Anda di halaman 1dari 1

BAB III

RESUME DAN SARAN

3.1 Resume
Jaundice (Ikterus) merupakan suatu keadaan hiperbilirubinemia
yaitu kadar bilirubin tak terkonjugasi atau terkonjugasi yang
berlebihan. Ikterus dapat mengenai kulit, membran mukosa, dan sklera
sehingga tampak menguning. Bilirubin sendiri merupakan suatu
pigmen yang disintesis secara endogen yang dapat bersifat racun
terutama pada bayi baru lahir.
Gejala klinis ikterus pada dewasa akan muncul ketika kadar
bilirubin melebihi 34,2 μmol/L atau 2 mg/dL, namun ada juga sumber
yang mengatakan > 3 mg/dL (51.3 µmol/L). Sedangkan pada neonatus
ikterus dapat muncul bila konsentrasi bilirubin serum > 5 mg/dL.
Ikterus dapat disebabkan oleh gangguan prehepatik misalnya
pada anemia hemolitik, pada keadaan ini faal hati pada umumnya
normal kecuali bilirubin intrahepatik, seperti virus hepatitis, sirosis
hepatis, dan kerusakan hati karena induksi obat. Sedangkan 45% sisa
dari kasus ikterus akut berasal dari ekstrahepatik, termasuk diantaranya
kolesistitis akut, atresia bilier, dan kolangiomakarsinoma. Terapi
dilakukan sesuai etiologi penyakit yang mendasari ikterik.

3.2 Saran
1. Diharapkan dengan mengetahui mekanisme patofisiologi ikterus dan
penyakit penyebabnya, diperoleh pemahaman yang baik untuk
menegakkan diagnosa dasar penyebab ikterus dan terapi yang sesuai
dengan kausa
2. Para klinisi harus lebih memahami patofisiologi ikterus sehingga
diagnosa dan diagnosa banding dapat ditegakkan dengan baik

33

Anda mungkin juga menyukai