(x2,y2)
(x1,y1)
(x0,y0)
x x x
Metode Satu Langkah
f x, y
dy
dx
Persamaan tersebut dapat didekati dengan bentuk:
dy y yi 1 yi
f x, y
dx x xi 1 xi
atau
yi 1 yi f x, y xi 1 xi
atau
yi 1 yi x Dengan adalah perkiraan kemiringan garis
yi 1 yi y 'i x 2
yi 1 yi f xi , yi x 3
Contoh: Selesaikan Persamaan berikut dari x =0 sampai x = 4
dengan x = 0,5 dan x = 0,25:
f x, y 2 x 3 12 x 2 20 x 8,5
dy
dx
y 0 1
Penyelesaian:
y 0,5 x 4 4 x 3 10 x 2 8,5 x 1
Penyelesaian numerik dilakukan secara bertahap pada beberapa titik yang
berurutan. Dengan menggunakan persamaan [3] dihitung nilai yi+1 yang berjarak
x=0,5 dari titik awal x=0.
y1 y0 f x0 , y0 x
Dari kondisi awal, pada x=0 nilai fungsi y(0)=1, sehingga:
y 0,5 y 0 f 0;10,5
Kemiringan garis di titik (x0; y0) : f 0; 1 20 120 200 8,5 8,5
dy 3 2
dx
sehingga: y 0,5 1 8,5 x 0,5 5,25
Nilai eksak pada titik x=0,5 adalah:
y 0,50,5 40,5 100,5 8,50,5 1 3,219
4 3 2
7.00
6.00
5.00
4.00
y
3.00
2.00 Eksak
euler 0,5
1.00
euler 0,25
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00
x
Metode Euler
Kesalahan pemotongan pada metode Euler
Kesalahan pemotongan untuk persamaan polinomial orde tiga dapat dihitung
dengan: 2
x 3
x 4
x
Et f ' ( xi , yi ) f " ( xi , yi ) f ' " ( xi , yi )
2! 3! 4!
Contoh:
Didasarkan pada contoh soal sebelumnya. Pada langkah pertama x1=0,
sehingga nilai turunan pertama, kedua dan ke tiga adalah:
y 'i f xi , yi 1
Kemiringan tersebut digunakan untuk menghitung nilai yi+1
dengan ekstrapolasi linier, sehingga:
y 0
i 1 yi f xi , yi x 2
0
Nilai y dari persamaan [2] tersebut digunakan untuk
i 1
memperkirakan kemiringan pada ujung akhir interval:
y 'i 1 f xi 1 , yi01 3
Kedua kemiringan yang diberikan oleh Persamaan [1] dan [3]
kemudian dirata-ratakan untuk memperoleh kemiringan
rerata pada interval:
y'
y 'i y 'i 1 f xi , yi f xi 1 , yi01 4
2 2
Nilai yang didapat dari Persamaan [4] digunakan untuk
ekstrapolasi linier dari yi ke yi+1.
yi 1 yi
f xi , yi f xi 1 , yi01x
2
Metode Heun
Contoh: (Soal sama dengan metode Euler)
Kemiringan fungsi dititik (x0,y0) adalah:
yi 1 yi
f xi , yi f xi 1 , y 0
i 1 x
2
y (0.5) 1 3.25(0.5) 2.625
Metode Runge-Kutta
Metode Runge-Kutta memberikan ketelitian hasil yang lebih besar
dan tidak memerlukan turunan dari fungsi. Bentuk umum Runge-
Kutta adalah:
yi 1 yi ( xi , yi , x)x
( xi , yi , x) Adalah fungsi pertambahan yang merupakan
kemiringan rerata pada interval.
a1k1 a2 k2 an kn Dengan a merupakan konstanta dan k:
k1 f ( xi , yi )
k2 f ( xi p1x, yi q11k1x )
k3 f ( xi p2 x, yi q21k1x q22 k2 x )
Order Dua:
yi 1 yi (a1k1 a2 k2 )x
Dengan : k1 f ( xi , yi )
k2 f ( xi p1x, yi q11k1x )
2. Metode Poligon ( a2 1 ) :
yi 1 yi k2 x
a1 1 1 0
k1 f ( xi , yi )
1 1
p1 = q11 k2 f ( xi 12 x, yi 12 k1x)
2.1 2
3. Metode Raltson ( a2 2
3 ) : yi 1 yi ( 1 k1 1 k2 )x
3 3
a1 1 32 13
k1 f ( xi , yi )
1 3
p1 = q11 k2 f ( xi 34 x, yi 34 k1x)
2. 32 4
Contoh aplikatif :
Tiang vertikal menerima tekanan angin yang terbagi merata
pada seluruh tingginya. Karena tiupan angin tersebut, tiang akan
mengalami defleksi yang besarnya diberikan oleh persamaan
berikut:
d2y
f
L z 2
dz 2 2 EI
yz 0 0
f
L
dy
0
dz
z