KEBUTUHAN ELIMINASI
NURJANAH
1801004
C1 Lahan C1 Institusi
Eliminasi merupakan proses pembuangan metabolisme tubuh baik yang melalui ginjal
berupa urine maupun melalui gastrointestinal yang berupa fekal (Wartonah,Kebutuhan Dasar
manusia dan Proses keperawatan (edisi 5),2015).
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua yaitu eliminasi urine (Buang Air Kecil) dan eliminasi
alvi(Buang Air besar),yang merupakan bagian dari kebutuhan fisiologi yang bertujuan
membuang sisa (Uliyah,2014)
*Eliminasi urine merupakan suatu sistem dimana terjadinya penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang masih di pergunakan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih),(Sulistyowati,2017)
*Eliminasi alvi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolism berupa feses yang
berasal dari saluran pencernaan melalui anus (Sulistyowati 2017)
B.ETIOLOGI
a.pola diet tidak adekuat/tidak sempurna
makanan adalah factor utama yang mempengaruhi eliminasi feses cukupnya selulosa,serat pada
makanan,penting untuk memperbesar volume veses.Makanan tertentu pada beberapa orang sulit
atau tidak bisa di cerna.
b.Cairan
pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses.ketika pemasukan cairan yang adekuat
atau pengeluaran (Contoh Urine muntah) yang beberapa alasan tubuh melanjutkan untuk
mereabsorbsi air dari chime ketika ia lewat disepanjang colon.dampaknya chyme menjadi lebih
kering dari normal,mengahasilkan feses yang keras.ditambah lagi berkurangnya pemasukan
cairan memperlamabat perjalan chyme disepanjang intestinal,sehingga meningkatkan reabsorbsi
cairan dari chyme.
C.Meningkatkan stress psikologi
dapat dilihat bahwa stress dapat mempengaruhi defekasi penyakit-penyakit terntentu termasuk
diare kronik ,seperti ulcus pada coliltis,bia jadi mempunyai komponen psikologi.diketahui juga
bahwa beberapa orang yg cemas atau marah dapat menigkatkan aktivitas peristaltik dan
frekuensi diare.ditambah lagi orang yang depresi bisa memperlambat motilitas intestinal,yang
berdampak pada konstipasi.
d.kurang aktifitas,kurang berolahraga,berbaring lama
pada pasien immobilisasi atau bedrest akan terjadi penurunan gerak peristaltic dan dapat
menyebabkan melambatnya feses menuju rectum dalam waktu lama dan terjadi reabsorbsi cairan
feses sehingga feses mengeras.
a. Konstipasi :
b. Impaction:
Tidak BAB
Anoreksia
Kembung atau kram
Nyeri rectum
c. Diare:
d. inkontinensia Fekal:
e. Flatulens:
Menumpuknya gas pada lumen intestinal
Dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram
Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus)
f. Hemoroid:
D. PATOFISIOLOGI
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rectum. Hal ini juga disebut bowel
movement. Frekuensi defekasi setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari
sampai 2 atau 3 kali perminggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika
gelombang peristaltic mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rectum, saraf sensorik
dalam rectum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.
Reflex defekasi kedua yaitu parasimpatis. Ketika sarat dalam rektum dirangsang, signal
diteruskan ke spinal cord (sakral 2-4) dan kemudian kembali ke kolon desendel, kolon
sigmoid dan rektum. Sinyal-sinyal parasimpatis ini meningkatkan gelombang peristaltik,
melemaskan spingter anus internal dan menigkatkan reflex defekasi instriksik. Spingter anus
individu duduk bedpan, spingter anus eksternal dengan sendirinya.
E. PATHWAY
PATHWAY MYELITIS
Medulla spinallis
Inflamasi
Sel saraf - Perburukan
Inflamasi luas
MYELITIS
Nyeri akut
Paralisis ekstermitas
Hilangnya sensorik
Hambatan
Mobilitas fisik
Disfungsi kandung
kemih dan BAB
Gangguan eliminasi
urine
konstipasi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan foto rontgen
Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
G. PENATALAKSANAAN
Pemberian cairan
Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan
Tujuan menyembuhkan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu
diperhatikan :
1. Memberikan asi
2. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein,
vitamin, mineral dan makanan yang bersih.
Obat – obatan
Pemberian cairan, pada klien diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan
keadaan umum :
a. Cairan peroral
b. Cairan parental
c. Diatetik (pemberian makanan)
d. Obat – obatan
H. KOMPLIKASI
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena hemeroidalis di
daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis, tetapi bersifat
lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak
dan otot disekitar anorektal.
a. Hemoroid eksternal berasal dari bagian distal dentate line dan dilapisi oleh epitel
skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatik.
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
c. Hemoroid internal – eksternal
Dilapisi oleh mukosa dibagian superior dan kulid pada bagian inferior serta memiliki
saraf nyeri (potter perry, 2006).
I. PENGKAJIAN
Riwayat keperawatan eliminasi
Riwayat keperawatan eliminasi fekal dan urine membantu perawat menentukan pola
defekasi norlam klien. Perawat mendapatkan suatu gambaran feses normal dan
beberapa perubahan yang terjadi dan mengumpulkan informasi tentang beberapa
masalah yang pernah terjadi berhubungan dengan eliminasi, adanya ostomy dan
faktor-faktor memengaruhi pola eliminasi.
Pengkajian meliputi :
a) Pola eliminasi
b) Gambaran feses dan perubahan yang terjadi
c) Masalah eliminasi
d) Factor-faktor yang mempengaruhi seperti: penggunaan alat bantu, diet, cairan,
aktivitas, medikasi, dan stres.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic saluran gastrointestinal meliputi teknik visualisasi
langsung / tidak langsung dan pemeriksaan laboratorium terhadap unsur-unsur yang
tidak normal.
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
KONSEP DIAGNOSA
PENGKAJIAN
a. Pengumpulan data:
Aktivitas/istirahat
Eliminasi
Gejala: klien mengeluh tidak dapat mengontrol buang air kecil, klien
mengatakan kencingnya keluar sendiri
Tanda: keluaran urine tidak terkontrol, keluaran urine terus menerus.
Integritas Ego
Keamanan
Tanda: decubitus
Nyeri/Kenyamana
Gejala: klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bagian bawah
Tanda: nyeri tekan pada abdomen
Penyuluhan dan pembelajaran
b. Pengelompokkan data
Data subjektif:
Data objektif:
c. Analisa data