Dasar Teori Praktikum 5 Keanekaragaman O
Dasar Teori Praktikum 5 Keanekaragaman O
Dasar Teori
Organisme di alam ini tidak bisa hidup secara terpisah sendiri
sendiri, individu-individu ini akan berhimpun ke dalam suatu kelompok
membentuk populasi yang kemudian populasi-populasi inipun akan
membentuk suatu asosiasi yang biasa diberi nama komunitas biotik.
Komunitas biotik pada prinsipnya terbentuk dari berbagai hasil interaksi
antara populasi-populasi yang ada. Tumbuhan akan selalu berusaha
menanggapi kebutuhan khusus selama siklus hidupnya, jika faktor
lingkungan tidak mendukung. Tanggapan ini dapat terlihat berupa
perubahan morfologis maupun perubahan fisiologis. Walaupun genotifnya
sama, dalam lingkungan yang berbeda penampilan tumbuhan akan
berbeda pula. Perubahan faktor lingkungan seketika, seperti perubahan
suhu, kelembaban relatif, radiasi matahari dan angin akan menghasilkan
respon jangka pendek. Tetapi bila perubahan lingkungan terus-menerus
sampai satu periode perkembangan atau lebih, maka tumbuhan secara
berangsur-angsur mengubah proses fisiologisnya dan morfologisnya
(Erliani, Dharmono, dan Hardiansyah, 2010: 10).
Berikut akan diuraikan bagian-bagian tumbuhan satu persatu, baik
bagian yang tergolong alat perkembangbiakan, beserta fungsi masing-
masing alat tersebut.
Daun
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau
yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun bewarna hijau dan
menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-
tumbuhan nampak hijau pula. Daun yang lengkap mempunyai bagian-
bagian berikut:
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Tangkai daun ( petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung
helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada
posisi yang sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya
matahari yang sebanyak-banyaknya.
Helaian daun (lamina)
Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk:
Pengambilan zat-zat makanan
Pengolahan zat-zat makanan
Penguapan air
Pernapasan
(Waluyo, 2006: 126-127).
Batang
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Berbentuk panjang bulat
Terdiri atas ruas-ruas
Tumbuhnya biasanya ke atas
Selalu bertambah panjang diujungnya
Mengadakan percabangan
Umumnya tidak bewarna hijau
Batang mempunyai fungsi sebagai berikut:
Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah,
yaitu daun, bunga, dan buah.
Dengan percabangganya memperluas bidang asimilasi dan
menempatkan bagian-bagian tumbuhan didalam ruang
sedemikian rupa.
Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan
Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan.
(Waluyo, 2006: 127-128).
Akar
Akar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam
tanah.
- Tidak berbuku-buku, jadi tidak beruas-ruas
- Warnanya tidak hijau.
- Tumbuh terus pada ujungnya.
- Bentuknya seringkali meruncing.
- Memperkuat berdirinya tumbuhan.
(Waluyo, 2006: 127-128).
Tumbuhan menempati satu dari lima kerajaan utama dari makhluk
hidup, yaitu kerajaan plantae. Terdapat dua belas divisi dalam kerajaan
tumbuhan:
Nama Divisi Nama Lazim
Tumbuhan nonvaskular
1. Divisi bryophyta Lumut-lumutan
2. Divisi hepatophyta Liverwort
3. Divisi anthocerophyta Hornwort
Tumbuhan vaskular, tanpa biji
1. Divisi psilophyta Wiskfern
2. Divisi lycophyta Lumut pentungan
3. Divisi sphenophyta Ekor kuda
4. Divisi pterophyta Paku-pakuan
Tumbuhan vaskular, berbiji
1. Gymnospermae
2. Divisi coniferophyta Konifer
3. Divisi cycadophyta Sikad
4. Divisi ginkgophyta Ginkgo
5. Divisi gnetophyta Gnetae
6. Angiospermae
7. Divisi anthophyta Tumbuhan berbunga
(Bresnick, 2003: 195).
Bryophyta ialah lumut. Hidup di tempat basah, lembab dan ternaung.
Kadang-kadang juga hidup di tempat yang kering, seperti di rekah batu
karang semua lumut hidup autotrof.
