Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia remaja putri merupakan masalah gizi remaja yang harus

diperhatikan. Prevalensi anemia pada tahun 2013 menurut World Health

Organization (WHO) sebesar 40-88%. Dibandingkan dengan negara

berkembang lainnya seperti India didapatkan didapatkan prevalensi anemia

sebesar 45%. (WHO, 2014). Data hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi

kejadian anemia di Indonesia (26,4%) (Kemenkes RI, 2014). Kejadian anemia

di bandingkan dengan beberapa provinsi yang ada di Indonesia, anemia remaja

putri di Provinsi Lampung sebesar 40% [ CITATION Mar15 \l 14345 ] . Jawa

Tengah sebesar 32% [ CITATION Nin13 \l 14345 ] dan di Provinsi Bengkulu

tahun 2017 dilaporkan sebesar 49,3% [ CITATION Vit17 \l 14345 ].


Dampak anemia pada remaja putri bisa menyebabkan prestasi belajar

menurun sebesar 81,7%[ CITATION Sud17 \l 14345 ], remaja putri banyak

yang memiliki status gizi kurus sebesar 78,8% [ CITATION Els17 \l 14345 ],

menyebabkan remaja putri mengalami cacingan 42,5% [ CITATION Agu17 \l

14345 ] dan remaja putri rentan mengalami malaria sebanyak 45,1%

[ CITATION Ans14 \l 14345 ]


Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita

anemia dibandingkan dengan remaja putra, hal ini dikarenakan remaja putri

mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan

sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Remaja putri pada

umumnya memiliki karakteristik perilaku makan tidak sehat, antara lain

kebiasaan tidak sarapan pagi, malas minum air putih, kebiasaan ngemil

1
2

makanan rendah gizi dan makan makanan siap saji. Remaja tidak mampu

memenuhi keanekaragaman zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya

untuk proses sintesis pembentukan Hb, bila hal ini terjadi dalam jangka waktu

yang lama akan menyebabkan kadar Hb terus berkurang dan menimbulkan

anemia [ CITATION Adr12 \l 14345 ]


Penanggulangan anemia remaja putri dapat dilakukan melalui

pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemberian tablet tambah darah telah

dilakukan oleh Dinas Puskesmas berupa 4 tablet yang dikonsumsi selama 1

bulan, setiap 1 tablet dikonsumsi selama 1 minggu [ CITATION Kem16 \l

14345 ]. Upaya lain yang bisa dilakukan dalam melakukan penanganan

anemia remaja putri dengan memberikan jus jambu biji merah dan jus naga

merah [ CITATION Bar18 \l 14345 ]


Buah naga sebagai bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap

yang dibutuhkan oleh tubuh, dimana kandungan protein, zat besi, vitamin A,

vitamin B2, dan vitamin C yang terdapat dalam buah naga berperan dalam

metabolisme tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam

darah. Penelitian yang dilakukan [ CITATION Tha18 \l 14345 ] menunjukkan

pengaruh pemberian buah naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap peningkatan

kadar Hb. Pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata peningkatan kadar

hemoglobin sebesar 1.156 lebih besar dari kelompok kontrol, yakni sebesar

1.100 dengan selisih perbedaan ratarata 0.056 dengan arah positif

[ CITATION Tha18 \l 14345 ]


Makanan yang kaya zat besi dan jus jambu biji merah dapat membantu

proses penyerapan zat besi dan mampu mengobati penyakit anemia pada

remaja putri. Zat besi yang terkandung dalam bahan makanan akan diserap
3

dengan bantuan vitamin C. Vitamin C dapat membantu mereduksi besi ferri

(Fe3+) menjadi ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah diserap tubuh,

proses reduksi tersebut akan semakin besar jika pH didalam lambung semakin

asam. Vitamin C dapat meningkatkan pH didalam lambung sehingga dapat

meningkatkan proses penyerapan zat besi hingga 30% [ CITATION Sam14 \l

14345 ] Penelitian [ CITATION Rus18 \l 14345 ] menyebutkan bahwa ada

pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin dan

ferritin serum penderita anemia remaja putri dengan nilai p = <0,001.

Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, SMP

Negeri 19 merupakan anemia tertinggi sebesar 53,1 % dan SMP Negeri 11

merupakan SMP dengan anemia tertinggi kedua di Kota Bengkulu sebesar

47,1%. Survey awal yang dilakukan di SMP Negeri 11 pada tanggal 17

November 2018 dilakukan 10 orang remaja didapatkan hasil bahwa 4 remaja

mengalami anemia dan mereka tidak mengetahui penaganaan anemia dengan

menggunakan jus jambu biji dan jus buah naga merah. Kemudian, survey awal

yang dilakukan di SMP Negeri 19 yang dilakukan pada 10 orang remaja putri

diapatkan 3 remaja putri yang mengalami anemia dan mereka tidak

mengetahui penatalaksanaan anemia menggunakan jus jambu biji. Sehingga

peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul perbedaan kadar

haemoglobin pada remaja putri yang diberikan jus jambu biji dan jus buah

naga di SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 19 Kota Bengkulu Tahun 2019

B. Rumusan Masalah
4

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini adalah

tingginya kejadian anemia pada remaja putri “Bagaimana perbedaan kadar

haemoglobin pada remaja putri yang diberikan jus jambu biji dan jus buah

naga di SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 19 Kota Bengkulu Tahun 2019 “

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini adalah diketahui perbedaan kadar

haemoglobin pada remaja putri yang diberikan jus jambu biji dan jus buah

naga di SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 19 Kota Bengkulu Tahun 2019
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi Frekuensi Karateristik Remaja Putri (IMT dan

Lama Menstruasi) pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

di SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 19 Kota Bengkulu Tahun 2019


b. Diketahui rata-rata Kadar Haemoglobin Remaja Putri pada Kelompok

Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMP Negeri 11 dan SMP Negeri

19 Kota Bengkulu Tahun 2019


c. Diketahui perbedaan Kadar Haemoglobin pada Remaja Putri yang

Diberikan Jus Jambu Biji dan Jus Buah Naga di SMP Negeri 11 dan

SMP Negeri 19 Kota Bengkulu Tahun 2019


D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai sumber referensi

untuk pengetahuan peneliti lain dan dijadikan sebagai bahan bacaan yang

berguna bagi mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan dan sebagai

informasi tambahan bagi perpustakaan.


2. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan pada para guru khususnya guru di UKS agar

memberikan konseling pada para siswa agar siswa lebih memperhatikan

kesehatan tubuhnya dan khususnya remaja putri memiliki pengetahuan


5

tentang pentingnya asupan gizi untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan tubuhnya untuk mempersiapkan dan membentuk sumber

manusia yang sehat dan terbebas dari anemia.


3. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengembangan bagi

peneliti lain untuk bisa melanjutkan penelitian dengan desain dan variabel

yang berbeda.

E. Keaslian Penelitian

No Nama Judul Metode Hasil


1. [ CITATION Pengaruh Metode penelitian Didapatkan nilai
Suh16 \l 14345 ] Pemberian Jus quasi eksperimen Mean sebelum pada
Jambu Biji Merah dengan desain Non- kelompok
Terhadap Kadar equivalent Control eksperimen 10,020
Hb Pada Remaja Group.Pengambilan dan nilai Mean
Putri Dengan sampel sesudah pada
Anemia menggunakan kelompok
Defiseinsi Besi Di teknik purposive eksperimne 10,620.
Stikes Jenderal sampling dengan Nilai Mean sebelum
Achmad Yani jumlah sampel yang pada kelompok
Cimahi diukur 20 remaja. kontrol 9,980 dan
nilai Mean sesudah
pada kelompok
kontrol 9,390. Hasil
analisis menunjukan
terdapat pengaruh jus
jambu biji merah
terhadapa kadar hb
pada remaja (p value
0,019 ; α=0,05).
2. [ CITATION Differences Effect Penelitian ini Selama 7 hari
Bar18 \l 14345 ] of Supplement menggunakan pengobatan
Red Guava Juice metode quasy menunjukkan dalam
with Red Dragon exsperiment dengan intervensi kadar
Fruit Juice to desain non-acak hemoglobin
Increase pretest dan posttest kelompok jus buah
Hemoglobin dengan desain jambu biji merah
Levels in kelompok kontrol. meningkat 2,45 gr /
Postpartum Teknik sampel dl. Pada kelompok
Mother with menggunakan intervensi jus buah
6

Anemia consecutive naga merah adalah


sampling, dibagi 1,44gr / dl
menjadi 3 Sedangkan kelompok
kelompok yang kontrol adalah 0,79
terdiri dari 22 gr / dl. Dengan p-
responden per value 0,000 <α
kelompok. (0,05) yang artinya
ada perbedaan yang
signifikan.

3. [ CITATION The Effect of Jenis penelitian ini hasil analisis data,


Sin17 \l 14345 ] Giving Red adalah penelitian ditemukan bahwa jus
Guava Fruit eksperimen dengan jambu biji merah
Juice Towards Rancangan selama program
Haemoglobin and PretestPosttest pelatihan dapat
Vo2max Contents Randomized meningkatkan
on Maximum Control Group. Itu tingkat Hb dan
Physical Activity dilakukan di VO2max dalam
Stadion Universitas aktivitas fisik
Negeri Medan dan maksimum.
Laboratorium
Fisiologi Fakultas
Ilmu Olahraga,
Universitas Negeri
Medan. Itu
dilakukan dalam 3
Bulan. Populasi dan
sampel adalah 20
siswa olahraga yang
memenuhi kriteria
dan dibagi menjadi
kelompok, yaitu
kelompok
eksperimen dan
kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai