Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERATURAN TENTANG STUDY KELAYAKAN TAMBANG

DISUSUN OLEH :
NUR ROHMAN
DBD117038

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERTAMBANGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan ridho serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “MAKALAH PERATURAN TENTANG STUDY
KELAYAKAN TAMBANG”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan
yang penulis miliki. Namun demikian, dengan segala kemampuan yang ada dan
dengan rasa tanggung jawab, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak.

Palangka Raya, 30 September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan yang


melimpah ruah, baik itu berupa hasil hutan maupun hasil tambang yang berupa
bijih, minyak bumi, maupun mineral yang salah satunya adalah
batubara,emas,bauksit,tembaga dan hasil tambang lainnya. Study kelayakan
merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalan usaha pertambangan.

Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan


mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan
secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang
diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi. Studi
kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi
ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya,
hukum, dan lingkungan.

Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau


tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan masih banyak fungsi lainnya.
Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam
melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol
keselamatan dan kesehatan kerja, dan kontrol pengendalian aspek lingkungan.
Dalam kegiatan usaha pertambangan kegiatan studi kelayakan dilakukan setelah
kegiatan eksplorasi. Kagiatan eksplorasi bertujuan untuk menemukan endapan
atau bahan galian tambang. Mengingat penting studi kelayakan dalam dunia
pertambangan maka studi kelayakan yang dilakukan diatur dalam banyak
peraturan seperti peraturan pemerintah, peraturan menteri, peraturan daerah.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan study kelayakan ?
2) Apa fungsi dan tujuan dari study kelayakan pada pertambangan ?
3) Peraturan – peraturan tentang study kelayakan ?
4) Apa manfaat study kelayakan ?
5) Faktor – faktordilakukannya study kelayakan ?

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat untuk membatasi dan menjamin pembahasan
masalah agar tidak menyimpang dari tema yang sudah ditetukan. Adapun batasan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami pengertian study kelayakan
2. Mengetahui dan memahami fungsi dan tujuan dari study kelayakan
3. Mengetahui dan memahami peraturan tentang study kelayakan
4. Mengetahui dan memahami manfaat study kelayakan

D. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa atau mahasiswi
dapat mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan study kelayakan Dan juga
memahami fungsi dan tujuan dari study kelayakan pada Kontak Kerja (KK) yang
diberikan kuasa oleh Pemerintah, sehingga pada perusahaan tersebut memiliki
peraturan – peraturan dan tahap – tahap proses pertambangannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pertambangan

1. Pengertian Pertambangan

Pertambangan yaitu sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam

rangka penelitian, pengolahan dan pengusahaan mineral atau batu bara

yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan konstruksi,

penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan,

serta kegiatan pasca tambang.25 Dalam kamus besar bahasa Indonesia,

yang dimaksud dengan menambang adalah menggali (mengambil) barang

tambang dari dalam tanah.26 Kemudian, Abrar Saleng menyatakan bahwa

usaha pertambangan pada hakikatnya ialah usaha pengambilan bahan

galian dari dalam bumi.27

Dari pengertian-pengertian pertambangan di atas, dapat diketahui

bahwa pertambangan adalah suatu usaha mengambil dan memanfaatkan

bahan-bahan galian,.

Hakikatnya pembangunan sektor pertambangan dan energi

mengupayakan suatu proses pengembangan sumber daya mineral dan

energi yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Dalam tahapan pertambangan , terdapat tahapan yaitu studi kelayakan,

dimana dalam proses ini menghitung, mempertimbangkan suatu endapan

bahan galian , apakah endapan tersebut menguntungkan atau tidak.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Study Kelayakan

Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan


mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau
diusahakan secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan
perancangan tambang diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan
beberapan informasi.
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus
dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi.
Sesungguhnya apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan
dokumen penting yang berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku
usaha, pemerintah, dan investor atau perbankan.
Dengan demikian, dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok
tumpukan kertas yang di dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka
dan gambar-gambar semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna
bagi manajemen dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana
tambang tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal lain yang harus
dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau
membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis
lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.

B. Fungsi dan Tujuan Study Kelayakan

Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau


tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat
kegiatan itu jadi dilaksanakan, yaitu:
a) Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan,
baik
acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor;

b) Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan;


c) Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan,
sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat
segera ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya.
d) Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam
melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi
produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian
aspek lingkungan,dan lain – lain.
Dengan aspek sebagai berikut :
 Umum : lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan,
transportasi,dll
 Permasalahan lingkungan : kondisi kini, baku, permasalahan yang
perlu dilindungi, reklamasi lahan, study khusus, perizinan.
 Faktor geologi : keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogy
dan petrografi.
 Cadangan bahan galian : prosedur eksplorasi, penemuan bahan
galian, perhitungan jumlah cadangan, dan kadar rata-rata.
 Perencanaan tambang : development, dan eksploitasi
 Pengolahan : fasilitas ditempat yang diperlukan
 Bangunan dipermukaan : lokasi dan perencanaan konstruksi
 Fasilitas pendukung : listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi
tanah buangan, perumahan, dll
 Karyawan : tenaga kerja dan staff
 Pemasaran : survey ekonomi terhadap permintaan dan penawaran,
harga kontrak jangka panjang, lahan pengganti, dll
 Biaya : perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik
langsung tidak langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan,
transportasi, peleburan, dll
 Evaluasi ekonomi : evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan
SDA

Tahap – tahap dari Study Kelayakan antara lain


1. Tahap perencanaan tambang
2. Tolak ukur tata lingkungan
3. Tolak ukur keekonomian
4. Rancangan tolak ukur ultimate (penggalian, penimbunan)
5. Rancangan Tambang Sektoral
6. Rencana Investasi
7. Rencana Pemasaran

C. Peraturan Mengenai Study Kelayakan Tambang

1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59


TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI
Bagian Keempat Pasal 15 Ayat 1 sampai 4
a. Pemegang IUP dapat melakukan Studi Kelayakan setelah
menyelesaikan Eksplorasi dan menyampaikan laporan Eksplorasi
rinci kepada Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
b. Dalam hal Eksplorasi dilakukan oleh Menteri, Badan Usaha dapat
langsung melakukan studi kelayakan setelah mendapatkan IUP
c. Badan Usaha wajib melakukan Studi Kelayakan sesuai dengan
kaidah teknik pertambangan yang baik dan benar serta
standarStudi Kelayakan Panas Bumi.
d. Studi Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
studi:
 penentuan cadangan layak tambang di seluruh Wilayah
Kerja;
2. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN
USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN
BATUAN
Paragraf 3 Pasal 40 sampai Pasal 43
Pasal 40
a. Paling lambat pada akhir masa tahap eksplorasi, atau pada setiap saat,
pemegang IUP Eksplorasi dapat melakukan tahapan kegiatan studi
kelayakan pada sebagian atau seluruh WIUP nya setelah menyampaikan
dan disetujuinya laporan eksplorasi lengkap, laporan RKAB dan RKTTL
tahap studi kelayakan oleh pemberi izin.
b. RKAB dan RKTTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
, Kegiatan yang eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi yang
diperoleh, Realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan, Rencana
kegiatan pada studi kelayakan, meliputi eksplorasi detail untuk
meningkatkan status sumberdaya dan cadangan, studi geoteknik,
geohidrologi, sampling, analisa contoh, pemboran
detail,evaluasisumberdaya dan cadangan, pengambilan contoh ruah, studi
dan atau percobaan pengolahan, studi kelayakan, studi amdal.

