Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI

PEKERJAAN : BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN (PLANNING) :


PERENCANAAN AWAL

1. LATAR : Prasarana jalan raya merupakan salah satu infrastruktur utama sekaligus
BELAKANG komponen pokok untuk menunjang aktifitas perekonomian masyarakan dan
pemerataan pembangunan. Pemerintah Provinsi mengemban tugas pokok dalam
bidang jalan berupa pembinaan yang meliputi penentuan sasaran dan
perwujudan sasaran.
Penentuan sasaran yang tepat dan perwujudan sasaran yang efektif merupakan
indikator kinerja pembinaan jalan.
Kebijakan dalam penanganan jalan dan jembatan sesuai program tahunan Dinas
Bina Marga tahun anggaran 2020 adalah sebagai berikut :
1. Program Pembangunan / Peningkatan Jalan dan Jembatan;
2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut di atas di perlukan sebuah


perencaan yang menagani pelaksanaan perencanaan yang baik agar kegiatan
tersebut dapat terlaksana tepat secara teknis maupun anggaran. Oleh karena itu
sebelum pelaksanaan konstruksi ini diperlukan penyedia jasa konsultansi
perencana yang akan merencanakan secara teknis kegiatan peningkatan /
pembangunan jalan dan jembatan di lingkungan..

Harapannya adalah adanya suatu hasil perencanaaan yang sesuai dengan kaidah-
kaisah yang berlaku, dan kepada Penyedia Jasa Konsultansi yang akan
melaksanakan kegiaatan perencanaaan ini, diharapkan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab terkait dengan tanggung jawab
keilmuan serta profesi keahliannya sebagai pelayanan publik dibidang layanan
jasa konsultansi perencanaan

Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk mendaparkan penyedia jasa konsultansi
yang berkompeten dalam melaksanakan pekerjaan perencanaaan teknis sehingga
pekerjaan peningkatan / pembangunan jalan dan jembatan di lingkungan dapat
terlaksana dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. MAKSUD DAN : a. Maksud


TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah mengadakan pemilihan penyedia (badan
usaha) jasa konsultansi untuk membuat Perencanaaan Awal (Teknis)
Peningkatan / Pembangunan Jalan dan Jembatan di lingkungan..
b. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah menghasilkan sebuah perencanaaan awal (teknis)
konstruksi peningkatan . pembangunan jalan dan jembatan di lingkungan
yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, perhitungan anggaran dan
metode kerja.
3. SASARAN : Terlaksananya kegiatan Peningkatan / Pembangunan Jalan dan Jembatan di
lingkungan secara benar, aman dan tepat konstruksi, tepat mutu, dan tepat
anggaran.

4. LOKASI : Tersebar
PEKERJAAN
5. SUMBER : a. Sumber Dana :
PENDANAAN APBD Provinsi Tahun Anggaran 2019

b. Total perkiraan biaya yang diperlukan:


Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) termasuk PPN

6. NAMA DAN : Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


ORGANISASI AA ANDIARTI
PEJABAT NIP. 19640307 199907 1 012
PEMBUAT
KOMITMEN Nama Kegiatan/Satuan Kerja:
Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi

DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR : Keputusan Gubernur No. tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut Statusnya
Sebagai Jalan Provinsi

8. STANDAR : Dokumen Spesifikasi Teknis Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
TEKNIS Jawa Barat

9. REFERENSI : a. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


HUKUM b. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
c. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
d. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
e. Peraturan Kepala LKPP No. 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Kepala LKPP No. 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

RUANG LINGKUP

10. LINGKUP : Melaksanakan Survei Lokasi, membuat peta eksisting, membuat desain dan
PEKERJAAN kosntruksi jalan serta bangunan pelengkap lain, sampai menghitung estimasi
anggaran.
Perencanaan konstruksi ini meliputi semua hal teknik yang diperlukan dalam
peningkatan / pembangunan jalan dan jembatan.

Metodologi pelaksanaan kegiatan Perencaan Awal (teknis), dilaksanakan dengan


mekanisme sebagai berikut :
1. Survey kondisi
Survey kondisi dilakukan dengan metode pengamatan, pengukuran,
pencatatan dan pendokumentasian

2. Identifikasi kebutuhan Perencanaan :


a. Identifikasi kebutuhan Perencaaan dilakukan dengan metode
pengamatan, pengukuran, pencatatan dan pendokumentasian
b. Penggambaran denah rinci dan identifikasi kebutuhan

3. Referensi harga material, upah dan peralatan


Dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder (Harga Bahan dan
Analisa Harga Satuan dari Dinas terkait)

4. Optimalisasi dan prioritisasi kebutuhan dengan ketersediaan dana


Komparaasi (perbandingan) nilai total estimasi kebutuhan dengan alokasi
dana.

5. Pelingkupan (Optimasi dan Prioritisasi) kebutuhan Perencaaan Peningkatan


/ Pembangunan Jalan dan Jembatan di lingkungan, pembuatan dan
penyusunan gambar teknis dan spesifikasi.
a. Pembuatan gambar rencana teknis rinci, lengkap dengan
dimensi/ukuran, spesifikasi bahan dan skala gambar yang jelas.
b. Penyusunan spesifikasi teknis pelaksanaan dan jadwal rencana kerja.

