D DENGAN DIAGNOSA
MEDIS GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
PENDENGARAN DIRUANG GIOK
RSUD Dr. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
Oleh:
Magfirah, S.Kep
NPM : 1814901210160
I. DATA DEMOGRAFI
1.1 Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny. D
- Usia / tanggal lahir : 63 Tahun/ 02 Agustus 1956
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Jl. HKSN Komp. AMD Permai Blok G
- Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia
- Status pernikahan : Menikah ( Janda )
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : IRT
- Diagnosa medic : F.20.0
- No. medical record : 06.66.XX
- Tanggal masuk : 23 September 2019
1.2 Penanggung jawab
- Nama : Tn. F
- Usia : 47 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : Swasta
- Hubungan de ngan klien : Anak
V. PSIKOSOSIAL
Genogram :
Keterangan :
= Laki-laki = Keturunan
= Perempuan = Klien
= Tinggal serumah = Meninggal
= Bercerai
Penjelasan :
Klien adalah seorang wanita berusia 63 tahun, suami klien sudah meninggal. Klien
memiliki 3 orang saudara dan telah memiliki 2 orang anak. Klien tinggal bersama anak
keduanya . anak pertama klien kurang memperhatikan klien sehingga dengan anak
pertama klien tidak dekat. Pada saat klien mulai kambuh lagi anak kedua membawanya
ke RS karena takut klien mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Masalah Keperawatan : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
√ Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Lainnya : Lainnya :
Gejala utama skizofrenia paranoid adalah delusi (waham) dan halusinasi. Delusi atau
waham merupakan keyakinan kuat akan suatu hal yang salah, serta hal tersebut tidak
dapat dibantah oleh bukti apapun.
Terapi Farmakologi :
Nama Efek
Dosis Indikasi Kontra Indikasi
Obat samping
Risperindon Gangguan mental Pasien dengan diabetes, Insomnia, gelisah,
dengan gejala stroke, kejang, mual, dan muntah
psikologis, seperti gangguan jantung,
skizofrenia atau penyakit Parkinson,
gangguan bipolar kanker payudara,
gangguan
keseimbangan
Diazepam 1x2mg Gangguan kecemasan, Hipersensitivitas dan Ngantuk, pusing,
insomnia, epileptikus, beberapa keadaan lain vertigo, tremor,
alcohol withdrawal, seperti glukoma akut mual
dan mual muntah sampai sempit
Gg. Konsep Diri Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran (Core Problem)
Defisit Pengetahuan
XVI. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
1. Gangguan SP 1
persepsi 1. Pasien dapat mengindentifikasi 1. Setelah 4x interaksi, 1. Identifikasi
sensori : halusinansi dengan pasien dapat mengindentifikasi
halusinasi mendiskusikan isi, frekuensi, mengindentifikasi halusinansi dengan
pendengaran waktu terjadi situasi pencetus, halusinansi dengan mendiskusikan isi,
perasaan dan respon. mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
2. Pasien dapat mengontrol frekuensi, waktu terjadi terjadi situasi
halusinasi : hardik, obat, situasi pencetus, pencetus, perasaan
bercakap-cakap, melakukan perasaan dan respon. dan respon.
kegiatan. 2. Setelah 4x interaksi 2. Jelaskan cara
3. Pasien mampu mengontrol Pasien dapat mengontrol
halusinasi dengan menghardik mengontrol halusinasi : halusinasi : hardik,
4. Pasien dapat memasukam pada hardik, obat, bercakap- obat, bercakap-
jadwal kegiatan untuk latihan cakap, melakukan cakap, melakukan
menghardik. kegiatan. kegiatan
3. Setelah 4x interaksi 3. Latih cara
Pasien mampu mengontrol
mengontrol halusinasi halusinasi dengan
dengan menghardik menghardik
4. Setelah 4x interaksi 4. Masukan pada
Pasien dapat jadwal kegiatan
memasukam pada untuk latihan
jadwal kegiatan untuk menghardik.