D. Manfaat Study Kelayakan


a. Dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok tumpukan kertas yang di
dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar
semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen
dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana tambang tersebut
layak untuk dilanjutkan atau tidak.
b. Studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat
prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya,
seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.
E. FAKTOR – FAKTOR DILAKUKANNYA STUDY KELAYAKAN
1. KEADAAN UMUM
a. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya
(KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) Eksploitasi
yang dimohon
b. .Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat.
c. Keadaan Lingkungan Daerah,Penduduk, Mata PencaharianPenduduk,
Keadaan Flora, Fauna,Iklim, Sosial Ekonomi dan lain-lain
d. Topografi dan Morfologi
2. GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN
a. Geologi
b. Keadaan Endapan
c. Cara Perhitungan Cadangan
d. Klasifikasi dan Jumlah Cadangan (insitu, miniable, marketable.)
3. RENCANA PENAMBANGAN
a. Sistem/Metode dan Tata Cara Penambangan (dilengkapi bagan a l i r )
b. Tahapan kegiatan Penambangan (termasuk penanganan tanah
penutup)
c. Rencana Produksi (kuantitas, kualitas, cut off grade, stripping r a t i o
)
d. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan
mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan
secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang
diperlukan kegiatan study kelayakan yang menyajikan beberapan informasi.
Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau
tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat
kegiatan itu jadi dilaksanakan yakni dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan, baik acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf
manajemen di dalam kantor,berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian
berjalannya pekerjaan,bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan
pedoman dalam melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi
produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek
lingkungan,.Tahap–tahap dari Study Kelayakan yakni,tahap
perencanaantambang,tolakukur tata lingkungan,tolakukurkeekonomian,rancangan
tolak ukur ultimate (penggalian, penimbunan),rancangan tambang
sektoral,rencana investasi dan rencana pemasarann.
Peraturan Mengenai Study Kelayakan Tambang
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007
Tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi Bagian Keempat Pasal 15 Ayat 1
sampai 4,
2. Peraturan Menteri Energidan Sumber Daya Mineral Nomor Tahun 2010
Tentang Pedoman Perizinan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineralbukan
Logamdan Batuan Paragraf 3 Pasal 40 sampai Pasal 43
3. PeraturanMenteriEnergidan Sumber Daya Mineral Nomor Tahun 2011
Tentang Pedoman Perizinan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
Logamdan BatubaraParagraf 3 Pasal 50 sampai Pasal 52
Manfaat study kelayakan :
1. Dokumen studi kelayakan bukan hanya seonggok tumpukan kertas yang di
dalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar
semata, tetapi merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen
dalam mengambil keputusan strategik apakah rencana tambang tersebut
layak untuk dilanjutkan atau tidak.
2. Studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat
prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya,
seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.

B. Saran
Saran saya di sini yakni untuk pertambangan perlu ditinjau ulang dilihat
bagaimana study kelayakan suatu perusahaan tambang,karena pada study
kelayakan acuan pelaksanaan kegiatan,dan berfungsi sebagai alat kontrol dan
pengendalian berjalannya pekerjaan,bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan,
merupakan pedoman dalam melakukan pengawasan, baik yang menyangkut
kontrol realisasi produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol
pengendalian aspek lingkungan sehingga perusahaan tambang tidak merusak alam
karena adanya study kelayakan yang mengatur kegiatan pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA

Farrel, Tom, Discussion Paper “Mining Environtmental Management in Indonesia,


opportunities for
Collaboration in Science and Technology”, 1 Mei 2000
1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59
TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI
Bagian Keempat Pasal 15 Ayat 1 sampai 4
2. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN
LOGAM DAN BATUAN
Paragraf 3 Pasal 40 sampai Pasal 43
3. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN
BATUBARA
Paragraf 3 Pasal 50 sampai Pasal 52
B.Susigit. 2008. Dasar-dasar Pengawasan Teknis Pertambangan Direktorat
Teknik
Mineral dan Batubara dan Panas Bumi, Jakarta
T.Ridwan. 2007. Dampak Lingkungan Pertambangan, Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral, Badan Diklat Energi Sumber Daya Mineral, Pusat Diklat
Teknologi Mineral dan Batu Bara Bandung,
Peraturan-peraturan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah
dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
1453.K/29/MEM/2000,
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang
Pertambangan Umum.
Sumarwoto, Otto. 1989. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia. Sinar Grafika.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai