5 9 1 SM
5 9 1 SM
Sumantri)
17
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 18 - 21
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan faktor tumbukan, energi aktivasi, orde
reaksi, konstanta kecepatan reaksi, dan kondisi optimum reaksi dari reaksi saponifikasi
minyak kelapa curah. Minyak kelapa dan larutan NaOH dimasukkan dalam reaktor
berpengaduk dengan komposisi tertentu dan kecepatan pengadukan yang konstan selama satu
jam. Reaksi dilakukan pada suhu 400C sampai dengan 1000C. Sampel diambil untuk dianalisis
setiap 10 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis reaksi yang terjadi adalah
reaksi searah dengan orde reaksi 0,5 terhadap gliseril tristearat, konstanta kecepatan reaksi
(k) berdasarkan signifikansi (R2) optimum dicapai pada suhu 700C dengan harga k adalah
3,38x10-3 mol/L.det dan siginifikansi sebesar 95,36 % untuk ralat maksimum 5 %.dan harga
Ea : 1345,85 mol/L.detik dan A : 0,017.
Kata Kunci : faktor tumbukan, energi aktivasi, minyak goring curah, gliserol, larutan
NaOH
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan
menggunakan alat labu leher tiga yang dilengkapi
dengan pendingin balik. Pemanas menggunakan
pemanas listrik dan dilengkapi dengan pengaduk
magnit. Sejumlah tertentu NaOH 5 % berat
ditimbang dan membuat larutan HCl sesuai
dengan normalitas yang diperlukan, yaitu : 0,15
N. Gambar 1. Grafik konversi gliseril tristearat pada
Minyak goreng curah sebanyak volume berbagai suhu dan waktu reaksi
yang dibutuhkan dimasukkan ke dalam labu leher
tiga, kemudian dilakukan pemanasan sampai Perhitungan Orde Reaksi Secara Grafik
suhu yang diinginkan tercapai kemudian larutan Jika dianggap orde satu, maka
soda api dimasukkan. Pengambilan sampel persamaannya adalah :
dilakukan sebanyak 2 mL, setiap 10 menit sekali dCB/dt = k CB
selama 1 jam. Sampel dimasukkan ke dalam ke dCB/CB = k dt
dalam labu Erlenmeyer, tiga tetes indikator PP dengan kondisi awal :
ditambahkan kemudian dilakukan titrasi dengan pada t = to maka CB = CBo
HCl sampai larutan tidak berwarna. Kebutuhan dan t = t maka CB = CBt
volume HCl untuk titrasi dicatat.
Variabel yang digunakan untuk maka persamaan ini dapat diselesaikan dan
percobaan dengan variabel kendali volume diperoleh :
minyak kelapa 500 gram, normalitas soda api 5 Ln(CBt/CBo) = - kt + c
% berat, waktu pengambilan sampel 10 menit
selama 1 jam sedangkan variabel yang berubah atau dapat dianggap persamaan garis lurus :
meliputi suhu reaksi (40-1000C).
Metode analisis untuk gliserol yang Y = mx + c
dilakukan selama reaksi dilakukan untuk
mengetahui konversi yang diperoleh. Berdasarkan data yang ada dengan
menggunakan grafik hubungan ln (CBt/CBo)
Hasil dan Pembahasan terhadap waktu maka dapat diketahui
Hasil Percobaan. signifikansinya (R2) terhadap persmaan linier.
Hasil percobaan yang dilakukan untuk berbagai Hal yang sama juga dilakukan untuk orde reaksi
kondisi dapat dilihat dari Tabel 1 dan Grafik 1 lainnya. Berikut ini adalah contoh perhitungan
berikut ini. orde reaksi pada suhu 700C.
Tabel 1. Konversi gliseril tristearat pada Tabel 2. Contoh perhitungan orde reaksi
berbagai suhu dan waktu reaksi t CB CBt/CBo ln
Waktu Suhu (0C) (CBt/CBo)
(menit) 40 50 60 70 80 90 100 0 1,02 - -
10 0,100 0,185 0,142 0,151 0,077 0,128 0,077
20 0,227 0,204 0,303 0,234 0,135 0,238 0,185
10 0,824 0,899 - 0,107
30 0,276 0,262 0,331 0,259 0,192 0,305 0,227 20 0,716 0,838 - 0,177
40 0,238 0,268 0,395 0,416 0,243 0,384 0,275 30 0,663 0,818 - 0,201
50 0,311 0,347 0,400 0,492 0,331 0,402 0,323 40 0,479 0,685 - 0,378
60 0,352 0,428 0,483 0,508 0,446 0,444 0,368 50 0,380 0,610 - 0,494
60 0,350 0,593 - 0,522
19
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 18 - 21
20
Penentuan Nilai Energi Aktivasi …. (I. Sumantri)
5.8
- dalam reaktor dapat ditambahkan zat/bahan
6
-
6.2
yang dapat menaikkan titik didih campuran
-
6.4 tetapi tidak ikut bereaksi, contohnya : batu
-
6.6 1/ tahan api, keramik, kaca, dan lain-lain.
Data
T
Kurva
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
percobaan pendekatan
melakukan variasi kecepatan pengadukan
Gambar 4. Kurva pendekatan untuk menentukan harga sehingga diketahui kecepatan pengadukan
A dan Ea. yang optimum.
Berdasarkan perhitungan dengan regresi Daftar Pustaka
linier maka diperoleh harga kemiringan sebesar Austin, G.T. 1975, “Shreve’s Chemical Process
-677,314 sehingga harga Ea : 1345,85 Industries”, 5 ed. McGrawHill Company, New
mol/L.detik dan intersepnya mempunyai nilai York.
-4,070 atau harga A : 0,017.
Faith, W.L., Keyes, D.E., and Clark, R.L. 1957,
Pembahasan. “Industrial Chemical”, 2 ed. John Wiley and
1. Konsentrasi NaOH (CA) berkurang dengan Sons, New York.
bertambahnya waktu (t) demikian pula dengan
konsentrasi gliseril trinitrat (CB). Sehingga Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S. 1999,
reaksi yang terjadi adalah reaksi searah “Kimia Organik”, Edisi 3. Penerbit Erlangga,
dengan orde reaksi 0,5 terhadap CB. Jakarta.
2. Penentuan kondisi optimum dilakukan dengan
melihat harga konstanta kecepatan reaksi Wenas, R.I.F., Nasibu, M., Rumbay, J.O.,
terbesar dan signifikansi (R2) minimum 95 % Siagian, B., Bulwafa, S., Bukasiang, V., and
(% ralat maksimum 5 %) yaitu pada suhu Mambo, J.L. 1994. „Pembuatan Gliserol dari
700C dengan harga k sebesar 0,00338
21
Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 18 - 21
22