Oleh :
EMMA TRISTIANA PUTRI
NIM : 201402073
Oleh :
EMMA TRISTIANA PUTRI
NIM : 201402073
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas
dukungan dan doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karunianyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai tepat waktu. Puji syukur saya yang tak terhingga
pada tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala doa.
Kedua orang tuaku bapak Sutrisno dan ibuk Emi Wulandari trrimakasih telah
memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tak henti
dipanjatkan. Terimakasih juga kedua adikku Rizal dan Ella atas dukungan
dan doa.
Bapak Priyoto, S.Kep., Ns., M.Kes dan bapak Edy Bachrun, S.KM., M.Kes
selaku pembimbing tugas akhir saya, terimakasih banyak bapak, saya sudah
dibantu dengan sabar selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak
akan lupa atas bantuan dan kesabaran bapak. Serta tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada bapak I Made Santu, S.Kep., Ns., M.M selaku penguji
skripsi saya. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen Prodi S1
MADIUN atas semua ilmu, didikan dan bimbingan yang telah diberikan.
v
Sahabat – sahabatku
skripsi saya ini. Terimakasih kepada Bayu Kurniawan atas dukungan dan
Keperawatan 8B
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : ematristiana43@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
sekarang
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
2.3.3 Perubahan-Perubahan Lansia ........................................ 34
2.3.4 Masalah-Masalah Pada Lansia ...................................... 36
2.4 Kerangka Teori ......................................................................... 39
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 41
3.2 Hipotesis.................................................................................... 42
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ....................................................................... 43
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi ......................................................................... 44
4.2.2 Sampel ........................................................................... 44
4.2.3 Kriteria Sampel ............................................................. 45
4.2.4 Tehnik Sampling ........................................................... 46
4.3 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................ 47
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.4.1 Indentifikasi Variabel .................................................... 48
4.4.2 Definisi Operasional Variabel ....................................... 49
4.5 Instrumen Penelitian.................................................................. 50
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 50
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 51
4.8 Pengolahan Data........................................................................ 52
4.9 Analisa Data
4.9.1 Analisa Univariat ........................................................... 55
4.9.2 Analisa Bivariat ............................................................. 55
4.10 Etika Penelitian ......................................................................... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 60
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................. 60
5.1.2 Data Umum Responden ................................................ 62
5.1.3 Data Khusus Responden ................................................ 64
5.2 Pembahasan ............................................................................... 67
5.2.1 Rata-Rata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Diberi Jus Semangka .................................................... 67
5.2.2 Rata-Rata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah
Diberi Semangka yang Dimakan Langsung .................. 69
5.2.3 Rerata Tekanan Darah Antara Jus Semangka dan
Semangka yang Dimakan Langsung ............................. 70
5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 72
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 73
6.2 Saran .......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75
Lampiran-lampiran .............................................................................................. 77
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
DAFTAR ISTILAH
xvii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Efektivitas Konsumsi Semangka yang di Jus dan Dimakan Secara
Langsung untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi
Ringan-Sedang Di Posyandu Lansia Mawar Indah Desa Janggan Kecamatan
Poncol Kabupaten Magetan” dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak
lepas dari bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Paeran selaku Ketua Pengurus Posyandu Lansia Mawar Indah Desa
Janggan Kecamatan Poncol yang telah memberikan ijin kepada saya untuk
Poncol.
3. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti
4. Ibu Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
Bapak Edy Bachrun, S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang selalu
6. Segenap keluarga yang telah memberi dorongan, doa dan semangat tanpa
henti.
xviii
7. Mas Bayu Kurniawan, Vivi Pristya, Tri Wulandari, Putri Setyarini, Alvionita
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga
Wassalamualaikum Wr.Wb
xix
BAB I
PENDAHULUAN
mengkonsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan, selain itu gaya hidup modern
seperti ini membuat manusia sangat menyukai hal hal yang instan. Seperti terlalu
sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kandungan lemak dan
kadar lemak dalam darah serta asupan natrium yang berlebih dapat menyebabkan
2017).
dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg yang terjadi pada seorang klien
hipertensi. Tetaplah yang paling penting adalah membiasakan pola hidup sehat,
seperti tidak merokok, tidak minum minuman keras, rajin berolahraga dan
perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Salah satu buah yang dapat
(Noviyanti, 2015).
1
Menurut data WHO (World Health Organization) dan the international
society of hypertension pada tahun 2016 jumlah kasus hipertensi ada 600 juta
dengan prevalensi 6-15% pada orang lanjut usia, dan 50% tidak menyadari
hipertensi esensial. Dari data RiskesDas 2013 prevalensi hipertensi pada umur
>18 tahun di indonesia sebesar 25,8% dan cakupan nakes hanya 36,8%, sehingga
profil kesehatan Jawa timur pada tahun 2015 menyebutkan, prevalensi hipertensi
Magetan pada tahun 2015 untuk prevalensi hipertensi sebesar 20.802 jiwa,
kemuudian pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 122.210 jiwa yang
tersebar di 22 kecamatan, dari jumlah tersebut hanya sekitar 20,46% atau sekitar
Janggan dengan jumlah 616 jiwa (UPTD Puskesmas Poncol, 2017). Dari survei
janggan. Penderita hipertensi, pada bulan november tahun 2017 sampai dengan
2
orang dengan hipertensi. Sementara itu dari wawancara yang saya lakukan pada
langsung dengan alasan lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu yang bnyak
untuk membuat jus dan sebagian masyarakat desa janggan tidak memiliki alat
untuk membuat jus. Karena harga alat yang dirasa cukup mahal, selain itu
mengkonsumsi jus.
