Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA INGUINALIS LATERAL


DEKSTRA (HILD) DENGAN HERNIOTOMY DI RUANG OPERASI

RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 14 Oktober – 16 Oktober 2019

Oleh:
Nur Wulan Maulida, S. Kep
NIM. I930913320001

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Nur Wulan Maulida, S. Kep

NIM : 1930913320001

JUDUL LP : - Laporan Pendahuluan pada Pasien Hernia Inguinalis


Lateral Dekstra (HILD) dengan Herniotomy di Ruang
Operasi
- Resume Pasien Hernia Inguinalis Lateral Dekstra (HILD)
dengan Herniotomy di Ruang Operasi RSUD Ulin
Banjarmasin

Banjarmasin, Oktober 2019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, Ns, M.Kep., Sp. Kep.MB Kumalasari, S.Kep.Ns


NIP : 19780317 2000812 2 001 NIP. 19711026199202 2 002
Laporan Pendahuluaan HIL
Etiologi:
Definisi
Klasifikasi berdasarkan sifatnya: 1. Kongenital
Hernia adalah menonjolnya isi usus ke suatu rongga
1. Reversibel (dapat kembali dengan reposisi) melalui lubang
2. Peningkatan tekanan intra
2. Irreverrsibel (tidak dapat kembali dengan abdomen (asites, konstipasi)
reposisi) 3. Kehamilan
Manifestasi klinis:
4. Obesitas
1. Inspeksi, Adanya benjolan pada lipatan paha
yang tampak saat batuk, mengedan, mengangkat 5. Aktivitas berat
beban berat 6. Batuk kronis
2. Saat palpasi, teraba sebuah kantong
INDIKASI
Herniotomi dilakukan pada pasien yang Penatalaksanaan
mengalami hernia dimana tidak dapat kembali 1. Konservatif, lakukan reposisi
HERNIOTOMI dan perbaiki keadaan umum
dengan terapi konservatif
pasien
Definisi 2. Definitive,
Proses tindakan herniotomi Herniotomi adalah operasi pembebasan kantong  Herniotomi
hernia sampai ke lehernya, kantong hernia dibuka dan isi  Herniorafi
a. Langkah-langkah untuk melakukan operasi ini hernia dibebaskkan kalau ada perlengketan, kemudian  Hernioplasti
adalah: direposisi, kantong hernia dijahit ikat setingggi mungkin lalu
b. Penderita dalam posisi supine dan dilakukan dipotong.
anestesi umum. Dapat ditambah dengan kaudal Herniotomi merupakan suatu tindakan
blok. pembedahandengan cara memotong kantong hernia,
Komplikasi
c. Dilakukan aseptik dan antiseptik pada lapangan menutup defek. Benjolan di daerah inguinal dan dinding
a. Failure to awaken
operasi depan abdomen yang masih bisa dimasukan kedalam cavum
b. Nausea-vomiting, kadang-kadang
abdomen
d. Lapangan operasi ditutup dengan doek steril dipersulit oleh dehidrasi.
e. Dilakukan insisi transversal 1/3 tengah pada skin c. “Chest” atau komplikasi pada paru
crease abdomino inguinal sejajar ligamentum d. Trombosis vena tungkai, kadang-kadang
inguinale dipersulit oleh emboli
e. Retensi karbon dioksida
f. Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis
f. Nyeri Pasca Bedah
MOE
g. Trauma mekanis
g. Aponeurosis MOE dibuka secara tajam h. Efek toksik lambat dari obat anasthesi
h. Funikulus spermatikus diidentifikasi kemudian i. Hipertermi atau hipotermi
mencari kantong hernia di antromedial j. Agitation
i. Sisi hernia dimasukan ke dalam cavum abdomen k. Bleeding – hypovolemia
j. Kantong hernia dipotong pada jembatan kantong l. Hypertension
proximal dan distal. Kemudian kantong m. Hypervolemia
proximal diikat setinggi lemak preperitonium
k. Perdarahan dirawat, dilanjutkan menutup luka
operasi lapis demi lapis.
Pathway Herniotomy
Faktor pencetus: Gelisah, Kurang
Aktivitas berat, kongenital, adanya tekanan PRE OP takut, informasi Ansietas
cemas
Dinding abdomen berkembang

Usus menerobos ke bawah melalaui celah

Muncul sebuah tonjolan


diselangkangan
Penurunan Akumula Ketidakefektifan
Hernia HERNIOTOMY Kesadaran otot si sekret bersihan jalan
INTRA OP
menurun pernapasan napas
Hernia Inguinalis Lateral
Risiko Perdarahan
Kantung hernia memasuki celah inguinal

Dinding posterior canalis inguinal


yang lemah

Benjolan pada region inguinal


POST OP Cedera Nyeri Akut
Diatas ligamentum inguinal mengecil jaringan
bila berbaring

Pembedahan
Diagnosa Keperawatan
Pengkajian
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Nyeri Akut
1. Identitas
2. Keluhan Utama HERNIOTOMY
Cemas
3. Riwayat Kesehatan
4. Pemeriksaan Fisik
Risiko Perdarahan
Nyeri Akut Cemas Resiko Perdarahan Ketidakefektifan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Bersihan Jalan
Nafas

NOC: NOC: NOC:


Pain Control Anxiety control NOC: Respiratory Status: Airway Patency
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Status Sirkulasi Setelah dilakukan tindakan
selama 1x60 menit nyeri klien akan selama 1 x 60 menit kecemasan pasien Setelah dilakukan tindakan keperawatan keperawatan selama 1x60 menit
berkurang dengan kriteria hasil klien teratasi dengan kriteria hasil: selama 1x24 jam diharapkan tidak terjadi jalan nafas pasien menjadi lebih
akan:  Klien mampu mengidentifikasi dan perdarahan pada pasien dengan kriteria paten dengan kriteria hasil klien
1. Mampu mengenali nyeri (skala, mengungkapkan gejala cemas hasil: akan:
intensitas, frekuensi, dan hal yang  Mengidentifikasi, mengungkapkan 1. Tekanan sistolik dalam batas yang 1. Mampu mengeluarkan sekret
memperberat nyeri) dan menunjukkan tehnik untuk diharapkan berlebih
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu mengontol cemas 2. Tekanan diastolik dalam batas yang (mendemonstrasikan batuk
penyebab nyeri, mampu  Vital sign dalam batas normal diharapkan efektif)
menggunakan teknik  Postur tubuh, ekspresi wajah, 3. Nadi dalam batas yang diharapkan 2. Menunjukkan jalan nafas
nonfarmakologi untuk mengurangi bahasa tubuh dan tingkat aktivitas yang paten (tidak ada suara
nyeri) menunjukkan berkurangnya NIC: napas abnormal)
3. Menyatakan rasa nyaman setelah kecemasan Pencegahan Perdarahan NIC :
nyeri berkurang 1. Pantau tanda-tanda vital Airway Management
NIC 2. Catat tingkat HB/HT 1. Posisikan pasien untuk
NIC: Anxiety Reduction 3. Monitor tanda dan gejala perdarahan memaksimalkan ventilasi
Pain Management 1. Kaji tingkat kecemasan klien dan 4. Administrasi pengobatan 2. Ajarkan cara batuk efektif
1. Kaji tingkat nyeri pada pasien reaksi fisik akibat kecemasan. 3. Auskultasi suara napas,
dengan menggunakan alat self- 2. Berikan informasi factual mengenai Pengurangan Perdarahan identifikasi adanya suara
report pasien yang valid dan prosedur tindakan 1. Identifikasi penyebab perdarahan napas tambahan
reliable, seperti skala tingkat nyeri 3. Jelaskan semua prosedur dan apa 2. Monitor trend tekanan darah dan 4. Keluarkan sekret dengan
numerik 0-10. yang dirasakan selama prosedur parameter hemodinamik meminta batuk efektif atau
2. Kaji nyeri pasien secara rutin dengan 4. Bantu pasien mengenal situasi yang (CVP,pulmonary capillary / artery dengan suction
interval waktu yang konsisten menimbulkan kecemasan wedge pressure 5. Berikan bronkodilator jika
bersama dengan pengukuran vital 5. Libatkan keluarga untuk 3. Monitor status cairan yang meliputi diperlukan
sign. mendampingi klien intake dan output
3. Ajarkan intervensi nonfarmakologi 6. Jelaskan mengenai tindakan 4. Monitor penentu pengiriman oksigen
4. Sebagai tambahan pemberian pengobatan yang akan dilakukan ke jaringan (PaO2, SaO2 dan level NIC:
analgesik, dukung klien untuk pada klien dengan menggunakan Hb dan cardiac output) Respiratory monitoring
menggunakan metode bahasa yang mudah dimengerti. 5. Pertahankan patensi IV line 1. Pantau rate, irama, kedalaman,
nonfarmakologi untuk membantu 7. Ajarkan teknik untuk mengurangi dan usaha respirasi
mengontrol nyeri, seperti distraksi, kecemasan misalnya dengan 2. Perhatikan gerakan dada,
imagery, relaksasi. mendengarkan musik atau teknik amati simetris, penggunaan
5. Kolaborasi pemberian analgesik relaksasi nafas dalam. otot aksesori, retraksi otot
sesuai tipe dan beratnya nyeri. supraclavicular dan interkostal
3. Monitor suara napas tambahan
NIC: NIC: 4. Monitor pola napas :
Analgesic Administration Calming Technique bradypnea, tachypnea,
1. Cek instruksi dokter tentang 1. Menganjurkan keluarga untuk tetap hyperventilasi, napas
jenis obat, dosis, dan frekuensi mendampingi klien kussmaul, napas cheyne-
2. Cek riwayat alergi 2. Mengurangi atau menghilangkan stokes, apnea, napas biot’s dan
3. Tentukan pilihan analgesic dari tipe rangsangan yang menyebabkan pola ataxic
dan beratnya nyeri kecemasan pada klien
4. Berikan obat sesuai rute pemberian
5. Monitor ttv pasien sebelum dan
sesudah pengobatan
6. Berikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
DAFTAR PUSTAKA

Polk HC. Principles of preoperative preparation of the surgical patient. 2002 In:
Textbook of Surgery Pocket Companion. USA: W.B.Saunders Company. Page
39-47.

Eugene C. Terrence H. Andre R. 2009 Approach to hernias. In: Case Files ® :


Surgery. 3rd Edition. USA: The McGraw-Hill Companies.

NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2018-2020.


Oxford: Wiley Blackwell.

Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) Pengukuran


Outcomes Kesehatan Edisi Keenam Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Elsevier.

Nurjannah, Intisari. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran


Outcomes Kesehatan Edisi Kelima Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia:

Anda mungkin juga menyukai