidrolis, kelas 1 dan 2 (ISO 9906:1999,
Rotodynamics pumps – Hydraulic
performance acceptance tests – Grades 1
and 2, MOD). Jakarta.
[12] Hathaway, D., Yanbing Zhao, 2011.
Energy Efficiency Standards and Labeling
in Asia. ICF International.