Anda di halaman 1dari 15

Tugas Karya Ilmiah

PENGARUH KOLESTEROL TERHADAP KESEHATAN


JANTUNG
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Samsiarni, S.S, M.Hum

Disusun Oleh :
Salmafairuz Fernando
1510311016

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, makalah Pengaruh Kolesterol terhadap Kesehatan
Jantung ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini banyak
pihak yang terlibat dan membantu penulis. Oleh karena itu, ucapan terima kasih
senantiasa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen Bahasa Indonesia, Ibu
Samsiarni, S.S, M.Hum.
Selain itu, penulis pun sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 4 Juni 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5
1.4 Manfaat Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori 6
2.2 Pembahasan
2.2.1 Definisi kolesterol 7
2.2.2 Cara kerja kolesterol HDL dan kolesterol LDL di dalam
tubuh 7
2.2.3 Kadar kolesterol normal di dalam tubuh 9
2.2.4 Penyebab dan gejala kolesterol dengan kadar tinggi di dalam
tubuh 10
2.2.5 Pengaruh kolesterol terhadap Penyakit Jantung Koroner
(PJK) 10
2.2.6 Cara mencegah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam
tubuh. 11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kolesterol, merupakan masalah yang sudah sering didengar oleh
masyarakat Indonesia. Kolesterol adalah lemak yang terdapat pada aliran darah
atau sel tubuh, berwarna kekuningan, dan berupa seperti lilin. Kolesterol penting
bagi tubuh dan juga dapat membahayakan tubuh manusia apabila kadarnya tinggi
di dalam tubuh. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Selain
kebiasaan konsumsi lemak, peningkatan kadar kolesterol juga dipengaruhi oleh
faktor keturunan, usia, jenis kelamin, kurangnya aktivitas fisik, serta obesitas.
Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya
aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadi pengendapan
kolesterol dan lemak lainnya yang berakibat mengeras dan menyempitnya
pembuluh darah. Aterosklerosis ini juga erat kaitannya dengan Penyakit Jantung
Koroner (PJK).
Terdapat 2 jenis kolesterol di dalam tubuh, yaitu kolesterol HDL (High
Density Lipoprotein) dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol
HDL biasa disebut dengan kolesterol baik, sedangkan kolesterol HDL biasa
disebut dengan kolesterol jahat.
Peningkatan kadar kolesterol di dalam tubuh biasanya tidak menunjukkan
gejala yang khas, tapi terdapat gejala yang sering ditemui seperti pegal-pegal,
kesemutan, bahkan nyeri dada. Jika hal ini dibiarkan akan semakin besar
kemungkinan terjadinya Penyakit Jantung Koroner tersebut. Oleh karena itu, kita
perlu mengetahui seberapa bahayanya kolesterol jahat serta bagaimana cara
kerjanya di dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan Penyakit Jantung
Koroner.
Selain itu, perlu diperhatikan kembali bagaimana pola makan dan gaya
hidup yang dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kolesterol tersebut. Karena

4
walaupun dapat diobati, akan lebih baik jika kita mencegah terjadinya penyakit
tersebut sejak dini.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi kolesterol?
1.2.2 Bagaimana cara kerja kolesterol HDL dan kolesterol LDL dalam tubuh?
1.2.3 Berapa kadar kolesterol normal di dalam tubuh?
1.2.4 Bagaimana penyebab dan gejala kolesterol dengan kadar tinggi di dalam
tubuh?
1.2.5 Bagaimana pengaruh kolesterol terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK)?
1.2.6 Bagaimana cara mencegah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam
tubuh?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui definisi kolesterol.
1.3.2 Mengetahui cara kerja kolesterol HDL dan kolesterol LDL di dalam tubuh.
1.3.3 Mengetahui kadar kolesterol normal di dalam tubuh.
1.3.4 Mengetahui penyebab dan gejala kolesterol dengan kadar tinggi di dalam
tubuh.
1.3.5 Mengetahui pengaruh kolesterol terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK).
1.3.6 Mengetahui cara mencegah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam
tubuh.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya kolesterol jahat
di dalam tubuh.
1.4.2 Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Penyakit Jantung
Koroner (PJK).
1.4.3 Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara pencegahan
kolesterol tinggi.
1.4.4 Menambah wawasan penulis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori


Robert K. Murray (2014:280) menyatakan, “Kolesterol adalah lipid
amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran
(mempertahankan permeabilitas dan fluiditas yang tepat) serta pada lapisan luar
lipoprotein plasma.”
Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau
dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai panjang
sebagai ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam
lipoprotein. Kolesterol disintesis di banyak jaringan dari asetil Ko-A dan
merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh, termasuk kortikosteroid,
hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sekitar separuh kolesterol tubuh
berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari
makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 10% dari sintesis
total pada manusia. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu
membentuk kolesterol, yang berlangsung di kompartemen retikulum endoplasma
dan sitosol. Kolesterol adalah unsur pokok batu empedu. Namun peran utamanya
dalam proses patologis adalah sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri-
arteri vital, yang menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer, koroner, dan
serebrovaskular. (2014:280)
Aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata athero yang
berkaitan dengan degenerasi lemak, dan sklerosis yang berarti pengerasan.
Aterosklerosis dikenal juga dengan arteriosclerotic vascular disease (ASVD),
merupakan suatu penyakit vaskular. Aterosklerosis adalah suatu proses penebalan
dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri berukuran sedang dan besar,
berlangsung secara progresif, merupakan akibat dari tertimbunnya lemak pada
lapisan pembuluh darah, yang dapat membatasi atau menghambat aliran darah. Ini
dapat berakibat fatal. Apabila terjadi di pembuluh darah jantung maka disebut
sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).

6
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi
karena rusaknya dinding pembuluh darah jantung. Menurut A. Muin Rahman,
“PJK terutama disebabkan oleh proses aterosklerosis yang merupakan suatu
kelainan degeneratif, meskipun dipengaruhi oleh banyak faktor. (...) Selain itu
seringnya ia menyebabkan kematian mendadak dan menyerang usia yang amat
produktif, maka PJK menjadi suatu penyakit yang penting.” (1996:1091)

2.2 Pembahasan
2.2.1 Definisi Kolesterol
Seperti yang dijelaskan dalam sub bab 2.1 Kajian Teori, kolesterol adalah
lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran
(mempertahankan permeabilitas dan fluiditas yang tepat) serta pada lapisan luar
lipoprotein plasma, terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau
dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai panjang
sebagai ester kolesteril. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti
mampu membentuk kolesterol.
Terdapat kolesterol jahat dan baik di dalam tubuh, apabila kadar
kolesterol jahat di dalam tubuh melebihi normal, dapat menghambat aliran darah
dan mengeraskan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis. Apabila ia
mengeraskan pembuluh darah di jantung sehingga menghambat aliran darah
jantung maka terjadilah Penyakit Jantung Koroner (PJK).

2.2.2 Kerja Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL di Dalam Tubuh


Low density lipoprotein (LDL) atau lipoprotein berdensitas rendah pada
plasma adalah pembawa kolesterol dan ester kolesteril ke jaringan. Kolesterol
bebas dikeluarkan dari jaringan oleh high density lipoprotein (HDL) atau
lipoprotein berdensitas tinggi pada plasma dan diangkut ke hati, tempat senyawa
ini dieliminasi dari tubuh tanpa diubah atau setelah diubah menjadi asam empedu
yang dikenal dengan proses reverse cholesterol transport atau transpor kolesterol
terbalik.

7
2.2.2.1 Kolesterol HDL
HDL disekresikan oleh hati dan usus. HDL plasma berperan dalam
mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk dikatabolisasi dan
diekskresi. Pada inti yang nonpolar, terbentuk HDL pseudomisel sferis yang
dibungkus oleh lapisan permukaan lipid polar dan apolipoprotein. Hal ini
mempermudah pengeluaran kelebihan kolesterol yang tidak teresterifikasi dari
lipoprotein dan jaringan. Terdapat reseptor HDL yang berperan dalam
metabolisme HDL yang disebut dengan reseptor SR-B1 (reseptor pembersih kelas
1). Di hati dan jaringan steroidogenik, reseptor ini mengikat HDL dan ester
kolesteril secara selektif disalurkan ke sel. Di jaringan, reseptor ini memperantarai
penerimaan kolesterol dari sel oleh HDL yang kemudian diangkut ke hati untuk
disekresikan melalui empedu dalam proses yang dikenal sebagai transpor
kolesterol terbalik.
Kolesterol HDL mempunyai efek melindungi jantung karena berperan
dalam reverse cholesterol transport, yang mengangkut kolesterol dari jaringan ke
hati untuk kemudian dikeluarkan melalui empedu. Intervensi obat atau makanan
dapat menaikkan kadsar kolesterol HDL dan sekaligus mengurangi PJK.
2.2.2.2 Kolesterol LDL
Hati dan banyak jaringan ekstrahepatik mengekspresikan reseptor LDL.
Reseptor LDL terdapat pada permukaan sel di cekungan yang diselubungi di sisi
sistolik membran sel oleh suatu protein yang disebut klatrin. LDL diserap secara
utuh melalui proses endositosis. Apoprotein dan ester kolesteril dihidrolisis di
lisosom, dan kolesterol dipindahkan ke dalam sel. Pada manusia, proporsi
tertinggi kolesterol terdapat pada LDL.
Ester kolesteril dalam makanan dihidrolisis menjadi kolesterol yang
kemudian disersap oleh usus bersama dengan kolesterol tak teresterifikasi dan
lipid dalam makanan. Bersama dengan kolesterol yang disintesis di usus,
kolesterol ini kemudian dimasukkan ke dalam kilomikron. 95% kolesterol
kilomikron disalurkan ke hati dalam bentuk sisa kilomikron, dan sebagian besar
kolesterol yang disekresikan oleh hati dalam bentuk VLDL (very low density
lipoprotein) dipertahankan selama pembentukan IDL (intermediate density

8
lipoprotein) dan akhirnya LDL yang diserap oleh reseptor LDL di hati dan
jaringan ekstrahepatik.
Bila reseptor LDL ini kurang, maka banyak LDL yang tidak tertangkap
oleh reseptor LDL dengan akibat kadar LDL meningkat dan akan lebih lama
berada dalam sirkulasi hingga kemungkinan untuk teroksidasi lebih besar. LDL
teroksidasi inilah yang sangat aterogenik (mempercepat terjadinya aterosklerosis).

2.2.3 Kadar Kolesterol Normal di Dalam Tubuh


Tingkat kolesterol setiap orang berbeda-beda, tergantung dengan pola
makan dan gaya hidupnya. Pada beberapa orang, kolesterol tinggi juga dapat
disebabkan oleh faktor keturunan. Berikut ini kadar normal untuk jenis-jenis
kolesterol yang ada dalam darah.
Kolesterol Baik
Semakin tinggi tingkat kolesterol baik (HDL) maka semakin baik. Tingkat
HDL minimal 60 mg/dl dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Jika
tingkat HDL kurang dari 40 mg/dl akan menaikkan risiko penyakit jantung.
Kolesterol Jahat
Karena sifatnya yang jahat, LDL (kolesterol jahat) sebaiknya berada pada
tingkat yang rendah atau dapat ditoleransi tubuh, yaitu kurang dari 100 mg/dl.
Jumlah LDL 100-129 mg/dl dapat dikatakan sebagai ambang batas toleransi. Jika
melebihi jumlah tersebut kolesterol jahat dapat menyebabkan berbagai penyakit,
misalnya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jumlah LDL 130-159 mg/dl sudah
masuk ambang batas tinggi, dan jika jumlahnya 160-189 mg/dl sudah masuk level
tinggi. Sedangkan jumlah LDL 190 mg/dl dan seterusnya, sudah berada pada level
sangat tinggi.
Kolesterol Total
Kadar kolesterol yang kurang dari 200 mg/dl masih bisa ditoleransi.
Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dl sudah masuk pada ambang batas tinggi.
Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dl atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.

9
2.2.4 Penyebab dan Gejala Kadar Kolesterol Tinggi di dalam Tubuh
2.2.4.1 Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi di dalam Tubuh
a. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, yaitu makanan
dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, misalnya santan, jeroan, otak sapi,
daging kambing, daging bebek dengan kulit, kulit ayam, kerang, udang,
cumi, dan telur burung puyuh.
b. Keengganan melakukan olahraga dan aktivitas fisik lainnya.
c. Bagi perokok, perlu diketahui bahwa pada rokok terdapat sebuah zat
kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas HDL
/untuk mengandung timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk
dibuang. Akibatnya dapat terjadi aterosklerosis.
d. Kebiasaan mengkonsumsi minuman keras.
e. Obesitas. Seseorang yang mengalami obesitas cenderung memiliki
kadar kolesterol yjahat yang tinggi serta kadar kolesterol baik yang rendah.
f. Riwayat keluarga atau genetik. Kondisi kolesterol tinggi yang terjadi di
dalam keluarga disebut familial hypercholesterolaemia.

2.2.4.2 Gejala Kadar Kolesterol Tinggi di dalam Tubuh


a. Nyeri di kaki
Hal ini bisa diakibatkan karena tersumbatnya arteri-arteri di kaki oleh
kolesterol sehingga aliran darah di kaki mengalami hambatan.
b. Kram yang terjadi pada malam hari
Di saat tidur, orang dengan kadar kolesterol tinggi biasanya akan
merasakan kram di bagian tumit, jemari kaki atau pada kaki bagian bawah. Rasa
nyeri akan hilang jika kaki nerada pada posisi yang ditinggikan dari badan.
c. Perubahan pada kuku
Disebabkan karena kuku tidak mendapatkan asupan darah yang cukup
akibat dari gangguan sirkulasi darah.

2.2.5 Pengaruh Kolesterol terhadap Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Gangguan metabolisme lipid dalam bentuk peningkatan kadar kolesterol,
terutama kadar kolesterol LDL mempunyai efek aterogenik sedangkan kolesterol

10
HDL berkhasiat melindungi jantung karena berperan dalam reverse cholesterol
transport. Di samping itu kolesterol LDL yang tinggi dengan kolesrerol HDL
yang rendah merupakan faktor risiko kuat untuk terjadinya Penyakit Jantung
Koroner (PJK). Apabila kolesterol dan ester kolesteril mengalami penimbunan ke
dinding arteri, maka terjadilah yang disebut dengan aterosklerosis. Darah juga
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Akibat penimbunan lemak tersebut,
akibatnya pembuluh darah menyempit,. Aterosklerosis menyebabkan
penyempitan yang tetap. Penyempitan 50% mengurangi diameter arteri koronaria
di jantung sebesar 50%. Dan ini biasanya akan mengurangi aliran darah maksimal,
sehingga penambahan kebutuhan oksigen akan menimbulkan iskemia. Iskemia
merupakan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan
pemasukannya. Masukan oksigen untuk miokardium tergantung dari oksigen
dalam darah dan dan arteri koronaria. Akibatnya, terjadilah Penyakit Jantung
Koroner (PJK).

2.2.6 Cara Mencegah dan Mengurangi Kadar Kolesterol dalam Tubuh


a. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh hewani.
Selain itu, juga disarankan untuk menggunakan asam lemak tak jenuh
ganda dan tak jenuh tunggal sebagai pengganti asam lemak jenuh dalam
makanan. Minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak biji bunga
matahari mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda, sedangkan
minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh tunggal. Sedangkan
lemak mentega, lemak sapi, dan minyak kelapa sawit mengandung banyak
asam lemak jenuh.
b. Berolahraga teratur.
Olahraga teratur dapat menurunkan LDL plasma, namun meningkatkan
HDL.
c. Perbanyak melakukan aktivitas fisik.
Sama halnya dengan olahraga, memperbanyak melakukan aktivitas fisik
juga dapat menurunkan kadar LDL plasma.
d. Hindari stres emosional.

11
e. Perbanyak meminum air yang kaya mineral.
Peningkatan kadar kolesterol tanpa disertai dengan peningkatan kadar
trigliserida, biasanya disebabkan karena kolesterol LDL yang berlebihan pada
penyakit hiperkolesterolemia familial, hiperlipidemia familial campuran, dan
hiperkolesterolemia poligenik. Jenis yang berat lagi aqdalah hiperkolesterolemia
familial homozigot yang diturunkan secara autosom dominan yang gejala
klinkisnya terutama bermanifestasi dalam bentuk xantoma dan PJK pada usia
muda. Terdapat beberapa obat-obatan yang dapat menurunkan kadar kolesterol :
a. Resin Pengikat Asam Empedu
Kolestipol, Kolestiramin
Resin mengikat asam empedu yang mengandung banyak kolesterol
hingga kolesterol tidak diserap usus dengan akibat siklus enterohepatik
dari pada kolesterol terputus dan kolesterl akan tetap berada di dalam usus
yang akan dikeluarkan lewat tinja. Di samping itu, obat-obatan ini juga
meningkatkan jumlah reseptor LDL hingga uptake LDL oleh sel-sel hati
(internalisasi) di dalam sel hepatosit dengan akibat kadar LDL di dalam
plasma akan turun.
b. Asam Nikotinat atau Niasin
Obat ini menghambat katabolisme kolesterol HDL hingga kadar
kolesterol HDL di dalam plasma tetap tinggi. Dan terjadi penurunan
sintesis kolesterol VLDL dan LDL di dalam hati.
c. D-tiroksin
Khasiatnya meningkatkan konversi kolesterol menjadi asam
empedu dan meningkatkan metabolisme LDL dengan cara menambah
reseptor LDL, hingga kadar LDL menurun.
d. Probukol
Obat ini menurunkan kolesterol LDL dengan cara meningkatkan
katabolisme LDL dan mempertinggi ekskresi kolesterol ke dalam empedu.
Tetapi obat ini juga menurunkan kadar kolesterol HDL.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural
esensial pada membran (mempertahankan permeabilitas dan fluiditas yang tepat)
serta pada lapisan luar lipoprotein plasma. Ada 2 jenis kolesterol, yaitu kolesterol
HDL dan kolesterol LDL. Kolesterol HDL mempunyai efek melindungi jantung
karena berperan dalam reverse cholesterol transport, yang mengangkut kolesterol
dari jaringan ke hati untuk kemudian dikeluarkan melalui empedu. Kolesterol
LDL adalah kolesterol jahat yang memicu terjadinya aterosklerosis yang berakibat
Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Kadar kolesterol total yang kurang dari 200 mg/dl masih bisa ditoleransi.
Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dl sudah masuk pada ambang batas tinggi.
Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dl atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol yang tinggi disebabkan karena kebiasaan mengkonsumsi
makanan dengan lemak jenuh tinggi, malas olahraga dan aktivitas fisik lainnya,
pengaruh konsumsi rokok dan minuman keras, obesitas, dan riwayat keluarga.
Gejala kolesterol tinggi yaitu nyeri di kaki, kram pada malam hari, dan perubahan
pada kuku.
Apabila terjadi aterosklerosis pada jantung, maka akan terjadi Penyakit
Jantung Koroner (PJK). Untuk mencegah dan mengurangi kadar kolesterol, dapat
dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak
jenuh hewani, berolahraga teratur, perbanyak aktivitas fisik, hindari stres
emosional, dan banyak meminum air yang kaya mineral.

3.2 Saran
a. Diharapkan masyarakat mampu melakukan pencegahan terhadap
kolesterol sejak dini mulai dari diri sendiri dan saling mengingatkan
sesama, dan itu juga tak lepas dari peran tenaga kesehatan dalam
mensosialisasikan masalah kolesterol kepada masyarakat.

13
b. Diharapkan kritik dan saran yang membangun karena penulis menyadari
bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jevuska.com/2014/02/25/aterosklerosis/
kolesteroltinggi.net/
meetdoctor.com/mobile/topic/aterosklerosis
Murray, Robert K., Peter J. Kennelly, dan David A. Bender, dkk.
2014. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Noer, M. Sjaifoellah, Sarwono Waspadji, dan A. Muin Rachman, dkk.
1996. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Gaya Baru.
plakpeyeri.blogspot.co.id/2014/02/aterosklerosis.html?m=1
repo.unand.ac.id/404/3/bab%25201.pdf
www.alodokter.com/kolesterol-tinggi/penyebab
www.alodokter.com/Pentingnya-Mengetahui-Tingkat-Kolesterol-
Normal

15

Anda mungkin juga menyukai