Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya
globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi
manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari
kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan
tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi,
terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya
konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar bahwa hidup dan
kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri maupun
masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat yang kuat serta pemberian bantuan dari
konselor dalam lingkup bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan (to solve)
masalah-masalah yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bimbingan?


2. Apa pengertian konseling?
3. Apa pengertian bimbingan konseling?
4. Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling dalam kehidupan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:


1.Mengetahui pengertian bimbingan.
2.Mengetahui pengertian konseling.
3.Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan konseling.
4.Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Bimbingan

Banyak pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya menurut
Sunaryo Kartadinata (1998: 3) dalam Syamsu Yusuf (2008: 6), mengartikan bimbingan sebagai
“proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.”

Rochman Natawidjaja (1987: 37) dalam Syamsu Yusuf (2008: 6) mengartikan


bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia
akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.

Sementara itu, Syamsu Yusuf (2009: 38) mengatakan bahwa bimbingan merupakan
proses pemberian bantuan (process of helping) konselor kepada individu (konseli) secara
berkesinambungan agar mampu memahami potensi diri dan lingkungannya, menerima diri,
mengembangkan dirinya secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang
bermakna (berbahagia), baik secara personal maupun sosial”

Pengertian konseling

Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya“dengan” atau
bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”.Sedangkan dalam Bahasa
Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau
“menyampaikan”. Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang konseling:

1. C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses


yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu
atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis
atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam
upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam
upaya meningkatkan kesehatan mental konseli. Bila definisi ini dikaji lebih
jauh, maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat :
(1) merupakan suatu proses, (2) bisa dilakukan dengan satu atau lebih
konseli, (3) konselor harus dipersiapkan secara professional, dan (4)
hubungan antar pribadi yang andalannya adalah upaya bersama.

2. Edwin C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu


proses dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara pribadi untuk
merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan
seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan
reaksi-reaksi yang merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku-perilaku
yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya
dan lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai suatu proses
yang melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam suatu upaya
bersama agar lebih efektif dalam berhubungan dengan dirinya dan lingkungannya.

3. Konseling berarti, interaksi yang(a) terjadi antara dua orang individu,


masing –masing disebut konselor dan klien; (b) terjadi dalam suasana yang
professional, (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudahkan
perubahan –.perubahan dalam tingkah laku klien. (Popinsky &Pepinsky,
dalamShertzer & Stone,1974).

4. Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseling


membuat interprestasi –interprestasi tetang fakta –fakta yang berhubungan
dengan pilihan, rencana atau penyesuaian –penyesuaian yang perlu dibuat.
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974).

5. Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi


hambatan –hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai
perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya,
proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi).

6. Suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian


bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif
dengan dirinyasendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956).7.Konseling meliputi
pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan –
kebutuhan,motivasi dan potensi –potensi yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal
tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)8.Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ),
menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau
hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan
bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya
Dari pendapat para ahli saya simpulkan bahwa Konseling itu merupakan suatu
bantuan yang diberikanoleh seorang Konselor yang terlatihpada individu(bisa1 orang atau
lebih)yang mengalami masalah(klien), secara tatap muka,yang bertujuan agar individu
tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya
baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan
masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan
potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya. Konseling
juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan hubungan yang bersifat pribadi dan
memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling
melibatkan emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian perilaku yang cermat,
kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-keterampilan teknis yang
memadai
Daftar Pustaka:

Yusuf, S dan Nurihsan, J. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Parmin
https://abumaimunah.files.wordpress.com/2012/11/pengertian-konseling.pdf

Anda mungkin juga menyukai