Disusun oleh:
Sapna Luthfiyana
P1337420617073
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM KLIEN
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 39 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status Perkawinan : Menikah
5. Alamat : Semarang
6. Pekerjaan : Swasta
7. Tanggal Masuk : 08 September 2019
8. Jam masuk : 19.40 WIB
9. Diagnosa Medis : P2A0 dengan Mioma Uteri
B. DATA PENANGGUNGJAWAB PASIEN
1. Nama : Tn. T
2. Umur : 43 tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hubungan dengan pasien : Suami
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada daerah perutnya.
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien datang ke RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang pada hari Minggu,
08 September 2019 pada pukul 19.40 dengan keluhan perdarahan prongkol-prongkol
ganti 2 kali pembalut penuh. Pasien keluar darah kurang lebih 200 cc dari jalan lahir.
Pasien kemudian dibawa ke Ruang Parikesit, Ruang Penyakit Kandungan untuk
mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.Pasien didiagnosa mengalami
Mioma Uteri. Kemudian pada tanggal 10 Agustus 2019 pukul 08.00 pasien menjalani
Operasi Histerektomi Saphingooferektomi Dextra. Operasi selesai pada pukul 09.48,
setelah dibawa ke ruangan pasien mengeluhkan nyeri pada bagian perutnya dengan
skala 5 dan pasien terlihat lemas.
4. Kepala
a. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
b. Kepala : Bentuk kepala mesochepal, rambut berwarna hitam, agak panjang dan
sebaran merata, rambut sedikit rontoh, tidak ada ketombe. Tidak ada
lesi dan nyeri tekan pada kepala.
c. Mata : Simetris kanan kiri, refleks cahaya baik, konjungtiva anemis, tidak
menggunakan kaca mata dan sklera tidak ikterik. Tidak terdapat
benjolan maupun nyeri tekan.
d. Hidung : Simetris kanan kiri, tidak ada polip, bersih dan penciuman masih
berfungsi dengan baik.
e. Mulut : Bibir agak kering dan tidak ada stomatitis
f. Telinga : Letak simetris, tidak terdapat lesi dan pendengaran masih berfungsi
dengan baik.
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada interkosta 4-5 mid clavikula
Perkusi : pekak, tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung SI dan SII reguler
b. Paru
Inspeksi : Bentuk paru simetris, tidak terlihat adanya lesi, retraksi dada
dinamis
Palpasi : Tidak teraba massa dan nyeri tekan.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler
c. Payudara
Kebersihan : Payudara terlihat bersih
Kesimetrisan : Simetris kanan kiri
Puting susu : Areola hiperpigmentasi dan puting menonjol
6. Abdomen
Inspkesi : Tidak ada asites, terdapat luka operasi dengan ukuran
± 12 cm dengan sayatan Horizontal.
Auskultasi : Terdengar bising usus 10x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri
Perkusi : Timpani
7. Perineum dan Genitalia
Kebersihan : Bersih
a. Vagina : Integritas kulit baik, tidak ada edema. Portio licin sebesar jempol
tangan OUE (Ostium Uteri Ekterna) membuka, OUI (Ostium Uteri
Interna) menutup.
b. Edema : Tidak ada
c. Hematoma : Tidak ada
d. Hemorhoid : Tidak ada
e. Kateter : Terpasang kateter
8. Ektermitas
a. Atas : Tidak ada luka, tidak ada sianosis, akral hangat, CRT < 2 detik, dapat
digerakkan bebas, tangan kiri terpasan infus.
b. Bawah : Dapat bergerak, tidak terdapat edema pada kedua kaki. Tidak terdapat
varises pada kedua kaki.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
(08-09-2019)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hematologi
Golongan darah O
Rhesus +
Hemoglobin L 10,2 11,7 – 15,5 g/dl
Hematokrit L 34,4 35 – 47 %
Jumlah Trombosit 337 150 – 440 /uL
Jumlah Leukosit 7,9 3,6-11,0 /uL
Kimia Klinik
GDS 92 70 – 110 Mg/dL
Imunologi
HbsAg Negatif Negatif
HIV Reagen I Negatif Negatif
HIV Reagen II Negatif Negatif
HIV Reagen III Negatif Negatif
Kimia Klinik
Ureum L 14,1 17,0 - 43,0 Mg/dL
Creatinin 0,7 0,5- 0,8 Mg/dL
Albumin 4,6 3,4 - 4,8 g/dL
Natrium 140 135 – 147 Mmol/L
Kalium 4 3,5 – 5 Mmol/L
Kalsium H 1,25 1 - 1,15 Mmol/L
3. Infus
RL 20 tpm
Tutofusin + Pethidine 20 tpm
DAFTAR MASALAH
Masalah
No Tanggal Data Fokus Etiologi
Keperawatan
1. 10 DS : Agen cidera fisik Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri di
September (luka post op)
area sekitar luka bekas
2019
operasi.
P : nyeri terjadi karena post
operasi
Q : ditusuk-tusuk
R : abdomen
S : skala 5
T : terus menerus
DO :
Ekspresi pasien terlihat
menahan nyeri.
Pasien terlihat lemas
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 87 x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 370C
SPO2 : 98%.
2. 10 DS : Prosedur Invasif Resiko Infeksi
Pasien mengatakan baru
September
selesai menjalani operasi
2019
untuk penyakitnya yaitu
Mioma Uteri.
DO :
Terdapat balutan luka operasi
dengan ukuran ± 12 cm
dengan sayatan Horizontal.
3. 10 DS : Nyeri Defisit Perawatan
Pasien mengatakan nyeri saat
September Diri
bergerak.
2019
DO :
Pasien terlihat kesulitan
dalam melakukan ADLnya
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx TTD
No Tgl Tujuan Intervensi Keperawatan
keperawatan Perawat
1. 10 Nyeri akut b.d Setelah 1. Lakukan pengkajian S
September agen cidera dilakukan nyeri komprehensif
2019 fisik (post op) asuhan yang meliputi lokasi,
keperawatan karakteristik,
selama 3 x 24 onset/durasi, frekuensi,
jam diharapkan kualitas, intensitas atau
nyeri dapat beratnya nyeri dan
teratasi dengan faktor pencetus.
kriteria hasil : 2. Tingkatkan istirahat.
- Melaporkan 3. Monitor TTV
bahwa nyeri 4. Evaluasi pengalaman
hilang nyeri di masa lalu yang
- Menyatakan
meliputi riwayat nyeri
rasa nyaman
kronik individu atau
setelah nyeri
keluarga atau nyeri
berkurang
yang menyebabkan
- Mampu
disability/ketidakmamp
mengontrol
uan/ kecacatan dengan
nyeri
tepat.
5. Ajarkan teknik non-
farmakologi
6. Kolaborasikan dengan
tim medis.
2. 10 Resiko Infeksi Setelah 1. Diskusikan pentingnya S
September b.d Prosedur dilakuakn mencuci tangan
2019 Invasif perawatan 2. Tekankan pentingnya
selama 3x24 jam tidak
faktor resiko menyentuh/menggaruk
infeksi tidak daerah yang dioperasi
terjadi 3. Tingkatkan nutrisi
Kriteria Hasil : pasien.
- Klien dan 4. Kolaborasikan dengan
keluarga tim medis untuk
dapat pemberian antibiotik
melakukan
pencegahan
infeksi
- Tidak ada
tanda-tanda
infeksi
3. 10 Defisit Setelah 1. Monitor kemampuan S
September Perawatan Diri dilakukan klien untuk perawatan
2019 b.d Nyeri tindakan diri yang mandiri
2. Monitor kebutuhan
keperawatan
pasien untuk alat-alat
selama 3x24 jam
bantu untuk kebersihan
pasien dapat
diri, berpakaian,
melakukan
berhias, tolieting, dan
ADLs secara
makan.
mandiri dengan
3. Dorong pasien untuk
kriteria hasil :
melakukan aktivitas
- Pasien
sehari-hari yang normal
mengungkap
sesuai kemampuan
kan secara
yang dimiliki.
verbal
4. Motivasi klien untuk
kepuasan
memenuhi ADLs secara
tentang
mandiri dan bertahap
ADLs
- Pasien
mampu
melakukan
aktivitasnya
secara
mandiri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal / Masalah Respon Pasien TTD
Implementasi Keperawatan
jam Keperawatan Perawat
10 1 Mengevaluasi pengamalan DS :
September nyeri yang pernah dirasakan Pasien mengatakan
2019 oleh pasien sebelumnya. sakit banget dan
(11.00) lebih sakit daripada
pada saat pasien
menjalani operasi
kuretase.