6. Penghitungan Bill Of Quantity (BOQ)/ Engineer Estimate (EE)


a. Identifikasi semua item pekerjaan
b. Estimasi dengan cermat volume setiap kegiatan
c. Perhitungan Bill Of Quantity (BQ)/ Engineer Estimate (EE)

7. Penyusunan Dokumen Tender


Dilakukan dengan metode pengumpulan dan pemberkasan dokumen-
dokumen: gambar rencana, BOQ, Spesifikasi Tenis dan Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) menjadi Dokumen Tender

11. KELUARAN : Dokumen Utama Perencana terdiri dari :


1. Dokumen teknis : Gambar Rencana Kerja (Detail desain), Laporan Estimasi
Pembiayaan, meliputi perhitungan jenis item, kuantitas pekerjaan analisa
harga dan total pembiayaan yang dibutuhkan.
2. Dokumen pelengkkap dokumen pengadaan jasa konstruksi yaitu Gambar
Rencana Kerja (Detail desain), Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Rencana
dan Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan yang
akan digunakandalam pengadaan jasa konstruksi.

12. PERSONIL DAN : Personil pendamping survey dan asistensi dari pihak PPK. PPK tidak
FASILITAS DARI menyediakan data maupun fasilitas penunjang kepada penyedia jasa. Penyedia
PPK jasa mempersiapkan data dan fasilitas penunjang untuk pelaksanaan kegiatan
sesuai kebutuha dan dimasukan sebagai bagian dari rencana pembiayaan (cost
proposal) dalam penawaran.

13. PERALATAN : Theodolith, waterpas, alat ukur lainnya yang diperlukan, kamera dan bahan
DAN MATERIAL survey lain yang diperlukan
DARI PENYEDIA
JASA
KONSULTANSI

14. SPESIFIKASI : Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:


TEKNIS Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
Mengacu pada SPESIFIKASI UMUM DINAS BINA MARGA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

15. LINGKUP : Melaksanakan Survey lokasi dan membuat perencanaan berdasarkan data,
KEWENANGAN kaidah dan pembuatan laporan – laporan.
PENYEDIA JASA
16. JANGKA : 30 (tiga puluh) hari kalender
WAKTU
PENYELESAIAN
PEKERJAAN
17. PERSONIL : Personil yang diperlukan untuk melaksanakan perencanaan awal :
PENYEDIA JASA Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang
Tenaga Ahli :
Min. S1 Teknik Sipil (Ahli Muda
Team Leader Teknik Jalan, Pengalaman sebagai team 1 orang
leader 5 (lima) tahun
Min. S1 Teknik Sipil (Ahli muda
Ahli Jalan Raya Teknik Jalan, Pengalaman sebagai Ahli 1 orang
Jalan Raya 4 (empat) tahun
Min. S1 Teknik Sipil (Ahli muda
Ahli Jembatan Teknik Jembatan, Pengalaman sebagai 1 oranng
Ahli Jembatan 4 (empat) tahun
Tenaga Pendukung :
Surveyor Min. SMK 2 orang
Operator
Min. SMA/SMK 1 orang
CAD/Draftman
Operator
- 1 orang
Komputer

18. JADWAL : Jadwal disusun berdasarkan jumlah waktu pelaksanaan dan tahapan pekerjaan,
TAHAPAN adapun tahapan umum pekerjaan yaitu :
PELAKSANAAN 1. Survei lokasi meliputi: mobilisasi personil, pengukuran, pengambilan data,
PEKERJAAN dokumentasi;
2. Pengolahan data, desain struktur / material jalan, perhitungan struktur;
3. Pembuaatan Gambar Detail Desain;
4. Asistensi hasil rancangan
5. Estimasi pembiayaan konstruksi

19. LAPORAN : Tidak ada


PENDAHULUAN

20. LAPORAN : Adalah laporan yang membuat gambar – gambar detail desain dari konstruksi
GAMBAR jalan dan bangunan pelengkap jalan lainnya serta dapat digunakan sebagai dasar
RENCANA estimasi pembiayaan dan pelaksanaan konstsuksi di lapangan.
KERJA (DED)
Laporan ini harus sudah diserahkan sebelum 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
kontrak, sebanyak 5 (lima) rangkap.
21. LAPORAN : Adalah laporan hasil estimasi pembiayaan (Engineerng Estimate) yang
ESTIMASI dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi berdasarkan gambar detail rencana
PEMBIAYAAN kerja (detail desain).
(EE)
Laporan ini harus sudah diserahkan sebelum 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
kontrak, sebanyak 5 (lima) rangkap.

22. LAPORAN : Laporan ini disampaikan dalam bentuk file yang disimpan di cakram padat (CD
SOFTCOPY / DVD) berisi semua file hasil perencanaan

23. LAPORAN : Tidak ada


AKHIR
Semua hasil kegiatan perencanaan awal harus diserahkan selambat-lambatnya:
30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
dokumen laporan dan cakram padat (compact disk)/softcopy.

24. PRODUKSI : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
DALAM NEGERI wilayah Negara Republik Indonesia dengan menggunakan material material
utama adalah produksi dalam negeri.

25. PERSYARATAN : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
KERJASAMA pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
Penyedia lian harus bersedia melaksanakan sesuai spesifikasi yang
dipersyaratkan. Apabila terjadi kesalahan dalam perencanaan adalah murni
kesalahan Penyedia Utama. Kerjasama dengan penyedia lain harus persetujuan
tertulis dari PPK.
Tidak boleh menyerahkan seluruh pekerjaan kepada pihak lain.

25. PEDOMAN : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan beikut:


PENGUMPULAN Pendataan lapangan di lakukan dengan sangat teliti dari bagian badan jalan dan
DATA bangunan pelengkap jalan lainnya, akurasi survey harus menghasilkan
LAPANGAN perencanaan yang tidak akan menggangu bangunan lain yang sudah ada.

26. ALIH : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


PENGETAHUAN menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil satuan kerja Dinas Bina Marga.

Anda mungkin juga menyukai