Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat yang saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta memiliki minat yang sama. Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama di bawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama di mana mereka tinggal, kelompok
sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas merupakan bagian dari ilmu keperawatan profesional yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan
masyarakat. Perans erta aktif masyarakat bersama tim kesehatan diharapkan dapat
mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut
(Elisabeth, 2007). Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberi kan dari luar suatu
institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).
Masalah kesehatan masyarakat dapat berasal dari perilaku individu, keluarga
ataupun perilaku kelompok masyarakat. Masalah kesehatan masyarakat diantaranya
masalah kesehatan lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, masalah
kesehatan fisik seperti hipertensi, diare, asam urat, flu, batuk, demam, dan lain-lain serta
masalah sosial.
Srondol Kulon merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.Kelurahan Srondol Kulon terbagi menjadi 10
RW, salah satunya yaitu di wilayah RW.IX, kemudian terbagi lagi menjadi 10 RT. Ada 2
RT yang letaknya lumayan jauh dari persebaran wilayah RW. IX. Sehingga tidak sedikit
masyarakat yang menyebut wilayah RW IX atas dan bawah. RW IX terdiri 303 KK dengan
jumlah jiwa 1094 (Laki-laki 556 jiwa dan perempuan 538), sedangkan di wilayah RW IX
sebagian besar penduduk bekerja sebagai swasta. Kondisi lingkungan RW IX Kelurahan
Srondol sudah bersih. Jenis transportasi yang digunakan warga di RW.IX Kelurahan
Srondol Kulon berupa kendaraan pribadi.Akses jalan utama di wilayah RW.IX Kelurahan
Srondol Kulon telah beraspal, Namun untuk jalan lainnya belum terdistribusi secara
merata.

1
Penduduk lansia di RW IX Kelurahan Srondol Kulon rata-rata kurang untuk
mengontrol status kesehatan. Di RW IX Banyak ditemukan warga yang masih membuang
sampah dengan dibakar. Di RW IX banyak yang memiliki kandang ternak. Dan
pengetahuan masyarakat mengenai Penyakit Hipertensi, DM, TB Paru, Pentingnya ASI
Eksklusif masih sangat kurang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka keberadaan perawat kesehatan
masyarakat dan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Menyajikan laporan hasil kegiatan Praktek Klinik Keperawatan VIII (PKK VIII) yang
dilaksanakan di RT 01, 02, 04, 06, 08, 09, 10/RW IX,Kelurahan Srondol Kulon,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
b. Tujuan Khusus
i. Menggambarkan pengkajian karakteristik demografis RT 01, 02, 04, 06, 08, 09,
10/RWIX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
ii. Menggambarkan masalah keperawatan yang ditemukan di RT 01, 02, 04, 06, 08,
09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang
iii. Menentukan skoring masalah yang harus segera ditangani di RT 01, 02, 04, 06, 08,
09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang
iv. Menggambarkan rencana asuhan keperawatan komunitas untuk mengatasi masalah
kesehatan RT 01, 02, 04, 06, 08, 09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
v. Menggambarkan implementasi keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan di
RT 01, 02, 04, 06, 08, 09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang
vi. Menggambarkan catatan perkembangan atas implementasi yang dilakukan di RT
01, 02, 04, 06, 08, 09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang

2
vii. Menggambarkan fakor pendukung yang menjadikan lancarnya implementasi
keperawatan di RT 01, 02, 04, 06, 08, 09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
viii. Memaparkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan di RT 01, 02, 04, 06, 08,
09, 10/RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran tentang karakteristik demografi, jumlah penduduk,
kesehatan lingkungan, pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, permasalahan kesehatan
yang ada serta pelayanan sosial dan kesehatan yang ada di masyarakat RT 01, 02, 04,
06, 08, 09,10 / RW 09, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang. Bagi Puskesmas

2. Bagi Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat RT 01, 02, 04, 06, 08, 09,10 / RW 09,
Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalammemberikan
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas RT 01, 02, 04, 06,
08, 09,10 / RW 09, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota
Semarang.

BAB II
ISI

3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS RW IX, KELURAHAN SRONDOL,
KULON, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

B. Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan komunitas yang dilakukan di RW IX,
Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang maka dapat dilakukan analisa
masalah kesehatan sebagai berikut :
MASALAH
DATA
KESEHATAN/KEPERAWATAN
DATA SUBJEKTIF
Wawancara Ketidakfektifan koping masyarakat di RW
1. Ketua RT 01 mengatakan untuk IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
sampah biasanya dibakar, namun ada Banyumanik, Kota Semarang tentang
sebagian sampah yang langsung pengendalian lingkungan : pembuangan
dibawa ke TPA dekat makam sampah
2. Ketua RT 02 mengatakan sampah
diangkut 3 hari sekali dan ada yang
dibakar.
3. Ketua RT 04 mengatakan sebagian
besar warga membuang sampah
dilahan kosong
4. Ketua RT 06 mengatakan sebagian
warga malas membuang sampah di
TPA, warga lebih memilih untuk
dibakar
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Sebanyak 56 rumah dari 236 rumah
(27%) dari yang pembuangan
sampahnya langsung dibakar.
2. Sebanyak 76 rumah dari 236 rumah
(28%) langsung diangkat oleh
petugas.
3. Sebanyak 66 rumah dari 236 rumah
(32%) dibuang ke TPA.
4. Sebanyak 31 rumah dari 236 rumah

4
(13%) yang membuang sampah di
sembarang tempat.
DATA SUBJEKTIF
Wawancara
1. Ketua RT 01 mengatakan, kurang Perilaku Kesehatan kelompok dewasa
mengetahui mengenai cara penderita TB di RW IX, Kelurahan Srondol
pencegahan penyakit hipertensi Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota
2. Ketua RT 02 mengatakan, saat ini
Semarang
sedang digencarkan pendidikan
kesehatan tentang TB Paru
3. Ketua RT 06 mengatakan salah satu
warga ada yang pernah menderita TB
Paru 5 tahun yang lalu
4. Ketua RT 09 mengatakan ada yang
menderita TB Paru
5. Ketua RT 01 mengatakan ada
beberapa warga yang menderita
penyakit DM
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Warga dengan hipertensi sejumlah 49
orang dari 60 orang yang menderita
hipertensi dan TB Paru (82%).
2. Warga yang menderita TB Paru 10
orang dari 60 orang yang menderita
hipertensi dan TB Paru (18%).
3. Rumah yang tidak memiliki ventilasi
6 rumah dari jumlah rumah 236
rumah (3%)
4. Terdapat 33 rumah dari jumlah rumah
236 rumah (14%) yang kurang
pencahayaan matahari
DATA SUBJEKTIF
Wawancara
1. Ketua RT di RW IX mengatakan, jika Kesehatan Lansia
terdapat tanda dan gejala ringan yang

5
muncul, misalnya; pusing, demam,
batuk, pilek langsung membeli obat di
warung dan tidak pernah melakukan
olahraga, lansia hanya melakukan
aktivitas rutin mereka misalnya;
membersihkan rumah dan merawat
cucu sehingga malas untuk
menghadiri posyandu lansia.
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Terdapat 146 lansia dari jumlah 1087
warga di RW IX (13%)
2. Terdapat 11 kader yang aktif dari 18
kader (61%)
3. Terdapat 13 lansia yang rutin hadir di
posyandu lansia dari 146 lansia (9%)
4. Penyakit lansia yang diderita yaitu
hipertensi sebanyak 28 (49%) lansia,
DM sebanyak 13 (23%) lansia, TB
Paru sebanyak 5 (9%) lansia, Stroke
sebanyak 7 (12%) lansia, dan Jantung
sebanyak 4 (7%) lansia dari 57 lansia
yang sakit.

DATA SUBJEKTIF
Wawancara
1. Ketua RT 06 mengatakan untuk Kandang Ternak
pemeliharaan kandang ternak, warga
di RT 06 susah untuk menjaga
kebersihan kandang
2. Ketua RT 02 mengatakan ada warga
yang susah hamil yaitu Ny. S karena
lingkungan sekitar memiliki kandang
ternak yang tidak terawat
DATA OBJEKTIF

6
Observasi (Data Sekunder)
1. Terdapat 79 rumah dari 236 rumah di
RW IX yang memiliki kandang ternak
(33%)
2. Terdapat 27 rumah dengan kandang
yang menempel rumah dari 79 rumah
yang memiliki kandang ternak (34%)
DATA SUBJEKTIF Kurang pengetahuan di RW IX, Kelurahan
Wawancara Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik,
1. Ny. X mengatakan ibu yang menyusui Kota Semarang tentang ASI Eksklusif
tidak dapat menjalankan ASI
Eksklusif dikarenakan sibuk bekerja
sehingga diganti dengan susu formula.
2. Ny. Z mengatakan ibu yang tidak
menjalankan ASI Eksklusif
dikarenakan ASI tidak keluar lagi.
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Sebanyak 26 ibu yang meneteki di
RW IX
2. Sebanyak 9 ibu yang mempunyai bayi
tidak menjalankan ASI Eksklusif
DATA SUBJEKTIF Merokok
Wawancara
1. Ketua RT 06 mengatakan bahwa
banyak warga yang merokok.
2. Ketua RT 10 merisaukan tentang
banyak warganya yang merokok.
3. Ketua RT 02 mengatakan kebiasaan
merokok warganya susah dirubah.
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Terdapat 193 (18%) orang dari
jumlah 1094 warga RW IX yang
merokok

7
2. Terdapat 12 (1%) orang di RW IX
yang terjangkit TB paru.

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas


1. Ketidakfektifan koping masyarakat di di RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang tentang pengendalian lingkungan : pembuangan sampah
2. Perilaku Kesehatan kelompok dewasa penderita TB di RW IX, Kelurahan Srondol
Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
3.
4.
5. Kurang pengetahuan di RW IX, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik,
Kota Semarang tentang ASI Eksklusif
6. K

D. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas


Rencana asuhan keperawatan komunitas terdiri dari program kegiatan yang disusun
berdasarkan hasil pengkajian keperawatan komunitas di RW IX, Kelurahan Srondol Kulon,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ditujukan untuk menanggulangi masalah kesehatan
yang muncul. Rencana asuhan keperawatan disusun untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,
perilaku, dan mekanisme koping. Peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku, mekanisme
koping, dan dukungan akan memberikan dampak pada koping yang adaptif. Strategi yang
digunakan dalam pelaksanaan program kegiatan yaitu pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, negosiasi dengan kader kesehatan, RW, RT, advokasi kepada kelurahan dan
puskesmas agar program kegiatan dapat ditetapkan menjadi sebuah kebijakan sehingga
keberlanjutan program kegiatan dapat terjamin, dan membuat jejaring atau bermitra dengan
pihak lain untuk menyelesaikan masalah kesehatan khususnya RW IX, Kelurahan Srondol
Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

8
9
E. Skoring

No Masalah kesehatan / keperawatan A B C D E F G H Skor Total Urutan Prioritas


1. Permasalahan lingkungan : pembuangan sampah 5 4 5 3 3 4 4 4 32 1
2. Kesehatan lansia 4 3 4 2 3 4 5 2 27 3
3. Permasalahan Kesehatan Khusus(TB dan DM) 4 4 4 2 3 5 5 4 31 2
4. Kandang Ternak yang Menempel dengan Rumah 3 3 4 2 2 2 4 2 22 6
5. Kurang pengetahuan tentang ASI Eksklusif 2 2 4 2 3 4 4 3 24 4
6. Merokok 3 3 3 2 2 4 3 3 23 5

A : Resiko Terjadi Keterangan :


B : Resiko Parah 0 : Tidak Ada
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan 1 : Sangat Rendah
D : Minat masyarakat 2 : Rendah
E : Kemungkinan diatasi 3 : Sedang
F : Sesuai program pemerintah 4 : Tinggi
G : Sesuai dengan peran perawat 5 : Sangat Tinggi
H : Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, faskes)

F. POA (PLANNING OF ACTION)


No Data Diagnosa NOC NIC TTD

10
1. DATA SUBJEKTIF Ketidakfektifan koping Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara masyarakat di di RW dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ketua RT 01 mengatakan untuk sampah IX, Kelurahan Srondol dicapai hasil : kesehatan PHBS dan
biasanya dibakar, namun ada sebagian Kulon, Kecamatan Masyarakat dapat Pengelolaan sampah
2. Lakukan advokasi
sampah yang langsung dibawa ke TPA Banyumanik, Kota meningkatkan dan menyadari
dengan kepala desa
dekat makam Semarang tentang tentang pentingnya
2. Ketua RT 02 mengatakan sampah Srondol Kulon terkait
pengendalian membuang sampah pada
diangkut 3 hari sekali dan ada yang peraturan tentang
lingkungan : tempatnya dengan kriteria
dibakar. pembuangan sampah
pembuangan sampah hasil :
3. Ketua RT 04 mengatakan sebagian besar Fisik
1. Warga memahami dan 1. Pembuatan TOGA
warga membuang sampah dilahan
mampu mengelola sampah dengan Slogan “Toga
kosong
4. Ketua RT 06 mengatakan sebagian dengan baik. MESEM (Masyarakat
warga malas membuang sampah di TPA, ErWe Sembilan)”
2. Lakukan kerja bakti
warga lebih memilih untuk dibakar
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Sebanyak 56 rumah dari 236 rumah
(27%) dari yang pembuangan
sampahnya langsung dibakar.
2. Sebanyak 76 rumah dari 236 rumah
(28%) langsung diangkat oleh petugas.
3. Sebanyak 66 rumah dari 236 rumah
(32%) dibuang ke TPA.
4. Sebanyak 31 rumah dari 236 rumah
11
(13%) yang membuang sampah di
sembarang tempat.
2. DATA SUBJEKTIF Perilaku Kesehatan Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara kelompok dewasa dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ketua RT 01 mengatakan, kurang penderita TB di RW IX, dicapai hasil : kesehatan tentang TB
mengetahui mengenai cara pencegahan Kelurahan Srondol Masyarakat dapat Paru dan Nutrisi
penyakit hipertensi Kulon, Kecamatan meningkatkan dan menyadari penderita Hipertensi
2. Ketua RT 02 mengatakan, saat ini Fisik
Banyumanik, Kota tentang pentingnya
1. Cek kesehatan dengan
sedang digencarkan pendidikan
Semarang pencegahan TB Paru dan
Slogan “Semarak
kesehatan tentang TB Paru
penanganan Hipertensi
3. Ketua RT 06 mengatakan salah satu Srondol Sehat”
dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan Etika Batuk
warga ada yang pernah menderita TB
3. Merujuk pemeriksaan
1. Warga memahami dan
Paru 5 tahun yang lalu
sputum TB Paru ke
4. Ketua RT 09 mengatakan ada yang mampu mencegah
Puskesmas Srondol
menderita TB Paru penularan TB Paru serta
5. Ketua RT 01 mengatakan ada beberapa
dapat melakukan
warga yang menderita penyakit DM
pengobatan rutin
DATA OBJEKTIF 2. Warga memahami
Observasi (Data Sekunder) penanganan hipertensi dan
1. Warga dengan hipertensi sejumlah 49 pemeriksaan rutin
orang dari 60 orang yang menderita
hipertensi dan TB Paru (82%).
2. Warga yang menderita TB Paru 10
orang dari 60 orang yang menderita
hipertensi dan TB Paru (18%).
3. Rumah yang tidak memiliki ventilasi 6

12
rumah dari jumlah rumah 236 rumah
(3%)
4. Terdapat 33 rumah dari jumlah rumah
236 rumah (14%) yang kurang
pencahayaan matahari
3. DATA SUBJEKTIF Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ketua RT di RW IX mengatakan, jika dicapai hasil : kesehatan tentang
terdapat tanda dan gejala ringan yang Masyarakat dapat kesehatan lansia dengan
muncul, misalnya; pusing, demam, meningkatkan dan menyadari Slogan “Gebyar Lansia”
Fisik
batuk, pilek langsung membeli obat di tentang pentingnya posyandu
1. Pelatihan kader di RW
warung dan tidak pernah melakukan lansia dengan kriteria hasil :
IX
olahraga, lansia hanya melakukan 1. Warga lansia berantusias 2. Adakan senam lansia
aktivitas rutin mereka misalnya; dalam mengikuti
membersihkan rumah dan merawat cucu posyandu lansia
sehingga malas untuk menghadiri
posyandu lansia.
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Terdapat 146 lansia dari jumlah 1087
warga di RW IX (13%)
2. Terdapat 11 kader yang aktif dari 18
kader (61%)
3. Terdapat 13 lansia yang rutin hadir di
posyandu lansia dari 146 lansia (9%)

13
4. Penyakit lansia yang diderita yaitu
hipertensi sebanyak 28 (49%) lansia,
DM sebanyak 13 (23%) lansia, TB Paru
sebanyak 5 (9%) lansia, Stroke
sebanyak 7 (12%) lansia, dan Jantung
sebanyak 4 (7%) lansia dari 57 lansia
yang sakit.
4. DATA SUBJEKTIF Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ny. X mengatakan ibu yang meneteki dicapai hasil : kesehatan tentang
tidak dapat menjalankan ASI Eksklusif Masyarakat dapat pentingnya ASI
dikarenakan sibuk bekerja sehingga meningkatkan dan menyadari Eksklusif pada ibu
diganti dengan susu formula. tentang pentingnya ASI menyusui
2. Ny. Z mengatakan ibu yang tidak
Eksklusif dengan kriteria Fisik
menjalankan ASI Eksklusif dikarenakan
hasil : 1. Lakukan koordinasi
ASI tidak keluar lagi.
1. Ibu menyusui mampu dengan posyandu Balita
DATA OBJEKTIF
memberikan ASI di RW IX
Observasi (Data Sekunder)
Eksklusif
1. Sebanyak 26 ibu yang meneteki di RW
IX
2. Sebanyak 9 ibu yang mempunyai bayi
tidak menjalankan ASI Eksklusif
5. DATA SUBJEKTIF Kurang pengetahuan di Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara RW IX, Kelurahan dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ketua RT 06 mengatakan bahwa banyak Srondol Kulon, dicapai hasil : kesehatan tentang

14
warga yang merokok. Kecamatan Masyarakat dapat bahaya merokok dan
2. Ketua RT 10 merisaukan tentang banyak
Banyumanik, Kota mengurangi dan menyadari akibat merokok.
warganya yang merokok.
Semarang tentang ASI tentang bahaya merokok Fisik
3. Ketua RT 02 mengatakan kebiasaan
Eksklusif dengan kriteria hasil : 1. Lakukan koordinasi
merokok warganya susah dirubah.
1. Warga menyadari bahaya dengan PKK RW IX
DATA OBJEKTIF
merokok.
Observasi (Data Sekunder)
2. Warga dapat mengurangi
1. Terdapat 193 (18%) orang dari jumlah
kebiasaan merokok baik
1094 warga RW IX yang merokok
2. Terdapat 12 (1%) orang di RW IX yang jumlah maupun jenisnya.
terjangkit TB paru. 3. Warga yang merokok
tidak di dalam rumah.
6. DATA SUBJEKTIF Selama 5 hari, setelah Non Fisik
Wawancara dilakukan tindakan dapat 1. Lakukan pendidikan
1. Ketua RT 06 mengatakan untuk dicapai hasil : kesehatan tentang rumah
pemeliharaan kandang ternak, warga di Masyarakat dapat sehat dengan sub
RT 06 susah untuk menjaga kebersihan meningkatkan dan menyadari pembahasan menajemen
kandang tentang pentingnya kandang sehat
2. Ketua RT 02 mengatakan ada warga yang
kebersihan sampah dengan Fisik
susah hamil yaitu Ny. S karena
kriteria hasil : 1. Lakukan koordinasi
lingkungan sekitar memiliki kandang
1. Warga dapat menjaga dengan PKK RW IX
ternak yang tidak terawat
kebersihan kandang ternak
DATA OBJEKTIF
Observasi (Data Sekunder)
1. Terdapat 79 rumah dari 236 rumah di

15
RW IX yang memiliki kandang ternak
(33%)
2. Terdapat 27 rumah dengan kandang yang
menempel rumah dari 79 rumah yang
memiliki kandang ternak (34%)

G. Implementasi
Sumber Daya
No Kegiatan Tujuan Alokasi Penanggung Kendala RTL
Sasaran Waktu Tempat
Dana Jawab

16
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari hasil yang telah dikemukakan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Warga RW 09 kelurahan Srondol Kulon sudah berantusias dalam melakukan
penanaman TOGA MESEM (Toga Masyarakat RW Sembilan) dengan kegiatan kerja
bakti bersama yang sebelumnya juga di adakan kegiatan senam bersama.
2. Meningkatnya pengetahuan Kader Posyandu tentang posyandu lansia dan
pengukuran tensi yang benar.
3. Terjadi peningkatan status kesehatan warga RW 09, dibuktikan dengan turut
berperan aktif dalam pengadaan posyandu lansia dalam acara Gebyar Lansia dengan
kegiatan cek kesehatan lansia, yang sebelumnya juga di adakan kegiatan senam
lansia bersama.
4. Meningkatnya pengetahuan warga RW 09 Kelurahan Srondol Kulon, mengenai
penyakit Tuberculosis, Diabetes Melitus, Hipertensi. Dan dilakukan pendidikan
kesehatan mengenai bahaya rokok, kandang ternak, dan ASI eksklusif.
5. Meningkatnya pengetahuan bapak-bapak mengenai bahaya merokok dengan
dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai bahaya merokok.
6. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui mengenai pentingnya ASI
eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
B. Rekomendasi
Dari kesimpulan diatas, kami menyarankan kepada pihak pendidikan kesehatan untuk
sering mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat agar derajat kesehatan
masyarakat diharapkan bisa meningkat. Selain itu, penyusun juga menyarankan
perlunya peningkatan alokasi dana untuk keperluan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Serta penyusun juga menyarankan kepada masyarakat sendiri untuk ikut
berpartisipasi dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan.

17

Anda mungkin juga menyukai