Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN SUPERVISI

KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
BAB I. DEFINISI .................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II. RUANG LINGKUP ......................................................................................................5
BAB III TATA LAKSANA...................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV DOKUMENTASI ....................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmatnya yang
telah diberikan kepada semuanya, sehingga Buku Panduan Supervisi Keperawatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Malinau ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.

Buku panduan ini sebagai buku panduan yang dapat dipergunakan sebagai pegangan dalam
melaksanakan tugas di rumah sakit khususnya terhadap Pelaksanaan Supervisi Keperawatan.

Kami berharap, dengan buku panduan ini dapat menjadikan peningkatan dalam proses
pelayanan kesehatan yang secara maximal dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah hukum yang
telah ada.

Tim Penyusun
BAB I
DEFINISI

Supervisi adalah upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang di
supervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah di tetapkan secara efisien dan
efektif.

Supervise keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber – sumber yang di butuhkan untuk
menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.
BAB II.
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan supervisi ini mencakup :

1. Supervisi Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor
dapat terlibat dalam kegiatan, umpan baik dan perbaikan.

2. Supervisi Tidak langsung.


Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung
apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat di
berikan secara tertulis.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Supervisi langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan baik dan perbaikan.
1. Informasikan kepada perawat yang akan di supervisi bahwa pendokumentasiannya akan
di supervisi.
2. Lakukan supervisi asuhan keperawatan pada saat perawat melakukan
pendokumentasian. Supervisor melihat hasil pendokumentasian secara langsung di
hadapan perawat yang mendokumentasikan
3. Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar dengan asuhan keperawatan …
4. Supervisi menjelaskan, mengarahkan dan membimbing perawat yang di supervisi.
Komponen pendokumentasian mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kepada perawat yang sedang menjalankan
pencatatan dokumentasi asuhan keperawatan.
5. Mencatat hasil supervisi dan menyimpan dalam dokumentasi supervise.

B. Supervisi Tidak langsung.


Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan
balik dapat di berikan secara tertulis
1. Lakukan supervise secara tidak langsung dengan melihat hasil dokumentasi pada buku
rekam medis pasien.
2. Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan.
3. Periksa kelengkapan dokumentasi sesuai dengan standar dokumentasi asuhan
keperawatan yang di tetapkan rumah sakit, yaitu form A dari Depkes.
4. Memberikan penilaian atas dokumentasi yang di supervisi dengan memberikan tanda
bila ada yang masih kurang dan berikan catatan tertulis pada perawat yang
mendokumentasikan.
5. Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak sesuai
standar.

C. Prinsip – prinsip pokok dalam supervisi :


1. Tujuan utama supervisi adalah untuk meningkatkan kinerja bawahan, bukan untuk
mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini di lakukan dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap pekerjaan, untuk kemudian apabila di temukan masalah, segera di
berikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.
2. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin di capai, sifat supervisi harus edukatif dan
suportif, bukan otoriter.

D. Sasaran supervisi.
Sasaran yang harus di capai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola.
b. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
c. Staf yang berkualitas dapat di kembangkan secara continue/ sistematis.
d. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
e. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang.
f. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/ rational.
g. Tidak terjadi penyimpangan/ penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
E. Fungsi supervisi.
a. Mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan
yang telah di sepakati.
b. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki faktor - faktor yang
mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
c. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan
mendorong kea rah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
d. Membantu (assisting), member support (supporting) dan mangajak untuk diikut
sertakan (sharing).

F. Pelaksana supervisi
1. Kepala ruang
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada pasien di ruang
perawatan.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang
perawatan sesuai dengan yang di delegasikan.
2. Pengawas keperawatan.
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan kepada kepala ruangan yang ada di
Instalasinya.
3. Kepala sub bidang keperawatan.
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat
secara tidak langsung.

G. Langkah – langkah supervisi


1. Prasupervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan.
2. Pelaksanaan supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrument yang
telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
c. Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associate untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e. Supervisor melakukan Tanya jawab dengan perawat primer dan perawat associate.
f. Supervisor memberikan masukan dan solusi pada perawat primer dan perawat
associate.
g. Supervisor memberikan reinforcement pada perawat primer dan perawat associate.
h. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi data sekunder.
3. Pasca supervisi.
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (adil)
b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
H. Tehnik supervisi
1. Proses supervisi terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu:
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b. Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan
pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area supervisi.
a. Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada pasien.
b. Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati.

Secara aplikasi, area supervise keperawatan meliputi :

a. Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.


b. Pendokumentasian asuhan keperawatan.
c. Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang.
d. Pengelolaan logistic dan obat.
e. Penerapan metode ronde keperawatan dalam menyelesaikan masalah pasien.
f. Pelaksanaan overan.

I. Kompetensi supervisor keperawatan.


a. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat di mengerti oleh staf
dan pelaksana keperawatan.
b. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksanan keperawatan.
c. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja kepada staf dan pelaksana
keperawatan.
d. Mampu memahami proses kelompok (Dinamika kelompok).
e. Memberikan latihan dan bimbingan yang di perlukan oleh staf dan pelaksana
keperawatan.
f. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat.
g. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan yang di berikan lebih baik.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. SPO Supervisi
2. Instrumen supervisi.

Anda mungkin juga menyukai