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinitus), dan mimisan, sering kali terjadi
disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna (Triyanto,
Berbagai macam pencetus awal tekanan darah tinggi diantaranya gaya hidup,
faktor lingkungan, pola makan yang tidak terkontrol, obesitas, perokok, stres,
Faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah diantaranya umur, jenis
menyerang dewasa tengah dan lansia, lebih dari 50% orang berusia 60 sampai 74
3
tahun dan sekitar 75%mereka yang berusia 75 tahun keatas (AHA, 2009).
jantung dan gagal jantung, gagal ginjal (Asikin, 2016). Selain itu kondisi
mengakibatkan cairan terkumpul diparu, kaki dan jaringan lain yang sering
terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang cepat). Tekanan darah
yang tinggi pada kelainan ini, menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan
tidak lantas langsung digemari oleh masyarakat karena beberapa alasan seperti
harga yang terlalu mahal dan masyarakat enggan untuk mengantri dipelayanan
4
2016 buah semangka terbukti dapat menurunkan tekanan darah. Buah semangka
yang mengandung potasium, beta karoten, dan kalium. Selain itu, semangka kaya
akan kandungan air, asam amino, L-arginine yang dapat menjaga tekanan darah.
Kandungan kalium pada buah semangka cukup tinggi yang dapat membantu kerja
lebih ungggul dari vitamin C dan E. Biji kaya zat gizi dengan kandungan minyak
berwarna kuning 20%-45%, protein 30%-40%, sitrullin, vitamin B12, dan enzim
urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja
ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Buah semangka mengandung
Asam Amino Sitrulin yang berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu
arteri maupun pembuluh vena, sehingga dapat mengurangi tekanan darah (Maya,
2016).
Dari uraian diatas saya tertarik untuk meneliti apakah ada perbedaan antara
dibuat jus untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
buah semangka yang di jus dan semangka yang di makan secara langsung untuk
Kabupaten Magetan?
5
1.3 Tujuan Penelitian
yang di jus dan semangka yang di makan secara langsung untuk menurunkan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi ringan sampai sedangdi posyandu
semangka.
menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi ringan sampai sedang.
6
1.4.2 Manfaat Praktis
akan datang.
7
Penelitian Judul
Design Studi Variabel Hasil
(Tahun) Penelitian
Maya Fadilah Pengaruh Penelitian ini Variable Jus semangka dapat
(2016) Pemberian Jus menggunakan independen: menurunkan tekanan
Semangka pre eksperiment juice darah pada penderita
Terhadap desain dengan semangka hipertensi.
Tekanan Darah rancangan one Variable
Pada Lansia group pretest – dependen:
Penderita posttest, dan tekanandarah.
Hipertensi Di dengan
Panti Tresns pendekatan
Werdha Teratai kuantitatif
Palembang
Widya Pengaruh Penelitian ini Variabel Semangka efektif
Pebryanti Konsumsi menggunakan independen: untuk penurunann
Manurung Semangka desain semangka tekanan darah pada
(2016) (Citrullus preEksperimen Variable penderita hipertensi.
Vulgaris) Untuk dengan dependen:
Menurunkan rancangan One- tekanandarah
Tekanan Darah Group Pre-Post
Pada Penderita test Design.
Hipertensi
Nova Fridalni Pengaruh Penelitian ini Variable Ada pengaruh jus
(2013) Pemberian jus menggunakan independen: semangka(Cilitrus
Semangka desain Quasi- jus semangka Vulgaris Schrad)
(Ciltrus Experiment Variable terhadap penurunan
Vulgaris dengan dependen: tekanan darah pada
Schrad) rancangan tekanandarah penderita hipertensi
Terhadap Pretes-Posttes kelompok lansia
Penurunan Design
Tekanan Darah
Lansia Dengan
Riwayat
Hipertensi Kota
Padang.
Magetan”, desain Pre Eksperimental dengan rancangan One Group Pre test Post
Independent jus semangka dan semangka yang dimakan secara langsung. Variabel
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
9
2.1.2 Klasifikasi Hipertensi
1. Berdasarkan penyebabnya
(Triyanto, 2014).
b. Hipertensi sekunder
10
2. Berdasarkan Bentuk Hipertensi (Bumi medika, 2017)
a. Hipertensi Sistolik
diastolic.
b. Hipertensi Diastolic
c. Hipertensi Campuran
tekanan diastol
11
2.1.3 Faktor-faktor Risiko Hipertensi
Faktor resiko hiperetensi dibagi menjadi 2 yaitu dapat diubah dan tidak
a. Jenis Kelamin
yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih banyak
karena adannya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang
Umumnya, proses ini mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun
(Kumar, 2005)
b. Umur
darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hal ini
12
disebabkan, oleh perubaha struktur pembuluh darah seperti
tahun (Medika, 2017). Pada usia tersebut kerja gunjal dan hati mulai
pada usia lanjut. Pada wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas
2009)
c. Keturunan (genetik)
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
13
2. Faktor resiko yang dapat diubah
a. Merokok
seperti nikotin dan karbon monoksida. Zat nikotin dapat diserap oleh
b. Obesitas
lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh
14
tubuh dapat terpenuhu. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah
mengandung natrium yang dapat menarik cairan diluar sel agar tidak
d. Stress
e. Keseimbangan hormonal
15
keseimbangan hormonal ini biasanya dapat terjadi pada penggunaan
cara yaitu, jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi
kaku sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa
darah melalui arteri tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk
melalui pembuluh darah yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan
naiknya tekanan. Inilah yang yerjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
didalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi
jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejimlah
garam dan air dari dalam tubuh, volume darah dalam tubuh meningkat sehingga
pelebaran,sehingga banyak cairan yang keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah
perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf
yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). Prubahan fungsi ginjal,
16
ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan
normal.
Jika tekanan darah menurun, ginjal akn mengurangi pembuangan air dan
garam, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang
organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena itu berbagai penyakit
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang
untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-
flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar), meningkatkan kecepatan
dan kekuatan denyut jantung dan juga mempersempit sebagian besar arteriola,
memerlukan pasokan darah yang lebih banyak), mengurangi pembuangan air dan
garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh.
yang merangsang jantung dan pembuluh darah. Faktor stress merupakan satu
17
2.1.5 Manifestasi Klinis Hipertensi
Gejala klinis yang dialami oleh para penderita hipertensi biasanya berupa :
pusing, mydah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat
vaskuler, dngan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik , transien
yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau
tahun berupa nyeri kepala saaat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula
penyempitan darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus
optikus). Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu
pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,
18
2.1.6 Komplikasi Hipertensi
1. Stroke
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang bingung, limbung atau
bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah
atau sulit digerakkan (misalnya, wajah, mulut, atau lengan terasa kaku,
tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara
mendadak(Triyanto, 2014).
2. Infark Miokard
19
hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia
3. Gagal Ginjal
pada hipertensi maligna (hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada
20
2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi
1. Penatalaksanaan Farmakologis
a. Golongan Diuretik
sangat efektif pada orang kulit hitam, lanjut usia, kegemukan, penderita
b. Penghambat Adrenergik
21
saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres,
c. ACE-inhibitor
efektif diberikan kepada: orang kulit putih, usia muda, penderita gagal
oleh penyakit ginjal menahun atau .penyakit ginjal diabetik, pria yang
d. Angiotensin-II-bloker
e. Antagonis kalsium
orang kulit hitam, lanjut usia, penderita angina pektoris (nyeri dada),
22
f. Vasodilator
g. Diazoxide
bisa menurunkan tekanan darah tinggi dengan cepat dan sebagian besar
h. Beta Blocker
terpompa lebih sedikit dan tekanan darah berkurang. Selain itu, beta
(Medika, 2017).
untuk memperlambat laju kalsium yang melalui otot jantung dan yang
dapat rileks dan membuat aliran darah lancar. Beberapa obat hipertensi
23
diperhatikan oleh seseorang yang sedang dalam terapi obat. Oleh karena
2014).
Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan
gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan rendah sodium
dan natrium. Namun sampai saat ini pengurangan asupan garam masih
(Triyanto, 2014).
24
seperti angkat besi karena dapat meningkatkan tekanan darah dan harus
c. Menghentikan rokok
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan
Berat badan adalah salah satu yang paling erat kaitannya dengan
25
penderita hipertensi dapat dilakukan melalui perubahan pola makan dan
BBT adalah herbal. Beragam terapi herbal yang telah terbukti secara
a. Coklat
Coklat yang pekat yang belum ditambah zat pemanis atau pewarna
26
b. Buah jeruk
darah. Jeruk dapat dikonsumsi langsung ataupun dibuat jus. Jeruk dapat
c. Brokoli
penderita hipertensi.
d. Buah semangka
dijus.
e. Kacang-kacangan
f. Daun Seledri
senyawa aktif dalam seledri bekerja pada reseptor pembuluh darah yang
27
pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah
(Nurrahmani, 2015).
g. Mentimun
h. Buah Mengkudu
(Nurrahmani, 2015).
