LAPORAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
DI RUANG NANGKA RAWAT INAP PELAYANAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MADANI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. I Gede Yogi Mahendra
2. Nur Ainun
3. Tri Astuti
4. Rahmat Hidayat
5. Joko Friyatno
6. Muhammad Hasbi Sunuh
7. Roslian
8. Muslimin
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
DI RUANG NANGKA RAWAT INAP PELAYANAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MADANI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
OLEH :
KELOMPOK 1
Mengetahui,
Ketua Prodi D-IV Keperawatan Palu
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat danrahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Klinik Keperawatan Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan Di
Ruang Nangka Rawat Inap Pelayanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah
Madani Provinsi Sulawesi Tengah.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
Lampiran 6 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesinal
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehtan yang
menetukan kualitas pelayanan ditatanan pelayanan di Rumah Sakit, 40%-60%
pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan keperawatan ( Gillies, 1994 dalam
Nursalam, 2015 ).
Perawat sebagai profesi yang mempunyai kemandirian dalam
memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan
yang melibatkan klien, keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan lain,
guna tercapainya pelayanan keperawatan berkualitas.
Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu
pengkajian (kajian situsional), perencanaan (strategi dan operasional),
implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu proses
kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Untuk menjalankan fungsi
manajemen agar berhasil secara optimal seorang manajer. Keperawatan
dituntut untuk dapat melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama
dari manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
kontrol.
Praktek klinik manajemen keperawatan merupakan aplikasi konsep
manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan dalam mengelolah
pelayanan keperawatan pada berbagai area/unit pelayanan di Rumah Sakit
(klinik). Proses pelaksanaan praktek keperawatan klinik Manajemen ini
dengan melalui pengelolaan unit pelayanan keperawatan dan pengelolaan
asuhan dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi dan langkah-langkah
manajemen guna tercapainya pelayanan keperawatan yang bermutu.
3. Tri Astuti
4. Rahmat Hidayat
5. Joko Friyatno
6. Muhammad Hasbi Sunuh
7. Roslian
8. Muslimin
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
3. Jenis pelayanan
Ruangan Nangka merupakan ruangan perawatan kelas III laki-laki dengan
spesialisasi THT, mata, saraf, kulit.
4. Denah Ruangan
Gambar 2.1
DENAH RUANGAN NANGKA
5. Daftar Tarif
Ruang Nangka merupakan ruang perawatan umum dewasa dan
anak untuk kelas II dan III dengan tarif perawatan kelas sebagai berikut.
TARIF PERAWATAN
RUANG NANGKA
1. Perawatan per hari
a. Kelas II 120.000
b. Kelas III 65.000
2. Laboratorium
Disesuaikan
3. Gizi
a. Pelayanan Gizi per hari
- Kelas II 64.500
- Kelas III 49.500
b. Consul gizi biasa 39.600
c. Consul gizi komplikasi 45.700
d. Askep gizi 23.000
4. Pasang infus
a. Dewasa 31.000
b. Anak 67.700
5. Pasang kateter 121.600
6. Aff kateter
7. Pasang NGT 65.600
8. Pasang O2 31.800
9. Pasang spalk 40.600
10. EKG 19.700
11. Injeksi 11.750
12. Rawat luka
a. Besar 57.800
b. Sedang 36.100
c. Kecil 22.500
13. Visite Dokter Spesialis 37.500
14. Consul 60.000
15. Askep Minimal 23.000
16. Askep Persial 30.500
17. Askep (total care) 38.000
18. Tindakan operasi
a. Khusus 7.150.000
b. Besar 5.760.000
c. Sedang 4.200.000
d. Kecil 3.280.000
19. Mobilisasi Syaraf 70.000
20. Mobilisasi Viseral 70.000
21. Mobilisasi Therapy 70.000
B. PROSES MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Perencanaan
a. Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Perencanaan merupakan usaha dasar dan pembuatan keputusan
yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-masing
2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat, transisi,
dan persiapan pulang) bersama ketua tim
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
2. Pengorganisasian
a. Kajian Teori (teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan,
baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang
mencirikan sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan
keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional sebagai ketua
tim. Setiap anggota kelompok tim mempunyai kesempatan untuk
berkontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggungjawab yang
tinggi pada perawat.
Struktur organisasi dalam metode tim digambarkan dalam bagan
sebagai berikut
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Metode Tim
Kepala Ruang
Tugas pokok dan fungsi kepala ruang dalam metode tim adalah sebagai
berikut :
- Pendekatan manajemen
a) Fungsi perencanaan
a) Fungsi perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (harian dan bulanan)
b) Fungsi pengorganisasian
1. Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan
2. Membuat daftar alokasi pasien kepada perawat pelaksana
c) Fungsi pengarahan
1. Memimpin pre conference dan post conference
2. Menciptakan iklim motivasi dalam timnya
3. Mengatur pendelegasian dalam tim
4. Melakukan supervisi kepada anggota tim
d) Fungsi pengendalian
1. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan kepada pasien yang telah dilakukan oleh
perawat pelaksana
2. Memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana
2) Compensatory reward
Melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana
3) Hubungan profesional
a) Melakukan konferensi kasus
b) Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
Tugas pokok dan fungsi perawat pelaksana dalam metode tim adalah
sebagai berikut:
1) Fungsi perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (harian)
2) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.
SS SR KD TP
No KRITERIA Ket
3 2 1 0
Membagi staf ke dalam grup tim sesuai dengan
1
kemampuan dan beban kerja
Membuat jadwal dinas berkordinasi dengan Ketua
2
Tim
3 Kepala Ruangan melakukan meeting morning
Membagi pasien ke dalam grup tim sesuai dengan
4
kemampuan dan beban kerja
Menfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas
5
Ketua Tim dan Perawat pelaksana
Melakukan supervisi kepada seluruh staf
6
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan
7 keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui
angket setiap pasien akan pulang
Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore,
8
malam dan libur
9 Berperan serta sebagai konsultan dari Ketua Tim
Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)
10
tiap bulan sekali
Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff
11
melalui daftar hadir yang ada di ruang.
Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan
12
keluarga
Jumlah 15 10 1 0 26
Persentasi 42 28
2% - 72%
% %
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pelaksanaan tugas kepala ruangan sudah
dalam kategori baik. Dimana dapat dilihat dari jawaban (selalu + Sering +
kadang-kadang+ tidak pernah) yaitu 42%+28%+2%+0% = 72% dan ada beberapa
tugas yang kadang-kadang dilakukan yaitu Kepala Ruangan melakukan meeting
morning dan ada yang tidak pernah dilakukan yaitu mengadakan CNE
(Continuing Nursing Education) tiap bulan sekali.
Table 2.3
Evaluasi Tugas Ketua Tim
SS SR KD TP
No Kriteria Ket
3 2 1 0
1 Bertugas dipagi hari
2 Bersama perawat pelaksana menerima operan
tugas jaga dari perawat pelaksana yang
bertugas malam
3 Bersama perawat pelaksana melakukan
konfirmasi/supervise tentang kondisi pasien
segara setelah selesai operan tugas jaga
malam
4 Bersama perawat pelaksana melakukan do’a
bersama sebagai awal dan akhir tugas
dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
5 Melakukan pre- conference dengan semua
perawat pelaksana yang ada dalam grubnya
setiap awal dinas pagi
6 Membagi tugas atau pasien kepada perawat
pelaksana sesuai kemampuan dan beban kerja
7 Melakukan pengkajian, menetapkan masalah
atau diagnose dan perencanaan keperawatan
kepada semua pasien yang menjadi tanggung
jawab ada bukti di rekam keperawatan
8 Memonitor dan membimbing tugas perawat
pelaksana
9 Membantu tugas perawat pelaksana untuk
kelancaran pelaksanaan asuhan pasien
10 Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan
asuhan keperawatan yang dilakukann oleh
perawat pelaksana yang ada di bawah
tanggung jawabnya
bersama perawat pelaksana melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas
dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam dan melakukan pre-
conference dengan semua perawat pelaksana yang ada dalam grubnya setiap awal
dinas pagi
Table 2.4
- Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana
SS SR KD TP
No. Kriteria Jumlah
3 2 1 0
1 Melaksanakan operan tugas setiap awal dan
akhir jaga dari dan kepada perawat pelaksana
yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
3 Melakukan do’a bersama setiap awal dan
akhir tugas yang dilakukan setelah selesai
serah terima operan tugas jaga
4 Mengikuti pre conference yang dilakukan
ketua tim setiap awal tugas
5 Melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam keperawatan
6 Melakukan monitoring respon pasien dan ada
bukti di rekam keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang masalah
pasien/keluarga kepada ketua tim
8 Membimbing dan melakukan pendidikan
kesehatan kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
9 Menerima keluhan pasien/keluarga dan
berusaha untuk mengatasinya
10 Melengkapi catatan asuhan keperawatan
pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
11 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
Table 2.5
- Evaluasi Pelaksanaan Operan
SKALA
No KEGIATAN Ket
1 2 3 4
1. Persiapan (dilakukan di ruang perawat/Ners
Station) :
1. Timbang terima dilaksanakan setiap
pergantian shift/operan
2. Prinsip timbang terima, semua pasien baru
masuk dan pasien yang dilakukan timbang
terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/dapat teratasi serta
membutuhkan observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan timbang terima pada PP
berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam
timbang terima :
- Jumlah pasien
- Identitas klien dan diagnose medis
- Data (keluhan/sunjektif dan objektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan (secara umum)
- Intervensi kolaboratif dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang, dll)
pasien)
Keterangan :
1 : Tahu, tapi tidak dilakukan
2 : Dilakukan, tapi tidak tepat
3 : Dilakukan mendekati tepat
Table 2.6
-Evaluasi Pelaksanaan Pre-Post Conference di Ruangan Nangka
SKALA PENILAIAN
NO. KETERAMPILAN KET
1 2 3 4
Persiapan Alat
Alat Tulis
1.
Rekam Medik/Catatan Keperawatan
Dokumen lain yang diperlukan
Prosedur Kerja
Ketua Tim membuka acara dan berdoa
Ketua Tim menanyakan aspek asuhan
keperawatan yang telah dilakukan oleh
perawat dinas sebelumnya terutama pada
pasien/masalah yang perlu didiskusikan
Diskusi dipimpin oleh ketua Tim
2.
Ketua Tim menanyakan rencana harian
masing – masing perawat pelaksana.
Ketua Tim memberikan masukan dan
tindakan lanjut terkait dengan asuhan
yang diberikan saat itu.
Ketua Tim memberikan Reinforcement
Ketua Tim menutup acara
Jumlah 1 - 3 32 36
Persentasi 2
- 8% 80% 90%
%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa presentasi pelaksanaan
operan yang dilakukan di ruang nangka yaitu 93%. Terdapat 80% item yang
dilakukan dengan tepat dan benar, 8% item yang dilakukan mendekati tepat, 2%
tahu, tapi tidak dilakukan
Keterangan :
1 : Tahu, tapi tidak dilakukan
Table 2.7
Evaluasi Pelaksanaan Ronde Keperawatan
PELAKSANAAN
No. KEGIATAN KET
1 2 3 4
1.Tahap pra-ronde
a. Penentuan kasus dan topik
b. Menentukan Tim Ronde
c. Mencari sumber literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed consent, data
pengkajian
f. Siapkan askep yang akan didiskusikan
Apa diagnosa keperwatan
Apa data yang mendukung
Bagaimana intervensi yang telah dilakukan
g. Apa hambatannya
2. Tahap Ronde
Pembukaan
a. Salam pembukaan
b. Memperkenalkan Tim Ronde
c. Menyampaikan Identitas dan Masalah Pasien
d. Menjelaskan Tujuan Ronde
Penyajian Masalah
a.. Memberikan salam dan mempernalkan pasien dan
keluarga kepada Tim ronde
b. Menjelaskan Riwayat penyakit dan keperwatan
pasien.
c. Menjelaskana masalah pasien dan rencana
tindakan yang telah dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan
Validasi Data:
a. Mencocokkan dan menjelaskan kembali data yang
telah disampaikan
b. Diskusi antara anggota Tim dan Pasien tentang
BAB 3
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. Identifikasi Masalah
1. Kepala ruangan tidak pernah mengadakan CNE (Continuing Nursing
Education) tiap bulan sekali.
2. Kepala Ruangan kadang-kadang melakukan meeting morning
3. Ketua tim kadang-kadang menyelenggarakan diskusi kasus dalam
pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali,
4. Ketua tim katang-kadang bersama perawat pelaksana melakukan do’a
bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan
tugas jaga malam
5. Ketua Tim kadang-kadang melakukan pre- conference dengan semua
perawat pelaksana yang ada dalam grubnya setiap awal dinas pagi
6. Perawat pelaksana kadang-kadang mengikuti post conference yang
diadakan oleh ketua tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi
dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada
ketua tim.
7. Perawat pelaksana kadang-kadang melakukan do’a bersama setiap awal
dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas
jaga, dan mengikuti pre conference yang dilakukan ketua tim setiap awal
tugas
8. Evaluasi operan pasien yaitu timbang terima dilaksanakan setiap
pergantian shift/operan telah dilakukan, tapi tidak tepat
9. Evaluasi Pelaksanaan Pre-Post Conference di Ruangan Nangka yaitu
Ketua Tim membuka acara dan berdoa tahu tapi tidak dilakukan
B. Rencana Kegiatan
1. Lakukan role play yaitu kepala ruangan melakukan meeting morning
2. Lakukan role play yaitu timbang terima dilaksanakan setiap pergantian
shift/operan.,
3. Lakukan role play yaitu ketua tim bersama perawat pelaksana melakukan
do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai
operan tugas jaga malam
4. Lakukan role play yaitu pelaksanaan pre-post conference di ruangan
nangka yaitu ketua tim membuka acara dan berdoa
5. Lakukan ronde keperawatan
6. Lakukan role play yaitu ketua tim menyelenggarakan diskusi kasus dalam
pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Melakukan meeting morning
No KEGIATAN
1 Persiapan
a. Kepala ruang mempersiapkan materi dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan non keperawatan di ruangan tersebut.
b. Kepala ruang menyiapkan tempat untuk melakukan morning
meeting.
c. Mempersiapkan salah satu staf untuk menjadi notulen
b. Morning meeting diikuti oleh seluruh staff yang jaga pagi dan
malam, ditambah dengan house keeping, pramusaji dan tenaga
administrasi ruang.
2 Pelaksanaan
a. Kepala ruang membuka meeting morning dilanjutkan dengan
do’a bersama
b. Spiritual corner (membaca qur’an)
c. Melakukan repetitif megic power (budaya kerja dan keyakinan
dasar) dibacakan oleh salah satu peserta ditirukan oleh semua
peserta morning meeting.
d. Kepala ruang memberikan informasi dan arahan kepada staf
dengan materi yang telah disiapkan sebelumnya
e. Kepala ruang melakukan klarifikasi apa yang telah
disampaikan kepada staf
f. Memberikan kesempatan kepada staf untuk mengungkapkan
permasalahan yang muncul di ruangan
g. Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang
dapat ditempuh
b. Kepala ruang memberi motifasi dan reinforcement kepada staf
3 Penutup
a. Kepala ruang menutup morning meeting
b. Kepala ruang dan peserta morning meeting menandatangani
notulensi
c. Morning meeting dilanjutkan dengan operan jaga
No KEGIATAN
1. Mengucapkan salam
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan
Semua pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta membutuhkan observasi lebih lanjut
Perawat pelaksana menyampaikan timbang terima pada Perawat
pelaksana berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang
terima :
- Jumlah pasien
- Identitas klien dan diagnose medis
- Data (keluhan/sunjektif dan objektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum)
- Intervensi kolaboratif dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, dll)
2. Pelaksanaan (dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
3. Kepala ruang membuka acara timbang terima
4. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal - hal
yang telah ditimbangi terimakan dan berhak menanyakan mengenai
hal - hal yang kurang jelas
(Catatan : Dilakukan di ruang perawatan pasien)
5. Kepala ruang/PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
6. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat
7. Melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta hal penting lainnya selama masa keperawatan
8. Hal – hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah
terimakan kepada tugas berikutnya
(Dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
a. Diskusi
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada
format timbang terima yang ditandatangani oleh Perawat Pelaksana
yang jaga saat itu dan Perawat Pelaksana yang jaga berikutnya
diketahui oleh Kepala Ruangan
No. KEGIATAN
Persiapan Alat
Mempersiapkan alat tulis
1.
Mempersiapkan hasil rekam medik/catatan keperawatan
Mempersiapkan dokumen lain yang diperlukan
Prosedur Kerja
Ketua Tim membuka acara dan berdoa
Ketua Tim menanyakan aspek asuhan keperawatan yang telah
dilakukan oleh perawat dinas sebelumnya terutama pada
pasien/masalah yang perlu didiskusikan
Diskusi dipimpin oleh ketua Tim
2.
Ketua Tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana.
Ketua Tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan
asuhan yang diberikan saat itu.
Ketua Tim memberikan Reinforcement
Ketua Tim menutup acara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan yaitu melakukan meeting morning setiap hari,
timbang terima pasien setiap pergantian shift/operan setiap pergantian shift,
melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas, pelaksanaan pre-post
conference dan melakukan ronde keperawatan di ruangan, semua perawat
yang bekerja di ruangan nangka Rumah Sakit Daerah Madani sudah
melakukan hal tersebut dengan baik. Serta mahasiswa mampu melakukan
pengorganisasian pada unit pelayanan keperawatan sesuai dengan kondisi
unit setempat, melakukan tindakan dari perencanaan yang telah ditetapkan,
melakukan fungsi kontrol terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mensimulasikan pelaksanaan pre-post conference, ronde keperawatan dan
prosedur operan pasien
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut, maka penulis memberikan saran
untuk membantu manajemen pelayanan dirumah sakit yaitu : semua tenaga
kesehatan harus malakukan menajemen palayanan khususnya dalam bidang
pelayanan kepada pasien dengan baik yang sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan.