Anda di halaman 1dari 2

Rinblas (Jamu)

POM TR 073568981

Produksi : Balatif herbal medicine division

Indikasi :

1. Membantu menurunkan batu oksalat di ginjal dan saluran kemih


2. Membantu melancarkan buang air kecil
Cara pemakaian :
Minum secara teratur 3 kali sehali 2 kaplet sesudah makan, dan dianjurkan minum banyak air
Peringatan dan Perhatian :
1. Hanya untuk penderita batu ginjal dan batu kandung kemih yang telah ditetapkan oleh dokter
2. Selama penggunaan konsultasikan pada dokter secara berkala

Komposisi :

1. Plantaginis folium 175 mg


2. Sericocalycis folium 175 mg
3. Orthosiphonis folium 221 mg
4. Curcuma Rhizoma 78 mg (dalam bentuk ekstrak)

1. Plantaginis folium
Berasal dari tanaman daun sendok, dengan nama latin Plantago major L. indikasi yang umum
dari daun sendok adalah untuk melancarkan air kemih. Kandungan kimianya flavonoid dan
polifenol, serta mengandung vitamin C dan tannin ( Wijayakusuma (1994).
Wijayakusuma, H.M Hembing, (1994), Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, Jakarta : Pustaka
Kartini Hal 48-50
2. Sericocalycis folium
Berasal dari tanaman kecibeling dengan nama latin Strobilanthes crispa digunakan sebagai obat
diuretic. Zat kalium yang terdapat pada daunnya menyebabkan diuretic, sehingga dapat
melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung
kemih dan ginjal (Dalimartha, 2007).
Dalimartha, setiawan (2007), Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jakarta; Puspa Swara Hal. 38-40
3. Orthosiphonis folium
Daun kumis kucing dengan nama latin Orthosiphon aristatus dan umum digunakan sebagai obat
diuretic dan batu ginjal. Kandungan glikosida ortosifon mampu melarutkan oksalat penyebab
batu ginjal pada tubuh manusia. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencegah terbentuknya
endapan batu ginjal (Latief, 2014).
Latief, A., (2014), Obat Tradisonal. Jakarta; EGC. Hal 156-157
4. Curcuma Rhizoma
Temulawak dengan nama latin Curucma xantorrhiza Roxb. Membantu untuk
melancarkan buang air kecil, kandungan kurkuminnya berguna untuk obat diuretic
(Latief, 2014).
Latief, A., (2014), Obat Tradisonal. Jakarta; EGC. Hal259-261

Anda mungkin juga menyukai