Anda di halaman 1dari 12

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

F DENGAN
MASALAH RESIKO BUNUH DIRI DI RUANG UGD RSJD Dr.
AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh :
Amia Rosandi Suwardi
G3A019026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.F DENGAN
MASALAH RBD

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Nn. F
Usia : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Dx Medis : Gangguan Afektif Bipolar (F.31)
No RM : 00125525
Tgl Pengkajian : 29 Agustus 2019
Penanggung jawab : Tn. A
Hubungan : Ayah

B. Keluhan Utama
Klien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba memotong pergelangan
tangannya

C. Faktor Predisposisi
Klien frustasi karena baru mengalami putus cinta dengan kekasihnya dan
dijauhi oleh teman sekelasnya. Sebelumnya klien pernah dirawat di RSJD
Dr. Amino Gondohutomo karena stress terlalu banyak belajar.

D. Fisik
1. Tanda –tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
2. Ukur : BB : 42 kg, TB = 151 cm
3. Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik, klien merasa tubuhnya baik-
baik saja.
4. Klien sensitive
5. Klien tampak lemah dan tak bergairah

E. Aspek Medis
1. Diagnosa Medis : Gangguan Afektif Bipolar (F.31)
2. Terapi Medikamentosa
a. CPZ 100 mg 2x1 /12jam
b. Respirodone 2 mg 2x1 /12jam
c. Trihexypenidile 2 mg 1x1 /24jam

II. ANALISA DATA


Data Masalah
Keperawatan
DS : Perubahan sensori -
Klien mengatakan persepsi : halusinasi
“Saya mendengar suara yang membisikan pendengaran
saya”
“Suara itu seperti suara binatang dan
kadang mengajaknya bunuh diri”
“Suara itu datangnya tidak tentu”
“Sehari bisa 3-4 kali”
“Waktu datangnya pun juga tidak pasti, tetapi
paling sering ketika sendirian di kamar”

DO :
- Klien terlihat kooperatif
- kontak mata (-)
- Bicara lama-lama kacau
III.POHON MASALAH
Resiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan

Perubahan Sensori Persepsi :


halusinasi pendengaran

Menarik diri : Isolasi sosial

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
2. Isolasi Sosial : Menarik diri
3. Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan

V. PRIORITAS MASALAH
Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
VI. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Nn. F No. RM : 00125525


Ruangan : UGD Dx Keperawatan : RBD
Tgl Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Hasil
21/08/19 Resiko Bunuh TUM :
Diri Klien tidak
mencederai diri
TUK : 1. Klien menunjukan 1.1 Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari klien
1. Klien tanda-tanda percaya dengan mengungkapkan prinsip merupakan hal yang
dapat kepada perawat : komunikasi terapentik. mutlak serta akan
membina - Ekspresi wajah - Sapa klien dengan ramah memudahkan dalam
hubungan bersahabat baik verbal maupun non melakukan pendekatan
saling - Menunjukkan rasa verbal dan tindakan keperawatan
percaya senang - Perkenalkan diri dengan kepada klien.
- Ada kontak mata sopan
- Mau berjabat - Tanyakan nama lengkap
tangan klien dan nama panggilan
- Mau yang disukai klien
menyebutkan nama - Buat kontak yang jelas
- Mau menjawab - Tunjukkan sikap jujur dan
salam menepati janji-janji setiap
- Mau duduk kali interaksi
berdampingan - Tunjukan sikp simpati dan
dengan perawat menerima apa adanya
- Bersedia - Beri perhatian pada
mengungkapkan kebutuhan dasar klien
masalah yang - Tanyakan perasaan klien
dihadapi dan masalah yang dihadapi
klien
- Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan

2. Klien dapat 2. Klien dapat 2. Bantu klien mengungkapkan Menentukan mekanisme


mengenal menceritakan penyebab perasaan yang menyebabkan koping yang dimiliki klien
penyebab perilaku bunuh diri yang klien mempunyai ide serta dalam menghadapi
risiko dilakukannya: melakukan percobaan bunuh masalah serta sebagai
perilaku - Menceritakan diri: langkah awal dalam
bunuh diri penyebab klien - Motivasi klien untuk menyusun strategi
melakukan menceritakan penyebab klien berikutnya.
percobaan bunuh mempunyai ide bunuh diri
diri - Dengarkan tanpa menyela
atau memberi penilaian setiap
ungkapan perasaan klien

3. Klien dapat 3. Klien menceritakan 3.1 Bantu klien mengungkapkan Deteksi dini sehingga
mengidentifi tanda-tanda saat klien tanda-tanda perilaku bunuh diri dapat mencegah tindakan
kasi tanda- berkeinginan untuk yang dialaminya: yang dapat
tanda bunuh diri: - Motivasi klien untuk membahayakan klien
perilaku - Tanda sosial : menceritakan kondisi
bunuh diri klien mengancam emosionalnya
akan melakukan - Motivasi klien untuk
bunuh diri dank lien menceritakan kondisi
melakukan hal yang sosialnya
tidak biasa
dilakukan klien
- Tanda fisik : klien
mencederai diri
sendiri seprti
menyayat nadi,
minum obat sampai
overdosis, dsb.
Tatapan mata klien
tampak menerawang
seperti memikirkan
sesuatu
- Tanda emosional :
klien menjadi
penyendiri,
pemurung dan
pemarah.
4. Klien dapat 4. Klien dapat 4.1 Diskusikan dengan klien Melihat mekanisme
mengidentifik menjelaskan: percobaan bunuh diri yang
koping selama ini dalam
asi perilaku - Perasaan saat dilakukannya selama ini:
percobaan melakukan bunuh - Motivasi klien menyelesaikan masalah
bunuh diri diri menceritakan tindakan apa
yang dihadapi
yang pernah - Efektifitas saja yang pernah dilakukan
dilakukan percobaan yang untuk mengakhiri hidup
dilakukan - Motivasi klien
- Tindakan yang menceritakan perasaan
sudah pernah setelah tindakan tersebut
dilakukan untuk - Diskusikan apakah dengan
mengakhiri hidup tindakan tersebut masalah
yang dialami klien teratasi

5. Klien dapat 5. Klien menjeleaskan 5. Diskusikan dengan klien akibat Membantu klien melihat
mengidentifik akibat tindakannya bagi: negatif cara yang dilakukan pada: dampak yang ditimbulkan
asi akibat - Diri sendiri - diri sendiri akibat tindakan bunuh diri
tindakan yang - Orang lain - orang lain yang dilakukan klien
sudah - lingkungan - lingkungan
dilakukan
untuk bunuh
diri

6. Klien dapat 6. Klien dapat menjelaskan 6. Diskusikan dengan klien: Menurunkan perilaku
mengidentifik cara yang sehat untuk - Apakah klien mau destruktif yang akan
asi cara menghilangkan mempelajari cara baru untuk mencederai klien
konstruktif keinginan bunuh diri menghilangkan
untuk keinginannya tanpa
menghilangka melakukan tindakan
n destruktif terhadap dirinya
keinginannya - Jelaskan berbagai
untuk bunuh alternative yang dapat
diri dilakukan jika keinginan
bunuh diri muncul
- Jelaskan cara-cara sehat
untuk menghilangkan
keinginan untuk bunuh diri:
menyalurkan hobi klien ,
berdoa, minta bantuan orang
lain jika muncul keinginan
bunuh diri, dan TAK.

7. Klien dapat 7. klien memperagakan 7. 1. Diskusikan cara yang akan Keinginan bunuh diri
mendemonstr cara mengontrol perilaku dipilih dan anjurkan klien sangat rentan dan tidak
asikan cara destruktif terhadap diri memilih cara yang mungkin tahu kapan munculnya
mengontrol sendiri: sesuai dengan kondisi klien
atau - Fisik: melakukan
mengendalika hobi klie, ikut TAK 7. 2. Bantu klien jika klien kesulitan Meningkatkan
n keinginan - Verbal: untuk melakukan apa yang sudah kepercayaan diri klien
untuk bunuh mengungkapkan dipilihya serta menghindari
diri perasaan yang terjadinya hal yang tidak
membuatnya ingin diinginkan
bunuh diri kepada
orang lain tanpa
menyakiti diri
sendiri
- Spiritual: berdoa
sesuai agama
8. Klien 8. Keluarga dapat 8.1 Diskusikan pentingnya peran Keluarga merupakan
mendapat menjelaskan cara serta keluarga sebagai sistem pendukung utama
merawat klien dengan pendukung klien untuk bagi klien
dukungan resiko bunuh diri mengatasi perilaku bunuh diri
keluarga Mengungkapkan rasa 8.2 Diskusikan potensi keluarga
untuk puas dalam merawat untuk mmbantu klien mengatasi
mengontrol klien perilaku bunuh diri
perilaku 8.3 Jelaskan pengertian, akibat, dan
cara merawat klien risiko bunuh
bunuh diri diri yang dapat dilakukan
keluarga
8.4 Peragakan cara merawat klien
8.5 Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6 Beri pujian kepada keluarga
setelah peragaan
8.7 Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatih
VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Nn. F No. RM : 00125525
Ruangan : UGD Dx Keperawatan : RBD
Tanggal / Diagnosis /
Jam SP Implementasi Evaluasi Paraf
21-08-2019 Perubahan 1. Membina hubungan S : Klien mengatakan
11.00 persepsi saling percaya dengan “Nama saya Ny. N”
“Saya mau berbincang-bincang dengan mba tapi sebentar
sensori : mengungkapkan saja”
halusinasi prinsip komunikasi “Saya mendengar suara yang membisikan saya”
terapeutik “Suara itu seperti suara binatang dan kadang mengajaknya
bunuh diri”
2. Membantu klien “Suara itu datangnya tidak tentu” Amia
“Sehari bisa 3-4 kali”
mengenal “Waktu datangnya pun juga tidak pasti, tetapi paling sering
halusinasinya ketika sendirian di kamar”
“Saya akan mempraktekkannya dirumah”
3. Mengajarkan cara “Saya akan minum obat secara teratur”
mengontrol halusinasi
O:
dengan menghardik - Klien mau menjawab salam perawat
- Klien mau memperkenalkan diri
- Klien terlihat kooperatif
4. Menganjurkan pasien
minum obat secara A:
teratur - Bina hubungan saling percaya
- Klien mau mengenal halusinasinya
- Klien mau diajari mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
- Klien mau minum obat secara teratur
P:
Perawat :Anjurkan klien untuk mengontrol halusinasinya dengan
cara menghardik ketika halusinasinya muncul.
Klien : Latihan cara mengontrol halusinasi

Anda mungkin juga menyukai