Anda di halaman 1dari 5

Nama : TRIANI PUTRI AYU

NIM : 1908020029

KELAS :B

KASUS A

Seorang ibu Ny. C (33Th) datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak sudah 2
minggu namun tidak sembuh meski sudah minum obat expectorant yaitu (1. Ambroxol) yang
dia beli di apotek. Dokter puskesmas lalu memberikan rujukan ke Laboratorium untuk cek
dahak. Dari laboratorium didapat hasil bahwa dahak Ny. C mengandung (2. BTA+) yang
memerlukan penngobatan (3. OAT kategori I) selama 6 bulan. Lalu dokter meresepkan obat
tersebut dan meminta apoteker untuk menjelaskan efek samping nya yakni (4. urin berwarna
merah) Setelah 2 bulan, Ny. C datang kembali ke Puskesmas untuk suntik KB yang berisi (5.
progestin) dengan maksud untuk mengatur jarak kehamilannya, dokter mengatakan bahwa
suntik KB Ny. C akan gagal krn OAT yang diminum salah satunya yaitu (6. rifampisin)
merupakan (7. inhibitor enzim) ,shg suntik KB nya tidak berefek karena kadar dalam darahnya
menjadi menurun. Lalu dokter menyarankan Ny. C untuk menggunakan kondom saja. Ny. C
menolak krn beliau sudah pernah menggunakan Kondom dan mengeluh alergi terhadap
pelumasnya. Akhirnya Dokter memberikan alternative (8. IUD) untuk sarana pengaturan jarak
kehamilan.

Setelah 6 bulan, Ny. C dinyatakan sembuh dari TBC dan berniat untuk hamil lagi. Dokter
menyetujuinya dan memberikan resep (9. metformin) untuk merangsang hormon (10. LH) tanpa
memiliki efek hipogligemik. Selang 3 bulan, Ny. C memberikan kabar bahwa hasil tespack
menunjukan garis 2 samar yang merupakan tanda sudah terdeteksi homon yang dihasilkan oleh
(11. plasenta) , yaitu (12. HCG) dalam urinnya. Ny. C lalu rutin memeriksakan kandungannya
setiap bulan. Pada kehamilan tri semester pertama, Ny. C menderita (13. hyperemesis
gravidarum) shg perlu di rawat inap dan diberikan infus (14. ringer laktat) untuk mengatasi
(15. dehidrasi) akibat keluhannya tersebut. Dokter memberikan (16. ondansetron) untuk
mengatasi mual nya. Pada kehamilan 20 minggu, Ny. C mengeluh gatal-gatal dan keputihan
yang menganggu, keputihan ini disebabkan oleh jamur (17. Candida albicans) dan dokter
memberikan resep (18. nistatin) vaginal. Selama kehamilan Ny. C diberi asupan (19. asam
folat) dosis (20. 400 µCG), tablet tambah darah dan (21. kalsium 500 mg) dengan aturan pakai
(22. I dd I)

Menjelang usia kehamilan 38 minggu, Ny. C merasa sudah akan melahirkan, beberapa
bidan dengan sigap menolong Ny. C , dalam proses melahirkan bidan meminta (23. misoprostol)
dan (24. oksitosin) inj untuk memacu kelahirannya. Ny. C akhirnya melahirkan putra ke duanya
dengan selamat, sesuai SOP bayi baru lahir diberikan (25. vitamin K) Inj sebanyak 1ml untuk
mencegah pendarahan dan salep mata (26. oxytetracycline) untuk mencegah infeksi mata saat
proses kelahiran. Bayi baru lahir ini lalu diberi vaksin (27. BCG) yang disimpan di refrigerator
pada suhu 0-8 C. tidak lupa Ny. C juga diberi kapsul merah (28. vitamin A dosis 200.000 IU)
sebanyak 2 kapsul. Bidan meletakan bayi baru lahir Ny. C untuk melatih (29. IMD) dan bayi
segera mendapatkan (30. colostrum) yang baik untuk daya tahan tubuhnya. Ny. C dan bayinya
selamat dan akhirnya diperbolehkan pulang. Setelah 1 minggu, Ny. C control kesehatan bayinya
di ruang KIA , dan didapati bayinya kuning sebagai tanda kadar (31. billirubin) tinggi, sehingga
bidan menyarankan untuk sering menjemur bayi tersebut saat pagi hari. Ny. C juga mengeluhkan
ASI nya yang keluar sedikit shg menyebabkan bayinya tidak kenyang ASI. Dokter memberikan
(32. domperidone) dengan aturan (33. 3dd2) tablet untuk memacu hormon (34. prolactin)
sebagai penghasil ASI.