DO :
Pasien terlihat
mnehan nyeri
DO :
Pasien terlihat
masih menahan
nyeri
(11.13) 1 Menganjurkan pasien untuk DS :
tidur Pasien mengatakan
sudah mencoba
unutk tidur tapi
nyeri perutnya
terasa sekali
DO :
Pasien terlihat
kesakitan.
(21.17) 3 DS :
Pasien mengatakan
ingin ke kamar
mandi, tetapi masih
belum bisa karena
terpasang DC, dan
pasien ingin segara
dilepas Dcnya.
DO :
Memberikan injeksi Ketorolax
Pasien terlihat mau
30 mg via IV
untuk melakukan
ADLs secara
mandiri.
(23.45) 1 DS :
Pasien mengatakn
Menganjurkan pasien untuk
sedikit sakit ketika
istirahat tidur obat dimasukkan.
DO :
Pasien kolaboratif
(23.48) 1 DS :
Pasien mengatakan
pasien sudah tidur,
tetapi kadang
terganggu oleh
nyamuk.
DO :
Memonitor TTV pasien Pasien sudah tidur,
tetapi diruangan
memang terdapat
banyak nyamuk:
12 1 DS :
September Pasien mengatakan
2019 nyerinya sudah
(05.00) berkurang dan agak
mendingan
DO :
Melakukan pengkajian ulang TD = 110/80 mmHg
nyeri RR = 18x/mnt
N = 80 x/mnt
S = 36,40C
(05.09) 1 DS :
Pasien mengatakan
nyerinya sudah
berkurang
P = Saat mau duduk
Q = Ditusuk-tusuk
R = Bekas operasi
S=2
Memonitor kemampuan ADLs T = Hilang timbul
pasien DO :
Pasien terlihat
tenang
(05.30) 3 DS :
Pasien mengatakan
sudah bisa makan
dan minum sendiri,
tepaipasien
mengatakan masih
butuh bantuan
suaminya untuk
sibin dan ganti
pakaian.
Mengingatkan kembali kepada DO :
pasien dan keluarga pasien Pasien sibin dan
akan pentingnya cuci tangan ganti baju dibantu
oleh suaminya.
(05.35) 2 DS :
Pasien dan keluarga
pasien mengatakan
akan selalu ingat
untuk cuci tangan
Memberikan informasi kepada DO :
pasien dan keluarga pasien agar Pasien dan keluarga
selalu makan makanan yang pasien terlihat
tinggi protein ketika dirumah sungguh-gungguh.
untuk mempercepat
(05.45) 2 penyembuhan lukannya DS :
Pasien dan keluarga
pasien mengatakan
akan selalu makan
makanan yang
tinggi protein.
DO :
Pasien dapat
menyebutkan
beberapa contoh
makanan yang
tinggi protein.
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa
No. Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. 12 Nyeri akut b.d S:
September agen cidera fisik Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang.
2019 (post op) P = Saat mau duduk atau ketika bergerak
Q = Ditusuk-ditusuk
R = Perut bekas operasi
S=2
T = Hilang timbul
O:
Pasien terlihat nyaman
TD = 110/80 mmHg
RR = 18x/menit
N = 80 x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Ajarkan pasien teknik non-farmakologis
- Kolaborasikan dengan tim medis
2. Resiko Infeksi S:
b.d Prosedur Pasien mengatakan menjaga untuk tidak
Invasif menyentuh area luka post operasinya dan
pasien mengatakan akan selalu cuci tangan.
O:
12
Tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada area
September
luka post operasinya.
2019
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan.
3. Defisit Perawatan S :
Diri b.d Nyeri Pasien mengatakan senang bisa makan dan
minum sendiri, tetapi belum bisa mandi
dikamar mandi dan ganti baju sendiri.
O:
12 Pasien dibantu suaminya untuk sibin dan ganti
September baju
2019 A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan :
- Motivasi pasien untuk melakukan ADLs
secara mandiri dan bertahap