Aturan Pengetikan
Aturan Pengetikan
Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-
kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga
penulisan karya ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam. (Baca juga: Sejarah
Televisi Indonesia)
Dengan adanya aturan pengetikan dalam penulisan karya ilmiah ini, maka penulis dapat menulis
dengan rapi dan terususun. Sehingga penguji dapat membacanya dengan mudah.
Baca juga:
Kertas A4,
Jenis font Times New Roman,
Ukuran font 12 px, dan
Spasi 1
2. Ukuran Margins
Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Nah, untuk ukuran
margins ini adalah sebagai berikut: (Baca juga: Pengertian Media Menurut Para Ahli)
1. Top (atas) = 3 cm
2. Bottom (bawah) = 4 cm
3. Left (Kiri) = 3 cm
4. Right (Kanan) = 4 cm
Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan
menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan
sistem numeral (1….a….).
Baca juga:
Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini: (Baca juga: Etnografi Komunikasi)
Tulisan di-Bold
Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya menulis judul-judul pada
umumnya. Seperti contoh: Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari,
tetap ditulis huruf kecil. Seperti contoh: Penulisan dalam Karya Ilmiah
Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai
berikut: (Baca juga: Strategi Komunikasi Pemasaran)
Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi.
Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.
5. Judul Artikel
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian
karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah
sebagai berikut:
6. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan
penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok
sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.
Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah. (Baca juga: Teori Semiotika
Charles Sander Peirce)
Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar menggunakan
angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii, dst);
Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan angka
arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan
1,5 dari tepi atas; (Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel dengan
menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini
diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3, dst);
Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan menggunakan
beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa
dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini
diletakkan di bawah gambar. (Baca juga: Pengertian Media Sosial menurut Para Ahli)
Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat
warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan
warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy.
Baca juga:
Berikut ini adalah beberapa hal yang ada di bagian awal halaman. (Baca juga: Media Komunikasi
Modern)
Judul Subbab;
Nama Penulis dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM);
Perguruan Tinggi; dan
Tahun Penulisan
b. Lembar Pengesahan
Pada bagian selanjutnya, yaitu lembar pengesahan yang mana terdapat judul penelitian, nama
penulis atau peneliti, dan nomor induknya. Lembar pengesahan ini dibuat dengan memiliki tujuan
untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari pembimbing bahwa karya ilmiah yang kita tulis
sudah layak untuk diujikan. Maka dari itu, diperlukan juga tanggal yang sesuai dengan tanggal
terjadinya pengesahan karya ilmiah yang kita buat. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
c. Kata Pengantar
Halaman berikutnya adalah kata pengantar, yang mana kata pengantar ini adalah salam pembukaan
terhadap penguji ataupun pembaca penelitian karya ilmiah ini sebagai bentuk ucapan syukur
tersusunnya karya ilmiah ini. (Baca juga: Sejarah Perkembangan Alat Komunikasi)
d. Daftar Isi
Halaman berikutnya adalah halaman Daftar Isi. Halaman ini berisikan daftar isi atau urutan halaman
pada penulisan karya ilmia yang kita buat. Di dalam daftar isi juga terdapat daftar gambar, daftar
tabel, dan juga lampiran.
e. Ringkasan
Ringkasan dalam penelitian karya ilmiah ini merupakan ringkasan karya ilmiah secara keseluruhan
yang kita tulis menjadi maksimal 1 halaman. Seperti layaknya sebuah novel yang terdapat synopsis,
sedangkan untuk penelitian karya ilmiah terdapat ringkasan. (Baca juga: Sejarah Media Massa)
2. Bagian Inti
Bagian inti dalam tata cara penulisan karya ilmiah yang benar adalah:
a. Pendahuluan
Pendahuluan ini merupakan kata-kata pengantar pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian
karya ilmiah. Nah, dalam pendahuluan ini terdapat dua hal yang ditulis yaitu:
Latar Belakang.
Tujuan dan Manfaat.
b. Gagasan
Gagasan merupakan ide yang muncul sesuai dengan penelitian karya ilmiah yang sedang dibahas.
Dalam hal ini menjelaskan beberapa hal di antaranya: (Baca juga: Elemen-Elemen Komunikasi)
3. Kesimpulan
Dalam bagian kesimpulan ini terdapat dua hal yang diuraikan dalampenulisan karya ilmiah yang di
antaranya adalah:
Pada umumnya, cara penulisan karya ilmiah ini disusun dengan cara dijilid dengan bagian depan
yang dilapisi plastic transparan yang berwarna sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku
sesuai Fakultas dalam Perguruan Tinggi tersebut.