Anda di halaman 1dari 3

Migas-Indonesia

ARTIKEL
Umum
Bidang Keahlian
- Reservoir
- Pemboran & Produksi
- Geologi
- Geofisika
- Pertambangan
Cari di Artikel english
- Proses
- Kimia Terapan Daftarkan Link anda disini !! gratis
- Elektrikal
- Instrumentasi Username
- Mekanikal
Home > Artikel > Bidang Keahlian > Inspeksi Teknis >
- Piping Password
- Pipeline 18 /07 /05 10:17:48 Daftar Sekarang!!
- Struktur
Risk Based Inspection (RBI) Lupa password ?
- Sipil Oleh Rangkuman Diskusi Milis Migas Indonesia - Juni 2005
- Material
- Korosi Dalam menginspeksi peralatan dikenal metode Risk Base Inspection.
- Reliability
- Geodesi 1. apa itu risk based inspection
- Pengelasan 2. apa aplikasi di lapangan untuk risk based inspection Menurut Anda, sudah tepatkah
- Laboratorium 3. apakah ada kursus/training untuk risk based inspection ini dan bagaimana cara nya? keputusan pemerintah untuk mengganti
- Inspeksi Teknis 4. lembaga mana saja yang mengadakan risk based inspection di indonesia? penggunaan minyak tanah dengan
elpiji?
- Manajemen Proyek
Menurut API Recommended Practice 580, Risk-Based Inspection adalah Risk assessment dan Tepat
- Pengadaan (SCM)
managemen proses yang terfokus pada kegagalan peralatan karena kerusakan material. Dengan RBI,
- K3LH (HSE) bisa dibuat inspection program berdasarkan risk yang terjadi. Jelasnya, Risk Based Inspection (RBI) Tidak Tahu
- Manajemen Mutu adalah metode untuk menentukan rencana inspeksi (equipment mana saja yang perlu diinspeksi, Tidak Tepat
- Standarisasi kapan diinspeksi, dan metode inspeksi apa yang sesuai) berdasarkan resiko kegagalan suatu
- Telekomunikasi peralatan.
Pilih Hasil
- Teknologi Informasi
- Pemeliharaan Menurut konsep RBI, Resiko (Risk) = PoF x CoF
- Energi Alternatif PoF (Probability of failure) adalah kemungkinan terjadinya kegagalan pada suatu periode tertentu. CoF
- Ekonomi Migas (consequence of failure) adalah konsekuensi apabila suatu equipment gagal. CoF ada 4 macam yaitu:
- Manajemen Umum konsekuensi safety (jumlah personel yang cedera/meninggal), ekonomi (jumlah uang yang hilang akibat
- Hukum berhentinya produski), lingkungan (polutan yang mencemari lingkungan), dan hukum/politik.
- Community Dev
Tahap I dari RBI disebut screening atau qualitative RBI. Tujuannya untuk memilah-milah equipment
- SDM mana saja yang diprioritaskan untuk diinspeksi. Dalam tahap ini, PoF dan CoF dinyatakan secara
Kebijakan kualitatif yaitu rendah dan tinggi. PoF rendah x CoF rendah = Risk rendah, maka pada equipment
Standar Nasional dengan risk ini cocok diterapkan corrective maintenance. PoF tinggi x CoF rendah = Risk menengah,
maka cocok diterapkan corrective maintenance. PoF rendah x CoF tinggi = Risk menengah, maka
Indonesia(SNI)
cocok diterapkan preventive maintenance. PoF tinggi x CoF tinggi = Risk tinggi, maka harus dilakukan
Profil analisis detail untuk menentukan rencana inspeksi atau mitigation action. Equipment dengan Risk tinggi
- Tokoh ini dibawa ke tahap II untuk detailed analysis.
- Perusahaan
Dalam tahap II ini dilakukan evaluasi PoF dan CoF secara detil, kemudian dapat ditentukan kapan
Komunitas Migas waktu tercapainya Limit Risk sebagai dasar penentuan waktu inspeksi. Selain itu, juga ditentukan
Indonesia(KMI) metode inspeksi yang sesuai.
Jurnal KMI
Adapun equipment dengan risk rendah dan menengah tetap diperhatikan (tidak boleh dilupakan). Pada
INFO equipment tersebut, monitoring perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa risk-nya tidak menjadi tinggi.
Misalkan pipa yang memiliki coating baru. Pada kondisi sekarang, pipa ini memiliki PoF rendah karena
Lowongan Kerja
coating-nya baru. Katakanlah pipa ini memiliki konsekuensi ekonomi yang besar, jadi CoF-nya tinggi.
PoF rendah x CoF tinggi = Risk menengah. Umumnya, area yang dapat di-cover oleh coating akan
turun seiring umur coating (biasanya lebih dari 5 tahun). Jika area yang di-cover coating ini turun maka
PoF-nya menjadi naik sehingga Risk menjadi tinggi. Jika Risk-nya tinggi maka perlu dilakukan RBI
Tahap II Detailed Analysis.

