Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

VERITAS ET SCIENTIA NOBIS LUMEN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Kol. H. Burlian Lrg. Suka Senang No. 204 KM 7 Palembang 30152
Telp. +62 711-412808 Fax. +62 711-415780 Email: fikes@ukmc.ac.id

“LAPORAN ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN”

Disusun oleh:

Siti Kharisma Dewi Mulky (1634002)

Dosen pembimbing :

Rosnita Sebayang M.Kes

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS


KHATOLIK MUSI CHARITAS TAHUN AJARAN

2019-2020
Pemeriksaan Kadar Vitamin C

Metode 2,6 Dichloro Indophenol

I. Tanggal Pemeriksaan: 10 November 2019


II. Tujuan: Untuk menetapkan kadar vitamin C dalam makanan dan minuman dengan
metode spectrofotometer
III. Prinsip: 2,6 Dicloro Indophenol (larutan dye) direaksikan dengan asam askorbat akan
membentuk warna ungu, yang selanjutnya dibaca pada spectrophotometer dengan 510
nm
IV. Alat dan Bahan:
Alat:
 Spectrofotometer
 Timbangan analitik
 Labu ukur
 Pipet volume
 Bekker gelas

Bahan:

 2,6 Dichloro IndoPhenol


 Phosporic acid 85%
 Vitamin C analytical grade, sebagai standard
 Vitamin C yang di Ujikan
V. Prosedur Kerja:
A. Pembuatan Kurva Kalibrasi
1. Timbang larutan standard, vitamin C sebanyak 0,5 gram kemudian dilarutkan
dengan aquadest hingga 500 ml = 1000 ppm
2. Ambil 10 ml larutan ini di encerkan dengan aquadeshingga 100 ml = 100 ppm
3. Selanjutnya, ambil masing-masing 5;10;15;20;25 ml larutan standard kerja
yang 100 ppm masukkan dalam labu ukur 50 ml
4. Kemudian tambahkan larutan H3PO4 sebanyak 1 ml dan denga cepat
menambahkan larutan dye (2,6 2,6 Dicloro Indophenol) sebanyak 10 ml
5. Kemudian encerkan dengan aquades hingga 50 ml, baca resapannya pada
spectrophotometer 510 nm
6. Buat kurva kalibrasi dengan menghitung regresi LOD dan LOQ

B. Buatlah Sampel Standard Murni Vitamin C 0,1 %


1. Buatlah sampel untuk recovery yang berkisar dengan kadar larutan standar
diatas dalam ppm
2. Kemudian kerjakan seperti pekerjaan pembuatan kurva kalibrasi
3. Kemudian hitung berapa persen recovery yang didapat dengan rumus :
(𝐶𝐹−𝐶𝐴)
% Recovery = 𝐶𝐴′

Cf = konsentrasi sampel + baku (std vitamin)


CA = Konsentrasi sampel sebenarnya
CA’ = Konsentrasi baku vitamin yang ditambahkan
VI. Hasil
A. Kurva Kalibrasi

n xi yi xi2 ( xi  x )2 y i2 xxiiyyii ŷi ( yi  yˆ i ) 2


1 10 0.087 100 400 0.007569 0.87 0.0874 0.00000016
2 20 0.104 400 100 0.010816 2.08 0.1044 0.00000016
3 30 0.123 900 0 0.015129 3.69 0.1214 0.00000256
4 40 0.138 1600 100 0.019044 5.52 0.1384 0.00000016
5 50 0.155 2500 400 0.024025 7.75 0.1554 0.00000016
6
Jumlah 150 0.607 5500 1000 0.076583 19.91 0.607 0.00000320
n n n n n n n
Rumus
x
i 1
i y i  x  (x  x) 
2
i
i 1
i
2
y i2 x y i i
yˆi  a  bxi  (y i  yi )2
i 1 i 1 i1 i 1 i 1
Standar Kurva Vitamin C
0.2
y = 0.0017x + 0.0704
Absorbansi 0.15 R² = 0.9989

0.1

0.05

0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi

3,00

0,121

0,0017

0,07040

0,9994

0,9989
0,00103

yo  a  3sd 0,073498

y1  a 10sd 0,08073

yo  a
Lod  x o  1,8
b
6,1
Pemeriksaan Kadar Vitamin C
Metode Iodometri

I. Tujuan: Untuk menetapkan kadar vitamin C dalam makanan dan minuman dengan
metode Iodometri atau titrimetric

II. Dasar teori: Pemeriksaan ini titrasi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi,
kedua proses tersebut terjadi secara bersamaan. Dalam titrasi redoks biasanya
menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik akhir. Untuk mengetahui kadar
vitamin C metode titrasi redoks yang digunakan adalah titrasi yang menggunakan iodium.
Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi lebih
kecil dibanding iodium. Vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil
dibanding Iodium, pendeteksian titik akhir pada titrasi adalah dengan menggunakan
indikator amilum yang akan memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir.

III. Alat dan Bahan:


Alat:
 Biuret
 Bekker gelas
 Gelas ukur
 Statif
 Erlemeyer
 Pipet tetes
Bahan:
 Iodium 0,1 N
 Aquadest
 H2SO4 10%
 Kanji/Amilum
IV. Prosdur Kerja:
1. Buatlah larutan induk terlebih dahulu dengan cara:
2. Timbang 0,3 gram vitamin C atau sampel
3. Larutkan dengan 50 ml aquadest
4. Tambah 12,5 ml H2SO4 10%
5. Setelah pembuatan larutan induk, kemudian 5 ml (larutan induk) ditambahkan
indikator kanji/amilum sebanyak 1 ml
6. Titrasi dengan larutan iodium hingga terjadi perubahan warna menjadi biru

V. Hasil:
Titrasi I = 1 ml
Titrasi II = 1 ml
Rata-rata = 1 ml

Kadar Vitamin C:
𝑉𝐼2.𝑁𝐼2
%= x 100%
𝑀𝑔 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛.0,1
1.0,1
= x 100%
200.0,1
0,1
= x 100%
199,1

= 0,05%
VI. Kesimpulan
Pada praktikum penetapan kadar vitamin C metode iodometri atau titrimetric adalah
seberar 0,05%

Anda mungkin juga menyukai