PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-
Undang No. 23 tahun 1992). Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat, dan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya kesehatan harus dilakukan secara integral oleh
seluruh komponen, baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat. Oleh karena
ringan yang banyak dialami masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza,
Salah satu penyakit yang biasanya terjadi dalam masyarakat yaitu Arthritis atau
biasa disebut rematik. Penyakit ini merupakan penyakit yang menyerang persendian dan
1
sepele karena tidak menimbulkan kematian. Padahal, jika tidak segera ditangani rematik
bisa membuat anggota tubuh berfungsi tidak normal, mulai dari benjol-benjol, sendi
kaku, sulit berjalan, bahkan kecacatan seumur hidup. Rasa sakit yang timbul bisa sangat
jumlah penderita arthritis atau gangguan sendi kronis lain di Amerika Serikat terus
meningkat.
Penyakit rematik itu sebenarnya terdiri lebih dari 100 jenis, tetapi bagi orang
awam, setiap gejala nyeri, kaku, bengkak, pegal-pegal, atau kesemutan itu semua sering
disebut rematik dan dianggap sama saja. Penyakit rematik yang paling banyak ditemukan
pada golongan usia lanjut di lndonesia adaiah osteoarkitis (OA) 50-60 %. Yang kedua
adalah kelompok rematik luar sendi. Yang ketiga adalah asam urat (gout) sekitar 6 %.
sedangkan di negara-negara Barat sekitar 3%. Rematik merupakan salah satu penyebab
nyeri sendi, khususnya sendi-sendi kecil di daerah pergelangan tangan dan jari-jari.
Keluhan kaku, nyeri dan bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-
menerus dan semakin lama semakin berat tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama
beberapa hari dan kemudian sembuh dengan pengobatan. Namun demikian, kebanyakan
penyakit rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang
obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse). Karena umumnya,
masyarakat hanya tahu merk dagang obat tanpa tahu zat berkhasiatnya, manfaat dan efek
2
sampingnya. Apoteker sendiri telah diberikan kewenangan untuk berswamedikasi kepada
pasien yang datang ke apotek. Obat yang diberikan Apoteker meliputi obat wajib apotek
(OWA, dengan ketentuan dan batasan yang tercantum dalam daftar OWA 1, OWA 2, dan
OWA 3), obat bebas terbatas, dan obat bebas. Apoteker hendaknya membuat catatan
pasien serta obat yang diserahkan, serta memberikan informasi penting tentang dosis,
cara pakai, kontraindikasi, dan efek samping yang perlu diperhatikan oleh pasien.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengenalan Penyakit
sendi kronis lain di Amerika Serikat terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1990
terdapat 37,9 juta penderita dari sebelumnya 35 juta pada tahun 1985. Data tahun 1998
sendi, dan pada tahun 2005 jumlah penderita arthritis sudah mencapai 66 juta atau
hampir 1 dari 3 orang menderita gangguan sendi, dengan 42,7 juta diantaranya telah
terdiagnosis sebagai arthritis dan 23,2 juta sisanya adalah penderita dengan keluhan
Arthritis merupakan satu dari berbagai masalah penyakit kronis yang umum
dan menjadi penyebab kedua hendaya (disability) setelah penyakit jantung pada orang
Amerika usia diatas 15 tahun; 7 juta diantaranya mengalami hambatan aktivitas sehari-
di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi
daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout
(pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah
Sendi adalah bagian dari tubuh di mana dua tulang atau lebih bersatu dalam
suatu koordinasi antara otot, tendon, ligamen, cartilage. Otot diikat pada tulang dengan
4
tendon (jaringan yang fleksibel, seperti tali berserabut). Otot menciptakan gerakan
pada sendi, dan juga membantu menstabilkan sendi. Cartilage artikular yang licin
menyelubungi tulang di sendi dan membantu gerakan yang bebas gesekan, sedangkan
penutup kartilago membantu meredam hentakan. Seluruh sendi dikelilingi oleh sarung
Lapisan sinovial dari kapsul sendi mengeluarkan cairan sangat sedikit, yang
berfungsi sebagai lubrikan sendi. Selain itu beberapa sendi (seperti bahu dan lutut)
mempunyai kantong bursa (bursae), kantung kecil berisi cairan yang berfungsi sebagai
sederhana seperti siku sampai yang sangat kompleks seperti panggul dan bahu, yang
dapat digerakkan ke segala arah. Selain itu beberapa sendi harus mampu menahan
beban dan tekanan yang besar, seperti sendi lutut yang harus menopang berat seluruh
tubuh. Selanjutnya, tekanan pada lutut berlipat ganda saat kita berlari, naik tangga,
atau berjalan pada permukaan yang tidak rata. Sendi terdiri dari:
a. Kartilago:
1) Lapisan yang keras tetapi licin, terdapat pada ujung setiap tulang.
