I. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif denganl ingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keteraturan alam semesta
2.1 Menunjukkan perilaku imiah alam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukn pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
3.4. Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) yaitu hukum kirchoff dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator :
C. Penutup (2 menit)
Penilaian Catatan
Kegiatan Pengamat
1 2 3 4
1. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah terkait
dengan materi yang telah di ajarkan
2. Guru memberi tahu siswa materi pembelajaran di
pertemuan berikutnya.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
VII. Penilaian
A. Tes tertulis
Instrumen tes tertulis:
1. Tuliskan pengertian hokum kirchoof!
B. Tanya jawab
Dilakukan selama pembelajaran berlangsung
C. Penugasan
Instrumen penugasan:
1. Menuliskan bunyi dari hokum kirchoff II
2. Menjelaskan contoh penggunaan hokum kirchoff II
VIII. Materi
Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff adalah dua persamaan yang berhubungan dengan arus dan beda potensial
(umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian listrik. Hukum ini pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-
1887) pada tahun 1845.
Hukum Kirchhoff 2
Bunyi hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut:
“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama dengan nol”
Hukum Kirchhoff 2 juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop rule), karena pada
kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu rangkaian pada keadaan
tunak adalah konstan. Hukum ini merupakan bukti dari adanya hukum konservasi energi. Jika
kita memiliki suatu muatan Q pada sembarang titik dengan potensial V, dengan
demikian energi yang dimiliki oleh muatan tersebut adalah QV. Selanjutnya, jika muatan mulai
bergerak melintasi simpal tersebut, maka muatan yang kita miliki akan mendapatkan tambahan
energi atau kehilangan sebagian energinya saat melalu resistor baterai atau elemen lainnya.
Namun saat kebali ke titik awalnya, energinya akan kembali menjadi QV.
Sebagai contoh penggunaan hukum ini (Gambar 1.3), dua baterai yang berisi hambatan
dalam dan serta ada 3 hambatan luar. Kita akan bisa menenutukan arus dalam rangkaian
tersebut sebagai fungsi GGL dan hambatan.
Rangkaian berisi 2 buah baterai dan 3 resistor eksternal. Tanda plus minus pada resistor
digunakan untuk mengingatkan kita sisi mana pada setiap resistor yang berada pada potensial
lebih tinggi untuk arah arus yang diasumsikan.
IX. Evaluasi
Kunci Jawaban no 1 :
Kita terlebih dahulu tentukan arah arus dan arah loop, dalam hal ini kita akan menentukan
arah loop searah dengan arah jarum jam.
Dengan menerapkan hukum Kirchhoff 2, kita akan dapatkan nilai arus listrik sebagai
berikut:
maka
Kunci Jawaban no 2 :
Kita tentukan arah loop sebagai berikut: