Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berdasarkan hasil survey PHBS tatanan rumah tangga tahun 2018,
yang dilakukan di kecamatan Mlonggo menunjukkan bahwa masalah utama
PHBS adalah merokok dengan persentase sebesar 54%. Persentase ini
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu
tahun 2017 sebesar 51%. Sementara itu, hasil survey PHBS tatanan rumah
tangga pada Januari 2019, yang dilakukan di Desa Srobyong Kecamatan
Mlonggo didapatkan 51% Kepala keluarga (107 Kepala keluarga) dari 210
Kepala keluarga dengan anggota keluarga perokok. 1

1.2 BATASAN JUDUL

Laporan dengan “Penggiatan Partisipasi Masyarakat di RT 001/RW 006


Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Terhadap Klinik
Upaya Berhenti Merokok Puskesmas Mlonggo Periode 25 Juni 2019 – 4
Juli 2019” mempunyai batasan-batasan sebagai berikut:

1. Penggiatan partisipasi adalah suatu cara atau proses yang bertujuan


untuk meningkatkan keikutsertaan atau peran serta.
2. Masyarakat RT 001/RW 006 Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo
Kabupaten Jepara merupakan masyarakat yang tinggal di RT
001/RW 006 Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten
Jepara
3. Klinik Upaya Berhenti Merokok merupakan salah satu pelayanan
kesehatan di Puskesmas Mlonggo yang meliputi Konseling dan
terapi yang bertujuan untuk berhenti merokok.
4. Periode 25 Juni 2019 – 4 Juli 2019 merupakan tanggal dimana
dilaksanakannya kegiatan sosialisasi di ruang tunggu rawat jalan
Puskesmas Mlonggo.

1
1.3 BATASAN OPERASIONAL
1. Klinik Upaya Berhenti Merokok
Pengembangan klinik upaya berhenti merokok merupakan
pelayanan berupa konseling pada perokok aktif yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok.
2. Sasaran
Masyarakat RT 001/RW 006 Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo
yang merokok
3. Perilaku Merokok
Perilaku merokok merupakan kegiatan membakar rokok dan
menghisapnya sedikitnya satu batang sehari selama sekurang-
kurangnya setahun. Perokok dibagi menjadi 2 yaitu, perokok aktif
dimana langsung menghirup asap rokok dari hasi pembakaran yang
diakukan sendiri. Perokok pasif adalah seseorang yang menghisap asap
rokok hasil pembakaran rokok orang lain dan bukan perokok aktif.

1.4 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan kegiatan penggiatan partisipasi Masyarakat di RT
001/RW 006 Desa Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara
Terhadap Klinik Upaya Berhenti merokok.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat di RT 001/RW 006 Desa
Srobyong Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara Terhadap Klinik
Upaya Berhenti Merokok Puskesmas Mlonggo Periode 25 Juni 2019
– 4 Juli 2019 dibuktikan dengan peningkatan hasil posttest dibanding
pretest

b. Mendapatkan data hasil tingkat kecanduan pada masyarakat RT


001/RW 001 Desa Srobyong yang merokok

c. Meningkatkan jumlah pasien Klinik Upaya Berhenti Merokok

2
1.5 TINJAUAN PUSTAKA
1.5.1. PERILAKU MEROKOK
Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk
tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup termasuk
rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
tanaman nicotina tabacum, nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya
yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan.2
Batasan untuk status merokok adalah:
1) Perokok: Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari selama
sekurang-kurangnya setahun.
2) Bekas perokok: Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari selama
sekurang-kurangnya setahun, namun sekarang tidak lagi merokok.
3) Bukan perokok: Orang yang tidak merokok sedikitnya satu batang sehari
selama sekurang-kurangnya satu tahun.

Merokok masih menjadi salah satu masalah terbesar kesehatan yang


dapat menyebabkan kematian. Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara
ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.
Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit
akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok.3 World health
Organization (WHO) melaporkan bahwa Sekitar 6 juta orang perokok aktif di
seluruh dunia mengalami kematian setiap tahun dan sekitar 600 ribu orang
perokok pasif yang juga diperkirakan meninggal akibat paparan asap rokok
secara langsung. Diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 8 juta kematian
diakibatkan oleh rokok, lebih dari separuhnya merupakan usia awal memulai
menggunakan rokok.4
Kategori perokok dapat dibagi menjadi 2 yaitu perokok pasif dan aktif
dimana Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang
tidak merokok (passive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi manusia
dan lingkungan sekitar. Asap rokok kemungkinan besar bahaya juga terhadap
mereka yang bukan perokok, terutama di tempat tertutup. Asap rokok yang
dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih
banyak mengandung karbonmonoksida, empat kali lebih banyak mengandung
3
tar dan nikotin.5 Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung
menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri
maupun linkungan sekitar. Menurut pendapat orang-orang yang perokok
kebanyakan perokok aktif itu tidak bisa hidup tanpa rokok karena sudah terbiasa
merokok dan apabila disuruh berhenti ada yang mau da nada yang tidak mau,
itu disebabkan kerena kecanduan jadi kalau tidak merokok rasanya kurang enak
dan itu semakin sulit untuk dihentikan mereka merokok.6

1.5.3 Bahan Kimia dalam Rokok4

Selain tembakau sebagai bahan utama pada rokok, hampir semua

orang tahu bahwa dalam satu puntung rokok terdapat banyak bahan kimia

yang berbahaya bagi tubuh, diantaranya adalah :

1) Nikotin

Kadar nikotin di dalam tembakau adalah 1-2%. Merupakan

suatu alkaloid dalam bentuk cairan, tidak berwarna, dan suatu

basa yang mudah menguap. Merokok dengan kadar nikotin

tinggi dapat meningkatkan denyut jantung dan peningkatan

tekanan darah . Nikotin juga merupakan perangsang sistem saraf

pusat yang kuat yang dapat menimbulkan tremor dan konvulsi

dalam dosis besar. Paparan kronik terhadap nikotin dapat

menyebabkan peningkatan densitas reseptor nikotinik sebagai

kompensasi terhadap desensitisasi fungsi reseptor oleh nikotin.

Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran

memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di

Indonesia nikotin berkadar 17 mg per batang. Nikotin yang

masuk ke pembuluh darah akan merangsang katekolamin dan

dan bersama zat kimia lain yang terkandung dalam rokok akan
4
merusak lapisan pembuluh darah koroner. Kerusakan itu

selanjutnya akan mempertebal dan merapuhkan dinding

koroner.

2) Timah Hitam (Pb)

Timah hitam dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 µg. Batas

ambang bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah

sekitar 20 µg. Di dalam sebungkus rokok (isi 20 batang) yang

habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 µg.

3) Gas Karbonmonoksida (CO)

Kadar normal CO di dalam tubuh seseorang yang bukan perokok

adalah 1%. Sementara pada perokok mencapai 4-15%. CO

mengikat hemoglobin jauh lebih kuat dibandingkan dengan

oksigen (O2)sehingga, pada perokok, sel darah merah akan

kekurangan oksigen. Sel-sel tubuh yang kekurangan O2 akan

berusaha mengikat O2 dengan kompensasi pembuluh darah,

yaitu dengan menciutkan pembuluh darah, jika keadaan ini terus

menerus terjadi, maka pembuluh darah akan rusak karena

terjadinya penyempitan pembuluh darah.

4) Tar

Tar bersifat karsinogen. Kadar tar pada sebatang rokok yang

dihisap adalah sekitar 24-25 mg. sedangkan bagi perokok yang

menggunakan filter, kadar tar sekitar 5-15%. Namun, menghisap

rokok berkali-kali akan tetap mengakumulasikan tar di dalam

tubuh yang akan semakin meningkatkan efek karsinogenik

Selain nikotin, Pb, CO, dan tar, masih banyak zat kimia lain seperti

5
ammonia, asam hidrsianat, nitrogen oksida, formal dehid. Partikel rokok lainnya

