Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN BATUAN BEKU

Bumi kita ini kaya akan berbagai jenis yang terkandung didalamnya. Dan
tersusun atas berbagai material, dari sekian banyak material yang ada di bumi,
ada satu material yang keberadaannya sangat mudah kita temukan, bahkan ada
dimanapun saja. Material tersebut adalah batu. Setelah sebelumnya melakukan
pendeskripsian terhadap suatu batuan, maka selanjutnya akan dibahas
mengenai batuan beku. Dimana yang sudah kita ketahui bahwa batu merupakan
material yang sangat mudah untuk kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Batu adalah sebuah benda padat dan keras yang keberadaannya sangat
mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Batuan ini ada berbagai macam.
Batuan yang jenisnya ada bermacam- macam ini terbentuk oleh bermacam-
macam sebab pula. Adanya perbendaan jenis-jenis batuan ini dapat dilihat dari
terkstur ataupun massa dari batuan tersebut, atau juga karena proses
pembentukannya.
Namun yang akan dibahas adalah batuan beku yang merupakan jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku
ini juga disebut dengan batuan ignesius.

1. Pengertian Batuan Beku


Setelah sebelumnya telah dibahas mengenai mineral, maka kali ini akan
dibahas mengenai batuan beku, batuan beku atau Igneos Rocks merupakan
jenis batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma dalam
perjalanannya menuju permukaan bumi baik pembekuannya didalam (intrusi)
karena magma belum mencapai permukaan bumi ataupun pembekuannya diluar
(ekstrusi) karena magma sudah mengalir di permukaan bumi atau disebut juga
Lava. Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan
terjadi oleh salah satu dari proses-proses ,kenaikan temperatur,
penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan
kerak bumi. . Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu
kenampakan suatu massa dari unit-unit Kristal yang saling mengisi kecuali gelas
yang bersifat non kristalin

2. Tekstur Batuan Beku


Tekstur adalah kenampakan dari batuan (ukuran, bentuk dan hubungan
keteraturan mineral dalam batuan) yang dapat merefleksikan sejarah
pembentukan dan keterdapatannya. Faktor utama yang berperan dalam
pembentukan tekstur pada batuan beku adalah kecepatan pembekuan magma.
Tekstur dalam batuan beku didefinisikan sebagai hubungan antara massa
mineral dan massa gelas yang membentuk massa yang menata dari batuan.
Tekstur berkaitan dengan ukuran, bentuk dan susunan butiran mineral dalam
batuan. Tekstur ini sangat ditentukan oleh kecepatan dan aode kristalisasi. Jadi,
tekstur merupakan fungsi dari sejarah suatu pembentukan batuan beku. Tekstur
menunjukkan derajat kristalisasi, ukuran butir, atau granularitas dan kemas atau
hubungan antar unsur-unsur itu.
Tekstur umumnya ditentukan oleh beberapa hal yang penting, yaitu:
a) Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu
terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk
menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk
kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma.
Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya
kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan
halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka
kristalnya berbentuk amorf.
Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:
 Holokristalin
 Hipokristalin
 Holohialin
b) Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku.
Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
 Fanerik
 Afanitik
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan
secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk
kristal, yaitu:
 Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
 Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
 Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.

3. Struktur Pada Batuan Beku


Berikut struktur-struktur yang berhubungan dengan aliran magma:
 Schlieren: struktur kesejajaran yang dibentuk mineral prismatik, pipih atau
memanjang atau oleh xenolith akibat pergerakan magma.
 Segregasi: struktur pengelompokan mineral (biasanya mineral mafik) yang
mengakibatkan perbedaan komposisi mineral dengan batuan induknya.
 Lava bantal: struktur yang diakibatkan oleh pergerakan lava akibat interaksi
dengan lingkungan air, bentuknya menyerupai bantal, di mana bagian atas
cembung dan bagian bawah cekung.
Berikut struktur-struktur yang berhubungan dengan pendinginan magma:
 Vesikuler:lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava).
 Amigdaloidal: lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava), yang
telah diisi oleh mineral sekunder, seperti zeolit, kalsit, kuarsa.
 Kekar kolom: kekar berbentuk tiang dimana sumbunya tegak lurus arah
aliran.
 Kekar berlembar: kekar berbentuk lembaran, biasanya pada tepi/atap
intrusi besar akibat hilangnya beban, atau pada lava.
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi
batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
perbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari
batuan beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan.
Kenampakan inilah yang disebut sebagai struktur batuan beku.

4. Contoh Batuan Beku


Berikut adalah beberapa contoh pada batuan beku :
a) Granit
Granit adalah salah satu contoh batuan beku yang berasal dari magma
yang membeku saat belum keluar sampai ke permukaan bumi. Ciri dari batuan
granit adalah berwarna abu-abu kemerahan hingga kehijauan, berbutir kasar
dengan komposisi mineral feldspar, kuarsa, hornblende dan biotit.

Sumber : Abdi Maulana, 2015


Gambar 1
Batu Granit

Fungsi Batuan Granit : pengeras jalan, pondasi, galangan kapal, dan bahan
pemoles lantai, serta pelapis dinding.
b) Granodiorit
Granodiorit adalah salah satu contoh batuan beku yang berasal dari
magma yang membeku saat belum keluar sampai ke permukaan bumi. Ciri
batuan Granodiorit adalah mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna
terang, menyerupai granit.

Sumber : Adnortya, 2012


Gambar 2
Batu Granodiorit

Fungsi Batuan Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan
lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan
retas yang tersebar di Bukit Barisan, Sumatera.
c) Diorit
Diorit adalah batuan salah satu contoh batuan beku yang berasal dari
magma yang membeku saat belum keluar sampai ke permukaan bumi. Ciri Dari
batuan Diorit adalah mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak
gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam.

Sumber : Benydiktus, 2016


Gambar 3
Batu Diorit

Fungsi batuan Diorit adalah digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-
lain.
d) Andesit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit. Ciri dari betuan Andesit adalah
mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya
kelabu.

Sumber : Abdi Maulana, 2015


Gambar 4
Batu Andesit

Fungsi batuan andesit adalah untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan,


konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran banyak
digunakan sebagai batu tempel.
e) Basalt
Batuan Basalt punya ciri berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit
akan kandungan mineral silika batuan vulkanik, yang biasanya membentuk
lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga
kehadiran mineral-mineral tidak terlihat. Mineral-mineral ini hanya dapat terlihat
pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan
basalt yang bernama gabro.

Sumber : Zaki, 2012


Gambar 5
Batu Basalt

f) Obsidian
Batu obsidian adalah salah satu jenis batuan beku. Batu obsidian ini juga
disebut sebagai batu kaca. Batu obsidian ini memiliki warna hitam ataupun
cokelat tua.

Sumber : Ronald, 2016


Gambar 6
Batu Obsidian
Batu obsidian ini memiliki permukaan yang halus dan juga mengkilap.
Proses terjadinya batu obsidian ini berasal dari magma yang membeku dengan
cepat di atas permukaan bumi. Karena proses terbentuknya ini yang berada di
luar permukaan bumi, maka batu obsidian ini seringkali disebut sebagai salah
satu jenis batuan beku luar atau batuan beku efusit. Batu obsidian ini banyak
dimanfaatkan sebagai alat pemotong.
g) Gabro
Batuan ini merupakan salah satu batuan beku. Ciri dari Batuan gabro
berwarna gelap kehijauan, menunjukkan kandungan silika rendah sehingga
magma asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat
rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.

Sembetr : Hartono, 2015


Gambar 7
Batu Gabro
KESIMPULAN

Batuan beku atau Igneos Rocks merupakan jenis batuan yang terbentuk
dari proses pembekuan magma dalam perjalanannya menuju permukaan bumi
baik pembekuannya didalam (intrusi) karena magma belum mencapai
permukaan bumi ataupun pembekuannya diluar (ekstrusi) karena magma sudah
mengalir di permukaan bumi atau disebut juga Lava. Magma ini dapat berasal
dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
di mantel ataupun kerak bumi. Batuan ini merupakan batuan yang sangat mudah
dijumpai dialam sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2014 “Contoh Batuan Beku” http://candycoffin.blogspot.co.id/.


Diakses pada Senin, 13 Maret 2017.

2. Denny. 2016 “Struktur dan Tekstur Batuan Beku” https://catatansidogol.


wordpress.com/. Diakses pada Senin, 13 Maret 2017.

3. Nurdin. Abdul. 2014 “Batuan Beku“ https://www.academia.edu/ Diakses


pada Senin, 13 Maret 2017.

4. Sutarno. 2008 “ Batuan Beku “ http://geosjepara.blogspot.co.id/ Diakses


pada Senin, 13 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai