Anda di halaman 1dari 6

Peran :

• Veni Maisah (Dokter)

• Tiara Afriani (perawat 1)

• Paski Asma Sari (perawat 2)

• Emelia susanti (Pasien)

• Niken Dewi Murti ( Ibu Pasien)

• Hendro Satya ( Ayah Pasien)

• Rony Hadiwiyaja ( Sahabat Dekat)

Kasus :

seorang pasien wanita bernama Neny, usia 20 tahun, diantar ibunya ke rumah sakit dengan
keluhan

Tahap Implementasi :

Melakukan tindakan kepada pasien, pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas dan
kegiatan yang bersama-sama, ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang kepada orang
lain, berikan penjelasan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain

Tahap Evaluasi :

Memahami secara mendalam dan menginformasikan keputusan untuk menilai tentang kondisi
pasien

PERCAKAPAN AWAL

• Fase perkenalaan

a). Salam terapeutik


Perawat 1 : “Selamat pagi Buk, pak, mbak, “

Pasien : (Hanya diam)

b) Perkenalan diri perawat dan pasien

Perawat 1 : “perkenalkan mbak nama saya Perawat Tiara Afriani, mbak bisa panggil saya
Tiara. Apakah boleh tau siapa nama mbak” (Sambil tersenyum).

Pasien : ( Diam dan menghindar)

c) Menyepakati Pertemuan

Perawat 1: “Baiklah mbak apakah mbak bisa berbicara dengan saya ?”

Pasien : (Hanya diam)

Ayah pasien : “Ayo nak bicara kepada susternya “.

Pasien : (Hanya diam)

Perawat 1: “Baiklah Pak, Buk Mungkin dari pihak keluarga bisa menjelaskan apa

keluhan pasien ?”

Ibu pasien : “Begini Nurse, nama anak saya Neny. Keluhan anak saya ini dia sering
menyendiri, tidak mau bergaul dengan orang lain, dan kadang-kadang menangis tanpa
sebab”

Ayah pasien : “Iya nurse, kondisi ini sangat membuat ibunya khawatir”.

Perawat 1: “sejak kapan mbak Neny mengalami menarik diri ini ?”

Ibu Pasien : “ Dari infomasi sahabatnya semenjak putus dari Pacarnya Verrel”.

Sahabat Pasien : “ Iya Nurse, saya sahabat Neny waktu malam minggu Neny putus dengan
pacarnya Verrel karena pacarny selingkuh dengan wanita lain. Dan hari minggu ketika saya
mau buat tugas dia menolak dan hanya diam. Melihat kondisi ini saya menceritakan masalah
Neny kepada orang tuanya”.

Perawat 1: “Baiklah sekarang saya sudah memahami kondisi mbak Neny”.


d ) Kerahasiaan

Perawat 1: “Mbak jangan cemas ya, Kalau mbak tidak keberatan mbak Neny bisa sharing
menceritakan semua keluhan yang mbak rasakan saat ini kepada saya. Insyaallah kita akan
mencari jalan keluarnya bersama-sama. Dan saya tidak akan memberitahukannya kepada
orang lain”.

Pasien : (Diam dan Menghindar)

e) Kontrak yang akan datang

Perawat 1 : “ Baiklah mbak Neny, karena sekarang belum bisa membuka diri besok kita
bertemu kembali ya di jam 09.00 WIB diharapkan mbak Neny bisa membuka diri kepada
saya”.

Pasien : (Diam)

Perawat 1 : “Baiklah kalau begitu terimakasih ya mbak atas waktunya. Kami permisi dulu”.

• FASE ORIENTASI

a). Salam terapeutik

Perawat 2 : ‘’selamat pagi mbak Neny’’

Pasien : (Diam dan menghindar)

Perawat 2: “Perkenalkan saya Perawat Paski Asma Sari, ini dr. Veni Maisah . Pagi
ini saya dan bu dokter akan membantu penyembuhan mbak Neny, pagi ini saya akan
merawat ibu dari pukul 07.00-14.00 WIB”.

b). Validasi data

Perawat 2 : “Bagaimana perasaan mbak Neny sejak kemarin kita bertemu ?”

