A. Kompetensi Inti
3. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.2 Menelaah jenis-jenis rangka
2. KD pada KI keterampilan
4.2 Memperbaiki jenis-jenis rangka
E. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran Pertemuan 1
a. Prinsip kerja dan konstruksi rangka
b. Fungsi dan cara kerja masing-masing komponen rangka
2. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
a. Fungsi dan cara kerja masing-masing komponen rangka
b. Prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki system rangka
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 3
a. SOP perbaikan rangka
4. Materi Pembelajaran Pertemuan 3
a. Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada pada rangka.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan/ Kegiatan Awal (25 menit)
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
2) Sebagai wujud kepedulian lingkungan, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan
dan kerapian kelas/bengkel.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pelajaran untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
4) Guru memberi motivasi kepada siswa secara komunikatif dan kreatif
b. Kegiatan Inti (180menit)
Mengamati:
1) Guru memberi tayangan mengenai rangka
2) Peserta didik mengamati tayangan yang ditampilkan
3) Guru memberikan kasus tentang rangka untuk diselesaikan
4) Guru membentuk kelompok untuk berdiskusi
5) Peserta didik mengamati konstruksi rangka melalui trainer/ sepeda motor
Menanya:
1) Peserta didik mendiskusikan mengenai kemungkinan penyebab
2) Peserta didik mengidentifikasi permasalahan melalui hasil pengamatan terhadap
obyek trainer sistem rangka
Mengkomunikasikan:
1) Perserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
2) Peserta lain saling memberi tanggapan
c. Penutup (20 menit)
1) Guru membantu menyimpulkan materi pelajaran.
2) Menginformasikan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya untuk menambah
rasa ingin tahu siswa.
3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada modul secara
tekun dan mandiri.
4) Pemberian tugas rumah untuk dikerjakan secara mandiri dan jujur.
5) Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (25 menit)
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
2) Sebagai wujud kepedulian lingkungan, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan
dan kerapian kelas/bengkel.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pelajaran untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
4) Guru memberi motivasi kepada siswa secara komunikatif dan kreatif
b. Kegiatan Inti ( 180 menit)
Mengamati:
1) Guru memberi tayangan mengenai rangka.
2) Peserta didik mengamati tayangan yang ditampilkan
3) Guru memberikan kasus tentang rangka untuk diselesaikan
4) Guru membentuk kelompok untuk berdiskusi
5) Peserta didik mengamati konstruksi rangka melalui trainer/ sepeda motor
Menanya:
1) Peserta didik mendiskusikan mengenai kemungkinan penyebab
2) Peserta didik mengidentifikasi permasalahan melalui hasil pengamatan terhadap
obyek trainer sistem rangka
Mengkomunikasikan:
1) Perserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
2) Peserta lain saling memberi tanggapan
d. Penutup (20 menit)
1) Guru membantu menyimpulkan materi pelajaran.
2) Menginformasikan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya untuk menambah
rasa ingin tahu siswa.
3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada modul secara
tekun dan mandiri.
4) Pemberian tugas rumah untuk dikerjakan secara mandiri dan jujur.
5) Mengakhiri pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (25 menit)
1) Guru mengawali pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
2) Sebagai wujud kepedulian lingkungan, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan
dan kerapian kelas/bengkel.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pelajaran untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu peserta didik.
4) Guru memberi motivasi kepada siswa secara komunikatif dan kreatif
Kunci Jawaban:
1) Rangka delta box sebuah konstruksi rangka aluminium yang sangat kaku yang membantu
mencapai kesetabilian tinggi dalam bermanuver, selain itu delta box merupakan
pengembangan dari rangka pipa baja konvensional motor, untuk mendapatkan kekakuan
lebih yang dapat mendukung peforma mesin pada motor supersport.
2) Macam-macam rangka;
Pressed (rangka pres),
Single Cradle (rangka bak tunggal),
Half-duplex Cradle (rangka bak semi ganda),
Full-duplex Cradle (rangka bak ganda),
Perimeter,
Spine atau Backbone (rangka tulang punggung),
Beam (rangka balok penyeimbang),
Monocoque (rangka cangkang),
Trellis (rangka teralis),
Diamond (rangka berlian).
3) Fungsi rangka; Rangka mempunyai fungsi antara lain harus mampu menempatkan dan
menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta komponen-komponen lain
yang ada dalam sepeda motor. Oleh karena itu rangka sebaiknya kuat dan kaku tapi ringan.
Sedangkan jika ditinjau dad segi geometri, rangka harus sesuai dengan geometri yang
diinginkan sistem kemudi dan suspensi. Rangka juga harus mampu menjaga roda tetap
sejajar lurus antara depan dan belakang.
4) Keunggulanya; Berat kendaraan dapat dikurangi karena material yang digunakan bisa dari
material yang sangat ringan (aluminium ataupun serat karbon). Kekakuan (rigiditas) chasis
kendaraan dapat meningkatkan kinerja fungsi dasar yaitu”berjalan, berbalik, dan berhenti.
Stabilitas posisi kemudi dan kecepatan handling juga tercapai.
5) Gangguan;
Rangka terdengar berresonansi/menggema karena getaran mesin.
Saat berjalan, terdengar suara abnormal dari bagian rangka( berderak, bercuit, dan
sebagainya.
Sewaktu memperepat atau menghentikan kendaraan rangka terasa membengkok
Penyebabnya;
Pada bagian sambungan terdapat retakan atau patahan(bagian yang dilas) disekitar
batang/bingkai penopang mesin. hal seperti ini dapat terjadi apa bila sepeda motor terkena
benturan keras atau pernah terjatuh ( kecelakaan)
Rangk patah /bengkok(terpuntir) penyebab ini dapat terjadi seperti halnya peristiwa
kecelakaan.
Perubahan bentuk dan ukuran karena terdapat lengkungan atau bengkok. hal kemungkinan
disebabkan karena selalu bermuatan melebihi batas kemapuan rangka.
Dudukan poros garpu belakang yang cepat aus. Bila mana motor dikendarai dalam keadaan
mur pengikat poros garpu belakang terlepas, maka lama kelamaan pivot bushing di dalam
dudukan poros akan mudah aus dan cepat rusak. Kerusakan pada dudukan ini dapat
menimbulkan getaran pada rangka.
b. Unjuk Kerja:
Komponen/ Sub. Kriteria Kinerja
komponen 1 2 3 4
I. Persiapan
Alat dan bahan Alat bahan Alat bahan Alat bahan Alat bahan
tidak disiapkan disiapkan disiapkan disiapkan
kurang dan kurang lengkap lengkap dan
kurang sesuai dan sesuai sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Gambar wiring Gambar wirring Gambar wirring Gambar wirring Gambar
tidak berfungsi kurang lengkap kurang rapi, wirring rapi,
dan berfungsi lengkap dan lengkap dan
berfungsi berfungsi
II. Proses
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
komponen tidak sesuai dilakukan dilakukan dilakukan
SOP sesuai SOP sesuai SOP sesuai SOP
dengan max. 4 dengan max. 2 dan mandiri
kali bimbingan kali bimbingan
Perakitan Perakitan tidak Perakitan Perakitan Perakitan
komponen dan sesuai SOP dilakukan dilakukan dilakukan
kelistrikan sesuai SOP sesuai SOP sesuai SOP
dengan max. 4 dengan max. 2 dan mandiri
kali bimbingan kali bimbingan
III. Hasil Rangka tidak Rangka Rangka Rangka
bekerja bekerja tidak bekerja normal bekerja normal
normal tanpa tanpa
penggunaan perbaikan dan
komponen menggunakan
tambahan komponen
tambahan
IV. Sikap Kerja
Penggunaan alat Alat ukur tidak Alat ukur Alat ukur Alat ukur
ukur dikalibrasi dan dikalibrasi dan dikalibrasi dan dikalibrasi
digunakan digunakan digunakan dan
tidak sesuai secara benar secara benar digunakan
prosedur dengan dengan dengan benar
bimbingan bimbingan tanpa
paling banyak paling banyak bimbingan
4 kali 2 kali
Keselamatan kerja Tidak Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
melaksanakan keselamatan keselamatan keselamatan
keselamatan kerja dengan kerja dengan kerja dengan
kerja banyak sedikit benar
mengingatkan mengingatkan
Kejujuran 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator
terlihat terlihat terlihat terlihat
Tanggung jawab 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator
terlihat terlihat terlihat terlihat
Disiplin 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator
terlihat terlihat terlihat terlihat
b. Unjuk Kerja
Nilai (NK2)
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Persiapan Proses Hasil Sikap Kerja ∑ NK1
1 2 4 5 6
Bobot (%) 20 50 20 10
Skor (8x4x3.125) (8x4x3.125) (4x4x6.25) (20x4x1.25)
Komponen = 100 = 100 = 100 = 100 100
NK1 100 x 20% 100 x 50% 100 x 20% 100 x 10%
= 20 = 50 = 20 = 10
Keterangan:
Skor komponen diisi dari kriteria kinerja (1, 2, 3, 4)
NK1 (Nilai Komponen) = skor komponen x bobot
NK2 (Nilai Ketrampilan) merupakan penjumlahan dari NK (Nilai Komponen)
4. Sumber Belajar
a. Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda. Jakarta : PT.
Astra International, Inc.
b. Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD: Petunjuk Perawatan. PT. Indomobil
Suzuki International.
c. National Service Division. (1996). New Step 1: Training Manual. PT. Astra Honda Motor