Anda di halaman 1dari 13

Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

GAMBARAN MAKNA HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG


MENJALANI HEMODIALISA

Vika Maris Nurani1, Sulis Mariyanti1


1
Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara Nomor 9, Tol Tomang-Kebon Jeruk Jakarta 11510
sulis.mariyanti@esaunggul.ac.id

Abstrak
Pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa akan menghadapi penderitaan
psikologis, finansial, fisik dan sosial. Dengan adanya penderitaan tersebut pasien akan mengalami
keadaan meaningless. Keadaan ini akan membawa pasien pada proses pencarian makna dalam
penderitaan atau tetap berada pada keadaan keputusasaan. Proses pencarian makna hidup menurut
Frankl didapati melalui pemenuhan salah satu atau ketiga nilai kehidupan yaitu nilai daya cipta, nilai
pengalaman dan nilai sikap. Bila hasrat untuk hidup bermakna ini dapat dipenuhi, maka kehidupan
akan dirasakan berguna, berharga, dan berarti (meaningful). 

Kata kunci: makna hidup, pasien gagal ginjal kronis, hemodialisa

Pendahuluan Gagal ginjal kronik terjadi perlahan-lahan,


Di negara maju ataupun negara berkembang bisa dalam hitungan bulan bahkan tahun, dan si-
penyakit kronik tidak menular (cronic non-com- fatnya tidak dapat disembuhkan.Memburuknya
municable diseases) seperti penyakit kardio- fungsi ginjal bisa dihambat apabila pasien mela-
vaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kukan pengobatan secara teratur.Selama ini dikenal
ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit me- dua metode dalam penanganan gagal ginjal.Pertama
nular (communicable diseases) sebagai masalah transplantasi ginjal dan kedua dialisis atau cuci
kesehatan masyarakat utama.(Rindiastuti,2008).Di darah.Untuk transplantasi ginjal masih terbatas
Indonesia, menurut WHO penyakit hipertensi dan karena banyak kendala yang harus dihadapi, dian-
gagal ginjal selalu mengalami peningkatan tiap taranya ketersediaan donor ginjal, teknik operasi
tahunnya. (http://kesehatan.kompas.com). dan juga perawatan pada waktu pascaoperasi. Pada
Berdasarkan Pusat Data & Informasi Per- metode Dialisis Peritoneal (PD) menggunakan
himpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, jumlah lapisan dalam ruang perut sebagai saringan dialisis
pasien gagal ginjal kronik diperkirakan sekitar 50 untuk membersihkan sampah-sampah dan
orang per satu juta penduduk, 60% nya adalah usia menyeimbangkan kadar elektrolit. (http://widianto
dewasa dan usia lanjut. Berdasarkan data dari PT panca.blogdetik.com) Metode PD belum banyak
Askes tahun 2009 menunjukkan jumlah gagal ginjal digunakan dan kelemahan pada teknik ini dapat
di Indonesia mencapai 350 per satu juta penduduk, terjadi 3 kategori komplikasi yaitu mekanik, medis,
saat ini terdapat sekitar 70000 pasien gagal ginjal dan infeksi. (http://www.tanyadok.com.)
kronik yang memerlukan cuci darah. (www.ikc. Sedangkan hemodialisa adalah suatu bentuk
or.id, diakses tanggal 16 September 2012) terapi pengganti pada pasien dengan kegagalan
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu fungsi ginjal, baik yang bersifat akut maupun
sindrom klinis disebabkan penurunan fungsi ginjal kronik.Pasien yang menderita gagal ginjal juga
yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan dapat dibantu dengan bantuan mesin hemodialisis
cukup lanjut, serta bersifat persisten dan irrever- yang mengambil alih fungsi ginjal.Pasien gagal
sibel (Mansjoer, 2000). Ginjal merupakan organ ginjal yang menjalani terapi hemodialisa, mem-
penting dalam tubuh manusia, yang mengatur butuhkan waktu 12-15 jam untuk dialisa setiap
fungsi kesejahteraan dan keselamatan untuk mem- minggunya, atau paling sedikit 3-4 jam per kali
pertahankan volume, komposisi dan distribusi cai- terapi. Kegiatan ini akan berlangsung terus-menerus
ran tubuh, sebagian besar dijalankan oleh ginjal sepanjang hidupnya (Bare & Smeltzer, 2002).
(Brenner, 1979 dalam Lubis, 2006). Kerusakan pada Walaupun fungsi ginjal untuk membersihkan darah
ginjal membuat sampah metabolisme dan air tidak dapat diambil alih oleh mesin hemodialisis, ting-
dapat lagi dikeluarkan. Dalam kadar tertentu, sam- ginya biaya yang harus dikeluarkan untuk satu kali
pah tersebut dapat meracuni tubuh, kemudian me- proses cuci darah (setidaknya memerlukan Rp.
nimbulkan kerusakan jaringan bahkan kematian. 500.000,- per terapi) kerap dirasakan membebani
(www.nephrologychannel.com).  penderita. Ketergantungan pada mesin hemodialisis,

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 1


Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

juga membuat aktivitas penderita menjadi terbatas. terhadap penderitaan dan peristiwa tragis yang tidak
(http://id.shvo ong.com/medicine-and-health). dapat dielakkan lagi yang menimpa diri sendiri dan
Prosedur hemodialisa sangat bermanfaat lingkungan sekitar yang menjadi soal bukanlah
bagi pasien penyakit gagal ginjal tahap akhir, pengubahan situasi, melainkan sikap terhadap si-
namun bukan berarti tidak beresiko dan tidak tuasi dari seseorang dalam upaya mengatasi ketaku-
mempunyai efek samping.Berbagai permasalahan tannya masing-masing (Koeswara, 1992).Hidup te-
dan komplikasi dapat terjadi pada pasien yang men- tap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi,
jalani hemodialisa.Komplikasi hemodialisa dapat bahkan dalam penderitaan dan kepedihan sekalipun.
menimbulkan perasaan ketidaknyamanan, mening- Pencarian makna hidup dapat ditemukan
katkan stress dan mempengaruhi kualitas hidup dengan tiga nilai sumber-sumber makna hidup,
pasien. Tindakan hemodialisa secara signifikan ketiga nilai (values) ini adalah creative values,
berdampak atau mempengaruhi kualitas hidup dari experiential values, dan attitudinal values. Makna
pasien diantaranya kesehatan fisik, psikologis, hidup itu sendiri adalah hal-hal yang memberikan
spiritual, status sosial ekonomi dan dinamikan nilai khusus bagi seseorang, yang bila berhasil
keluarga (Charuwanno, 2005). dipenuhi akan menyebabkan kehidupan dirasakan
Hal ini sesuai pengalaman seorang artis berarti dan berharga yang pada akhirnya akan
senior Indonesia Kris Biantoro yang mengalami menimbulkan penghayatan bahagia. Sebaliknya jika
gagal ginjal kronis selama 38 tahun dan harus hasrat untuk hidup bermakna tidak dapat terpenuhi
menjalani hemodialisa. “Sejak menderita gagal akan menyebabkan kehidupan tidak bermakna
ginjal, Kris membatasi minum air putih.Paling ba- (meaningless) (Bastmana,2007).
nyak hanya satu liter dalam sehari.Bahkan pernah
pula lelaki kelahiran 17 Maret 1938, Magelang, Gagal Ginjal Kronis
Jawa Tengah ini hanya minum beberapa tetes saja. Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit
"Jika terlalu banyak, paru-paru saya bisa dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan
penuh air.Fungsi ginjal yang hanya 30 persen hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama
membuat saya tidak boleh minum banyak," jelasnya sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit
tersenyum.Kris mengatakan ginjalnya kini hanya tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
berfungsi 30 persen.Sekali cuci darah dia harus tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau
mengeluarkan uang sekitar Rp700 ribu."Cuci darah produksi urin. Penyakit gagal ginjal berkembang
amat membebani saya.Selain harus menyediakan secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
waktu khusus dan biaya yang mahal, energi dan ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja
pikiran saya pun banyak terkuras.Tentu saja itu sebagaimana fungsinya. Dalam dunia kedokteran
amat memengaruhi psikologis saya," jelasnya dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu gagal
sembari menunjukkan perutnya.”(dalam Kris ginjal akut dan gagal ginjal kronis (Wilson, 2005).
Biantoro, Berjuang Melawan Gagal Ginjal, Berita Menurut The Kidney Disease Outcomes
Satu, http://www.beritasatu.com) Quality Initiative (K/DOQI) of the National Kidney
Pasien yang baru beberapa kali melaku- Foundation (NKF) pada tahun 2009, mendefenisi-
kan cuci darah (hemodialisa) cenderung memiliki kan gagal ginjal kronis sebagai suatu kerusakan
tingkat kecemasan dan stres yang lebih tinggi ginjal dimana nilai dari GFR nya kurang dari 60
dibandingkan dengan pasien yang sudah berkali-kali mL/min/1.73 m2 selama tiga bulan atau lebih.
melakukan terapi hemodialisa (Irmawati, 2009). Dimana yang mendasari etiologi yaitu kerusakan
Pasien dapat mengalami gangguan dalam fungsi massa ginjal dengan sklerosa yang irreversibel dan
kognitif, adaptif, atau sosialisasi dibandingkan hilangnya nephrons ke arah suatu kemunduran nilai
dengan orang normal lainnya. Permasalahan psiko- dari GFR.
logis yang dialami pasien hemodialisa sebenarnya
sudah ditunjukkan dari sejak pertama kali pasien di- Hemodialisa
vonis mengalami gagal ginjal kronik (Iskandarsyah, Hemodialisa merupakan suatu membran
2006). Kecemasan dan ketakutan adalah reaksi atau selaput semi permiabel.Membran ini dapat
umum terhadap stress penyakit. Perasaan hilang dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah.
kendali, bersalah dan frustrasi juga turut berperan Proses ini disebut dialisis yaitu proses berpindahnya
dalam reaksi emosional pasien. Penyakit membuat air atau zat, bahan melalui membran semi permia-
pasien merasa tidak berdaya, menyadari akan ter- bel. Terapi hemodialisa merupakan teknologi tinggi
jadinya kematian tubuh membuat pasien merasa sebagai terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-
cemas sekali. (Mark, 1995) sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran
Namun Frankl yakin bahwa setiap manusia darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidro-
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 2
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

gen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain objektif itu tidak dimiliki oleh makna dan makna itu
melalui membran semi permiabel sebagai pemisah semata-mata merupakan keberadaan, tidak lain
darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana merupakan rancangan subjektif atau bahkan naluri-
terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi naluri, maka makna tidak akan bersifat menuntut
(Brunner & Suddarth, 2001). dan tidak akan menjadi tantangan nyata bagi ma-
Tujuan dari hemodialisa adalah untuk nusia untuk mencapainya (Koeswara, 1992).
mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam Dimensi baru ini adalah hal-hal mengenai
darah pasien ke dializer tempat darah tersebut meaning, dan meliputi dorongan untuk menjadi
dibersihkan dan kemudian dikembalikan ketubuh signifikan dan bernilai dalam kehidupan
pasien. Ada tiga prinsip yang mendasari kerja (Antoniette, 2008). Frankl mengingatkan bahwa
hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi. makna itu melampaui intelektualitas manusia, oleh
Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan karena itu tidak bisa dicapai hanya dengan proses
mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisa akal atau usaha intelektual dan untuk mencapai
tidak menyebabkan penyembuhan atau pemulihan makna, individu harus menunjukkan tindakan
penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi komitmen yang muncul dari kedalaman dan pusat
hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang kepribadiannya (Koeswara, 1992). 
dilaksanakan ginjal dan tampak dari gagal ginjal Menurut Bastaman, makna hidup adalah
serta terapinya terhadap kualitas hidup pasien hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga
(Cahyaningsih, 2009). serta memberikan nilai khusus bagi seseorang,
Jika kondisi ginjal sudah tidak berfungsi sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan
diatas 75 % (gagal ginjal terminal atau tahap akhir), (the purpose in life) (Bastaman, 2007).
proses cuci darah atau hemodialisa merupakan hal Setiap manusia menginginkan dirinya men-
yang sangat membantu penderita. Proses tersebut jadi orang yang bermartabat dan berguna bagi
merupakan tindakan yang dapat dilakukan sebagai dirinya, keluarga, lingkungan kerja, masyarakat se-
upaya memperpanjang usia penderita. Hemodialisa kitar, dan berharga di mata Tuhan. Setiap orang
tidak dapat menyembuhkan penyakit gagal ginjal pasti menginginkan bagi dirinya suatu cita-cita dan
yang diderita pasien tetapi hemodialisa dapat tujuan hidup yang penting dan jelas yang akan
meningkatkan kesejahteraan kehidupan pasien yang diperjuangkan dengan penuh semangat, sebuah
gagal ginjal (Wijayakusuma, 2008). tujuan hidup yang menjadi arahan segala kegiatan-
Diet merupakan faktor penting bagi pasien nya. Hasrat yang paling mendasar dari setiap
yang menjalani hemodialisa mengingat adanya efek manusia adalah hasrat untuk hidup bermakna. Bila
uremia. Apabila ginjal yang rusak tidak mampu hasrat ini dapat dipenuhi, kehidupan akan dirasakan
mengekskresikan produk akhir metabolisme, subs- berguna, berharga dan berarti (meaningful)
tansi yang bersifat asam ini akan menumpuk dalam (Bastaman, 2007).
serum pasien dan bekerja sebagai racun dan toksin. Dalam kehidupan terdapat tiga bidang
Menurut Al-hilali (2009), walaupun hemo- kegiatan yang secara potensial mengandung nilai-
dialisa sangat penting untuk menggantikan fungsi nilai yang memungkinkan seseorang menemukan
ginjal yang rusak tetapi hemodialisa juga dapat makna hidup di dalamnya apabila nilai-nilai itu
menyebabkan komplikasi umum berupa hipertensi diterapkan dan dipenuhi. Menurut Frankl terdapat
(20-30% dari dialisis), kram otot (5-20% dari tiga sistem nilai fundamental yang berhubungan
dialisis), mual dan muntah (5-15% dari dialisis), sa- dengan tiga cara memberi arti kepada kehidupan,
kit kepala (5% dari dialisis), nyeri dada (2-5% ketiga nilai (values) ini adalah nilai-nilai daya cipta
dialisis), sakit tulang belakang (2- 5% dari dialisis), atau kreatif (creative values), nilai-nilai pengalaman
rasa gatal (5% dari dialisis) dan demam pada anak- (experiential values), dan nilai-nilai sikap (atti-
anak (<1% dari dialisis). Sedangkan komplikasi tudinal values) (Bastaman, 2007).
serius yang paling sering terjadi adalah sindrom Creative values (nilai-nilai kreatif) seperti
disequilibrium, arrhythmia,tamponade jantung, per- kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melak-
darahan intrakaranial, hemolisis dan emboli paru. sanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya de-
ngan penuh tanggung jawab. Menurut Frankl
Makna Hidup pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan dan siapa
Frankl menyatakan tentang status makna, yang melakukan bukanlah menjadi persoalan.
yakni makna sebagai sesuatu yang objektif yang Menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan
berada diseberang keberadaan manusia. Frankl keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha
menyatakan bahwa berkat status objektif itulah untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya
makna memiliki sifat menuntut atau menantang merupakan salah satu contoh dari kegiatan berkar-
manusia untuk mencapainya. Sebaliknya jika status ya.Melalui karya dan kerja seseorang dapat
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 3
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

menemukan arti hidup dan menghayati kehidupan (sugiyono, 2007). Peneliti sengaja mengambil tek-
secara bermakna. Menurut Frankl, makna terletak nik sampling ini, karena subjek yang diambil
bukanlah pada jenis pekerjaannya melainkan pada datanya sudah ditentukan terlebih dahulu, yaitu
bagaimana seseorang menjalankan pekerjaan itu pasien yang menderita gagal ginjal kronis stadium 5
(Koeswara, 1992). (karena pada stadium ini pasien harus melakukan
Experiental values (nilai-nilai pengalaman) dialisa untuk menggantikan kerja organ ginjalnya),
yaitu keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai pasien yang berusia 18 sampai 40 tahun sesuai
kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan dengan dengan tahap perkembangan usia dewasa
keagamaan, serta cinta kasih. Menghayati dan me- awal (perkembangan fisik masa dewasa awal
yakini suatu nilai dapat menjadikan seseorang merupakan puncak dari masa perkembangan fisik
berarti hidupnya.Tidak sedikit orang-orang merasa (Hurlock, 1990). dan pasien yang menjalani terapi
menemukan arti hidup berasal dari agama yang medis dan terapi hemodialisa secara rutin.
diyakininya, atau ada orang-orang yang meng-
habiskan sebagian besar usianya untuk menekuni Teknik Pengumpulan Data
suatu cabang seni tertentu. Cinta kasih dapat Wawancara dan Observasi
menjadikan seseorang menghayati perasaan berarti Pengumpulan data dilakukan melalui
dalam hidupnya, dengan mencintai dan merasa wawancara dan observasi. Wawancara dalam pene-
dicintai, seseorang akan merasa hidupnya penuh de- litian ini dilakukan oleh peneliti sendiri dengan
ngan pengalaman hidup yang membahagiakan wawancara langsung, dimana peneliti langsung
(Bastaman, 2007). berhadapan dan mewawancarai subjek pene-
Dalam hal-hal tertentu mencintai seseorang litian.Teknik wawancara yang digunakan dalam
berarti menerima sepenuhnya keadaan orang itu penelitian ini adalah dengan wawancara semiter-
seperti apa adanya serta benar-benar dapat struktur.Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
memahami sedalam-dalamya kepribadiannya de- kategori in deep interview yang dalam pelak-
ngan penuh pengertian. Erich Fromm seorang pakar sanaanya lebih bebas dan bertujuan untuk mene-
psikoanalisis modern menyebutkan empat unsur mukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
cinta kasih yang murni yakni perhatian (care), subjek diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam
tanggung jawab (responsibility), rasa hormat melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan
(respect), dan pengertian (understanding) (New secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
York, Holt, Rinehart, Winston, 1964, dalam oleh subjek serta mencatat perilaku subjek yang
Bastaman, 2007). tampil selama proses wawancara.
Attitudinal values (nilai-nilai bersikap)
yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesa- Alat Pengumpulan Data  
baran, dan keberanian segala bentuk penderitaan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
yang tidak mungkin dielakkan lagi, seperti sakit beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, untuk
yang tidak dapat disembuhkan, kematian, dan mempermudah peneliti dalam mendapatkan infor-
menjelang kematian, setelah segala upaya dan masi serta agar memudahkan peneliti dalam meng-
ikhtiar dilakukan secara maksimal (Bastaman, analisis data tersebut. berikut adalah alat bantu
2007). Dalam hal ini yang diubah bukan keada- penelitian:  
annya, melainkan sikap (attitude) yang diambil
dalam menghadapi keadaan itu.Sikap menerima
Lembar Pernyataan
dengan penuh ikhlas dan tabah hal-hal tragis yang
Lembar pernyataan digunakan untuk me-
tak mungkin dielakkan lagi dapat mengubah
minta persetujuan subjek penelitian untuk menjadi
pandangan kita dari yang semula diwarnai pende-
subjek atau informan pada penelitian mengenai
ritaan semata-mata menjadi pandangan yang mam-
“Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal
pu melihat makna dan hikmah dari penderitaan itu.
Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa”. Lem-
bar pernyataan ini digunakan pula agar subjek atau
Metode Penelitian informan bersedia untuk membantu agar penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pene- ini berjalan dengan lancar dan dalam memberikan
litian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaku- informasi, mereka tidak merasa dipaksa dalam
kan secara trianggulasi (gabungan), analisis data memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pe-
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih nelitian ini.
menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini menggunakan teknik purpo-
sive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 4
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

Pedoman Wawancara Hasil dan Pembahasan


Pedoman wawancara digunakan untuk me- Ketiga subjek merupakan usia dewasa muda
ngingatkan peneliti menjadi aspek-aspek yang harus dimana subjek PD adalah seorang perempuan ber-
dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek usia 32 tahun, subjek SZ adalah perempuan berusia
(cheklist) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah 35 tahun dan subjek PF merupakan laki-laki berusia
dibahas atau dinyatakan (Poerwandari, 2007). Pe- 23 tahun. Agama subjek PD dan PF sama yaitu
doman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan Islam sedangkan subjek SZ adalah Budha.
mendasar yang nantinya akan berkembang dalam Menurut Hurlock (1993) mengemukakan
wawancara. Pedoman wawancara yang telah bahwa dewasa muda merupakan suatu masa
disusun ditunjukkan kepada yang lebih ahli dalam penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan
hal ini adalah pembimbing penelitian untuk men- memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari
dapat masukan mengenai isi pedoman wawancara segi fisik, masa dewasa muda adalah masa puncak
tersebut. perkembangan fisik.Sedangkan dari segi emosional
adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu
Tape Recorder dan Alat Tulis sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik
Dalam penelitian ini menggunakan alat yang prima.Namun pada pasien GGK yang berada
bantu tape recorder. Hal tersebut digunakan peneliti pada masa dewasa muda, mereka mengalami keter-
untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh batasan secara fisik berupa sakit kronis dan harus
informasi karena peneliti tidak perlu mencatat se- menjalani terapi HD secara rutin.
gala informasi yang diberikan oleh responden. Keadaan sakit yang membatasi tersebut
Selain itu dapat mempermudah dalam analisis data membutuhkan penyesuaian diri terhadap konflik
pada berikutnya. antara keinginan ideal dan realitas yang terjadi.
Pada ketiga subjek, subjek PD dan SZ menunjukkan
Teknik Analisa Data penyesuaian diri yang lebih baik daripada subjek
Analisis data dalam penelitian kualitatif yai- PF. Hal ini terlihat dari sikap SZ dan PD yang lebih
tu dengan mengorganisasikan terlebih dahulu data- berfokus pada hal-hal yang bisa mereka lakukan
data yang telah didapat.Selain itu peneliti juga harus dengan keterbatasannya daripada berfokus terhadap
memiliki kepekaan teoritis agar peneliti mudah hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan. Sedangkan
dalam mengolah data tersebut sebelum melakukan pada subjek PF ia lebih menunjukkan ambisinya
analisis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam untuk sukses dengan usaha yang keras dan sering
analisis ini adalah verbatim, koding, dan analisis kali menunjukkan perasaan menyesalnya terhadap
awal. perilaku masa lalunya.
Pendidikan subjek PD dan SZ sama-sama
Tahap Interpretasi sarjana, dimana subjek SZ merupakan sarjana
Menurut Kvale (1996) interpretasi mengacu Psikologi dan subjek PD merupakan sarjana
pada upaya memahami data secara labih ekstensif Komunikasi. Sedangkan pendidikan terakhir subjek
sekaligus mendalam (Poerwandari, 2007). Proses PF yang merupakan subjek termuda dalam
interpretasi memerlukan distansi (upaya mengambil penelitian ini yaitu SMA.Aktifitas sehari-hari ketiga
jarak) dari data, dicapai melalui langkah-langkah subjek yaitu bekerja, subjek PD bekerja sebagai
metodis dan teoritis yang kelas, serta melalui di- redaktur, subjek SZ bekerja sebagai terapis meditasi
masukkannya data ke dalam konteks konseptual dan subjek PF bekerja sebagai staf IT.
yang khusus Aktifitas bekerja seseorang dapat mengem-
bangkan potensi diri, melakukan hal-hal yang
Waktu dan Lokasi Penelitian positif dalam mengisi waktu serta membuat sese-
Penelitian ini dilakukan pada lokasi dan orang merasa lebih berarti melalui hasil karyanya.
waktu yang berbeda-beda sesuai dengan tempat dan Dalam teori Frankl salah satu aspek menemukan
waktu dalam penelitian yang dilakukan pada makna hidup berasal dari nilai-nilai kreatif yaitu
masing-masing subjek. Adapun lokasi dan waktu kegiatan berkarya dan bekerja.Melalui berkarya dan
penelitian adalah sebagai berikut : bekerja seseorang dapat menemukan arti hidup dan
menghayati kehidupan secara bermakna.(Bastaman,
Subjek Lokasi Penelitian Waktu Penelitian
2007).Hal tersebut tampak pada ketiga subjek,
PD Jakarta 26 Mei 2012 dimana melalui pekerjaan mereka merasa percaya
SZ Jakarta 19 November 2012 diri dan menemukan arti hidup. Melalui kegiatan
PF Jakarta 01 Desember 2012 bekerja, ketiga subjek menunjukkan perasaan
berarti dan bahagia dalam menjalani tugas-tugas
mereka.Ketiga subjek menunjukkan rasa tanggung
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 5
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

jawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan menjalani HD menunjukkan perilaku stres dan
serta menikmati tugas-tugas mereka. cemas yang lebih besar terhadap kematian dan
Dalam kehidupan keluarga, ketiga subjek keterbatasan yang dimilikinya karena sakit. Pada
memiliki jumlah saudara lebih dari tiga. Subjek PD subjek PD, ia juga menunjukkan perasaan cemas
merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan akan kematian. Sedangkan pada subjek SZ, ia
subjek PF merupakan anak pertama dari tiga cenderung sedikit menunjukkan rasa cemas dan
saudara tiri sedangkan subjek SZ adalah anak stres yang berhubungan dengan keadaan sakit ini.
keempat dari lima bersaudara. Selain itu subjek PD Subjek PD dan SZ sebelum didiagnosa
dan SZ saat ini berstatus menikah sedangkan subjek GGK memiliki riwayat penyakit lain, yaitu subjek
PF masih lajang.Subjek PD dan SZ mendapatkan PD memiliki kista yang menurut dokter tidak ber-
dukungan dari keluarga dan pasangan serta hidup bahaya sehingga tidak memerlukan pengobatan
dalam lingkungan keluarga yang utuh.Kedua subjek lebih lanjut. Dan subjek SZ sebelumnya merupakan
memiliki relasi yang dekat dengan setiap anggota pasien lupus yaitu penyakit dimana sistem imunitas
keluarga, yaitu ayah, ibu dan saudara. tubuh menyerang organ-organ dalam tubuh itu
Sedangkan pada subjek PF yang dibesarkan sendiri. Sedangkan pada subjek PF sebelum
dalam lingkungan keluarga yang broken home diagnosa GGK, ia tidak memiliki riwayat penyakit
kurang mendapatkan dukungan dari keluarga. Re- apapun.
lasi dengan anggota keluarga juga tidak terlalu Ketiga subjek menjalani HD seminggu dua
dekat kecuali dengan ayah PF yang sudah kali dengan biaya untuk HD yang berbeda-beda.
meninggal. Relasi PF dengan ibu dan saudara Dua dari ketiga subjek yaitu PD dan PF meng-
tirinya tidak berjalan dengan baik.Ia sering merasa gunakan fasilitas yang disediakan oleh negara yaitu
curiga terhadap sikap ibu tirinya yang akan men- berupa SKTM dan Gakin, sehingga masalah biaya
celakai dirinya dan ia pun tidak akur dengan tidak menjadi kendala untuk menjalani HD.
saudara-saudara tirinya. Selain itu PF yang berstatus Sedangkan subjek SZ dalam menjalani HD, ia
lajang tidak memiliki dukungan khusus dari sese- menggunakan biaya sendiri yang dibantu oleh
orang yang menyayanginya. kakak laki-lakinya. Hal ini diakui oleh SZ terkadang
Pada kedua subjek PD dan SZ menun- menjadi beban karena rutinitas HD yang merupakan
jukkan perilaku yang lebih mampu menerima ke- suatu keharusan dengan biaya yang tidak murah.
adaan dibandingkan dengan subjek PF. Pada subjek Pasien GGK yang menjalani HD diminta
PD dengan adanya pernikahan meningkatkan mo- melakukan diet ginjal dengan menjaga pola ma-
tivasinya untuk bertahan dengan sakit GGK dan kannya agar tidak terjadi penumpukan racun dan
dalam menjalani rutinitas HD sebagai bentuk cairan dalam tubuhnya.Diet ginjal merupakan diet
membalas kasih sayang dari suaminya. Pada subjek yang dilakukan pasien GGK dimana harus
SZ melalui pernikahan ia merasa mendapat kasih membatasi asupan makanan dan minuman yang
sayang. Sedangkan pada subjek PF yang masih masuk ke dalam tubuh.Subjek PF melakukan diet
lajang, ia mengungkapkan sering merasa kesepian dengan ketat dengan membatasi makanan dan
dan tidak merasa dicintai serta menyalahkan diri minuman yang dikomsumsi sehari-hari. Bahkan ia
sendiri . Hal ini karena ia belum menikah dan belum juga menjalani puasa, kecuali sehari sebelum HD,
memiliki pasangan serta tinggal bersama ibu tiri maka ia bisa makan dengan bebas, karena tidak
yang hubungannya tidak dekat. khawatir akan mengalami sesak karena tumpukan
racun dalam tubuh. Hal berbeda yang dilakukan
Gambaran Riwayat Sakit subjek PD dan SZ yaitu tidak melakukan diet secara
Subjek SZ adalah subjek yang paling lama ketat. Dengan masa sakit yang lebih lama, mereka
terdiagnosis GGK yaitu sejak 8 tahun lalu sedang- lebih mengerti dengan keadaan tubuh mereka.
kan subjek PD 5 tahun dan subjek PF 1 tahun. Riwayat sakit lain selain GGK, biaya dalam
Pasien yang semakin lama terdiagnosis GGK dan menjalani HD, diet ginjal serta drop setelah men-
menjalani HD akan terbiasa dengan rutinitas HD jalani HD termasuk dalam sumber stres (stressor)
sehingga memiliki tingkat kecemasan dan stres tersendiri bagi pasien HD. Menurut Baum (dalam
yang lebih rendah. Sarafino 1998) stres mempengaruhi kesehatan de-
Hal ini sesuai dengan peryataan Irmawati ngan dua cara yaitu perubahan yang diakibatkan
(2009) bahwa pasien yang baru beberapa kali me- oleh stres secara langsung mempengaruhi fungsi
lakukan cuci darah (hemodialisa) cenderung fisik sistem tubuh yang dapat mempengaruhi
memiliki tingkat kecemasan dan stres yang lebih kesehatan serta secara tidak langsung stres
tinggi dibandingkan dengan pasien yang sudah mempengaruhi perilaku individu sehingga menye-
berkali-kali melakukan terapi hemodialisa.Sesuai babkan timbulnya penyakit atau memperburuk
dengan teori diatas, subjek PF yang baru 1 tahun kondisi yang sudah ada.
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 6
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