Pasien : (Diam dan mulai berani menatap perawat)

Perawat 2 : “Apakah kondisi mbak Neny sekarang lebih tenang”.


Pasien : (Hanya diam)

c). Kontrak

Perawat 2 : “Baiklah mbak, pagi ini saya akan memberi obat untuk mbak Neny, bu
dokter akan memantau kondisi mbak dan saya akan melakukan sharing kepada mbak
agar mbak cepat sembuh dan tidak menyendiri lagi ya, apakah mbak bersedia ?”.

Pasien : (Diam dan mengangguk pelan)

• FASE KERJA

Dokter : “Mbak Neny kita periksa kondisi nya dulu ya”. ( Dokter memeriksa pasien )

Perawat 2 : “ Baiklah sekarang kita minum obat dulu mbak Neny biar cepat sembuh
“. ( Perawat membantu pasien minum obat )

Dokter : “Sekarang mbak sudah mulai tenang, sekarang coba mbak menceritakan
masalah mbak kepada perawat Paski agar perawat paski bisa membantu
menenangkan pikiran mbak Neny “.

Pasien : “Laki-laki itu jahat! ( Pasien menangis)

Perawat 2 : “Saya paham masalah mbak, sekarang mbak tenangkan pikirannya ya,
(menunjukkan sikap empati kepada pasien )”

Pasien : “Saya harus Bagaimana nurse ? kenangan saya bersama mantan saya terus
menghantui pikiran saya rasa nya saya ingin mati saja”

Perawat 2 : (Perawat memberikan terapi rileks kepada pasien)” sekarang mbak coba
tenang, ambil nafas, tahan ,coba rileks kan pikiran mbak Neny untuk tidak
memikirkan pacarnya, 123 buang udara keluar , lakukan kembali ya mbak”

Pasien : (Diam)

Perawat 2: (perawat memberi motivasi untuk menghindari menarik diri ) “Mulai


sekarang mbak harus bangkit ya, masih banyak yang menyayangi mbak. Masih
banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari pacar mbak. Sekarang mbak mau berubah
kan untuk kembali beraktivitas seperti basanya banyak sekali manfaat nya kalau kita
bisa membuka diri dengan keluarga agar masalah bisa selesai.”

Pasien : “Iya Nurse. Saya sangat ingin kembali seperti dulu lagi.”
Perawat 2 : “Baiklah, mulai sekarang mbak harus sehat ya lakukan aktivitas positif
seperti mengikuti acara dikeramaian agar mbak tidak merasa kesepian, banyak
berdoa dan laksanakan sholat agar perasaan mbak lebih tenang. Apabila ada masalah
ceritakan kepada orang terpacaya agar tidak terpendam sendiri “.

Pasien : “Iya nurse saya akan bangkit lagi dari masalah ini “ ( wajah pasien mulai
semangat untuk sehat )

Perawat 2 : “ sekarang mbak Istirahat ya, coba bayangan sekarang mbak berada di
tempat terindah jauh dri masalah ketika mbak bangun mbak neny tidak akan menutup
diri lagi kepada orang lain”.

Pasien : “ iya Nurse ( pasien tersenyum)

• FASE TERMINASI

Perawat 2 : “ Baiklah mbak Neny, karena mbak sudah bisa sharing dan kami sudah
memberikan tindakan kepada mbak dan dan setelah di evaluasi masalah yang mbak
hadapi bisa terselesaikan. Kami permisi dulu trimakasih atas kerja samanya ya mbak.
Dan kalau mbak perlu bantuan bisa panggil saya di ruang perawat. Saya doakan
mbak neny cepat sembuh ya . Selamat pagi mbak “

Pasien : “ Terimasih nurse atas masukan dan solusinya“

Perawat 2 : “ sama-sama”

Anda mungkin juga menyukai