Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN HIDROPONIK DI WILAYAH

PERKOTAAN
ARTIKEL
diajukan untuk memenuhi syarat tugas salah satu mata kuliah Teknik Penyehatan
yang diampu oleh : Dr. Rina Marina Masri., M.P

disusun oleh:
Filki Bilkisthi
NIM. 1600205

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
PENGEMBANGAN HIDROPONIK DI WILAYAH PERKOTAAN

Gambar 1. Hidroponik solusi pertanian perkotaan berlahan sempit

PRINSIP HIDROPONIK

Prinsip pertanian hidropik ini adalah budidaya tanaman yang tidak lagi
menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi memanfaatkan air yang telah
diberi nutrisi untuk tanaman.

Airnya itu kita campur nutrisi yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, dari situ lah tanaman mendapatkan makanan sehingga bisa tumbuh baik.

Untuk nutrisi ini sendiri, tambahnya, pada dasarnya tanaman membutuhkan


dua unsur, yaitu unsur makro yang disebut NPK. Selain itu ada mikro, yaitu unsur
tertentu yang harus dimiliki tanaman dalam jumlah sedikit dan harus ada, seperti
Natrium, Boron dan unsur-unsur lainnya.

“Kedua unsur ini kemudian diracik dalam satu ramuan yang kemudian disebut AB
Mix. A untuk makro dan B untuk mikronya, yang dilarutkan ke dalam air untuk
sumber makanan bagi tanaman.”

Model pertanian hidroponik ini ternyata memiliki sejumlah variasi. Model


paling sederhana adalah model menggenang, dengan hanya menggunakan botol-
botol bekas dan styrofoam, yang disebut metode wig atau sumbu.

Ada juga metode rakit apung, dimana styrofoam dilubangi dan diapungkan
di dalam kolam. Metode yang lebih kompleks adalah metode Deep Flow
Tehnique (DFT) dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air kedalaman
berkisar antara 4-6 cm. Metode lain adalah Nutrient Film Technique (NFT), dimana
medium berupa kemiringan sekitar 5 derajat dengan aliran air yang tipis. Ada juga
metode Dutch Bucket, yang khusus untuk tanaman buah, seperti lombok, tomat dan
terong.
MASALAH YANG SERING MUNCUL

Sistem pertanian hidroponik ini bukannya tanpa masalah. Masalah yang


biasa dihadapi adalah PH air yang bisa meningkat tajam karena faktor cuaca panas.
Hanya saja, Takdir sudah menemukan solusinya, yaitu dengan menambahkan cuka
dapur secukupnya untuk menurunkan PH.

Masalah lain yang kadang muncul adalah serangan hama berupa ulat.
Solusinya menggunakan pestisida nabati yang bisa dibuat sendiri menggunakan
daun serai dan lombok yang dicampur dan difermentasi. Inilah yang kemudian
disemprotkan pada tanaman yang terserang.

METODE PENANAMAN DAN BIAYA

Model pertanian hidroponik ini ternyata memiliki sejumlah variasi. Model


paling sederhana adalah model menggenang, dengan hanya menggunakan botol-
botol bekas dan styrofoam, yang disebut metode wig atau sumbu.

Ada juga metode rakit apung, dimana styrofoam dilubangi dan diapungkan
di dalam kolam. Metode yang lebih kompleks adalah metode Deep Flow
Tehnique (DFT) dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air kedalaman
berkisar antara 4-6 cm. Metode lain adalah Nutrient Film Technique (NFT), dimana
medium berupa kemiringan sekitar 5 derajat dengan aliran air yang tipis. Ada juga
metode Dutch Bucket, yang khusus untuk tanaman buah, seperti lombok, tomat dan
terong.

Pada dasarnya semua jenis sayuran bisa dibudidayakan dengan sistem


hidroponik ini, baik itu sayuran daun ataupun sayuran buah. Tanaman-tanaman lain
yang cocok adalah tanaman hias dan tanaman-tanaman herbal seperti ginseng, mint
dan binahong.beragam jenis sayuran daun, seperti sawi, pakcoi, seledri, kangkung,
bayam. tidak hanya itu sejumlah sayuran buah seperti tomat dan labu, melon, kol
dan kembang kol dan kol juga bisa d tanam menggunakan siste hidroponik.

Terkait biaya, besarnya tergantung pada sistem hidroponik yang dipilih.


Jika menggunakan metode sederhana berupa wig atau sumbu tak membutuhkan
banyak biaya karena hanya menggunakan barang-barang bekas, seperti botol-botol
plastik dan styrofoam.

Dengan metode yang sudah menggunakan teknologi, seperti DFT atau NFT,
biayanya cukup besar sebagai investasi awal. Untuk membangun instalasi DFT,
Membutuhkan biaya sekitar Rp3 juta, dengan syarat dikerjakan sendiri atau tanpa
menggaji orang lain untuk mengerjakannya.
Gambar 2. Hidroponik hasil budi daya Takdir Syarifudin (45)

Untuk membuat seperti gambar di atas Takdir menggunakan 6 batang pipa


yang harga totalnya Rp600 ribu. Lalu ada atap dan rangka sekitar Rp2 juta-an.
Kemudian pompa aquarium 20 watt yang harganya sekitar Rp150 ribu. Sisanya
untuk pembelian netpot dan medium penyemaian.

ANALISIS

Semakin lama lahan perkotaan semakin sempit, bahkan sudah hampir tidak
ada lahan untuk pertanian maka dari itu perlu adanya inovasi pertanian berupa
hidroponik. Pembuatannya tidak memerlukan lahan yang luas dan biaya yang
mahal cukup menyediakan lahan pekarangan didepan atau belakang rumah.

Metode hidroponik ini dapat menciptakan pertanian di lingkungan


perkotaan yang berbasis industri rumahan, jadi kebutuhan akan buah-buahan atau
sayur-sayuran di wilayah perkotaan tidak lagi harus mendatangkan sayuran dan
buah-buahan dari daerah penghasilnya. Hal ini akan menstabilkan harga sayuran
dan buah-buahan di wilayah perkotaan.

Industri rumahan dan industri kreatif pun akan bermunculan apabila metode
hidroponik ini lebih disosialisasikan lagi oleh pemerintah atau membuat lembaga
atau tim khusus dibawah kementrian karena metode ini mudah untuk diaplikasikan
dan tidak harus orang yang ahli dibidang pertanian saja, orang awam pun dapat
melakukan penanaman metode hidroponik ini. Asalkan memiliki tekad dan niat
yang sungguh-sungguh untuk melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA

Mongbay. 2018. Hidroponik Solusi Pertanian Lahan Sempit di Pertkotaan. 2016.


[Online]. Diakses dari:
https://www.mongabay.co.id/2016/09/17/hidroponik-solusi-pertanian-lahan-sempit-di-
perkotaan/

Anda mungkin juga menyukai