i. Buah Naga
j. Buah Anggur
28
beban kerja jantung. Diuretic memiliki efek antihipertensi dengan
l. Bunga Rosella
semangka kuning, semangka biji dan semangka non biji (Sobir, 2010)
daunnya lebar dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun
29
sekitar 3-25 cm dengan lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan
muncul pada ketiak tangkai daun berwarna kuning cerah. Semangka memiliki tiga
jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina (pistillate), dan bunga
bunga betina dengan proporsi 7:1. Semangka memiliki bentuk yang beragam
dengan panjang 20-40cm, diameter 15-20cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai
20 kg. Menurut bentuknya buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan
lonjong. Semangka memiliki kulit buah yang tebal, berdaging dan licin. Daging
kulit semangka ini disebut dengan albedo. Bagian kulit semangka memiliki
banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan karena kulit semangka kaya
akan zat sitrulin. Daging buah semangka renyah mengandung banyak air dan
rasanya manis dan sebagian besar berwarna merah, walaupun ada yang berwarna
serta kalium yang baik bagi kesehatan. Bagi penerita hipertensi, semangka dapat
dikonsumsi sehingga bisa menetralisir tekanan darah, selain, itu semangka dapat
itu semangka juga mengandung citrulline, yaitu asam amino yang memiliki
tekanan darah tetap normal, menjaga kesehatan ginjal, meningkatkan kadar urea
30
hati, menjaga kerja jantung, menjaga kesehatan kuku dan kulit, dan menjaga
sangat kayaakan kandungan air, asam amino, L-arginine dapat menjaga tekanan
darah yang sehat. Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan
mengimbangi natrium dalam diet bermanfaat bag ikesehatan jantung. Dosis sehari
31
kalium adalah 3500mg. Kandungan kalium pada buah semangka cukup tinggi
merupakanantioksidan yang lebih ungggul dari vitamin C dan E. Biji kaya zat gizi
dengankandungan minyak berwarna kuning 20% 45%, protein 30% 40%, sitrullin,
vitamin B12, dan enzim urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka
dapat memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Buah
tekaan darah, selain itu kandungan karetenoid pada buah semangka dapat
bermanfaat bagi kesehatan dan kandungan vitamin didalam buah juga akan
mengunyah dan menelan akan membuat nutrisi dan vitamin dalam buah akan
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manuasia tidak secara
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan
akhirnya menjadi tua (Azizah, 2013). Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
32
Menurut pengertian lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
Lansia adalah seorang pria atau wanita yang telah mencapai usia 60 tahun
bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
tahun.
33
3. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (Psikolog dari Universitas Indonesia)
2017)
1. Perubahan-Perubahan Fisik
a. Sel
b. Sistem Persarafan
menurun 10 – 20% (Sel saraf otak tiap orang berkurang setiap harinya),
34
pendengaran menghilang, saraf penciuman dan perasa mengecil, lebih
dingin.
c. Sistem Pendengaran
telingan dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi,
suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pasa usia 65
bergoyang)
d. Sistem Penglihatan
a. Sistem Kardiovaskular
35
dan elastisitasnya menurun sehingga meningkatkan tekanan darah
(Medika, 2017).
b. Sistem Pernapasan
menjadi 75 mmHg.
c. Sistem Pencernan
Menurut Nugoroho tahun 2008 masalah dan penyakit pada lanjut usia,
antara lain :
a. Mudah Jatuh
Penyebabnya multi faktor. Baik faktor intrinsik maupun dari dalam diri
lanjut usia.
36
b. Mudah lelah
2. Gangguan Kardovaskuler
a. Nyeri dada
Sesak nafas pada kerja fisik dapat disebabkan oleh kelemahan jantung,
c. Palpitasi
d. Edema kaki
37
5. Gangguan Eliminasi
kemih.
b. Inkontinesia alvi
keadaan diare, kelaina pada usus besar, kelainan pada ujung slauran
lensa mata, kekeruhan pada lensa, pupil konstritksi, tekanan dalam mata,
7. Gangguan pendengaran
8. Gangguan tidur
disalurkan.
38
2.4 Kerangka Teori
Sekunder
Farmakologi :
Primer Golongan diuretik
Faktor yg tidak dapat di Penghambat Adrenergik
ubah : ACE-Inhibitor
Jenis Kelamin Angiotensin II-bloker
Umur Antagonis-kalsium
Keturunan (genetik) Vasoduakor
Faktor yang dapat di Diazoxide
ubah : Beta blocker
Gaya hidup Calsium Chonel Blocker (CCB)
Diet
Stress Non Farmakologi :
Obesitas HIPER
Mengurangi konsumsi garam
TENSI Olahraga yang teratur
Menghentikan rokok
Membatasi konsumsi alkhohol
Mengurangi kelebihan berat badan
Tersier Herbal (bahan alami)
Membatasi konsumsi garam Buah dan sayur :
Menghentikan rokok Coklat
Olahraga teratur Buah jeruk
Mengurangi berat badan Brokoli
Buah semangka
Kacang-kacangan
Daun seledri
Mentimun
Buah Mengkudu
Buah Anggur
Belimbing Manis
BungaRosela
39
Teori Betty Neuman memiliki tujuan untuk membantu individu, keluarga,
identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor
40
BAB III
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antar konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Jus Semangka
Tekanan darah
Semangka dimakan
secara langsung
Faktor risiko hipertensi :
Keterangan :
: Diteliti
41
Tekanan darah dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor yang tidak dapat
diubah dan dapat diubah, untuk faktor yang tidak dapat diubah yaitu usia, jenis
kelamin, keturunan (genetik). Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, merokok,
intervensi yang dapat diberikan peneliti yaitu pemberian jus semangka dan
3.2 Hipotesis
Ha : Ada perbedaan antara konsumsi semangka yang di jus dan dimakan secara
42
BAB IV
METODE PENELITIAN
1
Metode penelitian merupakancara memecahkan masalah berdasarkan
penelitian ini Pre Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest
with control group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
perbedaan efektivitas antara jus semangka dan semangka yang dimakan langsung
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan – sedang,
semangka yang dimakan secara langsung. Pada penelitian ini observasi atau
penilaian tekanan darah dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
intervensi (pre dan post test). Bentuk rancangan ini sebagai berikut :
Tabel 4.1 Skema Penelitian One Group Pretest PosttestWith Control Group
43
Keterangan :
P : Perlakuan
4.2.1 Populasi
diteliti berupa orang, kejadian atau sesuatu lain yang akan dilakukan penelitian
(Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi
4.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi, dimana dalam sampel
terdapat kriteria sampel antara lain kriteria inklusi (subjek penelitian dapat
mewakili sampel penelitian karena memenuhi syarat) dan kriteria eksklusi (subjek
penelitian tidak dapat mewakili sampel penelitian karena tidak memenuhi syarat)
(Hidayat, 2009).
Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar
44
N
𝑛=
1 + N(d)2
34
𝑛=
1 + 34(0,05)2
34
𝑛=
1 + 34(0,0025)2
34
𝑛=
1,085
𝑛 = 31,57
𝑛 = 32
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat
1. Kriteria Inklusi
45
2. Kriteria Eksklusi
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
sampel sacara purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri
(Notoatmodjo, 2012)
46
4.3 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Seluruh penderita hipertensi ringan - sedang yang berjumlah 34 orang di Posyandu
Lansia Mawar Indah Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan
PO
Sampel
Sebagian penderita hipertensi yang sesuai kriteria inklusi yang mengalami hipertensi ringan -
sedang di Posyandu Lansia Mawar Indah Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten
Teknik Sampling
Purposive Sampling
Desain Penelitian
Pre Eksperimental dengan rancangan “One Group Pretest Posttest with control group”
Pengumpulan Data
Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi
Pengolahan data
Editing, coding, entry, cleaning, tabulating
Analisis
Independent t-test
47
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam, 2013).
2015) :
Variabel Independent dalam penelitian ini adalah terapi jus semangka dan
darah.
48
4.4.2 Definisi Operasional Variabel
49
4.5 Instrumen penelitian
peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
darah, SOP cara membuatan jus semangka. Pada penelitian ini alat timbangan dan
Ujian Proposal
Penelitian
50
4.7 Prosedur Pengumpulan Data
Poncol.
51
7. Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah (pre-test) pertama kali,
(lampiran).
gelas/hari (200cc) setelah makan pagi dan terapi semangka yang dimakan
12. Mengumpulkan data dan untuk selanjutnya data diolah dan dianalisis.
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan
data :
52
1. Editing
Editing adalah data yang terkumpul, baik data kualitatif maupun data
kuantitatif harus dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data tersebut
2. Coding
a. Jenis Kelamin :
b. Pendidikan :
- SD : diberi kode 2
c. Pekerjaan :
53
- Pegawai negri : diberi kode 4
d. Usia :
e. Pemberian Terapi :
3. Entry
frekuensi.
4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
54
5. Tabulating
sesudah.
P = ∑𝑓/N X 100%
P : Populasi
f : frekuensi
Data yang dianalisis Jenis tendensi sentral adalah mean (rata-rata), median
(nilai tengah), modus. Data yang dianalisis merupakan data numerik yang
berskala rasio dan interval. Di dalam penelitian data yang dianalisis tendensi
55
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tekanan darah sebelum
menggunakan uji statistik Paired t-test jika data berdistribusi normal, dan jika
nonparametric test.
antara kelompok yang diberi jus semangka dan di beri semangka yang dimakan
3. Data homogen
berikut:
1. Homogen/sejenis
homogen apabila hasil p value > 0,05. Dimana uji signifikansi 0,05 atau
56
2. Uji Kenormalan Data
jika nilai p > 0,05 dan tidak normal jika jika hasi nilai p < 0,05. Uji
bentuk tabel.
bila syarat tidak terpenuhi maka menggunakan uji Mann-Whitney U test yang
kelompok jus semangka dan kelompok semangka yang dimakan secara langsung
dilihat nilai p value dari dua kelompok.Jika nilai p < 0.05 maka terdapat
perbedaan yang signifikan, namun jika p > 0.05 maka tidak ada perbedaan yang
langsung.
57
4.10 Etika Penelitian
isu sentral yang berkembang saat ini.Penelitian hampir 90% subjek yang
etika penelitian. Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar
2016).
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
58
dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti seyogyanya cukup menggunakan
59
BAB V
Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang
mengadakan kegiatan posyandu secara ruti sebulan sekali setiap tanggal 07 yang
berlokasi dirumah salah satu kader yang bernama Bapak Paeran Rt02/Rw01 Desa
yaitu pemeriksaan tekanan darah dan juga pemeriksaan gula darah. Pada pasien
yang saat pemeriksaan ditemukan penyakit hipertensi ataupu gula darahnya tinggi
mereka diberi edukasi tentang pola hidup yang sesuai oleh tenaga kesehatan yang
ada. Selain itu, diposyandu lansia mawar indah juga mengadakan senam lansia
yang dilakukan setiap satu bulan sekali yaitu pada tanggal 17 yang berlokasi di
60
Penelitian ini dilaksanakan pada 07 Mei 2018 – 14 Mei 2018. Hari
dan juga melakukan pretest pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
kemudian pada tanggal 08 Mei 2018 – 15 Mei 2018 peneliti memberikan jus
semangka yang dimakan langsung. Kemudian pada hari ke-4 pagi sebelum
Pengecekan tekanan darah setelah pemberian terapi selesai (post test) pada kedua
Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu: data umum dan
khususnya menyajikan hasil perubahan tekanan darah setelah diberikan terapi jus
sebelum dan sesudah dilakukan terapi jus semangka ataupun semangka yang
Apabila data tidak homogen maka uji yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney U
test. Hasil dari uji homogenitas didapatkan hasil data tidak homogen, dari itu
61
perbedaan efektivitas pemberian jus semangka dan semangka yang dimakan
secara langsung untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi
ringan - sedang.