KASUS B

Tn. Z (60 th) yang merupakan pasien NIDDM tipe II , datang ke puskesmas dengan
keluhan ada luka di kaki nya akibat tersiram minyak goreng. Luka bakar yang biasa disebut (35.
combusio) ini terlihat melepuh dan lebar. Lab GDS Tn. Z sedang tinggi , yang disebut (36.
hiperglikemik) Oleh perawat, lepuhan tersebut disedot menggunakan spuit agar segera
mengering, sebelum dibalut perawat membersihkan luka tersebut menggunakan (37. NACL)
Setelah 3 hari, Tn. Z kontrol untuk perawatan lukanya. Ketika perban dibuka, ternyata luka
tersebut menghitam menjadi (38. gangrene) karena terjadi (39. nekrosis) jaringan. Dokter
menduga adanya ketidak patuhan Tn. Z dalam minum obat DM nya krn hasil Lab tertera GDS
nya tinggi. GDS yang tinggi menandakan hormone (40. insulin) yang rendah, yang dapat diatasi
dengan anti diabetic oral gol. (41. sulfonilurea) seperti (42. glibenklamide) atau tingkat
sensitivitasnya yang rendah, yang diatasi dengan golongan (43. biguanid) seperti (44.
metformin) Dokter lalu memberikan antibotik oral yaitu (45. metronidazole) yang efektif untuk
bakteri an aerob dan sedian topical berupa (46. ointment) yang berbasis (47. hidrokarbon)
yakni (48. gentamisin salep) Setelah 2 minggu, luka Tn. Z dinyatakan sembuh, namun didapati
tekanan darah yang tinggi, yakni 150/80 mmHg. Dokter lalu memberikan amlodipine yang
merupakan golongan (49. CCB) dan diuretic golongan (50. tiazide) yaitu (51. hidroklortiazide)
Amlodipin ini sebaiknya diminum pada malam hari dan diuretic pada pagi hari. Tidak lupa,
untuk mencegah kekurangan (52. kalium), apoteker menyarankan asupan buah pisang dan
mengurangi kandungan (53. natrium) pada makanan Tn. Z.

Pada hari ke 5, Tn. Z masuk ruang gawat darurat karena ditemukan pingsan di kamar
mandi oleh istrinya. Dari hasil Lab cepat, GDS Tn. Z sangat rendah dan dinyatakan (54.
hipoglikemik), dokter segera memberikan (55. D40%) untuk menaikan kadar gulanya segera,
sebelum dirujuk ke RS terdekat.
PILIHAN JAWABAN

. 1DD1
. 3DD2
. 400µCG
. 400MG
. AIR DALAM MINYAK
. AMBROXOL
. ASAM FOLAT
. ASAM TRANEXAMAT
. ASI
. BAKTERI +
. BCG
. BIGUANID
. BILIRUBIN
. BTA +
. CANDIDA ALBICANS
. CCB
. CODEIN
. COLOSTRUM
. COMBUSIO
. D10%
. D40%
. D5%
. DEHIDRASI
. DOMPERIDON
. FSH
. GANGRENE
. GENTAMISIN SALEP
. GLIBENCLAMIDE
. HCG
. HCT
. HIDRO KARBON
. HIPERGLIKEMIK
. HIPOGLIGEMIK
. HMG COA REDUKTASE
HYPEREMESIS
. GRAVIDARUM
HYPERPYREXIA
. GRAVIDARUM
. IMD
. INDUKTOR ENZIM
. INFLUENZA
. INH
. INHIBITOR ENZIM
. INSULIN
. IUD
. KALIUM
. KALSIUM 500MG
. KCL
. KETOKONAZOLE
. KONDOM WANITA
. KULIT KEMERAHAN
. LEVONORGESTREL
. LH
. LOOP HENLE
. METFORMIN
. METFORMIN
. METRONIDAZOLE
. MINYAK DALAM AIR
. MISOPROSTOL
. NACL
. NATRIUM
. NEKROSIS
. NYSTATIN
. OAT KATEGORI I
. OAT KATEGORI II
. OINTMENT
. OKSITOSIN
. ONDANSETRON
. OXYTETRACYCLINE
. PLASENTA
. PROGESTIN
. PROLACTIN
. PROTEIN URI
. REHIDRASI
. RIFAMPISIN
. RINGER LAKTAT
. SULFONIL UREA
. THIAZIDE
. TRICHOMONAS VAGINALIS
. URIN BERWARNA MERAH
. VIT. K
. VITAMIN A DOSIS 100.000IU
. VITAMIN A DOSIS 200.000IU

Anda mungkin juga menyukai