Tak ada pembuluh khusus untuk mengangkut zat. Batang dan daunpun
tidak memiliki berkas pembuluh tertentu. Pada musci sudah ada pembagian
tubuh atas batang dan daun, sedangkan akar belum ada. Akarnya masih
sederhana, disebut rizoid. Rizoid untuk melekat dan mengisap air serta
mineral dari subtrart.
Pada lumut daun pun, meski dapat dibedakan atas batang dan daun,
tapi komposisi sel-selnya masih sederhana, seperti halnya pada thallus
lumut hati. Sel-sel sebelah luar batang (disebut kortek) berkloroplast. Daun
terdiri dari selapis sel. sel daun dapat dibedakan atas 2 macam: 1) sel hidup
yang mengandung kloroplast dan 2) sel mati yang berpori untuk masuk
udara sebagai pengganti stomata. Alat kelamin: dibedakan atas alat kelamin
jantan yang disebut antheridium dan alat kelamin betina yang disebut
archegonium. Antheridium menghasilkan spermatozoid dan archegonium
menghasilkan ovum (Yatim, 1983: 147-150).
Kelas chilopoda
Hewan ini adalah septipeda (kelabang). Bentuknya
panjang dan pipih. Tiap segmen di belakang kepala
mempunyai sepasang kaki, jumlah kaki tersebut kurang
dari seratus (Kimball, 1992: 915).
Kelas diplopoda
Anggota kelas ini yaitu milipeda, bentuk milipeda
lebih silindris daripada sentipeda dan merupakan
herbivora (Kimball, 1992: 915).
Kelas insecta
Tubuh insecta dibagi atas tiga bagian: kepala, toraks,
dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 segmen yang jelas,
masing-masing mempunyai sepasang kaki. Insecta
mempunyai sepasang antena di kepala (Kimball, 1992:
915).
o Filum Onychophora
Peripatus mempunyai segmentasi internal, pasangan organ
ekskersi seperti nefridium pada setiap segmen dan dinding tubuh yang
terdiri atas otot polos (Kimball, 1992: 916-917).
o Amphibia
Jantung amphibia hanya memiliki satu ventrikel. Telur amphibia
tidak mempunyai kulit yang keras, sehingga harus bertelur di dalam
air, atau pada tempat becek. Amphibia memanjat pohon dengan alat-
alat khusus pada jari kakinya. Struktur ini adalah suatu adaptasi yang
berfungsi sebagai alat pelekat. Yang termasuk dalam amphibia adalah
katak sawah, bancet, bangkong, dan sebagainya (Soemarwoto, dkk,
1980: 145-146).
o Pisces (Latin: piscis = ikan)
Jantung ikan hanya mempunyai satu ventrikel. Karena itu ikan
berdarah dingin. Ikan bernapas dengan insang (Soemarwoto, dkk,
1980: 146).
Darah mengalir ke depan bagian ventral Darah mengalir ke depan dorsal dan ke
dan kebelakang kebagian dorsal belakang ventral
Daftar Pustaka
Bresnick, S. D. 2003. Intisari Biologi. Alih bahasa oleh Herlina Y. Handoko dan
Beatricia I. Santoso. Jakarta: Hipokrates.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid Tiga Edisi Kelima. Terjemahan oleh Siti
Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Jakarta: Erlangga.
Soemarwoto, I., dkk. 1980. Biologi Umum 1. Jakarta: Gramedia.
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Jember University Press.
Yatim, Wildan. 1983. Biologi Jilid 1 untuk SMA dan Sederajat. Bandung: Tarsito.
Jurnal
Erliani, Dharmono, Hardiansyah. H. 2010. Perbandingan Morfologi Tumbuhan
Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr) di Kawasan “Lumpur Berambai Desa
Kolam Kanan Kecamatan Berambai Kabupaten Barito Kuala. Jurnal
Wahana-Bio. IV: 9-25. [28/04/2015].
Syamswisna. 2011. Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi
(Spermatophyta) sebagai Media Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP.
26(1). 1-9: Universitas Tanjungpura Pontianak. [28/04/2015].
Internet
Budisma. 2015. Perbedaan Vertebrata dan Invertebrata.
http://budisma.net/2015/03/perbedaan-vertebrata-dan-invertebrata.html.
[28/04/2015].
Rossoneri, Mohamad. (Tanpa tahun). Makalah Crustacea Hayati.
https://www.academia.edu/8766295/Makalah_crustacea_hayati.
[28/04/2015].