Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular kini sedang mengalami peningkatan karena
perubahan gaya hidup masyarakat seperti pola konsumsi yang lebih
mementingkan makanan berlemak, kurang serat, maupun yang diproses
(seperti diawetkan, diasinkan, maupun diasapi). Kanker merupakan salah
satu penyakit tidak menular yang bisa menyerang jaringan dalam berbagai
organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara,
rahim, indung telur dan vagina. Kanker juga merupakan salah satu
penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada
manusia. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab kematian
nomor dua setelah penyakit-penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI,
2010).
Kanker adalah pertumbuhan sel tidak beraturan yang muncul dari
satu sel. Kanker merupakan pertumbuhan jaringan secara otonom dan
tidak mengikuti aturan dan regulasi sel yang tumbuh normal. Penyakit
kanker merupakan penyakit dengan karakteristik adanya gangguan atau
kegagalan mekanisme peraturan multiplikasi pada organisme multiseluler
sehingga terjadi perubahan perilaku sel yang tidak terkontrol. Kanker juga
merupakan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal,
berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri,
selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan terus menyebar
melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta
syaraf tulang belakang. Sel-sel yang berkembang ini akan menumpuk,
mendesak dan merusak jaringan organ yang ditempati. Penumpukan sel
baru inilah yang disebut tumor ganas. Kanker payudara merupakan
penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher
rahim serta dapat menyebabkan hilangnya organ vital seorang wanita,
sehingga para wanita sangat menakuti penyakit tersebut. Kanker ini

1
2

memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya dan dapat berujung
kematian (YSKI, 2016). Menurut WHO (World Health Organization)
tahun 2013 menunjukkan bahwa 77% kanker payudara terjadi pada wanita
usia 50 tahun ke atas, sedangkan 6% diantaranya kurang dari 40 tahun.
Kanker payudara atau Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan
sel yang tidak terkendali pada kelenjar penghasil susu (lobular), saluran
kelenjar dari lobular ke puting payudara (duktus), dan jaringan penunjang
payudara yang mengelilingi lobular, duktus, pembuluh darah dan
pembuluh limfe, tetapi tidak termasuk kulit payudara (American Cancer
Society, 2014). Kanker payudara pada stadium awal, jika diraba umumnya
tidak menemukan adanya benjolan yang jelas pada payudara. Namun
sering merasakan ketidak nyamanan pada daerah tersebut (Tim Cancer
Helps, 2010).
Seiring perkembangan zaman, jumlah penderita kanker payudara di
Indonesia terus bertambah. Pada awalnya kanker payudara menyerang
perempuan yang sudah berusia diatas 30 tahun akan tetapi kini usia
penderita kanker payudara menjadi ke perempuan yang berusia muda atau
remaja. Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik
maupun biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada dibawah
control hormone-hormon khusus. Pada wanita hormone ini berfungsi dari
permulaan proses ovulasi dan menstruasi, juga pertumbuhan payudara.
Pada masa ini sudah seharusnya para remaja putri mulai memperhatikan
perubahan yang ada. Sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu
remaja dan pemeriksaan yang rutin dan teratur untuk mendeteksi tanda-
tanda dini pada payudara (Sehat Fresh, 2015).
Beberapa metode deteksi dini kanker payudara diantaranya
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS), dan mamografi (Kemenkes RI, 2016). Cara yang paling
sederhana dan paling murah untuk mendeteksi dini benjolan payudara
adalah dengan mengenali payudara sendiri melalui pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI). SADARI membantu mengecek kondisi payudara
3

apakah terdapat benjolan ataupun perubahan lainnya yang dapat menjadi


tanda terjadinya tumor atau kanker payudara yang membutuhkan perhatian
medis (Irianto, 2015).
Survei yang dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara pada tahun
2005 menunjukkan 80% masyarakat tidak mengerti pemeriksaan payudara
sendiri. Selain itu sebanyak 70% kasus kanker payudara ditemukan pada
stadium lanjut. Hal ini disebabkan masih rendahnya kesadaran, pengertian
dan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara (Rusjidi, 2010).
Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
pengalaman, pendidikan, instruksi verbal dan penerimaan informasi verbal
dari pihak lain, pekerjaan, umur, informasi, media. Masing - masing faktor
tidak berdiri sendiri, seringkali merupakan gabungan dari beberapa faktor.
Informasi yang dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang dapat
di peroleh dari berbagai cara misalnya dari media cetak dan media
elektronik. Macam - macam dari media cetak adalah poster, leaflet, brosur,
majalah, surat kabar, sticker dimana leaflet paling sering dipergunakan
oleh tenaga kesehatan dalam penyuluhan (Notoadmojo, 2011).
Penggunaan media leaflet merupakan media informasi yang
sederhana dengan ukuran yang reltif kecil dan mudah untuk dipahami,
sehingga leaflet merupakan media yang sederhana sebagai pengingat
pesan dimana media leaflet tersebut dapat dibawa oleh pembaca dengan
belajar secara mandiri dan bisa dilakukan atau dibaca dimanapun berada
(Notoatmodjo, 2011).
Berdasarkan latar belakang dapat disimpulkan, perlu dibuatnya
media informasi yang efektif serta informatif bagi remaja mengenai
kanker payudara mulai dari definisi kanker payudara hingga cara-cara
periksa payudara sendiri (SADARI) agar mereka memahami tentang
bahayanya kanker payudara yang bisa menjadi penyebab kematian.
4

B. Tujuan
1. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya remaja anak
sekolah terutama siswi SMK mengenai pentingnya periksa payudara
sendiri (SADARI) agar terhidar dari kanker payudara.
2. Untuk mengetahui kelayakan dan respon masyarakat khususnya remaja
anak sekolah terutama siswi SMK terhadap media leaflet dalam
menyampaikan informasi.

Anda mungkin juga menyukai