Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen : 440/ / 33/2017


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :2/1/2017
Halaman :1/2

UPT
PUSKESMAS Nuriyanto, Ssi.Apt, M.Kes
SUKOHARJO NIP. 19780806 200012 1 003

A. Pengertian Suatu proses rujukan dimana kondisi pasien menderita penyakit dan cidera
yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancan nyawa
pasien.
B. Tujuan Agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan
demikian dapat menurunkan angka kematian.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/ / 33 /2017 Tentang Pelayanan Klinis
UPT Puskesmas Sukoharjo.
D. Referensi Permenkes no 75 tahun 2014
E. Alat dan Bahana. Alat :
1. Resume medis / blanko rujukan
2. Alat tulis
3. Telepon
4. Tabung oksigen
5. Nasal prong, Nasal Katheter, Masker Oksigen
6. Ambu Bag
7. Oro-pharyngeal tube/ Mayo/ Gudell
b. Bahan :
1. APD (Sarung tangan steril, masker)
2. Set Infus (Selang Infus, abocath sesuai ukuran)
3. Cairan kristaloid (NaCl 0,9%, RL)
4. Set peralatan Gawat darurat

1
F. Prosedur A. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak
untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila
memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu
diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang
medis ternyata tidak mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih
lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang
bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang
lebih mampu

B. Prosedur standar merujuk pasien.


Prosedur Klinis:
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnosa utama dan
diagnosa banding.
2. Memberikan tindakan/penanganan awal pada pasien pra rujukan
sesuai kasus agar kondisi pasien stabil.
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas
Medis/Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui
kondisi pasien.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling
atau ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu
pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut
mendapat pelayanan (serah terima dengan perawat UGD)

Prosedur Administratif:
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembar observasi
(Jika perlu)
3. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan
rujukan).
4. Membuat surat rujukan
5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengantempat tujuan rujukan.
7. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah
diselesaikan administrasi yang bersangkutan dan sudah
dipastikan kesiapan fasilitas rujukan (telepon UGD yang akan
dituju)
G. Unit Terkait UGD

G. Rekaman Historis
2
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

3
4

Anda mungkin juga menyukai