Oleh :
ELLA THALIA
NIM : 201402015
Oleh :
ELLA THALIA
NIM : 201402015
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan
dan do'a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya
banyak bersyukur dan terimakasih saya kepada :
❖ Kepada Saudara
Terimakasih atas semua perkataan kalian yang sadar tau pun tidak telah
memotivasi pada diri saya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat
dan dan membuat saya berubah dari itik menjadi angsa dan berusaha
menjadi kupu kupu yang dapat terbang.
vi
❖ Untuk Sahabat
Terimakasih untuk sahabatku Yusi Vita yang selalu ada dan selalu mau
menjadi teman baik sebelum pengerjaan sekripsi , waktu pengumpulan
berkas, melakukan penelitian dan sampai pengerjaan sekripsi ini terimakasi
telah mau berjuang bersama sampai kita selesai melakukan sidang bersama
sama. Dan untuk sahabatku tias terimakakih telah menjadi teman yang juga
selalu dada dan selalu bersedia untik menemani dalam mengerjakan sekripsi
ini. Dan untuk teman temanku Ulfa, Candra, Epti, Ifah yamg telah menjadi
temanku yang bersedia mendukung selama ini. Meskipun kita kedepannya
kita terpisah untuk mimpi masing-masing mari kita yakin pertemuan pasti
akan terjadi.
Terimakasih kalian berharga untukku.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kab.Magetan
Email : ellathalia8@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
3. SMAN 1 Karas
viii
MOTTO
ix
ABSTRAK
Ella Thalia
Kata Kunci : Tekanan Darah, Jus Tomat, Tomat Rebus, Penderita Hipertensi.
x
ABSTRACT
Ella Thalia
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................ 7
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................ 7
1.5 Keaslian Penelitian ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terapi Tomat ......................................................................... 9
2.1.1 Karakteristik Tomat ................................................... 9
2.1.2 Kandungan Tomat ..................................................... 10
2.1.3 Kandungan Tomat yang Berubah Saat Perebusan ..... 15
2.1.4 Manfaat Tomat .......................................................... 16
2.1.5 Teknik Terapi Jus Tomat ........................................... 21
2.1.6 Teknik Terapi Tomat Rebus ...................................... 22
2.2 Tekanan Darah ...................................................................... 23
2.2.1 Definisi Tekanan Darah ............................................ 23
2.2.2 Fisiologi Tekanan Darah ............................................ 23
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah .. 25
2.2.4 Cara Mengukur Tekanan Darah ................................ 28
xii
2.3
Hipertensi .............................................................................. 30
2.3.1 Klasifikasi Hipertensi ................................................ 31
2.3.2 Faktor Resiko Hipertensi ............................................ 32
2.3.3 Patofisiologi Hipertensi ............................................. 38
2.3.4 Manisfestasi Klinis Hipertensi .................................. 40
2.3.5 Komplikasi Hipertensi................................................ 41
2.3.6 Penatalaksanaan Hipertensi ....................................... 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 48
3.2 Hipotesis ................................................................................ 50
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ................................................................... 51
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 52
4.2.1 Populasi ..................................................................... 52
4.2.2 Sampel ....................................................................... 52
4.3 Teknik Sampling ................................................................... 54
4.4 Kerangka Kerja ..................................................................... 55
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ......... 56
4.5.1 Variabel Penelitian .................................................... 56
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ................................... 56
4.6 Instrumen Penelitian .............................................................. 57
4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................... 57
4.7.1 Lokasi ........................................................................ 57
4.7.2 Waktu ........................................................................ 57
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 58
4.9 Teknik Pengolahan Data ....................................................... 59
4.9.1 Pengolahan Data ........................................................ 59
4.9.2 Analisa Data .............................................................. 62
4.10 Etika Penelitian ..................................................................... 64
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi .................................................................. 67
5.2 Hasil Penelitian ..................................................................... 68
5.2.1 Data Umum ............................................................... 68
5.2.2 Data Khusus .............................................................. 70
5.3 Pembahasan ........................................................................... 76
5.3.1 Data Umum ............................................................... 76
5.3.2 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan
Terapi Jus Tomat Pada Penderita Hipertensi ............ 79
5.3.3 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan
Terapi Tomat Rebus Pada Penderita Hipertensi ....... 82
5.3.4 Efektivitas Terapi Jus Tomat Dan Tomat Rebus
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi .................................................. 85
5.4 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 87
xiii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ........................................................................... 89
6.2 Saran ...................................................................................... 89
Daftar Pustaka ............................................................................................... 91
Lampiran-lampiran ...................................................................................... 94
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
DAFTAR SINGKATAN
xviii
DAFTAR ISTILAH
xix
KATA PENGANTAR
“Efektivitas Pemberian Terapi Jus Tomat Dan Tomat Rebus Terhadap Perubahan
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terseleseikan berkat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati
1. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes selaku ketua STIKES Bhakti Husada Mulia
Madiun.
2. Pipit Amd. Kep selaku perawat Desa Temenggungan Kec. Karas Kab.
Mageta.
3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
ini.
xx
6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
skripsi ini.
penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
skripsi ini.
Ella Thalia
201402015
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
sering kali tidak disadari jika memang ada maka sedikit gejala yang dirasakan,
hipertensi dapat bertambah parah tanpa disadari hingga dapat mencapai tingkat
darah atau terlalu tingginya tekanan dalam arteri, sehingga suplay oksigen yang
dibawa ke jaringan yang membutuhkan tidak adekuat. Penyakit ini sering kali
gejalanya tidak dirasakan jikapun ada gejalanya maka sedikit dan pada ahirnya
dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit lain seperti: gagal jantung, terjadinya
infrak jantung, hal ini dapat terjadi pada penderita hipertensi yang tidak
terkontrol. Oleh karena itu penyakit hipertensi disebut sebagai pembunuh yang
tidak telihat atau silent killer. Hipertensi secara umum merupakan suatu kedaan
tanpa gejala, dimana terjadi tekanan yang abnormal atau tekanan terlalu tinggi di
dalam arteri (pembuluh yang mengangkut darah dari jantug ke seluruh tubuh).
Perlu diketahui ada beberapa faktor yang menjadi penyebab hipertensi yaitu, usia,
stress, ras, medikasi, nutrisi yaitu makan makanan yang tinggi garam dapat
1
neuritik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah, dan laki-
laki mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena hipertensi, dan juga perlu
tahun hipertensi banyak terjadi pada perempuan karena kebiasaan merokok, dan
juga berat badan. Pada perempuan dengan berat badan berlebih cenderung
memiliki tekanan daran yang tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurus.
merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan sistolik <
140mmHg atau tekanan diastolik > 90 mmHg. Sekitar 40% orang dewasa berusia
25 atau lebih di dunia telah didiagnosis dengan hipertensi, jumlah orang dengan
kondisi hipertensi naik dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar pada tahun
2008 (WHO, 2013). Pada tahun 2014 prevalensi hipertensi di dunia pada orang
dewasa berusia 18 tahun keatas sejumlah 22%. Jumlah tersebut diperkirakan akan
pada tahun 2015 sebanyak 6.377 orang, pada tahun 2016 jumlah penduduk yang
pada tahun 2017 jumlah penderita hipertensi sebanyak 5.075. Walaupun terjadi
2
dari penyakit hipertensi, dan masih menjadi salah satu penyakit kronis yang
tubuh manusia bila digunakan dalam waktu yang lama. Terapi komplementer
kesehatan tidak sedikit pasien yang bertanya tentang terapi komplamenter atau
alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter dan perawat tentang penggunaan
mengeluarkan dana. Pengalaman kelien yang harus membeli obat dengan harga
yang mahal sehingga pengeluaran dana untuk mbeli obat dapat berkurang setelah
dengan terapi herbal atau terapi dengan bahan-bahan dari tanaman misal: seledri,
Tomat merupakan salah satu buah yang kaya akan antioksidaan juga
kalium, kalium pada tomat dapat meurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik
3
juga air, selain itu fungsi kalium dalam menurunkan tekanan darah adalah
meningkatkan curah jantung selain itu juga berfungsi sebagai deuritik. Dalam
tomat juga terdapat licopene yang berfungsi sebagai terapi hipertensi, licopene
reaktif terhadap endotel yang menganggu dilatasi pembuluh darah yang menjadi
penyebab hipertensi. Menurut Samuel Oetoro, dokter ahli gizi klinis tomat yang
likopen justru meningkat ketika tomat diolah. Tomat yang dimasak dalam waktu
meningkat pada watu perebusan, tomat juga akan menyebabkan beberapa zat atau
fitamin yang terkandung dalam tomat mengalami penurunan pada saat dilakukan
perebusan atau pengolahan pasa suhu tertentu. Beberapa kandungan dalam tomat
Bioflavonoid.
