2. Divisi Minimarket Obat yang memiliki 19 toko obat “MITRA SEHAT” yang tersebar di Jawa, Bali &
NTB, Sumatra.
3. Rekanan toko obat MITRA SEHAT yang paling dominan adalah divisi trading obat “MITRABAT”
(salah satu divisi dari PT MITRA SEJAGAD). Toko tidak bisa membeli ke supplier lain, kecuali
jika obat tersebut tidak ada
4. Pada tanggal 31 Januari 2007, manajer divisi toko obat Henry Ahmadi akan menghadap direktur
untuk melaporkan kinerja divisinya. Henry agak canggung dengan kinerja yang diperolehnya
sebab, ROI masih jauh dari target 2007 sebesar 25%.
Keuangan
1. Sebenarnya ROI sudah mengalami peningkatan hingga mendekati target 24% per tahun pada
tahun ke-3.
2. Direktur menghendaki penambahan 4 toko pada tahun 2006 menjadikan EBIT dan ROI turun
lagi diakibatkan oleh naiknya aktiva operasi dan biaya rekruitmen, training, dan biaya depresiasi
aktiva.
ROI : Ebit/Operasi 20 % 22 % 24 % 20 % 22 %
Jumlah Toko 15 15 15 19 19
Customer
1. Hasil kuesioner pelanggan dengan model skala 1 – 4 (sangat tidak puas-STP, tidak puas-TP,
puas-P, sangat puas-SP) juga menunjukkan peningkatan dari yang menjawab P & SP sebanyak
60% tahun 2003, 70% tahun 2004, 75% tahun 2005, 78% tahun 2006, 79% tahun 2007. Nilai
kinerja (skala 0 – 100) dari
2. , divisi membuat kartu pelanggan individual yang akan memberikan fasilitas diskon (untuk
beberapa jenis obat) dan beberapa hadiah menarik lainnya.
3. . Pada tahun 2006, toko obat dibuat semenarik mungkin, ruang tunggu yang nyaman dan bersih
(diberi fasilitas AC), fasilitas air mineral gratis, dan motto “Senyumku Senyum Pelangganku”
Tenaga marketing juga selalu intensif mendekati perusahaan, klinik, dokter, dan beberapa apotik
kecil untuk menjadi pelanggan dengan beberapa fasilitas diantaranya termin pembayaran,
diskon, dan fasilitas antar.
Perusahaan (non-klinik) 34 41 51 67 78
Apotik 21 21 23 27 33
Klinik 29 31 32 36 40
Dokter 75 80 84 95 105
4.
Operasional internal
1. Pada tahun 2005, Divisi mencoba meningkatkan pelayanannya dengan menambah karyawan
bagian obat/apoteker 1 orang per toko. Hasilnya bisa meningkatkan kecepatan pelayanan obat
dari tahun 2004 yaitu 2,5 menit per jenis obat per resep, menjadi hanya 2,3 menit pada tahun
2006, dan 2,2 menit pada tahun 2007.
2. Karyawan telah menjalani seleksi secara ketat dan menjalani masa training selama 3 bulan untuk
kemudian dikontrak selama 1 tahun.
3. penjualan yang terjadi sudah memenuhi target yang direncanakan, yaitu Rp 18 M tahun 2003, Rp
19 M, tahun 2004, Rp 20 M tahun 2005, Rp 24 M tahun 2006, dan Rp 25 M tahun 2007.
Pendidikan
2003 2004 2005 2006 2007
Minimal
Marketing S1 15 15 15 38 38
4. mystery shoppers juga menunjukkan peningkatan dari 67 pada tahun 2003, 71 pada tahun 2004,
74 pada tahun 2005, 74 tahun 2006, 80 pada tahun 2007.
Lern and grow
1. Hasil rating kinerja menunjukkan peningkatan yang menggembirakan dengan indeks kinerja
individual (IPM) rata-rata memuaskan-- 80% pada tahun 2003, 82% pada tahun 2003, 85% pada
tahun 2004, 88% pada tahun 2005, 84% pada tahun 2006, dan 88% pada tahun 2007. Divisi
selalu mengikutkan training farmasi secara rutin kepada kepala toko dan apoteker/stok setiap
tahun dengan biaya rata-rata Rp 2,5 juta per karyawan. Ini dilakukan guna menjaga agar
wawasan terhadap obat selalu update.
2. dalam 1 tahun menunjukkan performa yang positif akan diangkat menjadi pegawai tetap. Pada
tahun 2007, semua karyawan sudah pegawai tetap dan loyalitas dan kinerjanya sudah tidak perlu
diragukan lagi.
3. Pada tahun 2003, divisi toko sudah memiliki 36 supplier, tahun 2004 sebanyak 41 supplier, tahun
2005 sebanyak 58 supplier, 2006 sebanyak 65 supplier dan tahun 2007 sebanyak 75 supplier.
Hal ini menjadikan Toko obat Mitra Sehat menjadi toko obat terlengkap no-1 s.d. 2 di kota
domisilnya pada tahun 2007.