adalah karbazol, indol, dan kresol. Semua zat ini beracun, mengiritasi, dan

menimbulkan kanker4

1.5.2. BAHAYA MEROKOK

Merokok menyebabkan perubahan struktur, fungsi saluran pernapasan dan


jaringan paru. Kebiasaan merokok akan mempercepat penurunan faal paru.
Asap rokok dan zat iritan lain akan mengaktifkan mikrofag dan sel epitel
disaluran pernapasan yang melepaskan neutrofil dan faktor kemotaktik
termasuk interleukin-8 dan leukotrien B4. Neutrofil dan makrofag kemudian
melepaskan enzim protease yang menghancurkan jaringan ikat di parenkim
paru sehingga mengakibatkan terjadinya emfisema dan juga merangsang
hipersekresi mukus yang menyebabkan terjadinya obstruksi saluran
pernapasan. Asap rokok mengandung susunan senyawa gas dan partikel yang
menakjubkan.Ini termasuk karbon dioksida, air, karbon monoksida, partikulat
(kebanyakan tar), nikotin, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak,
formaldehida, fenol dan puluhan lainnya senyawa beracun terkenal.Beberapa
komponen ini hadir dalam konsentrasi yang sangat tinggi. Misalnya asap rokok
mengandung konsentrasi karbon monoksida yang lebih tinggi dibandingkan
auto knalpot dari kendaraan yang terawat baik. Konsentrasi karbon monoksida
akan mematikan jika dihirup terus menerus selama 30 menit.7,8

Nikotin adalah suatu zat yang bersifat adiktif sehingga dapat memberikan
efek pada bagian otak yang mengatur untuk motivasi dan kesenangan dan
menyebabkan perokok menjadi kecanduan.Kecanduan akibat nikotin
disebabkan oleh efek dari nikotin yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk
mengeluarkan epinefrin (adrenalin).Epinefrine menstimulasi sistem saraf pusat
dan meningkatkan tekanan darah, frekuensi pernapasan dan denyut jantung dan
menyebabkan ketergantungan pada pemakainya.Selain itu nikotin juga
menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan seperti hipertrofi sel mukosa,
penumpukan lender dan kerusakan alveoli. Kandungan Tar pada tembakau
bersifat lengket sehingga dapat menyebabkan penyempitan pada saluran
pernapasan. Karbon monoksida yang terdapat pada tembakau menyebabkan
6
kurangnya oksigen yang terdapat pada sel darah merah karena gas CO memiliki
afinitas yang lebih tinggi terhaadap hemoglobin. Tembakau telah terbukti dapat
menyebabkan berbagai jenis penyakit antara lain Penyakit yang banyak
disebabkan oleh rokok antara lain kanker, penyakit jantung, penyakit saluran
nafas, stroke, gangguan kehamilan serta dapat menyebabkan gangguan
psikologis dan fungsi otak seperti penurunan ingatan jangka pendek, penurunan
prospektif memori, dan penurunan perhatian.9

Kementerian kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa merokok


tembakau dapat menimbulkan penyakit kanker (Mulut, Pharinx, Larinx,
Oesophagus, Paru, Pankreas, dan kandung kemih), penyakit sistem pembuluh
darah (Jantung Koroner, Aneurisme Aorta, pembuluh darah perifer,
Arteriosklerosis, gangguan pembuluh darah otak) dan sistem pernafasan
(Bronchitis, Chronis, Emfisema, Paru Obstruktif Kronik, Asma, Radang Paru,
dan penyakit saluran nafas lainnya).1

1.5.3. KLINIK UPAYA BERHENTI MEROKOK


Berhenti merokok merupakan niat perokok untuk berhenti merokok.
Konseling berhenti merokok merupakan bantuan bersifat terapeutik yang
digunakan untuk mengubah sikap & perilaku individu yang merokok menjadi
tidak merokok, tujuan dari klinik ini sendiri adalah fengan memberikan
konseling diharapkan menurunkan resiko kematian akibat merokok akan jauh
lebih berkurang, dan usia harapan hidup menjadi lebih panjang.10
Jadwal kegiatan pelaksanaan pelayanan di klinik upaya berhenti merokok:
1. Pelayanan klinik UBM pada hari Selasa (08.00-12.00) dan hari jumat
(08.00-10.30)
2. Petugas jaga dilakukan oleh dokter

Pelayanan klinik Upaya berhenti merokok dapat dilayani oleh puskesmas


yang mempunyai keluhan akibat merokok atau pasien yang memiliki niat untuk
berhenti merokok dan klinik.10 Upaya berhenti merokok dapat menerima
rujukan antara kasus-kasus rujukan dari:

7
 Balai pengobatan
 Pasien rawat inap
 Masyarakat
 Rujukan dari sekolah-sekolah: SMP/Mts maupun SMA/MA
 Rujukan dari pustu
 Rujukan dari posbindu PTM
 Rujukan dari PKD

Anda mungkin juga menyukai