PENDAHULUAN
pesat. Sarana teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat dibutukan
Dilihat dari data statistika baru yang dirilis oleh Global Sistem for Mobile
bahwa dari 7,5 miliar penduduk di dunia, saat ini ada sekitar 5 miliar penduduk
di dunia yang menggunakan smarphone pada tahun 2018 artinya ada tiga
2018). Pengguna smartphone pada anak dibawah delapan tahun didunia sudah
mencapai 72% pada tahun 2017. Angka ini meningkat dua kali lipat
dibandingkan pada tahun 2011 yang masih berada di angka 38% (Setianingsih,
2018). Jadi, pengguna smartphone didunia sudah mencapai lebih dari setengah
sangat tinggi.
1
Di Indonesia, berdasarkan survey Lembaga Riset Digital Marketing
aktif di Indonesia mencapai lebih dari 100 orang. Indonesia juga termasuk
dalam 4 besar pengguna smartphone aktif di dunia setelah China, India, dan
Amerika. Bila dilihat dari survey yang dilakukan oleh Kementerian Informasi
dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada tahun 2014 menyatakan
usia dewasa (Mujahid, 2018). Dapat dilihat juga bahwa penguna smartphone
adalah anak-anak.
Badan Pusat Statistika yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa
Smartphone di Sulawesi Utara pada tahun 2014 hampir mencapai 100% yang
dengan alasan lebih senang bermain smartphone karena banyak hal yang
menjadi salah satu kebutuhan bagi banyak orang bukan hanya orang dewasa
tapi juga pada anak-anak. Disisi lain hal inilah yang membuat anak-anak
2
mempunyai perkembangan sosial yang kurang baik. Semakin sering anak
yang menarik, dan masih banyak lagi kegunaan dari smartphone apabila
digunakan dengan tepat. Namun apabila digunakan dengan cara yang tidak
bersosial dengan lingkungan luar, dan masih banyak lagi dampak dari
(Kominfo, 2016). Adapun upaya yang dilakukan salah satu produk sabun yang
3
membuat iklan kormesial yang mengajak para anak-anak untuk lebih sering
sekitar, serta para orang tua memberikan dorongan kepada anak untuk lebih
dan dapat dimainkan. Banyak anak-anak yang lebih asik dengan smartphone
bersama dengan teman-teman mereka. Hal inilah yang perlu diwaspadai oleh
para orang tua agar orang tua lebih bijak dalam memberikan dan menggunakan
smartphone untuk anak-anak karena banyak dampak buruk yang dapat dalami
oleh anak-anak salah satunya masalh dalam perkembangan sosial anak. Karena
Kawangkoan.
4
1.2.2.2 Diketahui gambaran perkembangan sosial anak usia 6-7 tahun
di SD Negeri II Kawangkoan
Kawangkoan.
serta sistematika penulisan dalam penulisan tugas akhir. Pada Bab II akan
perkembangan sosial, dan di dalam bab ini juga berisi tentang jurnal atau
pengumpulan data dan analisa data serta etika penelitian. Pada Bab V
5
menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti di SD
Negeri II Kawangkoan.
dikaitkan juga pada teori keperawatan. Dan pada bab VII menjelaskan tentang
peneliti.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab II ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka terdiri dari teori-teori
independen dan dependen yang diteliti, penelitian terkait dan teori keperawatan.
ponsel multi fungsi maupun ponsek multu media yang dimana smartphone ini
yang canggih seperti pesan teks online, kamera, pemutar music atau video,
game online, akses email, fitur GPS, bahkan bisa juga berfungsi sebagai kartu
merasa lebih maju dari sebelum mengenal akan smartphone. Karena dengan
7
mempermudah komunikasi dan sosial seseorang namun nyatanya penggunaan
waktu untuk bermain smartphone selama 1 jam 58 menit perhari dan anak-
anak usia sekolah yaitu usia 6-7 tahun yang menghabiskan waktu unutk
smartphone harus kurang lebih dari 1 jam perharinya dengan dampingan dari
Begitu pula dengan anak-anak yang kecanduan dengan smartphone tidak jauh
berbeda dengan orang dewasa yang kecanduan akan smartphone. Hal ini butuh
ketegasan dan peran serta dari orang tua dalam mendidik anak-anak dalam
penggunaan smartphone. Ada beberapa tanda yang biasanya terlihat pada anak
yang sudah kecanduan smartphone, antara lain marah saat diminta unutuk
berhenti, tidak merespon apabila di panggil oleh orang tua ataupun orang
disekitarnya saat sedang bermain smartphone, dan apabila anak tersebut sudah
8
Intensitas penggunaan smartphone pada anak dapat dilihat dari
dapat berpengaruh pada kehidupan anak yang akan cenderung hanya akan
Menurut Ferliana, anak yang berusia 5 tahun bisa saja diberikan smartphone,
namun durasi penggunaan smartphone kurang lebih hanya setengah jam per
harinya itu dilakukan pada waktu senggang anak, misalnya pada hari sabtu atau
hari minggu, untuk selebihnya anak harus tetap berinteraksi dengan lingkungan
perkembangan anak, misalnya anak yang terlalu sering main smartphone dan
menggunakan smartphone dengan durasi lebih dari 120 menit setiap harinya
dan biasanya untuk sekali pakai biasanya mneghabiskan waktu lebih dari 75
menit sekali pakai. Selain itu, biasanya dalam sehari anak bisa sampai lebih
dari 3 kali menggunakan smartphone dengan durasi yang lama dan hal ini dapat
9
smartphone dengan jangka waktu 40-60 menit per harinya dan biasanya
menggunakan 2-3 kali per hari disetiap penggunaan. Dan intensitas yang
rendah yang dimana kategori ini termasuk baik untuk anak yaitu < 30 menit
per hari dan hanya digunakan pada hari tertentu atau pada waktu luang saja
anak boleh saja menggunakan smartphone namun perlu bantuan dari para
orang tua agar mengatur waktu yang tepat untuk anak-anak menggunakan
Banyak hal positif yang dapat kita dapatkan dari smartphone, baik itu
logika anak lewat permainan yang interaktif dan edukatif, meningkatkan rasa
percaya diri anak lewat permainan edukatif yang dimenangkan yang dapat
disediakan smartphone. Hal-hal positif ini bisa terjadi pada anak asalkan orang
2014).
10
Selain juga dampak positif yang didapatkan dari smartphone,
smartphone juga memiliki dampak negatif bagi orang dewasa terlebih anak-
kemampuan anak untuk mandiri. Tumbuh kembang yang lambat, bahaya dari
penggunaan smartphone pada anak juga akan membatasi gerak fisik anak
smartphone ini dapat menyebabkan tumor otak pada anak, fungsi otak dan
saraf pusat terganggu, kerusakan DNA, kanker kelenjar ludah, dan kanker
kelenjar getah bening. Dampak negatif yang sering di jumpai pada anak-anak
yaitu Perkembangan sosial yang kurang, dimana anak lebih focus untuk
11
faktor lingkungan yang dimana adanya penekanan dari lingkungan sekitar yang
anak saat ini mengikuti trend yang ada, faktor sosial serta faktor pribadi dari
yang dimulai dengan tingkan yang terendah hingga tingkat yang tertinggi dan
identic dengan perubahan yang biasanya secara kualitas yang dimaksud disini
yaitu suatu peningkatan indivudu untuk mencapai sesuatu melalui proses, dan
menerus yang saling berkaitan antara satu dan komponen yang lain. Jadi,
apabila anak tumbuh lebih besar maka kepribadian anak secara tidak langsung
seseorang dalam bersosialisasi. Hal ini dapat diartikan sebagai suatu proses
ada. Terdapat juga beberapa proses yang harus dilakukan untuk menjadi orang
yang mampu untuk bersosialisasi dengan baik, yaitu berperilaku yang dapat
12
Perkembangan sosial pada anak dapat diartikan sebagai perkembangan
tingkah laku anak untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat serta aturan-
aturan yang ada. Perkembangan sosial anak dapat diperoleh dalam proses
pembelajaran serta mampu menyesuaikan diri dengan orang, baik itu keluarga,
anak.
usia 3 tahun, dimana anak sudah mulai menunjukkan reaksi bai kepada orang-
orang di sekitarnya seperti tertawa saat melihat orang lain. Pada tingkat II anak
yang dapat dilihat dari wajah anak, dan akan di lakukan anak tersebut secara
teman sebayanya. Biasanya hal ini terjadi sekitaran anak berusia kurang lebih
2 tahun keatas.
Dalam tingkat III anak sudah mulai menunjukan rasa simpati atau rasa
setuju kepada atau rasa tidak setuju kepada orang yang sudah dikenal maupun
tidak dikenal. Dan biasanya hal ini terjadi pada anak yang sudah lebih dari usia
2 tahun. Pada tingkat IV apabila anak sudah berusia 3 tahun, biasanya anak
anak sudah ingin ikut campur dengan urusan keluarga. Danpada usia 4 tahun,
anak akan lebih senag bergaul dengan teman-teman sebaya usia anak tersebut.
Dan yang terakhir pada usia 6-7 tahun biasanya anak sudah mulai memsuki
umur sekolah, jadi anak sudah lebih bisa diajak bermain oleh anak-anak lain di
dalam sebuah kelompok. Dan aank sudah mulai memilih teman bermainnya
sendiri, bai itu teman sebayanya atau pun para tetangga (Ahmadi, 2005).
13
Pada usia anak-anak, mereka akan mulai bersosialisasi dengan orang-
tingkah seperti ini biasanya merupakan sebuah reaksi dari tuntutan atau
kedisplinan yang dilakukan oleh orang tua atau lingkungan sekitar seperti
Kedua agresi, hal ini merupakan sebuah reaksi anak terhadap keadaan
frustasi yang dimana anak akan menyerang secara verbal maupun non-verbal
dikarenakan rasa kecewa atas sesuatu keinginan yang tidak terpenuhi. Ketiga
berselisih atau bertengkar, biasanya ini terjadi apabila anak merasa tersinggung
atau terganggu dengan sikap atau tingkah laku orang lain terhadap anak.
Keempat persaingan. Suatu keinginan anak yang ingin lebih dari orang lain dan
merasa sangat tersaingi apabila melihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih
Kelima kerja sama, hal ini merupakan sikap dimana anak dapat berbaur
dan melakukan tugas atau pekerjaan secara bersama-sama. Dan yang keenam
simpati, sikap emosional anak yang bisa memberikan perhatian kepada orang
lain, mau mendekati dan bekerja sama dengan sangat baik dengan orang lain
(Susanto, 2010).
Ada juga beberapa bentuk nyata perkembangan sosial anak menurut Piaget
(2010). Usia 4 tahun, pada usia ini biasan anak akan mengalami perkembangan
sosial seperti merasa antusias terhadap suatu hal dan kegiatan, lebih senang
bersama atau bekerja dengan 2 atau 3 teman yang dianggap sudah menjadi
teman dekat, suka mengunakan pakaian orang tua, sudah mampu membereskan
14
permainan sendiri tanpa disuruh orang tua, selalu bersikap menarik perhatian
orang. Pada usia 5 tahun, pada usia ini perkembangan sosial yang dilakukan
anak yaitu merasa bosan apabila terlalu lama berada dalam rumah, ingin sekali
untuk di suruh dan suka menuruti perintah, merasa senang apabila ke sekolah,
terkadang malu dan sukar untuk berbicara banyak, biasanya bermain dengan
Pada usia 6-8 tahun, dalam usia ini perkembangan sosial anak yaitu sudah
mulai bisa lepas dari ibu atau orang tua, sangat mementingkan diri sendiri,
memiliki rasa antusias yang tinggi, sudah mulai menjadi penggangu di kelas
atau pembuat keributan, menyukai permainan atau barang yang tidak sengaja
anak yaitu dengan anak bermain smartphone. Ada pun beberapa faktor yang
pengarahan dari orang lain yang biasanya menjadi contoh bagi anak tersebut,
2010).
tingkah laku agresif dari anak berusia 2 tahun sampai anak berusia 4 tahun.
Mempunyai Daya Saing Yang Kurang, dimana tempat anak bersosial masih
kurang dan hanya terbatas dirumah atau disekolah saja. Pemalu, anak biasanya
15
Menjadi Anak Manja, memanjakan anak adalah salah satu tingkah dari orang
tua yang selalu mengalah pada anaknnya, selalu menuruti permintaan anaknya.
Sikap Berkuasa, perilaku ini biasanaya muncul pada usia 3 tahun dan akan
menjadi sangat pemarah apabila ada sesuatu hal yang membuat anak marah
benda-benda.
seseorang dengan yang lain. Perkembangan sosial anak dapat dilihat dari
sebaya, keluarga, dan juga media menjadi porsi yang harus dilewati oleh
seorang ank. Secara teoritis, perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh
aspek genetic tetapi lingkungan memiliki peran yang besar (Hartati, 2011).
16
Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia sekolah sampai
dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaiakan diri tehadap
dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbimngan orang tua terhadap anak
agama. Perkembangan sosial anak usia 6-7 tahun atau anak-anka yang duduk
disamping dengan keluarga, anak tersebut juga mulai membentuk ikatan baru
hubungan sosialnya telah bertambah luas. Pada usia ini, anka mulai memiliki
akan merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya. Dalam
17
maupun tugas yang mebutuhkan pikiran seperti merencanakan kegiatan belajar
bersama.
Pada aspek ini perubahan yang terjadi pada anak-anak antara lain
semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua atau keluarga, anak lebih
lebih mudah terpengaruh akan dunia-dunia luar dan hal-hal yang dapat
mempengaruhi anak, serta anak memiliki kebutuhan yang besar untuk disukai
dan diterima oleh teman sebayanya. Pada tahap ini anak-anak ingin memasuki
dunia yang lebih luas dalam hal pengetahuan, teknologi, dan pekerjaan
(Yuliastanti, 2013).
Gambar 2.3.1
Teori keperawatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teori dari
Imogene M. King. Teori dari Imogene King berfokus pada Human Being
18
dengan prinsip Goal Attainment (Pencapaian Tujuan) yang berfokus pada
terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan
klien serta hubungan sosial yang mengandung arti bahwa suatu interaksi
perawat dank lien menegakkan sistem sosial. Melalui dasar sistem tersebut,
yakni beraksi terhadap situai, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang
berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang akan
mempengaruhi masa yang akan dating dan sebagai makhluk sosial manusia
akan hidup bersama orang lain yang kan berinteraksi satu dengan yang lain.
Konsep dari Imogene King terdiri dari tiga sistem yaitu yang pertama
19
suatu gambaran seseorang tentang objek , orang dan kejadian-kejadian. Diri
(self) adalaha bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
suatu proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri. Citra tubuh (body image) sebagai cara
Ruang (space) adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
hubungannya dengan situasi. Waktu (time) sebagai lama antara satu kejadian
dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik dari setiap orang.
interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia atau sesuatu. Konsep yang
yang dapat diobeservasiakn oleh dua atau lebih dalam suatu timbal balik.
Komunikasi sebagai suatu proses dimana informasi yang diberikan dari satu
orang ke orang yang lain baik langsung maupun tidak langsung. Transaksi
balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain
sebagai penerima. Dan yang terakhir stress adalah suatu keadaan yang dinamis
sebagai sistem pembatas peran organisasi sosial, perilaku, dan praktik yang
20
praktik-praktik dan aturan. Pertama organisasi, bercirikan struktur posisi yang
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang dan lain-lain. Kekuasaan,
yaitu universal, situasional, atau bukan sumbangan personal yang dibatasi oleh
pekerjaan dan berorientasi pada tujuan. Terakhir adalah status, yang bercirikan
yang lain. Penelitian yang menggunakan teori Imogene King seperti jurnal
Penelitian yang dilakukan oleh Erni Kristin (2016), “Pola Asuh Orang Tua
Mawar dan TK Santo Paulus ” dalam penelitian ini pola asuh dari orang tua
prasekolah. Pola asuh dari pada orang tua sendiri dapat membantu
Memiliki Ibu Bekerja dan Ibu yang Tidak Bekerja Di TK STA.Maria Assumpta
21
perkembangan usia anak pra sekolah dengan bagaimana seorang ibu membantu
Utara” yang dimana peneliti meneliti metu pelayanan kesehatan yang ada di
22
2.6 Penelitian Terkait
23
dan Arif a kajian dengan menggunakan signifikan antara
ini untuk
Marsal Pegawai tentang kelurahanin metode smapling penggunaan melihat
di UIN pengatuh crossectional. yaitu purposive smartphone apakah ada
Sultan smartph random sampling dengan interaksi
hubungan
Syarif one sosian anak antara
Kasim terhadap penggnaan
Riau pola smartphon
interaksi e terhadap
sosial interaksi
anak. sosial pada
anak
3 Sinta TK 2018 Untuk Metode Sampel yang Tidak Manfaat
Aisyiyah mengeta penelitian yang diambil sebanyak terdapatnya dari
Bustanul hui digunakan 35 responden pengaruh yang penelitian
Athfal VI apakah menggunakan signifikan ini untuk
Pontiana ada metode terhadap melihat
k pengaruh deskriptif penggunaan sejauh
penggun gadget dengan mana atau
aan perkembangan ada
gadget sosial anak tidaknya
terhadap hubungan
Perkemb anatara
angan gadget
Soial dengan
Anak perkembna
gan sosial
anak
4 Wahyu Komplek 2016 Unutk Merode Jumlah sampel Adanaya Unutk
Novitas s mengeta penelitian yang yaitu 37 dampak dari melihat
ari dan Perumah hui dan digunakan yaitu responden penggunan apakah ada
24
Nurul an mengana penelitian gadget terhadap dampak
Khotim Pondok lisis kuantitatif interaksi sosial dari
ah Jati di dampak usia 5-6 tahun penggunaa
Kabupate penggun n gadget
n aan terhadap
Siduarjo gadget interaksi
terhadap sosial pada
interaksi anak
sosial
anak usia
5-6 tahun
5 Euis Kecamat 2016 Untuk Metode Jumlah sampel Adanya Agar kita
Widane an melihat penelitian yang yaitu 170 pengaruh yang dapat
ngsih Ciputat apakah digunakan yaitu responden signifikan antara mengetahui
Timur ada metode penggunaan bahwa
pengaruh kuantitatif smartphones ternyata
penggun pada anak peongguna
aan dengan an
smartph perkembangan smartphone
one sosial serta dapat
terhadap prestasi belajar berpengaru
perkemb anak. h terhadap
angan perkemban
sosial gan sosial
dan serta
prestasi prestasi
belajar belajar
anak anak
pada
anak SD
25
di
Kecamat
an
Ciputat
Timur
26
BAB III
konsep satu terhadap konsep lainnya dari malah yang diteliti (Setiadi, 2013).
Perkembangan Sosial
Anak
Penggunaan
smartphone
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
dengan perkembangan sosial anak usia 6-7 tahun. Dari konsep teori dari
27
Imogene King mengemukakan teori pencapaian tujuan dimana seseorang yang
anak menurun. Yang dimana dalam penelitian ini akan melihat apakah terdapat
3.2 Hipotesis
2013).
28
meleburkan diri berinteraksi Tidak
menjadi satu dengan setuju : 1
kesatuan dan lingkungann
saling ya.
berkomunikasi
dan bekerja sama.
(Susanto, 2012)
2. Independ Smartphone Pengunaan No Kuisioner 1. Penggu
en adalah telepon smartphone min dengan 2 nan
(Penggu genggam atau merupakan al pernyataa smartp
naan telepon pintar aktivitas n dengan hone
Smartph yang dilengkapi memakai alat entuk sering
one) dengan berbagai elektronik pilihan ≥3
fitur yang yang jawaban 2. Penggu
muktahir dan digunakan Ya = 2 naan
berkemampuan untuk Tidak = 1 smartp
tinggi layaknya bermain yang hone
computer memiliki jarang
(Mujahid, 2018). fitur-fitur <3
yang menarik
anak untuk
bermain,
yang diukur
dari lamanya
penggunaan
dan frekuensi
penggunaan.
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
Kawangkoan.
30 Juli 2019
4.4 Populasi
30
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua orang tua
4.5 Sampel
orang tua yang mempunyai anak berusia 6-7 tahun dengan kriteria
sampel yaitu: Orang tua yang memiliki anak usia 6-7 tahun dan
Kawangkoan.
31
Instrument penelitian perkembangan sosial anak mengunakan
mandiri, nomor 5-13 tentang tingkah laku, dan nomor 14-18 tentang
kemampuan bersosialisasi.
computer. Uji validitas digunkan untuk mengukur valid atau tidak suatu
kondisi tertentu (Setiadi, 2013). Pada penelitian ini nantinya akan diuji
0,361.
32
4.7 Pengumpulan Data
(Setiadi, 2013).
Pengisian kuisioner
33
pembuatan surat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Katolik
kepala sekolah pada tanggal 23 Juni 2019 dan kepala sekolah langsung
dimana orang tua murid dikumpulkan dalam salah satu kelas dan
mengobservasi para anak-anak yang ada dan bekhir pada pukul 12.00
34
pm. Dan setelah kuisioner dikumpulkan amka peneliti melakukan
ada beberapa hal yang telah diperhatikan antara lain Editing atau
bentuk kategori atau kode, Entry Data yaitu data-data atau jawaban
dengan nilai kemaknaan 95% (α = 0.05). Jika hasil < 0,05 maka
Jika > 0,05 maka Ho diterima maka tidak ada hubungan dan Ha
di tolak.
beneficience, respect for humsn dignity, dan justice (Polit, 2012). Yang
36
tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh
responden, dan resiko yang mungkin terjadi. Para responden yang tidak
Yang kedua asas menghargai hak asasi manusia (respect for human
dalam penelitian ini atau tidak tanpa khawatir mendapatkan sanksi atau
37
sebagai responden. Peneliti hanya akan memberikan atau
38
BAB V
HASIL PENELITIAN
bivariate.
Negeri II Kawangkoan
Usia Anak
7 19 47,5
6 21 52,5
Total 40 100
PNS 12 30
Wiraswasta 13 32,5
IRT 15 37,5
Total 40 100
SD 8 20
SMP 7 17,5
SMA 13 32,5
39
S1 12 30
Total 40 100
Penggunaan Smartphone
Sering 29 72,5
Jarang 11 27,5
Total 40 100
Perkembangan Sosial
Baik 12 30
Kurang Baik 28 70
Total 40 100
bahwa jumlah anak dengan usia 6 tahun lebih banyak yakni 21 (52,5%),
12 (30%).
(72,5%).
40
Berdasarkan Tabel 5.1 pada bagian perkembangan sosial anak
perkembangan sosial anak usia 6-7 tahun di tunjjukan pada tabel 5.6.
Kawangkoan
Total 28 70 12 30 40
Dari hasil uji statistika chi square menggunakan uji Fishers Exact Test
diperoleh pvalue = 0,001, dengan demikian pvalue < 0,05 dimana hal ini
41
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan smartphone
42
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada tabel 5.4 hasil penelitian terhadap 40 orang tua yang memiliki
yaitu sebanyak 29 orang dengan presentase 72,5%. Hal ini sesuai dengan
43
memberikan didikan kepada anak-anaknya mengenai penggunaan
Kawangkoan
yang baik sebanyak 12 responden dengan presentase 30%. Hal ini dapat
dilihat dari hasil jawaban kuisisoner yang telah diisi oleh responden,
sebagian besar orang tua menjawab sangat setuju dan setuju dengan
bergaul atau berhubungan sosial yang baik dengan orang tua, angota
44
masalah perkembangan pada anak-anak antara 13-18%. Velderman
susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif
merupakan masalah yang paling sering muncul pada anak usia sekolah.
dimana pvalue (0,001) < α=0,05 sesuai dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Salsabila mengenai anka
anak. Begitu pula dengan perkembangan sosial pada anak yang sering
45
Hasil penelitian kali ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
terlihat dalam jangka pendek, akan tetapi akan semakin terlihat pada
Hal ini juga didukung oleh teori Keperawatan Imogene King. King
intrapersonal dan sosial. Asumsi dari teori Imogene King yaitu manusia
46
dapat mempengaruhi perkembangannya serta berpengaruh pada system
47
BAB VII
PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang didapatkan dari
7.1 KESIMPULAN
7.2 SARAN
Bagi para orang tua kiranya lebih memberikan perhatian yang lebih
pada anak dan lebih memberikan waktu pada anak-anak agar anak tidak
perkembangan anak, agar para orang tua lebih selektif dan peduli lagi
48
Bagi institusi pendidikan kiranya dapat menjadi acuan bagi para
49
DAFTAR PUSTAKA
Ferliana, Jovita. (2016). Anak Dan Gadget Ynag Penting Aturan Main. Artikel.
https://nakita.grid.id/balita/anak-dan-gadget-yang-penting-aturan-main?page=2.
Diakses pada 10 Januari 2016
Hartati, Sofia Putri. (2011). “Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia 4-5
Tahun dalam Model Pembelajaran Sentral”. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan.
Vol,22,Oktober. Diakses pada 12 Febriari 2017
Marsal, Arif., Hidayati, Fitri. (2017). Pengaruh Smartphone Terhadap Pola Interaksi
Sosial Pada Anak Balita Di Lingkungan Keluarga Pegawai UIN Sultan Syarif
Kasim Riau. E-Journal Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Volume 3(1).
UIN Suska Riau
50
Novita, Khotimah. (2016). “Dampak Penggunaan Gadget terhadap Interaksi Sosial
Anak Usia 5-6 Tahun di J Paud Teratai”. Jurnal Keprawatan 5(3):182-6
dipublikasikan Meret 2018
Rideout, V. (2013). Zero To Eight: Electronic Media In The Lives Of Infants, Toddlers
And Preschoolers. Common Sense Media Research Study
Setianingsih, Amila. (2018). Dampak Pengunaan Gadget Pada Anak Usia Prasekolah
Dapat Meningkatkan Resiko Gangguan Pemusatan Perhatian Dan
Hiperaktivitas. GASTER Volume XVI No.2. STIKes Muhamamadiyah Klaten
51
Setiadi. (2013). Konsep Dan Pratikum Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta.
Graha Ilmu
52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN
No. Responden :
Nama (Inisial) :
Pekerjaan :
Usia Anak :
Petunjuk pengisian
b. Baca dan jawablah semua pernyataan ecara teliti dan jujur. Kerahasiaan
jawaban terjaga
c. Berilah tanda centang (√) pada pilihan yang telah disediakan dalam setiap
pernyataan.
53
B. KUISIONER PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
54
smartphone yang
dimainkannya habis (lowbat)
10. Anak sulit disuruh untuk
makan atau lupa makan
apabila sudah bermain
smartphone
11. Anak lebih suka bermain
sendiri dirumah daripada
bermain di luar bersama
teman-teman seusianya
12. Anak akan lebih suka
dibujuk dengan smartphone
daripada bermain mainan
atau diajak bermain oleh
teman-teman seusianya
13. Anak cenderung diam dan
tidak aktif ketika bermain
dengan teman-temannya
14. Anak kurang kooperatif
diajak bekerjasama
15. Lebih suka menyendiri
dibandingkan bergabung
dengan teman-temannya
55