Analisa RBI biasanya dijalankan dalam tiga model perhitungan :

http://www.migas-indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=view&id=821 (1 of 3)3/13/2008 11:42:46 AM


Migas-Indonesia

REDAKSI 1. Perhitungan resiko "current" / pada saat ini / dianalisa;


2. Model perhitungan resiko pada saat mendatang tanpa inspeksi; dan
Kontak Kami
3. Model perhitungan resiko pada saat mendatang setelah recommended inspeksi dilaksanakan.
Jasa Layanan
Sebagai contoh kita menganalisa 210 Equipment. Kondisi resiko pada saat ini setelah dianalisa
Statistik
adalah : 26 alat medium high risk, 170 alat medium risk, 14 alat low risk. Pada saat 6 tahun mendatang,
Sponsor kemungkinan resiko yang terjadi adalah : 55 medium high risk, 143 alat medium risk dan 12 low risk.
Tetapi apabila dilakukan inspeksi sesuai dengan rekomendasi RBI , maka kemungkinan resiko yang
terjadi adalah : 27 alat medium high risk, 160 medium risk dan 23 low risk.

Jadi memang ada kemungkinan alat yang memiliki resiko rendah, pada saat mendatang resikonya
akan naik karena PoFnya naik akibat penipisan material sesuai dengan asumsi laju korosi. Tapi kalau
kita melakukan inspeksi dan ternyata hasil inspeksi tersebut menunjukkan laju korosi aktual sesuai
dengan prediksi kita dalam analisa RBI,maka PoF nya akan turun (teori Bayes) sehingga resiko masih
dapat kita pertahankan rendah.

Umumnya dalam praktek, RBI dipakai untuk static equipment seperti pipa, vessel, dan sebagainya
yang berfungsi menampung (membawa) fluida bertekanan. Modus kerusakan yang umum dianalisis
adalah korosi, crack, dan fatigue. Untuk rotating equipment, sensor, alarm, dan sebagainya dengan
modus kegagalan yang bermacam-macam umumnya dianalisis dengan RCM. Adapun aplikasi untuk
oil and gas production, refinery, petrochemical dan power plant dan peralatan yang dicakup adalah
pressure vessel, process piping, storage tanks, rotating equipment, boiler, heater, heat exchanger dan
pressure relief devices.

Perusahaan yang telah menerapkan RBI sudah banyak. Di Indonesia antara lain adalah PT. Badak,
ConocoPhillips, BP West Java, EMP, Total, Vico. Konsultan yang berpengalaman menerapkan RBI di
Indonesia adalah konsultan asing dan mungkin ada juga konsultan asli Indonesia. Sedangkan lembaga
training RBI antara lain Univ. Indonesia, APITINDO program DPKK MIGAS.

Selain RBI, ada pula metode-metode lain untuk menentukan rencana-rencana inspeksi. Metode
inspeksi selain RBI adalah metode konvensional seperti diatur dalam code, misalnya inspeksi yang
tercantum dalam API Code untuk pressure vessel, piping, dsb. Salah satu kelebihan RBI adalah
adanya Tahap I Screening (memilah-milah equipment berdasarkan risk), sehingga sumber daya
(resources) untuk inspeksi dapat di-manage dengan optimal karena tepat sasaran (difokuskan pada
alat dengan risk tinggi saja).
Link Industri Dengan demikian ada dua metode inspeksi di dunia yaitu metode konvensional -> diterjemahkan
Komunikasi sebagai yang biasa-biasa saja dan RBI -> non konvensional atau "tampil beda".
Konsultan
Dalam metode inspeksi yang konvensional juga pasti memilah-milah equipment dan merencanakan
Kontraktor inspeksi berdasarkan risk, walapun kita tidak mendokumentasikan hasil Risk Rank dalam sebuah
Forum Diskusi catatan/record layaknya hasil formal Risk Assessment.
Misalnya, kita akan merencanakan inspeksi equipment bearing pada pompa, pasti lah kita tahu dulu
Pengeboran berapa umur bearing dari informasi manufacture dan menetapkan kapan akan diinspeksi ulang, dll.
Migas Pemerintah Sebenarnya, prinsip dua metode inspeksi tersebut adalah sama. Prinsip yang dimaksudkan disini
adalah prinsip dalam memperhitungkan remaining life suatu peralatan. Di dalam perhitungan remaining
Sumber Daya Manusia
life SKPP Migas, code yang dipakai adalah ASME Sec VIII Div I. Code ini pun dipakai pula dalam
Teknologi Informasi perhitungan remaining life RBI. Juga data-data dari form U-1A dipakai pula oleh RBI untuk menginput
data thickness Nominal awal, CA, Diameter dan lain-lain.

