Anda di halaman 1dari 4

Di Atas Langit Masih Ada Satelit!

Bacaan : Daniel 5 : 1-12

Pujian : Mujizat itu nyata

“lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia;

sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan”

( ayat 6 )

Bacaan kita pada hari ini bercerita mengenai anak Raja Nebukadnezar

yakni Raja Belsyazar yang mana mengalami sebuah pengalaman luar

biasa. Diceritakan pada saat itu Raja Belsyazar sedang mengadakan

sebuah perjamuan bagi para pembesar dan seribu orang banyaknya.

Pada perjamuan tersebut sang raja dalam kemabukannya minum

anggur dan memuji para dewa-dewa bersama para pembesar, para

isteri, para gundik menggunakan perkakas dari emas dan perak milik
ayahnya. tak disangka-sangka di tengah perjamuan tersebut muncul

sebuah jari tangan manusia menulis di dinding kapur istana, dan

rupanya tulisan tersebut tidak dipahami oleh sang raja. Karena begitu

panik dan khawatirnya akan arti dan makna tulisan yang tidak ia

pahami, sang raja sampai bersayembara bagi siapa saja yang dapat

mengerti makna tulisan tersebut, akan diberikan sebuah hadiah

pakaian dari kain warna ungu (lambang kekayaan, kehormatan dan

keagungan), kalung rantai emas, dan hak kekuasaan menjadi orang

ketiga sang raja. Kemudian dalam cerita tersebut muncul Daniel yang

dapat mengartikan sebuah nubuat Allah kepada Raja Belsyazar.

Kisah tersebut rupanya juga sering terjadi pada kita dengan versi yang

berbeda. Seringkali kita mengalami sebuah pengalaman dimana kita

berada pada fase tidak mengerti lagi apa yang sedang terjadi dalam
kehidupan kita. Dan fase tersebut lebih sering kita sebut sebagai “galau

max”. ketidakpahaman kita saat menghadapi persoalan atau

pergumulan tertentu, adalah sebuah tanda bahwa kekuatan kita

sebagai manusia, dan akal kita yang kita anggap sebagai sebuah

kelebihan, masih saja kalah dengan kuasa diluar diri manusia, yakni

Kuasa Tuhan. Betapa sering kita lupa bahwa ada kuasa yang melampaui

akal dan perasaan manusia yang sedang bekerja dalam diri kita.

Mungkin kita dapat khawatir akan masa depan, mengenai jodoh,

pekerjaan, study, dan lain lain.. itu adalah hal wajar, namun tugas kita

tidak berhenti pada sikap khawatir, namun beranjak pada sikap

beriman melalui membentuk pribadi menjadi pembawa kebenaran

dalam Tuhan.
Kekuasaan Allah dapat melampaui apapun, dan cara Allah mengasihi

manusia dapat berupa teguran apapun. Tetap siapkan mata, hati, dan

telinga kita untuk selalu memahami maksud Allah melalui peristiwa di

sekitar kehidupan kita. Ingatlah, ada kuasa Tuhan melebihi apapun

yang siap menyapa kita kapanpun! -Ris

Anda mungkin juga menyukai