Adanya riwayat penyakit lain selain sakit GGK Gambaran Beban Penderitaan Subjek
yang dialami oleh subjek PD dan SZ merupakan Ketiga subjek merasakan hal yang sama
stresor yang dapat meningkatkan perasaan stres dan pada variabel penderitaan fisik berupa subjek
cemas. Namun hal tersebut tidak tampak pada merasakan sakit, mengalami perubahan fisik, mem-
kedua subjek, dengan adanya riwayat sakit lain, batasi gerakan fisik, mengalami perubahan aktifitas
mereka tidak menunjukkan memiliki stres dan serta mengalami kelelahan dan penurunan fisik
cemas yang lebih rendah daripada subjek PF yang akibat sakit GGK dan harus menjalani HD. Sedang-
tidak memiliki riwayat sakit lain. Sedangkan kan dalam melakukan diet ginjal dengan ketat hanya
permasalahan biaya untuk menjalani HD dimana subjek PF yang melakukan diet secara ketat dengan
pada kedua subjek PD dan PF menggunakan membatasi makan dan minum serta melakukan
fasilitas negara sehingga tidak lagi memikirkan puasa untuk menjaga kondisi tubuhnya agar stabil.
biaya memiliki tingkat stres yang lebih rendah dari Subjek SZ dan PD tidak melakukan diet ginjal
subjek SZ harus memikirkan biaya untuk setiap kali secara ketat, mereka lebih cenderung hanya
HD. Seperti diakui oleh SZ bahwa hal yang dira- membatasi makan dan minum secara otomatis ber-
sakannya paling sulit adalah ketika tidak adanya dasarkan pengertian mereka sendiri.
biaya untuk HD. Penderitaan fisik yang dirasakan subjek PD
Diet ginjal secara ketat oleh PF sebagai dan SZ mampu mengantarkan mereka dalam
bentuk menjaga agar tubuhnya tetap dalam keadaan pemenuhan makna hidup melalui nilai sikap.Subjek
stabil merupakan manifestasi dari perasaan cemas.Ia PD dan SZ menunjukkan perilaku yang lebih berani
menunjukkan kecemasan setiap kali mengkomsumsi dalam menghadapi penderitaan yang ada diha-
makanan dan minuman, sehingga ia mengatur pola dapannya. Sedangkan pada subjek PF, ia menun-
makannya bahkan ia melakukan puasa agar tidak jukkan manifestasi kecemasannya dalam bentuk
mengalami sesak akibat penumpukan racun. Se- melakukan diet yang ketat. Sehingga ia menun-
dangkan pada subjek PD dan SZ yang tidak jukkan sikap yang kurang berani dalam menghadapi
melakukan diet ginjal dengan ketat.menunjukkan penderitaan akibat sakit GGK.
kecemasan yang lebih rendah. Hal ini karena Penderitaan psikologis ketiga subjek pernah
mereka mengaku sudah lebih lama hidup dengan merasa takut dan trauma menjalani HD serta pernah
GGK sehingga lebih mengerti tubuh mereka. merasa tidak percaya diri. Hal ini diakui oleh ketiga
Ketiga subjek pernah mencoba pengobatan subjek bahwa pada awal menjalani HD itu
lain selain terapi hemodialisa. Subjek PD mencoba menyakitkan karena harus ditusuk berulang-ulang
terapi akupuntur dari Cina, namun membuat kondisi kali di tempat yang sama dan harus menjalani ope-
tubuh PD semakin memburuk hingga harus men- rasi pemasangan cimino untuk memudahkan proses
jalani rawat ICU. Sehingga ia tidak melanjutkan la- HD selanjutnya. Ketiga subjek mengaku pernah
gi pengobatan alternatif tersebut, bahkan ia tidak merasa tidak percaya diri ketika melihat perubahan
pernah berkeinginan untuk mencoba pengobatan fisik yang terjadi akibat sakit. PD mengaku tu-
alternatif lagi sebelum terbukti hasilnya. Pada buhnya menjadi sangat kurus setelah ia sakit dan
subjek SZ mencoba pengobatan dengan madu dan dirawat di ICU, sehingga ia merasa tidak percaya
MLM, tetapi dalam pengobatan tersebut, ia diri untuk berangkat ke kantor. SZ merasa tidak
diharuskan untuk berhenti HD. Karena ia merasa percaya diri ketika ia menderita lupus dimana tu-
hal tersebut tidak logis, maka ia tidak melanjutkan buhnya menjadi sangat gemuk dan sekarang ia
pengobatan tersebut. Hal berbeda dilakukan oleh menjadi kurus setelah menjalani HD. Sedangkan
subjek PF yang mencoba pengobatan dengan herbal subjek PF mengeluhkan adanya perasaan percaya
dan sampai saat ini masih dilakukan. diri karena timbulnya jerawat dan kulitnya yang
Ketiga subjek memiliki motivasi yang besar menghitam setelah didiagnosa GGK dan menjalani
dalam menjalankan HD, karena mereka menyadari HD.
terapi HD diperlukan oleh tubuh mereka untuk Ketiga subjek pernah memiliki rasa takut
membantu membuang racun dari dalam tubuh dalam menjalani HD dan mengeluhkan pernah
mereka. Pada awal menjalani HD, ketiga subjek merasa tidak percaya diri dengan keadaan fisiknya
mengaku mengalami perasaan takut dan trauma yang berubah karena terapi HD. Adanya rasa tidak
setiap kali harus HD. Perasaan takut dan trauma percaya terhadap diri sendiri membuat subjek me-
tersebut berhubungan dengan penusukan alat di- rasa takut dan ragu akan pilihan yang harus
alisa, ketidaktahuan akan alat-alat dialisa dan diputuskannya yaitu tetap menjalani HD. Namun
ketidakpastian berapa lama waktu yang diperlukan kesadaran untuk harus menjalani HD membuat
untuk dialisa. subjek harus melawan rasa takutnya. Seiring
kesadaran akan kewajiban HD dan berkurangnya

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 7


Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

rasa takut subjek meningkatkan rasa percaya diri menjalani HD secara rutin. SZ menunjukkan sikap
dalam diri subjek. denial dengan tidak menjalani rutinitas HD karena
Subjek PD dan subjek PF dalam menjalani takut sehingga ia masuk ruang perawatan intensif.
sakit GGK dan HD seringkali merasa cemas dan Sedangkan pada subjek PF ia mengaku takut dan
sedih. Pada subjek PD, ia mengungkapkan sering marah ketika didiagnosa dokter harus menjalani HD
merasa tiba-tiba sedih pada awal menderita GGK. Ia secara rutin. Ia menunjukkan ekspresi menangis dan
pun merasa cemas bila ternyata ia harus pergi dan menyebut-nyebut nama Tuhan saat pertama kali HD
meninggalkan keluarga serta suaminya. Ia berharap sebagai manifestasi rasa takutnya.
bisa bersama mereka lebih lama agar segala Subjek SZ menunjukkan sikap denial
perjuangan yang dilakukan oleh keluarga dan sebagai ekspresi shocknya atas diagnosa dokter.
suaminya tidak dirasakan percuma. Sedangkan pada Menurut Kubler Ross (dalam Bastaman, 2007), de-
subjek PF, ia merasa sedih karena setiap kali ia HD nial merupakan sikap pertama dalam tahapan yang
tidak ada satupun keluarga yang pernah mendam- umum bila seseorang mengalami peristiwa tragis.
pingi. Ia juga merasa cemas pada saat awal men- Denial merupakan suatu tahapan yang ditandai
jalani HD, saat harus melakukan operasi cimino, dengan reaksi subjek yang tidak mempercayai
dan merasa cemas akan ibu tirinya yang akan diagnosis penyakit kronis dan berusaha mencari
mencelakainya. Pada subjek SZ perasaan sedih dan second opinion.
cemas tidak tampak, hal ini karena SZ adalah yang Pada subjek PF yang merasa marah dengan
paling lama menjalani HD dan sebelumnya ia keadaannya yang didiagnosis menderita GGK me-
menderita penyakit yaitu lupus. rupakan tahapan kedua dalam teori Kubler Ross
Penderitaan di bidang sosial, kedua subjek (dalam Bastaman, 2007). Anger merupakan keadaan
PD dan SZ merasa keadaan sakit ini membatasi dimana penderita merasa marah baik kepada dirinya
aktifitas sosial mereka.Dimana PD karena sakit sendiri maupun kepada orang lain ketika men-
GGK dan mudah lelah membuatnya jarang bisa ikut dapatkan kepastian mengenai keadaanya. PF merasa
bila ada acara kumpul dengan teman-teman marah kenapa harus dirinya yang menderita sakit
kantornya. Subjek SZ dengan keadaan sakit serta setelah kedua orangtuanya tidak ada dan kehidupan-
harus menjalani HD secara rutin, sangat membatasi nya sedang berjalan baik.Ia merasa bahwa itu tidak
gerak serta aktifitasnya. Sebagai terapis meditasi, ia adil untuknya. Kemudian ia mulai belajar untuk
merasa sulit untuk mensosialiasasikan terapi menerima kenyataan tersebut sebagai bentuk
meditasinya bila harus melakukan perjalanan keluar teguran dari Tuhan atas sikapnya selama ini yang
kota. Sedangkan pada subjek PF, ia tidak mengeluh- kurang baik. Kubler Ross (dalam Bastaman, 2007)
kan adanya permasalahan dalam hubungan sosial berpendapat tahap reaksi ini disebut Bargaining
dengan rekan kerja atau teman-temannya. Hal ini yaitu penderita lebih giat dalam menjalankan ibadah
karena PF merupakan seseorang yang lebih banyak kepada Tuhan agar diberikan kesempatan lebih
menghabiskan waktunya untuk bermain komputer lama untuk hidup.
dan berselancar di dunia maya. Pada subjek PD yang lebih tidak reaktif dari
Untuk penderitaan yang bersifat finansial, pada kedua subjek lainnya, mengungkapkan ia
hanya subjek SZ yang mengalaminya.Hal ini dka- hanya diam dan sesekali merasa sedih saat sendiri
renakan dalam menjalani HD, SZ menggunakan bila mengingat tentang kenyataan yang terjadi.
biaya sendiri yang dibantu oleh kakak laki-lakinya. Namun berkat dukungan dari suami dan keluarga-
Sehingga saat tidak ada biaya, dirasakan sebagai nya dimana mereka menunjukkan sikap yang
keadaan yang paling berat untuknya dibandingkan positif, sehingga membuat PD tidak ingin mengece-
merasakan sakitnya ditusuk jarum.Sedangkan pada wakan mereka dengan sikap yang putus asa.
kedua subjek lainnya, PD dan PF mereka Dukungan keluarga membuat PD mampu bertahan
menggunakan fasilitas dari pemerintah yaitu SKTM dan menerima segala keadaannya.
dan GAKIN.Sehingga mereka tidak perlu memi- Pada subjek PD, peristiwa tragis dalam
kirkan biaya untuk setiap kali HD. hidupnya dirasakan pada saat suaminya memiliki
hubungan dengan orang lain. PD yang merupakan
Gambaran Tragic EventSubjek tipe pribadi yang tidak reaktif membuat ia hanya
Ketiga subjek mengalami shock saat per- berkata bahwa ia tidak setuju dengan perbuatan
tama divonis GGK dan harus menjalani HD. Subjek suaminya dan ia meminta pernikahannya diakhiri
PD memperlihatkan kekagetannya atas diagnosa dengan baik-baik. Menurut Kubler Ross sikap PD
dokter dengan ekspresi diam dan sesekali menangis merupakan bentuk tahapan Acceptance, dimana pa-
ketika sendiri. Pada subjek SZ, ia mengaku sangat sien sudah dapat menerima kondisinya dan apapun
kaget dengan diagnosa dokter yang mengatakan yang terjadi, sembuh ataupun tidak sembuh.Jika
bahwa ia mengalami gagal ginjal kronis dan harus tahapan ini dapat berhasil dilalui pasien dapat
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 8
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

menjadi tenang dan pasrah dalam menghadapi ini memiliki tugasnya sendiri-sendiri. Sehingga
penyakitnya (Bastaman, 2007). dengan keadaan sakit ini ia berfokus untuk mencari
tahu tentang tugas dan apa yang Tuhan ingin ia
Gambaran MeaninglessSubjek ketahui.
Ketiga subjek mengungkapkan adanya pe- Pada subjek PD yang mendapatkan cinta
rasaan tidak berdaya, pesimis tidak percaya diri dan kasih dan dukungan yang besar dari keluarganya
mengalami perasaan tidak berarti serta keadaan serta suaminya, membuat ia berusaha bertahan atas
frustasi.Pada subjek PD perasaan tidak berdaya, keadaan sakitnya. Hal ini berbeda dengan yang di-
pesimisnya terlihat ketika memaknai keterbata- alami subjek PF yang kurang mendapatkan duku-
sannya sebagai seorang istri dimana sakit GGK ngan dari keluarga.Ia merasa adanya perasaan ke-
memperkecil kemungkinan untuk memiliki anak.Ia sepian dan hampa dalam hidupnya. Meskipun ia
pun tidak dapat memaksakan keinginannya untuk mendapat dukungan dari teman-teman komunitas
memiliki anak dengan resiko yang besar. Selain itu Sayang Ginjal namun tidak ada significant other
ia pun merasa tidak berdaya dan merasa dirinya yang memberikan dukungan kepadanya, mem-
telah merepotkan keluarganya. PD pernah merasa buatnya merasa tidak ada yang menyayanginya.
tidak percaya diri ketika berat badannya turun
secara drastis pada saat ia baru keluar dari ICU. Gambaran Proses Pencarian Makna Hidup
Hal serupa dirasakan SZ yang merasa tidak Nilai Daya Cipta
percaya diri ketika berat badannya menjadi naik Ketiga subjek memiliki pekerjaan yang
pada awal diagnosis lupus. SZ merasa tidak berdaya berbeda-beda. Subjek PD merupakan seorang re-
dan pesimis ketika ia memandang keterbatasannya daktur, subjek SZ adalah terapis meditasi dan
sangat mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Namun subjek PF adalah seorang staff IT. Ketiga subjek
ia tidak bisa berbuat apa-apa selain berusaha mampu melaksanakan pekerjaan dengan penuh
menyesuaikan diri dengan keadaan rutinitas HD. SZ tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.Ketiga sub-
juga pernah mengalami perasaan tidak berarti pada jek juga menunjukkan adanya perasaan adanya
tahun-tahun awal diagnosa Lupus. Hal ini karena ia menikmati pekerjaan dan mencintai pekerjaan. Me-
tidak mengerti apa yang bisa ia kerjakan dalam lalui pekerjaan ketiga subjek lakukan, mereka mam-
keadaannya yang sakit Lupus. Sedangkan pada pu memiliki sikap positif dan menemukan keber-
subjek PF, ia merasa tidak berdaya dan pesimis ke- artian diri.
tika ia pertama kali didiagnosis GGK dan harus Seperti pada subjek PD, ia merasa sangat
menjalani HD. Kenyataan bahwa ia sakit kronis bangga bisa melatih anak-anak kecil atau anak
membuat ia kehilangan pekerjaan karena dilarang muda mengenal dunia jurnalistik, sampai akhirnya
kerja oleh keluarganya. Selain itu ia merasa pesimis mereka bisa kerja di dunia jurnalistik. Selain itu,
bahwa ia akan sembuh dari sakit GGK ini. teman-teman kantor PD juga memberikan dukungan
Ketiga subjek kemudian menunjukkan si- berupa menjadikan PD sebagai inspirasi mereka
kap yang tidak memaksakan pemikiran idealnya ketika mereka terkena musibah. Hal ini membuat
terhadap kenyataan yang ada. Subjek PD berusaha PD merasa senang dan bangga serta semakin
berfokus terhadap hal-hal yang bisa ia kerjakan percaya diri untuk menjalani keadaan sakitnya ini.
sebagai seorang istri dan subjek SZ berfokus Pada subjek SZ, melalui pekerjaan ia dapat
terhadap hal-hal yang bisa ia kerjakan untuk tetap berbagi pengetahuan dan pengalaman yang mem-
berkarya. Sedangkan pada subjek PF ia berusaha buatnya merasa berarti. Melalui karya artikel, buku
mencari tahu mengenai sakitnya dan mulai dan meditasi yang diajarkannya, SZ mampu mera-
memasrahkannya pada Tuhan. sakan bahwa hidupnya berarti dan bahwa ia bisa
Pada subjek PF, ia pun merasa tidak melakukan banyak karya yang bisa berguna untuk
percaya diri dan menunjukkan ekspresi marah ke- orang lain. Sedangkan subjek PF, melalui pekerjaan
tika ia bertengkar dengan pacar dan tantenya. inilah satu-satunya media yang dapat memberikan
Dimana tantenya menyatakan kepada pacar PF rasa bangga. Hobi bermain komputernya membawa
untuk mencari pria lain selain PF. Keadaan ini ia mendapatkan pekerjaan dan berkarya selayaknya
menurut Kubler Ross merupakan bentuk tahapan mereka yang menempuh pendidikan tinggi.
anger yaitu keadaan dimana penderita mulai merasa Menurut Frankl (dalam Bastaman, 2007)
marah baik kepada dirinya maupun kepada orang mengatakan bahwa melalui karya dan kerja se-
lain. (Bastaman, 2007). seorang dapat menemukan arti hidup dan meng-
Pada subjek SZ yang juga menunjukkan hayati kehidupan secara bermakna.Bekerja itu dapat
adanya perasaan tidak berarti dan frustrasi mem- menimbulkan makna dalam hidup. Pekerjaan meru-
bawa ia kepada pencarian makna hidup. Hal ini pakan sarana yang memberikan kesempatan untuk
karena ia meyakini bahwa setiap manusia di dunia
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 9
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

menemukan dan mengembangkan makna hidup; keluarga, membuat ia kerap merasakan ketidak
makna hidup tidak terletak pada pekerjaan tetapi berartian hidup. Ia merasa banyak hal yang tidak
lebih bergantung pada pribadi yang bersangkutan, menyenangkan terjadi pada hidupnya. Selain itu
dalam hal ini sikap positif dan mencintai pekerjaan akibat tidak adanya cinta kasih, PF merasa keti-
itu serta cara bekerja yang mencerminkan keter- daktenangan dalam hidup, yang ditandai dengan
libatan pribadi pada pekerjaan. perasaan curiga dan selalu bertengkar dengan ke-
luarganya. Perasaan ketidakberartian hidup ini
Nilai Penghayatan membuat PF memiliki hasrat besar untuk sukses. 
Ketiga subjek sama-sama menunjukkan
adanya keyakinan akan agama/Tuhan, kemampuan Nilai Sikap
memandang positif dalam setiap keadaan serta Ketiga subjek menunjukkan sikap mampu
memiliki alasan dan tujuan untuk hidup. Meng- menerima keadaan, mampu melihat hikmah dibalik
hayati dan meyakini suatu nilai dapat menjadikan penderitaan dan senantiasa berorientasi pada masa
seseorang berarti hidupnya. Pada subjek PD, ia depan serta menunjukkan sikap tetap memiliki
mampu melihat sisi positif keadaan yang terjadi harapan.
pada dirinya. Ia mampu menemukan kepuasan dan Subjek PD mampu menerima keadaan dan
kebahagiaan dari aktifitas-aktifitas bekerja yang menyadari bahwa keadaan sakit ini tidak mungkin
dilakukannya meskipun pada awalnya pekerjaan itu dielakkan sehingga ia harus belajar menerima ruti-
dianggapnya kurang menarik. Ia pun memiliki nitas HD sebagai bagian dari dirinya. Selaras de-
alasan yang kuat untuk bertahan dari keadaan sakit ngan subjek PD, SZ pun mengalami pengalaman
GGK ini, yaitu ia ingin membalas kasih sayang yang serupa, meskipun ia tidak menyukai rutinitas
keluarga dan suaminya melalui ketegaran dan per- HD yang membatasi aktifitasnya dan menyakitkan,
juangannya bertahan dari sakit. namun ia tidak bisa melakukan apapun untuk
Pada subjek SZ, ia menunjukkan keyakinan melawan keadaan tersebut. Sehingga ia belajar
yang besar terhadap agama yang dianutnya. Ia pun untuk menyesuaikan diri dan menerima keadaan
menunjukkan mampu menemukan ketenangan de- sakitnya dan rutinitas HD sebagai bagian dalam
ngan aktifitas meditasinya. Melalui meditasi ini ia dirinya.
merasa lebih sehat baik secara fisik maupun mental. Sedikit berbeda dengan kedua subjek diatas,
Selain itu SZ pun memiliki tujuan dan alasan untuk subjek PF mengaku mampu menerima keadaan
bertahan hidup yaitu ia ingin memperluas dan setelah ia merasa bahwa bukan hanya dirinya yang
memperkenalkan meditasi kepada orang-orang agar mengalami keadaan sakit ini. PF mampu menerima
orang lain mampu mendapatkan efek positif dari keadaan ketika ia bergabung dengan komunitas
meditasi seperti dirinya. Sedangkan pada subjek PF, Sayang Ginjal dimana dalam komunitas itu ia
ia memiliki keyakinan yang besar terhadap Tuhan merasa mendapatkan dukungan serta perasaan
bahwa keadaan sakitnya merupakan ujian dari senasib. Sehingga ia mulai mampu menerima ke-
Tuhan yang akan mampu menghapus dosa-dosa adaan sakit GGK dan rutinitas HD sebagai bagian
masa lalunya. PF pun memiliki alasan dan tujuan dari kehidupannya. Menurut Frankl komunitas atau
untuk hidup yaitu ingin memiliki menikah dan masyarakat pada gilirannya mengantarkan individu
memiliki keluarga. kepada pemenuhan makna.Selain itu komunitas
Sikap bertahan dari ketiga subjek menurut juga bisa menjadi lapangan pengalaman yang kaya
Frankl merupakan usaha untuk hidup.Dimana hidup bagi individu (Koeswara, 1992).
adalah menderita dan untuk menemukan suatu arti Ketiga subjek menunjukkan mampu melihat
atas kehidupan adalah tetap bertahan hidup.Salah hikmah dari keadaan sakit GGK dan rutinitas HD
satu motivator manusia untuk memperjuangankan yang mereka jalani. Pada subjek PD ia mengaku
hidupnya adalah tujuan hidup (Bastaman, 2007). keadaan sakit ini membuatnya mampu memandang
Dalam nilai penghayatan mengandung nilai-nilai sesuatu dengan lebih positif dan ia menjadi lebih
cinta kasih dan nilai keindahan dan kebenaran.Pada peduli dengan hidupnya dan orang lain. Subjek SZ
subjek PD dan SZ yang merasakan cinta kasih dari juga mengakui bahwa keadaan sakit ini membawa
keluarga mampu merasakan keindahan. Sedangkan pengaruh positif dalam memandang sesuatu.Ia
pada subjek PF yang kurang mendapatkan cinta mengakui bahwa keadaan sakit ini membawa ia
kasih dari keluarga, ia tidak melihat adanya hal-hal pada perenungan-perenungan yang bijak mengenai
menarik dan indah.   hidup yang akan ia tuangkan dalam sebuah buku.
Subjek PD dan SZ mengakui sangat mera- Sedangkan pada subjek PF, keadaan sakit ini
sakan cinta kasih dari suami dan keluarganya. Ber- membuat ia menjadi lebih banyak beribadah kepada
beda dengan kedua subjek diatas, subjek PF yang Tuhan. Keadaan sakit ini juga membuat PF
merasa kurang mendapatkan cinta kasih dari menyadari akan kesalahan-kesalahan yang telah ia
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 10
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

lakukan dimasa lalu. Hal ini membuat ia sekarang nyesuaikan diri dengan menurunkan standar ideal
lebih banyak melakukan amalan-amalan baik. mereka agar sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Frankl mengutip pernyataan Scheler bahwa pende- Dua dari tiga subjek yaitu subjek PD dan
ritaan bisa menjadi pengoreksi kekeliruan, kendati SZ dibesarkan dalam keluarga yang baik dan
kekeliruan itu tetap tak terhapus, yang membawa harmonis. Hal ini membuat mereka mampu men-
individu pada pembaruan moral (dalam Koeswara, capai pemenuhan makna hidup melalui perasaan
1992). berarti karena cinta kasih yang diberikan keluarga.
Namun subjek PF menunjukkan ketidak- Sedangkan pada subjek PF yang dibesarkan dalam
beranian dalam menghadapi penderitaan.Ia menun- keluarga yang tidak harmonis, dimana ia memiliki
jukkan manifestasi kecemasannya dengan mela- hubungan yang tidak akur dengan ibu tiri dan
kukan diet ginjal dengan ketat dan bahkan men- saudara-saudara tirinya, membuat subjek PF merasa
jalani puasa untuk menjaga kondisi tubuhnya agar kesepian dan kurang mampu merasakan keberartian
tetap stabil. Selain itu PF pun menunjukkan ke- hidup.
cemasan bahwa keadaan sakitnya ini merupakan Keadaan sakit GGK dan harus menjalani
bentuk hukuman dari Tuhan akan kesalahan- rutinitas HD membuat ketiga subjek merasakan
kesalahan masa lalunya dan ia pun takut akan adanya beban penderitaan yang bersifat fisik,
kehidupan akhirat nanti. Kemudian keadaan ini psikologis, social dan finansial.Keadaan ini dira-
membuat PF memperbanyak ibadah kepada Tuhan sakan ketiga subjek sebagai peristiwa tragis/tragic
dan melakukan perbuatan-perbuatan baik.  event dalam hidup mereka.Beban penderitaan dan
Dalam menghadapi kematian, subjek SZ peristiwa tragis yang dialami ketiga subjek
adalah satu-satunya subjek yang memiliki pan- membawa mereka pada perasaan meaningless de-
dangan positif terhadap kematian.Ia meyakini bah- ngan merasa adanya perasaan tidak berdaya,
wa kematian hanyalah bersifat fisik dimana kema- pesimis, merasa tidak percaya diri dan merasa tidak
tian tidak akan mematikan jiwanya, ia hanya akan berarti. Subjek PF juga merasakan adanya perasaan
berganti tempat dari tubuh yang satu menuju tubuh hampa dan kesepian. Keadaan meaningless yang
yang lain, jiwanya akan tetap sama dan bebas. mereka rasakan mendorong mereka untuk mencari
Sedangkan pada kedua subjek yang lainnya mereka pemaknaan atas penderitaan yang mereka alami.
merasa cemas akan kematian.   Ketiga subjek berusaha mencari makna
Subjek PD merasa cemas akan kematian hidup melalui tiga sumber nilai yaitu, nilai daya
karena ia tidak ingin berpisah dengan keluarganya cipta/ kreatif, nilai penghayatan dan nilai sikap.
dan tidak ingin membuat keluarganya sedih. Subjek Ketiga subjek memperlihatkan adanya usaha pe-
PF merasa cemas akan kematian karena ia meng- menuhan atas ketiga nilai tersebut.Pada subjek PD
khawatirkan kehidupan di akhirat setelah kematian dan SZ, terlihat adanya pemenuhan dalam ketiga
apakah ia akan mampu masuk ke dalam surga atau nilai tersebut.Subjek PD, SZ, dan PF berhasil me-
neraka. nemukan keberartian diri dalam nilai daya cipta/
kreatif melalui karya-karya dan pekerjaan yang
Kesimpulan mereka lakukan. Namun berdasarkan nilai peng-
Ketiga subjek termasuk kedalam usia de- hayatan, hanya subjek PD dan SZ yang menun-
wasa muda dari segi fisik, masa dewasa adalah jukkan adanya pemenuhan melalui cinta kasih yang
masa puncak perkembangan fisik. Sedangkan dari diberikan keluarga serta dan kemampuan merasakan
segi emosional adalah masa dimana motivasi untuk nilai keindahan dari lingkungan sekitar.Sedangkan
meraih sesuatu sangat besaryang didukung oleh pada subjek PF yang kurang mendapatkan cinta
kekuatan fisik yang prima.Namun pada ketiga kasih dari keluarga membuatnya merasa kesepian
subjek yang menderita GGk dan harus menjalani dan merasa tidak berarti.Namun melalui nilai
rutinitas HD, keadaan ini diakui ketiga subjek mem- keyakinan spiritual, ketiga subjek menunjukkan
berikan perubahan-perubahan dalam diri mereka, adanya pemenuhan makna melalui keyakinannya
baik secara fisik dan emosional. atas kehidupan dan Tuhan.
Ketiga subjek mengungkapkan secara fisik Pada nilai ketiga yaitu nilai sikap, subjek
mereka merasa terbatas dalam melakukan aktifitas SZ menunjukkan adanya pemenuhan atas nilai ini
sehari-hari.Sehingga mereka berusaha melakukan melalui adanya penerimaan diri terhadap keadaan,
adaptasi terhadap keadaan sakit dan keharusan keberanian menghadapi penderitaan, pandangan
melakukan aktifitas HD dengan aktifitas mereka positif mengenai kematian, mampu melihat hikmah
sebelumnya. Secara emosional, mereka harus me- dibalik penderitaan serta tetap memiliki harapan.
rasa keadaan ini membuat beberapa hal tidak bisa Sedangkan pada subjek PD dan PF, mereka tidak
mereka capai, sehingga mereka belajar untuk me- menunjukkan adanya pandangan positif terhadap

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 11


Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

kematian. Dimana hal ini membuat mereka merasa Hemodialisa”, Skripsi, FK Universitas
cemas akan kematian. Sumatera Utara, Medan, 2006.
Berdasarkan penjelasan mengenai tiga sum-
ber nilai dalam pemenuhan makna hidup, maka Mark, H Swartz, “Buku Ajar Diagnostik”, EGC,
dapat disimpulkan bahwa dua dari tiga subjek da- Jakarta, 2005.
lam penelitian ini telah berhasil menemukan makna
hidup yaitu, subjek PD dan SZ melalui pemenuhan Moleong, Lexy, “Metodologi Penelitian Kualitatif
ketiga sumber nilai.Subjek SZ merupakan subjek Edisi Revisi”, PT Remaja Rosdakarya,
yang menurut peneliti memiliki tingkat pemaknaan Bandung, 2005.
hidup paling tinggi dalam penelitian ini. Hal ini
dikarenakan ia mampu merealisasikan makna hidup Morton, PG, Fontaine, DK, Hudak, CM & Gallo,
melalui ketiga sumber nilai yang kemudian mem- BM, “Critical Care Nursing – A Holistic
buat subjek SZ merasa bahagia. Sedangkan subjek Approach”, edisi. 8, Lippicott Williams and
PD yang juga mampu menemukan makna hidup da- Wilkins, Philadelphia, 2006.
lam penderitaannya, masih merasakan adanya ke-
cemasan akan kematian. Melalui pemenuhan ketiga Mufson, Laura Gallagher, etc, “American Journal of
sumber nilai mampu menimbulkan perasaan baha- Psychotherapy :A Group Adaptation of
gia dalam diri PD. Interpersonal Psychotherapy for Depressed
Sedangkan subjek PF yang kurang menda- Adolescents”, (Vol 58), Association for the
patkan cinta kasih, serta menjadikan kebahagiaan Advancement of Psychotherapy, America,
sebagai objek dan tujuan hidupnya membuat ia 2004.
masih berada dalam tahap proses pencarian makna
hidup. Ini ditandai dari hasrat yang berlebihan da- Nugraeni, Intan, “Makna Hidup Penderita Kanker
lam upaya mengejar kesuksesan dan kebahagiaan Payudara”, Skripsi, Universitas Esa Unggul,
yang menurut Frank1 merupakan bentuk tidak nyata Jakarta, 2009.
dari perasaan penghayatan hidup tanpa makna.
Namun subjek PF tersebuat melalui usaha men- Prodjosudjadi, W, “End-stage Renal Disease in
dekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah. Hal ini Indonesia: Treatment Development. Ethni-
merupakan salah satu cara untuk mencapai makna city & Disease”, Vol. 19, PERNEFRI,
hidup melalui keyakinan pada Tuhan, sehingga Jakarta, 2009.
peneliti menyimpulkan sebagai proses pencarian
makna hidup. Rindiastuti, Yuyun, “Deteksi Dini dan Pencegahan
Penyakit Gagal Ginjal Kronik”, Skripsi.
FKUNS, Surakarta, 2007.
Daftar Pustaka
Baron, R. A. & Bryne, D. “Social Pshychology Rubianto, “Pengobatan Gagal Ginjal Kronik, Betapa
Understanding Human Interaction” (7 ed). Mahalnya”, http://www.pdpersi.co.id,
Allyn and Bacon. Boston. 1994 diakses pada Juli 31,2000. PDPERSI.

Bastaman, H.D, “Logoterapi: Psikologi untuk Santrock, “Life Span Development: Perkembangan
Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hi- Masa Hidup”, Jilid II, Erlangga, Jakarta,
dup Bermakna”, PT Raja Grafindo Persada, 2000.
Jakarta, 2007.
Schultz, Duane, “Psikologi Pertumbuhan: Model-
Koeswara, E, Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl. model Kepribadian Sehat”, Kanisius,
Kanisius, Yogyakarta, 1992. Yogyakarta, 1991.

Lieberman, M.A, “The Effects of Social Support on Smeltzer, Suzanne C, dan Brenda G, Bare, “Buku
Respons to Stress”, (dalam Bretnitz, S. & Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
Goldberger, L.). Eds. Handbook of stress : dan Suddarth”, Edisi 8, EGC, Jakarta, 2002.
Theoretical and Clinical Aspects, Collier
Macmillan Publisher, London, 1992. Sudewo, Bambang, “Buku Pintar Hidup Sehat Cara
Mas Dewo”, Agromedia, Jakarta, 2009
Lubis, Arliza J, “Dukungan Sosial Pasien Gagal
Ginjal Terminal yang Melakukan Terapi Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D”, Alfabeta, Bandung, 2008.
Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 12
Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa

Suhardjono, dkk, “Gagal Ginjal Kronik dalam Buku http://www.indonesiaindonesia.com. Perawatan


Ajar Ilmu Penyakit Dalam”, Jilid II,ed.III. Penderita Gagal Ginjal Aktif
FKUI, Jakarta, 2001. Bekerja.diakses pada tanggal 03Desember
2012
Wahyuni, Sri, “Analisa Motivasi Terapi
Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal : http://www.psychcentral.com, diakses pada tanggal
Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Klaten 10 Januari 2013
th. 2010”, Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2010. http://kesehatan.kompas.com/, diakses pada tanggal
3 Maret 2011
http://www.ginjalinfo.com, diakses pada tanggal 03
Maret 2011 http://www.nephrologychannel.com, diakses pada
tanggal 04 Maret 2011
http://go2psychology.blogspot.com/2012/01/manfaa
t-meditasi.html, diakses pada tanggal 22 http://www.scribd.com/doc/33449410/eksistensialis
Februari 2013 me, diakses pada tanggal 02 Maret 2011.

http://health.okezone.com/read/2011/12/19/482/544 http://www.tanyadokteranda.com. Diet Pada


230/2012-penyakit-tak-menular-terus- Penderita Gagal Ginjal, diakses pada
mengancam, diakses pada tanggal 10 Juni tanggal 03 Maret 2012
2012
http://www.tanyadok.com. Gagal Ginjal Terminal
http://www.healthandwellnessclub.com, diakses Hemodialisa Bukan Satu-satunya Solusi,
pada tanggal 10 Januari 2013 diakses pada tanggal 03 Desember 2011

http://www.ikcc.or.id. Mengatasi Dampak http://www.widiantopanca.blogdetik.com, diakses


Psikologis Pasien Gagal Ginjal, diakses pada tanggal 07 Juni 2012
pada tanggal 07 Juni 2012

http://www.ikcc.or.id. Menengenal Cuci Darah/


Hemodialisa.diakses pada tanggal 11 juni
2012

Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013 13

Anda mungkin juga menyukai