62
2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
semangka usia responden terbanyak adalah 60-74 tahun (50%) tahun, dan
63
yang dimakan langsung responden dengan pekerjaan petani berjumlah 6
Tabel 5.5 Rerata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberi Jus
Semangka di Posyandu lansia Mawar Indah Desa Janggan
Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan (n=16)
Tekanan Darah
Jus
Sebelum (PreTest) Sesudah (PostTest)
Semangka
Sistol Diastol Sistol Diastol
Mean 1,49 88,12 1,31 79,37
SD 8,53 5,43 11,47 4,42
Min - Max 140-160 80-100 120-150 70-90
Sumber : Olahan Data Primer Responden di Posyandu lansia Mawar Indah Desa
Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan, 2018.
hasil pretest sistol 1,49 Standard Deviation 8,53 Skor terendah 140 dan
skor tertinggi 160. Rata-rata yang diperoleh dari hasil pretest diastoleh
88,12 Standard Deviation 5,43 Skor terendah 80 dan skor tertinggi 100.
64
Rata-rata yang diperoleh dari hasil posttest sistol 1,31 Standard Deviation
11,47 Skor terendah 120 dan skor terttinggi 150. Rata-rata yang diperoleh
dari hasil posttest diastole 79,37 Standard Deviation 4.42 Skor terendah 70
Tabel 5.6 Rerata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberi Semangka
Dimakan Langsung di Posyandu lansia Mawar Indah Desa
Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan (n=16)
Semangka Tekanan Darah
Dimakan Sebelum (PreTest) Sesudah (PostTest)
Langsung Sistol Diastol Sistol Diastol
Mean 1,56 95,0 1,29 83,12
SD 9,57 6,32 10,62 4,78
Min – Max 140-170 80-100 110-150 80-90
Sumber : Olahan Data Primer Responden di Posyandu lansia Mawar Indah Desa
Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan, 2018.
hasil pretest sistol 1,56 Standard Deviation 9.57 Skor terendah 140 dan
skor tertinggi 170. Rata-rata yang diperoleh dari hasil pretest diastole 95.0
Standard Deviation 6,32 Skor terendah 80 dan skor tertinggi 100. Rata-rata
yang diperoleh dari hasil posttest sistol 1,29 Standard Deviation 10,62
Skor terendah 110 dan skor terttinggi 150. Rata-rata yang diperoleh dari
hasil posttest diastole 83,12 Standard Deviation 4.78 Skor terendah 80 dan
65
3. Rerata Tekanan Darah Sistolik Antara Kelompok Jus semangka dan
semangka yang dimakan secara langsung.
Hasil uji Mann Whitney U Test didapatkan nilai p-value tekanan sistol
12.00, dan diastole kelompok semangka makan langsung 21.00. dari hasil
66
5.2 Pembahasan
5.2.1 Rata-rata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberi Jus Semangka
Hasil uji wilcoxon kelompok jus semangka pada tabel 5.4 menunjukkan
bahwa rerata tekanan darah sistolik sebelum pemberian jus semangka sebesar 1,49
turun menjadi 1,31 mmHg dan tekanan darah diastolik 88,12 mmHg turun
menjadi 79,37 mmHg (p value sistol= 0,000 < α 0,05) dan (p value diastol =
0,002 < α 0,05) yang berarti terdapat perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan
diastolik yang bermakna sebelum dan sesudah pemberian jus Semangka pada
lansia dengan hipertensi ringan - sedang di Posyandu lansia Mawar Indah Desa
Maya Fadilah (2016) judul jurnal Pengruh Pemberian Jus semangka Terhadap
Hal ini didukung dari teori yang menyatakan perubahan tekanan darah
sangat kayaakan kandungan air, asam amino, L-arginine dapat menjaga tekanan
darah yang sehat. Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan
natrium melalui urin) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Diduga bahwa
bagi kesehatan jantung. Kandungan kalium pada buah semangka cukup tinggi
67
yang dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan darah. Likopen
merupakan antioksidan yang lebih ungggul dari vitamin C dan E. Biji kaya zat
gizi dengankandungan minyak berwarna kuning 20% 45%, protein 30% 40%,
sitrullin, vitaminB12, dan enzim urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji
semangka dapat memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap
produksi nitrat oksida, dengan peningkatan kadar nitrat oksida akan menyebabkan
relaksasi endotel yang bersifat sebagai vasodilator sehingga tekanan darah akan
oleh responden yaitu responden tidak mengkonsumsi kopi lebih dari batas normal
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 07 Mei –
14 mei 2018 didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan terapi jus semangka. Peneliti menerapkan dengan cara
setiap pagi setelah makan selama 7 hari. Berdasarkan hasil dan teori diatas
diketahui bahwa terapi jus semangka terhadap prubahan tekanan darah pada
68
5.2.2 Rerata Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberi Semangka Yang
Dimakan langsung
Hasil uji wilcoxon kelompok jus semangka pada tabel 5.5 menunjukkan
langsung sebesar 1,56 turun menjadi 1,29 mmHg dan tekanan darah diastolik 95,0
turun menjadi 83,12(p value sistoldan diastol= 0,000 < α 0,05)yang berarti
terdapat perbedaan rerata tekanan darah sistolik yang bermakna sebelum dan
Hal ini didukung dari teori yang menyatakan perubahan tekanan darah
arginine dapat menjaga tekanan darah yang sehat. Peningkatan asupan kalium
dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium
natrium dalam diet bermanfaat bagi kesehatan jantung. Kandungan kalium pada
buah semangka cukup tinggi yang dapat membantu kerja jantung dan
dari vitamin C dan E. Biji kaya zat gizi dengankandungan minyak berwarna
kuning 20% 45%, protein 30% 40%, sitrullin, vitaminB12, dan enzim urease.
Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja ginjal dan
69
meningkatkan fungsi endotel melalui produksi nitrat oksida, dengan peningkatan
kadar nitrat oksida akan menyebabkan relaksasi endotel yang bersifat sebagai
secara langsung merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah tanpa memerlukan biaya yang banyak karena hanya memerlukan
buah semangka. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 07
mei – 14 mei 2018 didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan tekanan darah
sebelum dan sesudah diberikan terapi buah semangka yang dimakan secara
semangka dipotong kotak kotak dan ditimbang sebanyak 200 gram kemudian
diberikan kepada responden setiap pagi setelah makan selama 7 hari. Berdasarkan
hasil dan teori diatas diketahui bahwa terapi buah semangka yang dimakan
normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dan juga uji
Apabila data tidak homogen maka uji yang digunakan yaitu uji Mann-Whitney U
test. Hasil dari uji homogenitas didapatkan hasil data tidak homogen, dari itu
70
Hasil uji Mann Whitney U Test didapatkan nilai p-value sistol 0.003 dan p
value diastol 0,002 (p value < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan efektivitas pemberian jus semangka
dan semangka dimakan langsung terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada
Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Dengan Mean Rank sistol kelompok jus
hasil diastole pada kelompok jus semangka 12.06, dan diastole kelompok
semangka makan langsung 21.00. dari hasil diatas dapat diketahui bahwa
sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Harvard (2018) yang meyakini bahwa
bermanfaat bagi kesehatan dan kandungan vitamin didalam buah juga akan
mengunyah dan menelan akan membuat nutrisi dan vitamin dalam buah akan
darah adalah kandungan didalam buah semangka sangat kayaakan kandungan air,
asam amino, L-arginine dapat menjaga tekanan darah yang sehat. Peningkatan
asupan kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah,
71
untuk mengimbangi natrium dalam diet bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Kandungan kalium pada buah semangka cukup tinggi yang dapat membantu kerja
lebih ungggul dari vitamin C dan E. Biji kaya zat gizi dengankandungan minyak
berwarna kuning 20% 45%, protein 30% 40%, sitrullin, vitaminB12, dan enzim
urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja
ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap normal (Fadilah,2016), Vitamin C
peningkatan kadar nitrat oksida akan menyebabkan relaksasi endotel yang bersifat
kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum optimal atau belum
sehingga tidak mengetahui aktivitas yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya
tekanan darah saat pengukuran. Selain itu observasi pengukuran tekanan darah
pada responden tidak dilakukan setiap hari melainkan hanya 3 hari sekali.
72
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta diuraikan pada
73
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini adalah saran yang dapat diberikan
terkait dengan terapi jus semangka dan semangka yang dimakan secara langsung
Kabupaten Magetan.
darah dilakukan setiap hari sebelum diberikan terapi jus semangka ataupun
74
DAFTAR PUSTAKA
75
. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta : Buku Kedokteran.
Tim Bumi Medika. 2017. Berdamai Dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.
76
Lampiran 1
77
Lampiran 2
78
79
Lampiran 3
80
81
Lampiran 4
82
Lampiran 5
83
Lampiran 6
Kepada
Yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
NIM : 201402073
Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi
saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk
kepentingan penelitian.
84
Lampiran 7
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
Lansia Mawar Indah Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan”. Saya
mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi
85
Lampiran 8
2. Langkah kerja
Melakukan pemeriksaan tekanan darah
Menyiapkan 200 gram semangka
Menyiapkan blender
Potong kecil semangka lalu masukkan
dalam blender
86
Tambahkan air 100
Blender sampai halus
Tuangka kedalam gelas 200cc lalu minum
1x sehari sehabis makan pagi selama 7 hari
Lakukan pemeriksaan tekanan darah
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membersihkan alat
3. Merapikan alat
4. Mencuci Peralatan
5. Mencuci tangan
6. Salam
87
Lampiran 9
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
o Makanan Asin
o Sayur-sayuran
o Kacang-kacangan
o Lain-lain Sebutkan :
Kode Responden :
88
Lampiran 10
Tabulasi Data Tekanan Darah
Jenis TD Selisih
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Terapi TD Pre
Kelamin Post Sistol Diastol
1 Ny. J P 60 Tidak sekolah Tidak bekerja Ds. Janggang Jus Semangka 150/80 140/80 10 0
2 Ny. T P 65 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 160/90 150/80 10 10
3 Tn. M L 62 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 120/80 20 0
4 Ny. M P 59 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Jus Semangka 160/90 140/80 20 10
5 Tn. S L 63 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 160/90 140/80 20 10
6 Ny. S P 57 SD SWASTA Ds. Janggang Jus Semangka 150/80 120/80 30 0
7 Ny. Y P 54 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 120/80 20 0
8 Ny. M P 70 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 160/80 140/80 20 0
9 Ny. N P 58 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 120/80 20 0
10 Ny. T P 75 Tidak sekolah PEDAGANG Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 130/70 10 0
11 Tn. K L 76 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Jus Semangka 150/90 120/80 30 10
12 Tn. D L 72 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 120/80 20 0
13 Tn. B L 57 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 160/90 150/90 10 0
14 Ny. K P 72 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Jus Semangka 150/80 130/80 20 0
15 Ny. M P 70 SD TANI Ds. Janggang Jus Semangka 140/80 120/70 20 10
16 Tn. M L 69 SD SWASTA Ds. Janggang Jus Semangka 150/90 140/80 10 10
17 Ny. P P 72 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 150/80 130/80 20 0
18 Ny. R P 70 Tidak sekolah PEDAGANG Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/100 140/90 20 10
19 Ny. M P 68 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 170/100 150/90 20 10
20 Ny. M P 70 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/90 140/80 20 10
21 Ny. K P 72 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 150/100 130/80 20 20
22 Ny. R P 67 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/100 140/90 20 10
23 Ny. M P 73 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 140/90 120/80 20 10
24 Ny. M P 59 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 150/100 120/90 30 10
25 Tn. P L 69 Tidak sekolah SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/100 120/80 40 20
26 Ny. D P 72 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 150/90 120/80 30 10
20 2 P 73 Tidak sekolah TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 140/90 120/80 20 10
89
Jenis TD Selisih
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Terapi TD Pre
Kelamin Post Sistol Diastol
28 Ny. R P 77 Tidak sekolah PEDAGANG Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 170/100 140/90 30 10
29 Ny. M P 58 SD PEDAGANG Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/90 130/80 30 10
30 Ny. S P 56 SD TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 150/90 110/80 40 10
31 Ny. K P 59 SD TANI Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 160/100 130/80 30 10
32 Ny. W P 58 SD SWASTA Ds. Janggang Semangka dimakan langsung 170/100 130/80 40 20
90
Lampiran 11
Statistics
Jenis_kelamin
N Valid 32
Missing 0
Mean 1.7812
Median 2.0000
Mode 2.00
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Sum 57.00
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 7 21.9 21.9 21.9
Perempuan 25 78.1 78.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Statistics
Usia
N Valid 32
Missing 0
Mean 1.7500
Median 2.0000
Mode 2.00
Minimum 1.00
Maximum 3.00
Sum 56.00
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45-59 11 34.4 34.4 34.4
60-74 18 56.2 56.2 90.6
75-90 3 9.4 9.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
91
3. Hasil ditribusi frekuensi pendidikan
Statistics
Pendidikan
N Valid 32
Missing 0
Mean 1.4375
Median 1.0000
Mode 1.00
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Sum 46.00
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Sekolah 18 56.2 56.2 56.2
SD 14 43.8 43.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Statistics
Pekerjaan
N Valid 32
Missing 0
Mean 5.7812
Median 6.0000
Mode 6.00
Minimum 1.00
Maximum 7.00
Sum 185.00
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 1 3.1 3.1 3.1
Pedagang 4 12.5 12.5 15.6
Petani 17 53.1 53.1 68.8
Swasta 10 31.2 31.2 100.0
Total 32 100.0 100.0
92
Lampiran 12
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre_test_Sistolik .211 32 .001 .873 32 .001
Pre_test_Diastolik .279 32 .000 .796 32 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Homogenitas
ANOVA
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Pre_test_Sistolik Between Groups 378.125 1 378.125 4.595 .040
Within Groups 2468.750 30 82.292
Total 2846.875 31
Pre_test_Diastolik Between Groups 378.125 1 378.125 10.868 .003
Within Groups 1043.750 30 34.792
Total 1421.875 31
93
Lampiran 13
Ranks
Ties 0c
Total 16
c. Post_test_sistolik = Pre_test_sistolik
Test Statisticsb
Post_test_sistoli
k-
Pre_test_sistolik
Z -3.602a
Descriptive Statistics
94
Ranks
Test Statisticsb
Post_test_diastol
ik -
Pre_test_diastoli
k
Z -3.071a
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
95
Lampiran 14
Descriptive Statistics
Ranks
Test Statisticsb
Post_test_sistoli
k-
Pre_test_sistolik
Z -3.581a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptive Statistics
96
Ranks
Ties 1c
Total 16
c. Post_test_diastolik = Pre_test_diastolik
Test Statisticsb
Post_test_diastol
ik -
Pre_test_diastoli
k
Z -3.578a
97
Lampiran 15
Descriptive Statistics
Ranks
Test Statisticsb
Selisih_sistolik Selisih_Diastolik
Mann-Whitney U 57.000 56.000
Wilcoxon W 193.000 192.000
Z -2.927 -3.098
Asymp. Sig. (2-tailed) .003 .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .007a .006a
a. Not corrected for ties.
98
Lampiran 16
Dokumentasi Penelitian
99
Lampiran 17
100
101
102
103