5
3) Kartilago merupakan jaringan avaskular, aneural, dan alimpatik. Karena
40% apabila diberi beban. Kompresi meningkat pada area kontak dan
4) Kartilago terdiri dari 65-80% air. Komponen lain yang membangun jaringan
b. Kolagen
Protein berserabut. Kolagen juga merupakan unsur dari kulit, tendon, tulang dan
c. Proteoglikan
Kombinasi dari protein dan gula. Untaian proteoglikan dan kolagen membentuk
agregat yang hidrofilik dan anionik, yang menjaga kandungan air agar tetap
d. Kondrosit
Sel yang ada di seluruh kartilago. Memelihara kartilago tetap sehat dan tumbuh.
6
e. Kapsul Sendi
Kantung membran yang liat yang mengikat semua tulang dan bagian persendian
f. Sinovium
g. Cairan Sinovial
Cairan lubrikasi sendi yang menjaga agar kartilago tetap licin dan sehat.
2) Ligamen sifatnya liat, jaringan seperti tali yang menghubungkan tulang satu
dengan lainnya.
3) Tendon liat, seperti tali berserabut yang menghubungkan otot dengan tulang.
4) Otot adalah ikatan dari sel-sel khusus yang bila distimulasi saraf akan
Arthritis dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh; menyebabkan rasa sakit,
kehilangan kemampuan bergerak dan kadang bengkak. Ada beberapa jenis reumatik
yaitu:
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi (reumatik
artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Patofisiologi:
tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan berbagai organ di luar
7
persendian. Peradangan kronis dipersendian menyebabkan kerusakan struktur
sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput sendi) serta
simetris (terjadi pada kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui
dengan pasti. Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan sebagainya.
Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti
sel dan respon peradangan pun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian
dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar
jaringan parut. Proses ini secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan
diketahui secara pasti dan bersifat sistemik. Penyakit ini terjadi akibat rantai
antara lain karena peningkatan kemotaksis dan fagositosis pada orang tertentu
terbentuk antibodi yang disebut faktor reumatoid. Selain itu, juga dapat terjadi
8
peningkatan sekresi zat vasoaktif seperti histamin, kinin, dan PG pada tempat
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya udem, panas, eritema, dan nyeri.
2) Osteoartritis
Patofisiologi :
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum
yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan
kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar persendian (periartikular).
Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami kerusakan yang ditandai dengan
adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi
penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang diketahui
berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis kelamin
wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik,
9
cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang,
dan lain-lain.
Yang terjadi pada penderita OA ialah sobek dan ausnya lapisan permukaan
bengkak, dan sendi dapat kehilangan kemampuan bergerak. Lama kelamaan sendi
akan kehilangan bentuk normalnya, dan osteofit dapat tumbuh di ujung persendian.
Sedikit dari tulang atau kartilago dapat pecah dan mengapung di dalam ruang
sakit di persendian dan memiliki keterbatasan gerak. Tidak seperti arthritis yang
Sebagai contoh Arthritis Rheumatoid dapat mempengaruhi organ lain selain sendi.
Kurangnya aktifitas fisik dikenal sebagai faktor risiko untuk banyak penyakit
pada populasi manula dan peningkatan aktifitas fisik pada pasien OA akan
nonfarmakologik.
10
a) Dasar Osteoarthritis: Persendian dan Bagiannya
b) Perubahan Patologi
Kartilago sendi biasanya licin, mengkilat, dan basah; pada sendi sehat,
kartilago melindungi permukaan yang bergerak satu sama lain dengan gesekan
sekecil mungkin, seperti “gelas dengan gelas”. Kartilago biasanya menyerap nutrisi
dan cairan seperti spons, dan ini dapat mempertahankan kartilago tetap sehat dan
licin. Pada OA, kartilago tidak mendapatkan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan.
halus sepeti “gelas pada gelas “, kartilago yang kasar bergerak seperti kertas amplas
11
dengan kertas amplas lain. Pada kasus yang ekstrim habisnya kartilago
Rasa sakit pada OA tidak ada hubungannya dengan rusaknya kartilago tetapi
timbul karena aktivasi dari nosiseptif ujung-ujung saraf di dalam sendi oleh iritan
kapsul sinovial oleh peningkatan cairan sendi, mikrofaktur, iritasi periosteal, atau
Osteoarthritis sering terjadi di ujung jari tangan, ibu jari, leher, punggung
3) Atritis Gout
Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang pengobatannya mudah dan efektif.
Namun bila diabaikan, gout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini
ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya reumatik gout akut.
12
Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan
urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar
purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun
asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur
pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
(psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak
terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan
sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar sendi (ekstra
1) Fibrosis
gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia lanjut, penyebabnya
13
2) Tendonitis dan tenosivitis
tendon.
3) Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini
dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini bisa timbul
sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon atau otot ke
tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh reumatik gout dan
pseudogout.
5) Back Pain
diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan fisik yang berat, atau
sikap postur tubuh yang salah sewaktu berjalan, berdiri maupun duduk.
6) Nyeri pinggang
14
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal lengan atas
yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan bawah dan belikat,
15
BAB III
PENGOBATAN REMATIK
A. Osteoartritis
Umur:
Biasanya manula
Gender:
Simptom
Rasa Nyeri,
Dalam, ngilu
2. TERAPI
16
membatasi kerusakan fungsi
adalah dasar dari rencana asuhan kefarmasian untuk OA, harus dilaksanakan untuk
semua pasien dan dimulai sebelum atau bersama-sama dengan analgesik sederhana
faktor yang penting dalam penatalaksanaan rasa nyeri; hasil terapi terbaik dapat
• Program self-management
OA yang di dapat dari perkumpulan penderita OA, internet dan dari mana
• Proses penyakit
17
• Prognosis
• Pilihan terapi
Selain itu belajar mengurangi rasa sakit, latihan fisik dan relaksasi,
menghadapi secara fisik, emosi dan mental, mempunyai kendali lebih baik
terhadap OA, meningkatkan percaya diri untuk hidup aktif dan mempunyai
hidup yang tidak tergantung orang lain. Hasil studi menegaskan bahwa
mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan fungsi pada pasien OA, selain itu
Terapi fisik dengan panas atau dingin dan latihan fisik akan membantu
sakit dan kejang otot. Mandi atau berendam air hangat akan mengurangi rasa
sakit dan kekakuan. Efek fisiologi dari suhu adalah relaksasi otot dan
• Handuk hangat, kantung panas (hot packs), atau mandi air hangat, dapat
rasa sakit atau mengebalkan bagian yang ngilu. Tanyakan kepada dokter
atau terapi mana yang lebih cocok bagi pasien. Untuk OA di lutut, pasien
18
dapat memakai sepatu dengan sol tambahan yang empuk untuk meratakan
di lutut.
3).Latihan Fisik
baik untuk OA. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan
dilakukan dengan benar, tidak ada efek samping. Jumlah dan bentuk olahraga
tergantung dari persendian yang terlibat, kestabilan dan apakah sudah pernah
dilakukan pembedahan.
Latihan fisik dan penguatan quadriseps akan meningkatkan fungsi fisik dan
American Geriatrics Society untuk latihan fisik bagi pasien OA. Rujukan
kepada terapis fisik atau okupasi sangat dibutuhkan bagi pasien yang sudah
cacat fungsi sendinya. Terapis dapat menilai kekuatan otot, stabilitas sendi,
sendi yang terkena, dari tekanan berlebihan. Terapis juga dapat memberikan
19
alat bantu seperti tongkat, bebat, dsb yang dipakai saat latihan fisik maupun
kegiatan sehari-hari.
atau bidai untuk melindungi persendian dari tekanan. Bidai atau penahan
(braces) memberikan dukungan ekstra pada otot yang lemah. Mereka juga
menjaga persendian pada posisi yang benar selama tidur maupun beraktivitas.
Bidai hanya dipakai untuk masa terbatas sebab otot membutuhkan latihan
penyangga berat dan ini adalah prediktor tunggal paling baik dari kebutuhan
intervensi diet untuk yang berat badan berlebih masuk akal, tetapi ini
20
b. Terapi Farmakologis
• Penyakit penyerta
perubahan yang terjadi pada dokter. Obat-obat dibawah ini yang sering dipakai:
NSAID adalah suatu kelas obat yang dapat menekan inflamasi melalui
sakit. NSAID memberikan rasa nyaman bagi banyak orang dengan masalah
yang serius.
Mekanisme kerja
SSP
Indikasi
21
Kontraindikasi
masukan fenilalanin.
Peringatan
Efek samping
Mekanisme kerja
Indikasi
Peringatan
Tidak mengoleskan krim ini pada mata dan mulut, dan untuk mencuci
Efek Samping
22
c. Glukosamin dan Kondroitin
Mekanisme kerja
Indikasi
2. Analgesik Narkotik
Data Farmakologi
pernafasan fisik
Kodein + +++ + + + + +
Hidokodon + +++ - + - - +
Hidromorfon ++ +++ + ++ + + ++
Morfin ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++
Fentanil ++ - - + - + -
Indikasi
Kontraindikasi
Hindari pada depresi nafas akut, alkoholis akut dan bila terdapat resiko
23
Peringatan
prostat; wanita hamil dan menyusui; dapat memicu koma pada kerusakan
hati.
Efek samping
3) Obat-obat lain
sendi. Ini adalah tindakan untuk jangka pendek, tidak disarankan untuk
lebih dari 2-3 x suntik per tahun. Tidak diberikan per oral.
ini adalah komponen dari sendi, terlibat dalam lubrikasi dan nutrisi sendi.
24
Tabel 2: Pilihan obat-obat untuk OA
25
B. Artritis Reumatoid
1. Manifestasi klinik
sering terkena, biasanya simetris, namun selain itu seringkali juga mengenai
dengan nyeri progresif, kaku di pagi hari, dan pembengkakan sendi. Onset akut
terkena.
Atrofi otot-otot kecil tangan sering ditemukan dan terjadi akibat gabungan
menyebabkan pembengkakan.
Keluhan lainnya seperti, badan terasa capek, gejala seperti flu dengan sedikit
demam, nyeri sendi biasanya terasa setelah lama duduk dan istirahat, nafsu
makan turun, berat badan turun dan anemia, serta tangan dan kaki berkeringat.
2. Terapi
26
Pembidaian untuk imobilisasi dan untuk mengistirahatkan satu atau
beberapa sendi
b. Terapi farmakologi
b). Kontraindikasi
27
c). Peringatan
risiko kejang
28
Antidiabetika : efek sulfonilurea ditingkatkan oleh azapropazon,
oleh simetidin.
obat ini bersama makanan atau susu. Efek samping lain termasuk
29
200 mg)
antiinflamasi.
Antiinflamasi (mg)
Hidrokotison 1 1 20
Prednison 4 0,8 5
Prednisolon 4 0,8 5
Deksametason 25 0 0,75
30
Indikasi
berbeda, agar didapat rasio manfaat dan resiko yang setinggi tingginya.
waktu yang lama. Tetapi untuk penyakit yang relatif ringan misalnya
Kontraindikasi
imunosupresif.
31
Peringatan
dosisi yang tiba-tiba setelah penggunaan jangka lama (> 7 hari) dapat
Efek Samping
Mekanisme kerja
pada SSP
Indikasi
32
Kontraindikasi
masukan fenilalanin.
Peringatan
Efek samping
Mekanisme kerja
Indikasi
Peringatan
Tidak mengoleskan krim ini pada mata dan mulut, dan untuk
Efek Samping
dioleskan.
33
3) Glukosamin dan Kondroitin
Mekanisme kerja
Indikasi
plasebo.
b. Analgesik Narkotik
Data Farmakologi
Obat Analgesik Antitusif Konstipasi Depresi Sedasi Emesis Pengaruh
pernafasan fisik
Kodein + +++ + + + + +
Hidokodon + +++ - + - - +
Hidromorfon ++ +++ + ++ + + ++
Morfin ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++
Fentanil ++ - - + - + -
Indikasi
Kontraindikasi
Hindari pada depresi nafas akut, alkoholis akut dan bila terdapat resiko
34
Peringatan
kerusakan hati.
Efek samping
C. Gout
2. Terapi Farmakologi
a. Allopurinol
Mekanisme kerja
35
sekali. Dosis oral 300 mg biasanya mencukupi. Adakalanya diperlukan sebesar
600-800 mg/hari.
Indikasi
Profilaksis gout dan batu asam urat serta kalsium oksalat di ginjal.
Kontraindikasi
Bukan pengobatan untuk gout akut, tetapi teruskan jika terjadi serangan ketika
Peringatan
Efek samping
b. Probenesid
Mekanisme kerja
Indikasi
Kontraindikasi
36
Peringatan
Selama awal terapi gout berikan kolkisin profilaktik atau NSAID (jangan
Asetosal atau Salisilat), pastikan asupan cairan memadai; tukak lambung, gagal
ginjal.
Efek samping
Tidak sering, kadang mual dan muntah, sering buang air kecil, sakit kepala,
Mekanisme Kerja
terakhir inilah yang akan mengubah fungsi seluler organ target sehingga
37
Indikasi
untuk berbagai penyakit dan beragam untuk individu yang berbeda, agar
yang lama. Tetapi untuk penyakit yang relatif ringan misalnya Artritis
Reumatoid penggunaan jangka lama manfaatnya tidak lebih besar dari pada
resikonya.
Udem otak juga diobati dengan deksametason yang tidak menambah resiko
retensi cairan.
Asma bronkial lebih baik diobati topikal, tetapi da;am keadaan darurat
Kontraindikasi
38
Peringatan
Supresi adrenal dapat terjadi pada penggunaan jangka lama dan bertahan
tiba setelah penggunaan jangka lama (> 7 hari) dapat menyebabkan insufisiensi
adrenal akut, hipotensi dan kematian. Oleh karena itu penghentian harus
bertahap.
Efek samping
hipokalemia.
Mekanisme kerja
Indikasi
Kontraindikasi
fenilalanin.
39
Peringatan
Efek samping
Mekanisme kerja
Indikasi
Peringatan
Tidak mengoleskan krim ini pada mata dan mulut, dan untuk mencuci
Efek samping
Mekanisme kerja
40
Indikasi
superior terhadap plasebo dalam meredakan rasa sakit pada OA lutut atau
2) Analgesik Narkotik
Data Farmakologi
pernafasan fisik
Kodein + +++ + + + + +
Hidokodon + +++ - + - - +
Hidromorfon ++ +++ + ++ + + ++
Morfin ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++
Fentanil ++ - - + - + -
Indikasi
Kontraindikasi
Hindari pada depresi nafas akut, alkoholis akut dan bila terdapat resiko ileus
Peringatan
prostat; wanita hamil dan menyusui; dapat memicu koma pada kerusakan
hati.
41
Efek samping
Dalam dosis penuh yang lazim AINS sekaligus memperlihatkan efek analgesik
yang bertahan lama yang membuatnya sangat berguna pada pengobatan nyeri
berlanjut atau nyeri berulang akibat radang. Oleh karena itu, walau parasetamol
sering mengatasi nyeri dengan baik pada osteoartritis, AINS lebih tepat
daripada parasetamol atau analgesik opioid dalam artritis meradang (yaitu AR)
Kontraindikasi
serangan asma, angiodema, urtikaria, atau rinitisnya dipicu oleh asetosal dan
AINS lainnya. AINS sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang mengidap
tukak lambung aktif. Pasien yang sebelumnya, atau sedang, mengidap tukak
42
Peringatan
AINS harus digunakan dengan hati-hati pada pasien usi lanjut, pada
koagulasi.
Pada pasien gagal ginjal, payah jantung, atau gagal hati, dibutuhkan kehati-
ginjal, dosis harus dijaga serendah mungkin dan fungsi ginjal harus
dipantau.
lambung aktif.
Efek Samping
nyaman pada saluran cerna, mual, diare, dan kdang pendarahan dan tukak,
dispepsia bisa ditekan dengan meminum obat ini bersama makanan atau susu.
gangguan pada darah. Retensi cairan bisa terjadi. Gagal ginjal mungkin dipicu
oleh AINS khususnya pada pasien yang sebelumnya mengidap gagal ginjal.
43
Celecoxib 200-400 mg - 1 atau 2 kali perhari
200 mg)
D. Terapi Herbal
Cara pembuatan:
Cuci bersih daun dan batang seledri, tiriskan, lalu dimakan mentah sebagai
44
2. Ajeran (Bidens spilosa L)
Cara pembuatan:
Herba ejeran kering 30-60 g, potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air
hingga menjadi 1 gelas. Saring, minum ramuan ini 2 kali sehari sebelum
Cara pembuatan:
Sediakan segemgam daun dan batang muda bandotan segar, sekepal nasi basi
dan setengah sendok teh garam. Cuci daun dan batang itu sampai bersih,
kemudian tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan bubur
45
yang kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut.
Cara pembuatan:
Rendam 15 g akar putri malu dalam arak putih sebnyak 500 ml selama
46
Cara pembuatan:
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Air rebusan
Cara pembuatan:
air hingga tersisa 2 gelas, lalu minum air rebusannya 2 kali sehari, masing-
masing 1 gelas.
7. Ramuan herbal
Bahan-bahan:
Madu secukupnya
Kandungan kimia : akar pulutan mengandung zat lendir, dan lemak; brotowali
47
Kegunaan : Reumathoid artritis, dan mengatasi nyeri pada persendiaan.
Cara pembuatan:
Potong-potong batang brotowali dan akar pulutan. Cuci bersih semua bahan,
setelah itu rebus dangan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring ramuan ini
setelah dingin.
Cara pemakaian:
48
BAB IV
PEMBAHASAN
Penyakit rematik itu sebenarnya terdiri lebih dari 100 jenis, tetapi bagi orang
awam, setiap gejala nyeri, kaku, bengkak, pegal-pegal, atau kesemutan itu semua sering
disebut rematik dan dianggap sama saja. Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri
sendi, khususnya sendi-sendi kecil di daerah pergelangan tangan dan jari-jari. Keluhan
kaku, nyeri dan bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan
semakin lama semakin berat tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari
rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang ulang
Pada dasarnya rematik terbagi menjadi dua yaitu rematik sendi (Artikuler) dan
rematik jaringan lunak (Non Artikular). Rematik artikuler sendiri terbagi atas tiga yaitu
Osteoartritis, Rheumathoid artritis dan Gout (asam urat). Penyakit yang dapat di
gejala ringan seperti nyeri persendiaan. Pada tahap lanjut ketika timbul peradangan
rematik gout sendiri tidak dapat dilakukan swamedikasi disebabkan para penderita gout
kemudian ketika postif nilai asam urat tinggi maka yang berperan adalah dokter untuk
memberika resep obat kepada penderita rematik gout, sehingga hal ini melenceng dari
dasarnya sama. Dalam hal ini pengobatan yang dapat di swamedikasi kan adalah hanya
pada penanganan nyeri nya saja dengan menggunakan obat-obat sintetik yang bebas
49
ataupun obat bebas terbatas serta beberapa dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat-
obat herbal selain itu dapat juga dilakukan terapi non farmakologi.
Selain itu obat wajib apotek seperti Piroxcicam juga dapat digunakan untuk pengobatan
swamedikasi rematik. Obat-obat herbal juga dapat menjadi alternatif lain dalam
penanganan nyeri pada rematik seperti herba sidaguri, daun ataupun batang bandotan,
herba sangitan, akar puti malu, herba ajeran, dan daun seledri.
a. Pencegahan Primer :
tubuh,terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Perempuan yang makan paling
sedikit 2 saji makanan kaya asam lemak omega-3 seperti tuna dan mackerel
dan bahkan dapat mengatasi gen tertentu yang bisa menyebabkan mengembangkan
rematik. Selain minyak ikan atau untuk penggantinya makan sumber omega-3 lainnya
rematik dibanding yang mendapatkan 95 mg, jumlah dalam jeruk. Riset menunjukkan,
vitamin C, sejenis antioksidan, terutama kuat dalam menyapu radikal-radikal bebas yang
menyebabkan inflamasi
3) Hindari merokok. Merokok termasuk salah satu resiko rematik. Merokok dapat
memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan penyakit ini. Pada kenyataannya,
sebuah studi
50
mengungkapkan, merokok meningkatkan resiko sampai dua kali lipat mengembangkan
rematik.
4) Menjaga berat badan agar tetap stabil. Berat badan, harus selalu dikontrol. Dengan
mengontrol berat badan, berarti telah melakukan pencegahan rematik. Pasalnya, bobot
badan yang berlebihan akan membebani tubuh, lutut, dan sendi. Bagi penderita rematik,
b. Pencegahan Sekunder :
1) Hentikan pemicu. Merokok termasuk salah satu resiko rematik. Merokok dapat
memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan penyakit ini. Pada kenyataannya,
sebuah studi
rematik.
dihindari adalah berjalan kaki yang berjarak jauh, naik turun tangga, dan berolahraga
3) Konsumsi banyak jenis sayuran, misalnya jus seledri, kubis atau wortel yang bisa
4) Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan
kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, aroma terapi, atau minyak juniper yang bisa
c. Pencegahan Tersier :
1) Olahraga yang tepat adalah olahraga yang menitikberatkan pada kelenturan sendi,
kekuatan otot, dan bisa juga latihan di air hangat. Dengan latihan dalam air yang
disesuaikan dengan suhu tubuh, pasien tidak perlu menggigil dan bisa berolahraga dengan
lebih leluasa.
51
2) Pasien bisa melakukan senam rematik yang berfungsi mencegah sekaligus terapi
terhadap gejala rematik. Jika terapi tersebut tidak bisa menghilangkan rasa nyeri, perlu
dikombinasikan dengan obat antirematik khusus karena itu bergantung pada jenis rematik
pasien. Setiap jenis rematik, terangnya, mempunyai jenis obat yang sangat berbeda.
4) Berjemur sinar matahari di bawah pukul 09.00. Ini bisa membantu penyerapan kalsium
Untuk terapi non farmakologi rematik dapat dilakukan dengan cukup istirahat pada sendi
yang mengalami artritis reumatoid, mengurangi berat badan jika gemuk dan obesitas,
fisioterapi (dilakukan beberapa pergerakan sendi secara sistemik), kompres dingin atau
panas, pembidaian untuk imobilisasi dan untuk mengistirahatkan satu atau beberapa
sendi.
adalah sama. Yaitu pengobatan dengan menghilangkan rasa nyeri nya saja. Penghilangan
rasa nyeri ini bisa diobati dengan menggunakan obat-obat golongan NSAID (Non
Steroidal Anti Inflammatory Drug). Beberapa contoh sediaan yang beredar yaitu :
1. Paracetamol
52
Komposisi:
rendah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik. Pada penggunaan per oral
Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam
antirematik.
Indikasi:
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit
gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan
setelah vaksinasi.
Kontraindikasi
dehidroganase. Tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
53
Dosis:
Efek Samping:
Efek nefrotoksik jarang terjadi pada dosis teraputik parasetamol yang dianjurkan,
Paracetamol sudah digunakan secara luas, dan pada dosis yang dianjurkan, efek
sampingnya ringan dan jarang terjadi. Laporan mengenai efek yang tidak diinginkan,
dosis yang berlebihan. Paracetamol harus digunakan dengan hati-hati pada penderita
54
2. Aspirin
Komposisi :
Asetosal 500 mg
Indikasi:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri
Kontraindikasi :
Ulkus Peptikum, hiipersensitif terhadap derivat asam salisilat, asma, alergi, cacar air.
Dosis :
3. Asam mefenamat
Komposisi:
55
Cara Kerja Obat
antipiretik.
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan
dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
Dosis:
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
- Dismenore
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan
- Menoragia : 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan
dengan pasti.
Efek Samping :
- Sistem pencernaan : mual, muntah, diare, dan rasa sakit pada abdominal.
56
- Sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia, trombocytopenia dan
agranulocytopenia.
Kontraindikasi
urtikaria.
4. Piroxcicam
Komposisi:
Piroxicam 10 mg kaplet
Kemasan :
Indikasi:
Kontraindikasi :
lambung.
57
Hipersensitif terhadap piroxicam
Dosis :
Dewasa :
Reumatoid artritis, Osteoartritis dan ankylosing spodilitis
Gout akut
Dosis awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6 hari berikutnya
Dosis awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau terbagi selama 2 hari,
Efek samping :
Efek samping lain : edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus,
58
5. NEOrheumacyl Neuro
Komposisi :
Ibuprofen 200 mg, vit. B1 50 mg, Vit.B6 100 mg, Vit.B12 100 mg.
Indikasi :
Meringankan rasa nyeri atau ngilu yang disertai kebas, kesemutan dan kram
Kontraindikasi :
Penderita dengan riwayat ulkus peptikum yang berat dan aktif dan kehamilan 3 bulan
Dosis :
3x1 kapsul
59
6. Natrium Diklofenak
Indikasi :
Sebagai terapi awal dan akut untuk rematik yang disertai inflamasi dan
pascabedah.
Dosis :
Oral, 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis, sebaiknya diminum setelah makan. Dosis
Efek Samping :
Nyeri perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, dan flatulen.
Kontra Indikasi :
Tukak Lambung.
Bentuk sediaan :
60
7. Voltaren Gel
Komposisi :
Natrium Diklofenak
Indikasi :
Inflamasi trauma pada tendon, legamen, otot dan persendian seperti yang disebabkan
oleh salah urat, terkilir dan memar. Untuk rematik seperti osteoartritis pada sendi-
Aturan pakai :
Oleskan sesuai kebuutuhan pada kulit yang sakit 3 sampai 4 kali sehari dan gosokkan
secara perlahan.
Kemasan : 20 gr/tube
8. RemAct
Komposisi :
officinale.
Indikasi :
61
urat berlebih, mengatasi nyeri dan pembengkakan pada sendi.
Dosis :
2 x sehari 2 kapsul secara teratur, bila rasa nyeri sudah hilang turunkan dosis 3x1
sehari dan seterusnya. Untuk dosis pemeliharaan cukup 1 kapsul sebelum tidur secara
teratur.
Produsen :
Marion-Sam Jakarta-Indonesia
9. Viostin DS
Komposisi :
Indikasi :
Membantu mengatasi kaku dan nyeri pada persendian, mencegah dan terapi
Dosis :
62
Produsen :PT. Pharos
Komposisi :
Indikasi :
Digunakan untuk meningkatkan aliran darah dan relief terhadap rasa sakit
Dosis :
Perhatian :
hidung,dan mata. Jika tanpa sengaja disemprotkan kemata, cuci segera dengan air
bersih, jauhkan dari api dalam penggunaannya dan hindari panas, jika gejala tidak
63
Kontraindikasi :
Produsen :
64
BAB V
KESIMPULAN
1. Osteoartritis (OA)
sempurna satu sama lain. Pengobatan swamedikasi dapat dilakukan dengan terapi
istirahat yang cukup, penggunaan alat bantu sendi dan alat bantu berjalan, dan
olahraga yang tepat dan teratur, kompres panas atau dingin. Dan terapi farmakologi
kondroitin.
2. Artritis Reumatoid
pasti dan bersifat sistemik. Pengobatan swamedikasi dapat dilakukan dengan terapi
nonfarmakologi yaitu istirahat yang cukup pada sendi yang mengalami AR,
mengurangi berat badan jika gemuk, olahraga yang teratur, dan kompres panas
dingin pada sendi yang mengalami nyeri. Dan terapi farmakologi dengan pemberian
3. Gout
Asam urat (gout) adalah suatu penyakit akibat berlebihnya kadar asam urat di
dalam tubuh. Kadar asam urat di dalam tubuh dipengaruhi oleh biosintesis purin.
65
Pengobatan swamedikasi dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi yaitu
istirahat yang cukup, mengurangi berat badan jika gemuk, mengurangi mengonsumsi
makanan yang banyak mengandung purin, dan olahraga yang teratur. Dan terapi
4. Terapi Herbal
malu, bandotan, dan sidaguri, sediaan jadi seperti Remact dan Yunnan Baiyo
Aerosol.
66
Pertanyaan Diskusi
Jawab
a. Pencegahan Primer :
1) Menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Perempuan yang makan paling
sedikit 2 saji makanan kaya asam lemak omega-3 seperti tuna dan mackerel
inflamasi dan bahkan dapat mengatasi gen tertentu yang bisa menyebabkan
3) Hindari merokok. Merokok termasuk salah satu resiko rematik. Merokok dapat
memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan penyakit ini. Pada
67
4) Menjaga berat badan agar tetap stabil. Berat badan, harus selalu dikontrol.
Pasalnya, bobot badan yang berlebihan akan membebani tubuh, lutut, dan
sendi. Bagi penderita rematik, mengurangi berat badan justru dapat mengurangi
risiko rematik.
b. Pencegahan Sekunder :
1) Hentikan pemicu. Merokok termasuk salah satu resiko rematik. Merokok dapat
memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan penyakit ini. Pada
dihindari adalah berjalan kaki yang berjarak jauh, naik turun tangga, dan
3) Konsumsi banyak jenis sayuran, misalnya jus seledri, kubis atau wortel yang
4) Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik, misalnya
jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, aroma terapi, atau minyak
c. Pencegahan Tersier :
sendi, kekuatan otot, dan bisa juga latihan di air hangat. Dengan latihan dalam
air yang disesuaikan dengan suhu tubuh, pasien tidak perlu menggigil dan bisa
2) Pasien bisa melakukan senam rematik yang berfungsi mencegah sekaligus terapi
terhadap gejala rematik. Jika terapi tersebut tidak bisa menghilangkan rasa nyeri,
68
perlu dikombinasikan dengan obat antirematik khusus karena itu bergantung
pada jenis rematik pasien. Setiap jenis rematik, terangnya, mempunyai jenis obat
4) Berjemur sinar matahari di bawah pukul 09.00. Ini bisa membantu penyerapan
2. Osteoartritis adalah penyakit sendi yang paling sering mengenai kartilago yang
terjadi pada penderita OA ialah sobek dan ausnya lapisan permukaan kartilago,
sendi dapat kehilangan kemampuan bergerak. Osteoarthritis sering terjadi di ujung jari
dekstruksi sendi. Dekstruksi sendi terjadi antara lain karena peningkatan kemotaksis
dan fagositosis pada orang tertentu terbentuk antibodi yang disebut faktor reumatoid.
Sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki paling sering terkena, selain itu seringkali juga
mengenai sendi-sendi sinovial besar (panggul, lutut, siku). Onsetnya bisa bertahap
69
dengan nyeri progresif, kaku di pagi hari, dan pembengkakan sendi. Onset akut
Asam urat (gout) adalah suatu penyakit akibat berlebihnya kadar asam urat di dalam
tubuh. Kadar asam urat di dalam tubuh dipengaruhi oleh biosintesis purin. Enzim
xantin oksidase berperan dalam perubahan hipoxantin menjadi xantin dan dari xantin
menjadi asam urat, yang merupakan produk akhir metabolisme purin. Gout paling
sering menyerang sendi kecil, terutama ibu jari kaki. Arthritis gout hampir selalu dapat
konseling bagaimana melakukan terapi non farmakologis (mengubah gaya hidup, diet,
mengurangi berat badan, melakukan aktivitas fisik) dan cara minum obat yang benar.
70
DAFTAR PUSTAKA
Mangoting dkk, 2006. Tanaman Lalap Berkhasiat Obat. Jakarta : Penerbit Swadaya
Kusuma dkk, 2006. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta : PT.AgroMedia pustaka
Ditjen Binfar, 2006. Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik.
Jakarta: Depkes RI
Ditjen Binfar, 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta:
Depkes RI
Tim Redaksi, 2010. ISO Indonesia Vol. 45. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan
71
MAKALAH
SWAMEDIKASI
“REMATIK”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
KELAS A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
72