Link Umum Inspection history dari peralatan pun dipertimbangkan dalam perhitungan RBI. Semakin banyak
Badan Pemerintah inspection record dimasukan, maka confidence level terhadap corrosion rate peralatan dimaksud akan
lebih tinggi.
Lowongan Kerja

Hukum Output dari RBI, selain remaining life adalah target reach date, sehingga dapat diketahui kapan
inspeksi berikutnya harus dilakukan sekaligus dengan metodenya. Ada juga modul yang bisa memberi
Majalah
gambaran resiko peralatan pada waktu next Turn Around harus dilakukan. Jadi pada saat TA, kita tahu
Militer mana saja peralatan yang resikonya tinggi, sehingga nantinya kita bisa fokus pada peralatan tersebut.
Kementerian
Jadi, sebenarnya hasil analisis RBI itu (dengan catatan, yang menginput data memang expert di RBI
Berita dan tahu requirement Migas) bisa dipakai untuk dasar perhitungan perpanjangan sertifikat kelayakan.
Lainnya
Apakah peraturan & perundang-undangan di Indonesia dalam hal metode inspeksi ala RBI ini bisa
digunakan untuk memenuhi persyaratan perundang-undangan, contoh SK Dirjen MIGAS No. 84/K/38/
DJM/1998 tentang "Inspection Guidelines and Procedures for Occupational Safety of the Plant,
Equipment and Engineering Employed in The Mining Operations of Oil and Gas as Well as Exploitation
of Geothermal Resources" ?

Disayangkan kalau ada sebuah metode seperti RBI yg mungkin lebih "mantap" tetapi tidak diakui
sebagai metode untuk memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, dan konsekuensinya jika kita menerapkan, maka kita juga harus menerapkan inspeksi

http://www.migas-indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=view&id=821 (2 of 3)3/13/2008 11:42:46 AM


Migas-Indonesia

konvensional sesuai peraturan, sehingga biaya menjadi mahal. Maka akhirnya RBI tidaklah menjadi
hal yang ekonomis, bukan?

Terlepas dari masalah sudah diakui atau metode RBI oleh BP Migas or Ditjen Migas dalam bentuk
peraturan, penggunaan metode RBI ini sebagai justification tool untuk menurunkan nilai premi yang
harus dibayar pada pihak asuransi.

Mungkin alasan tidak atau belum diterapkannya aturan RBI oleh pihak berwenang di Indonesia adalah
initial cost yang tinggi dan mengalirkan devisa ke luar negeri karena selama ini konsultan RBI berasal
dari luar negeri. Meskipun hasil studi RBI memberikan beberapa keuntungan antara lain penghematan
biaya inspeksi.

Download : [TechInsp]RiskBasedInspection.doc

Komentar 2 | Beritahu teman | Versi Cetak

Artikel Lainnya

Life Assessment and Inspection Techniques in Reformer Furnaces - 12 /10 /06 10:00:04
Failure of a Vertical Ammonia Transfer Pump Shaft - 06 /04 /06 10:21:49
Leak Test and Hydrotest - 13 /10 /05 14:44:07

Home | Artikel | Galeri Foto | Download | Forum Diskusi | Arsip | Jajak Pendapat

Lebih baik pada resolusi 1024X768


dengan Netscape Navigator 4.x
atau Internet Explorer 4.x keatas

© 2002 - 2008 migas indonesia online


Hosted By Lubna Webhosting

http://www.migas-indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=view&id=821 (3 of 3)3/13/2008 11:42:46 AM

Anda mungkin juga menyukai