latihan menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik memasukan latihan menghardik. Beri
2. Pasien dapat mengontrol cara menghardik pujian.
halusinasi dengan obat. dalam jadwal kegiatan 2. Latih cara
3. Pasien mengatahui pengtingnya harian. mengontrol
penggunaan obat pada gg.jiwa 2. Setelah 3x interaksi halusinasi dengan
4. Pasien mengetahui akibat jika pasien dapat obat ( jelaskan 6
obat tidak diminum sesuai mengontrol halusinasi benar obat)
program. dengan obat. 3. Jelaskan
5. Pasien mengetahui akibat putus 3. Setelah 3x interaksi pengtingnya
obat. Pasien mengatahui penggunaan obat
6. Pasien mengetahui cara pengtingnya pada gg.jiwa.
berobat. penggunaan obat pada 4. Jelaskan
7. Pasien memasukan pada jadwal gg.jiwa. mengetahui akibat
kegiatan untuk latihan 4. Setelah 3x interaksi jika obat tidak
menghardik. Pasien mengatahui diminum sesuai
akibat jika obat tidak program.
diminum sesuai 5. Jelaskan akibat
program. putus obat.
5. Setelah 3x interaksi 6. Jelaskan cara
Pasien akibat putus berobat.
obat. 7. Masukan pada
6. Setelah 3x interaksi jadwal kegiatan
Pasien mengetahui untuk latihan
cara berobat. menghardik. Beri
7. Setelah 3x interaksi pujian.
Pasien memasukan
pada jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik.
SP 3
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik dan obat. pasien dapat menghardik dan
2. Pasien dapat mengontrol memasukan latihan obat. Beri pujian.
halusinasi dengan bercakap- menghardik dan obat. 2. Lalih cara
cakap 2. Setelah 2x interaksi mengontrol
3. Pasien dapat memasukan pada pasien dapat halusinasi dengan
jadwal kegiatan harian untuk mengontrol bercakap-cakap
latihan menghardik, minum halusinasi dengan ketika halusinasi
obat dan bercakap-cakap. bercakap-cakap. muncul.
3. Setelah 1x interaksi 3. Masukan pada
pasien dapat pada jadwal
memasukan pada kegiatan harian
jadwal kegiatan untuk latihan
harian untuk latihan menghardik, minum
menghardik, minum obat dan bercakap-
obat dan bercakap- cakap.
cakap.
SP 4
1. Mengevalusi kegiatan latihan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
menghardik, minum obat dan pasien dapat latihan
bercakap-cakap. memasukan pada menghardik,
2. Pasien dapat mengontrol jadwal kegiatan minum obat dan
halusinasi dengan melakukan harian untuk latihan bercakap-cakap.
kegiatan harian (mulai 2 menghardik, minum 2. Latih cara
kegiatan) obat bercakap-cakap mengontrol
3. Pasien dapat memasukan dan kegiatan harian. halusinasi dengan
dapat memasukan pada 2. Setelah 2x interaksi melakukan
jadwal kegiatan harian untuk pasien dapat kegiatan harian
latihan menghardik, minum mengontrol (mulai 2 kegiatan)
obat bercakap-cakap dan halusinasi dengan 3. Masukan pada
kegiatan harian. kegiatan harian. jadwal kegiatan
3. Setelah 2x interaksi untuk latihan
pasien dapat menghardik,
memasukan pada minum obat,
jadwal kegiatan bercakap-cakap
harian untuk latihan dan kegiatan
menghardik, minum harian.
obat bercakap-cakap
dan kegiatan harian.
SP 5
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Setelah 6x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
harian. pasien dapat menghardik, minum
2. Melatih kegiatan harian Mengontrol obat, bercakap-
3. Menilai kemampuan yang halusinasi secara cakap dan kegiatan
telah mandiri mandiri harian. Beri pujian.
4. Menilai apakah halusinasi Halusinasi dapat 2. Latih kegiatan
terkontrol terkontrol harian .
3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah
halusinasi
terkontrol.
A:
SP1 Halusinasi belum tercapai
P:
Ulangi SP1 Halusinasi
A:
SP1 Halusinasi belum tercapai
P:
Ulangi SP1 Halusinasi
Sabtu SP 1 Halusinasi S:
05 Oktober 1. Pasien dapat mengindentifikasi - Klien mengatakan sudah tidak sering mendengar suara
(10.30 halusinansi dengan laki-laki yang menganggunya saat klien berisitirahat
WITA) mendiskusikan isi, frekuensi, siang maupun malam
waktu terjadi situasi pencetus,
perasaan dan respon. O:
2. Pasien dapat mengontrol - BHSP terjalin sepenuhnya
halusinasi : hardik, obat, - Klien inat dengan nama perawat
bercakap-cakap, melakukan - Kontak mata ada, namun kurang
kegiatan. - Jadwal kegiatan harian sudah dibuat
3. Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan menghardik A:
4. Pasien dapat memasukam pada SP1 Halusinasi tercapai
jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik. P:
Lanjutkan SP2 Halusinasi
Kamis SP 2 S:
10 Oktober 1. Mengevalusi kegiatan - Klien mengatakan sudah tidak sering mendengar suara
(10.00) Wita menghardik laki-laki yang menganggunya saat klien berisitirahat
2. Pasien dapat mengontrol siang maupun malam
halusinasi dengan obat.
3. Pasien mengatahui pengtingnya O:
penggunaan obat pada gg.jiwa - BHSP terjalin sepenuhnya
4. Pasien mengetahui akibat jika - Klien ingat dengan nama perawat
obat tidak diminum sesuai - Kontak mata ada, namun kurang
program. - Klien mampu mengontrol halusinasi dengan obat
5. Pasien mengetahui akibat putus - Klien belum paham tentang penggunaan obat
obat. - Klien masih lupa kegunaan obat
6. Pasien mengetahui cara berobat. - Klien sudah mengetahui akibat putus obat
7. Pasien memasukan pada jadwal - Jadwal kegiatan harian sudah dibuat
kegiatan untuk latihan
menghardik. A:
SP2 Halusinasi belum tercapai
P:
Ulangi SP2 Halusinasi
Jumat SP 2 S:
11 Oktober 1. Mengevalusi kegiatan - Klien mengatakan sudah tidak sering mendengar suara
(10.00) menghardik laki-laki yang menganggunya saat klien berisitirahat
Wita 2. Pasien dapat mengontrol siang maupun malam
halusinasi dengan obat.
3. Pasien mengatahui pengtingnya O:
penggunaan obat pada gg.jiwa - BHSP terjalin sepenuhnya
4. Pasien mengetahui akibat jika - Klien ingat dengan nama perawat
obat tidak diminum sesuai - Kontak mata ada, namun kurang
program. - Klien mampu mengontrol halusinasi dengan obat
5. Pasien mengetahui akibat putus - Klien belum paham tentang penggunaan obat
obat. - Klien masih lupa kegunaan obat
6. Pasien mengetahui cara berobat. - Klien sudah mengetahui akibat putus obat
7. Pasien memasukan pada jadwal - Jadwal kegiatan harian sudah dibuat
kegiatan untuk latihan
menghardik. A:
SP2 Halusinasi belum tercapai
P:
Ulangi SP2 Halusinasi
Sabtu SP 2 S:
12 Oktober 1. Mengevalusi kegiatan - Klien mengatakan sudah tidak sering mendengar suara
(10.00) wita menghardik laki-laki yang menganggunya saat klien berisitirahat
2. Pasien dapat mengontrol siang maupun malam
halusinasi dengan obat.
3. Pasien mengatahui pengtingnya O:
penggunaan obat pada gg.jiwa - BHSP terjalin sepenuhnya
4. Pasien mengetahui akibat jika - Klien ingat dengan nama perawat
obat tidak diminum sesuai - Kontak mata ada, namun kurang
program. - Klien mampu mengontrol halusinasi dengan obat
5. Pasien mengetahui akibat putus - Klien belum paham tentang penggunaan obat
obat. - Klien masih lupa kegunaan obat
6. Pasien mengetahui cara berobat. - Klien sudah mengetahui akibat putus obat
7. Pasien memasukan pada jadwal - Jadwal kegiatan harian sudah dibuat
kegiatan untuk latihan
menghardik. A:
SP2 Halusinasi belum tercapai
P:
Ulangi SP2 Halusinasi
( ) ( )