Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosa
yang merupakan bakteri batang tahan asam, organisme patogen atau saprofit yang biasanya
ditularkan dari orang ke orang melalui nuclei droplet lewat udara. Paru adalah tempat infeksi
yang paling umum, tetapi penyakit ini juga dapat terjadi dimanapun di dalam tubuh. Biasanya
bakteri membentuk lesi (tuberkel) didalam alveoli. Lesi ini merusak jaringan paru yang lain
yang ada didekatnya, melalui aliran darah, system limfatik, atau bronki. Lesi pada alveoli yang
terjadi melalui aliran darah, system limfatik, atau bronchi menyebabkan tubuh mengalami
reaksi alergi terhadap basil tuberkel dan proteinnya.

Berdasarkan landasan teoritis dari TBC didapatkan diagnosa keperawatan menggunakan


NANDA NIC-NOC, yaitu:
1. Pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan sistem pertahanan
tubuh yang menurun
2. Resiko infeksi berulang berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh
yang menurun
3. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret
kental di jalan napas
4. Resiko kerusakan gas berhubungan dengan penurunan luas permukaan
paru
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia
6. Kurang pengetahuan tentang kondisi, aturan tindakan dan pencegahan
berhubungan dengan keterbatasan kognitif

Berdasarkan kasus penyakit TBC didapatkan 5 diagnsosa keperawatan, yaitu:

1. Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi


2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi
sputum yang berlebihan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakadekuatan intake nutrisi

50
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan produksi batuk terus-
menerus
5. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan tubuh dan
proses pengobatan

Berdasarkan dari landasan teoritis dan kasus diatas, didapatkan data kesenjangan, yaitu:
1. Diagnosa kasus yang pertama yaitu Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
tidak ada di diagnosa teori karena dipengkajian keluhan utama klien mengeluh panas
2. Diagnosa dari landasan teoritis Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan
dengan sekret kental di jalan napas masih berhubungan dengan diagnosa kasus
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sputum yang
berlebihan karena masalah di diagnosa ini yaitu sekret/sputum yang berlebihan
3. Dari diagnosa ke 3 di kasus yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakadekuatan intake nutrisi berhubungan juga dengan
diagnosa di teori yaitu Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia karena sama-sama nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Diagnosa ke 4 di kasus yaitu Gangguan pola tidur berhubungan dengan produksi batuk
terus-menerus tidak ada di diagnosa teori, karena dipengkajian klien mengeluh susah
tidur
5. Diagnosa ke 5 di kasus yaitu Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
tubuh dan proses pengobatan tidak ada di diagnosa teori karena saat dikaji klien
mengeluh tubuh lemah

B. Saran
Melalui ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TBC ini diharapkan
nantinya calon profesi perawat dapat mengkaji penyakit klien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tepat sesuai dengan indikasi keluhan klien dan dapat mempraktekkan
tindakan-tindakan keperawatan yang sesuai dengan konsep yang telah teruji kebenarannya
sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan dapat diminimalisir dan tim perawat
pun semakin diakui kelayakkannya sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Marton, gallo, hudak, 2012. Keperawatan kritis volume 1&2 edisi 8. EGC, jakarta
Sofian amru, 2012. Rustam mochtar sinopsis obstetri operatif obstetri social edisi 3 jilid 1&2, EGC,
jakarta
Widyanti A, hartawan B, suparyatha IB. Early Goal Directed Therap pada Syok septik.
MEDICINA.2102; 43: 108-113.
Rahajoe Nastini, Supriyanto Bambang, dkk. Buku Ajar Respirologi Anak Edisi 1 IDAI, 2012

52

Anda mungkin juga menyukai