20 orang penderita hipertensi stange 1 yang diberi intervensi pemberian jus tomat
selama 7 hari, didpatkan hasil sistole 147,10 mmHg dan diastole 87,20 mmHg.
Rata rata tekanan darah setlah dilakukan intervensi pemberian jus tomat tekanan
darah sistole menjadi 140,50 mmHg dan tekanan darah diastole 87,20 mmHg,
4
pengaruh penurunan tekanan darah penderita hipertensi stange 1 setelah diberikan
Desember 2017, berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas bahwa 60 orang
hipertensi. Selama ini usaha yang mereka lakukan untuk mengatasi hipertensi
memiliki tekanan darah sistol ≥ 130 mmHg dan diastol ≤ 90 mmHg. peneliti juga
dari 10 orang menjawab sudah mengetahui timun sebagai penurun tekanan darah
dan saat peneliti menyebutkan buah tomat dapat menurunkan tekanan darah
mereka menjawb belum mengetahui bahwa tomat juga dapat digunakan sebagai
terapi herbal untuk penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, mereka
hanya mengetahui tomat itu sebagai bahan masakan. Mereka bertanya banyak hal
punya niat untuk mencoba terapi tomat karena buah tomat mudah di temukan
dipasar atau dikebun mereka, dan harga tomat juga tidak mahal.
penelitian tentang efektivitas jus tomat dan tomat yang direbus terhadap
5
1.2 Rumusan Masalah
“Adakah efektivitas pemberian jus tomat dan tomat yang direbus terhadap
1.3 Tujuan
Kabupaten Magetan.
6
1.4 Manfaat Penelitian
kususnya pada terapi komlementer tentang buah tomat untuk digunakan sebagai
Diharapkan setelah ada penelitian ini terapi jus tomat dan tomat rebus
2. Peneliti Selanjutnya
sebagai bahan rferensi terkait terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap
7
Penelitian
NO Judul Desain Studi Variabel Hasil
(tahun)
Pada Lansia Tekanan tekanan darah
Penderita Darah Sistolik dan
Hipertensi di Diastolik
Panti Sosial
Tresna Werda
Unit Abiyoso
Yogyakarta
3 Nanda Ismalia, Efek Tomat Pre Variabel Terdapat
Reni Zuradia (Lycopersion eksperiment Independen: Pengaruh pada
(2016) Esculetum Jus Tomat tomat yang
Mill) dalam Variabel dapat berperan
menurunkan Dependen: dalam
Tekanan Darah Tekanan menurunkan
Tinggi Darah tekanan darah
berupa likopen,
Bioflavonoid,
dan Kalium.
3 Priyo Raharjo Pengaruh Pra Variabel ada pengaruh
Pmberian Jus eksperimen Independen: pemberian jus
Tomat one group Jus Tomat tomat dengan
Terhadap pre-post test Variabel perubahan
Perubahan Dependen: tekanan darah
Tekanan Tekanan baik sistolik
Darah Sistolik Darah maupun
Dan Diastolik diastolik.
Pada Penderita
Hipertensi Di
Desa
Wonorejo
Kecamatan
Lawang
Malang Tahun
2016
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tumbuhan keluarga Solanaceae, berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku
tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buah tomat dan kotorannya
tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orang
demikian, tanaman tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik
pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1.600 meter diatas permukaan
laut. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah
yang gemburdan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada
tanaman lain, tinggi 0,5-2,5 m, bercabang banyak, berambut kasar warnanya hijau
keputihan. Daunnya majemuk menyirip letak berseling, bentuk bulat telur atau
memanjang, ujung rincing, pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya
berlekuk, untuk helaian yang kecil tepinya bergerigi, panjang 10-40 cm, warnanya
9
bertangkai, mahkota berbentuk bintang warnanya kuning. Buahnya buah buni,
berdaging, kulit buahnya tipis licin mengkilap, dengan ragam bentuk dan
ukurannya, warnanya merah atau kuning. Bijinya banyak, pipih, waranya kuning
kecoklatan, buah tomat dapat dimakan secara langsung, dibuat jus, saus tomat,
dimasak, dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun dapat
digunakan sebagai sayur. Untuk buah tomat yang umumnya terdapat di pasar
berbentuk bulat. Yang besar berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah
disebut tomat buah tomat jenis ini dapat disantap segar sebagai buah, yang kecil
vitamin B, vitamin E dan provitamin A, dan mineral meliputi Ca, Mg, P, K, Na,
Fe, S dan Cl, selain itu tomat juga mengandung senyawa seperti solanin, saponin,
asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, dan histamine.
Vitamin C adalah salah satu vitamin paling penting untuk nutrisi manusia
yang larut dalam air di dalam tubuh. Itu menurunkan tekanan darah dan level
10
memadai efektif dalam menurunkan risiko berkembangnya kanker payudara,
2. Vitamin A
3. Vitamin B1
4. Vitamin B2
(Jauhary, 2017).
5. Vitamin B3
6. Vitamin B6
7. Vitamin B9
11
8. Vitamin E
Vitamin E berfungsi untuk melindungi lemak dari serangan radikal bebas. Itu
karena vitamin E merupakan zat anti oksidan yang larut dalam lemak.
9. Antioksidan Likopen
esculantum. Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu
dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Likopen
oksidasi singlet oksigen (singlet oxygen quenching) dan oksidator lain. Tidak
seperti vitamin C yang akan hilang atau berkurang apabila buah atau sayur
dimasak, lycopene justru akan semakin kaya pada bahan makanan tersebut
tomat sebaiknya dimasak lebih dahulu. Seperti yang terungkap dari penelitian
jika kandungan likopen tidak rusak dan jumlahnya tidak jauh berubah selama
2015). Likopen pada buah tomat berfungsi sebagai anti oksidan sehingga
tekanan darah, serta melenturkan syaraf syaraf yang kaku akibat dari endapan
kolesterol dan gula darah dengan cara menghambat endapan endotel yang
12
menganggu dilatasi pembuluh darah yang menjadi salah satu patofisiologi
10. Bioflavonoid
Hal ini sangat berhubungan dngan ACE sehingga angiotensin I tidak dapat
11. Kalium
adanya blok padaa sistem tersebut maka akan mengakibatkan pembuluh darah
12. Kalsium
Kalsium sangat berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi (Jauhary, 2017).
Zat besi berpenran penting bagi dalam membantu sel darah merah agar
13
14. Magnesium
protein, serta membantu menjaga tulang terap kuat dan menyehatkan jantung
(Jauhary, 2017).
15. Fosfor
Fosfor sangat penting untuk membantu menjadikan tulang dan gigi lebih kuat
(Jauhary, 2017).
16. Sodium
17. Serat
Serat merupakan nutrisi yang membantu kesetabilan gula darah. Serat juga
mampu menghasilkan rasa kenyang yang lebih lama pada seseorang yang
memakannya, sehingga baik bagi seseorang yang diet, serat dalam tomat juga
berguna untuk mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh serta
18. Betakaroten
serta kekebalan tubuh. Betakarotin akan diubah menjadi vitamin A saat dalam
liver. Hal ini berfungsi untuk menyehatkan fungsi liver (Jauhary, 2017).
14
19. Flavonoid
dalam tomat. Zat ini sangat berfungsi menurunkan resiko kanker sencerta
Walaupun tidak semua, tetapi terdaapt beberapa zat gizi yang dapat
berubah (betkurang, meningkat, dan hilang) saat proses pemanasan terutama yang
saat perebusan:
1. Vitamin A
dalam air, hal ini yang mengakibatkan terlarutnya vitamin A karena vitamin
2. Vitamin C
dalam air, hal ini yang mengakibatkan terlarutnya vitamin C karena vitamin C
3. Kalium
menit adalah kalsium, natrium, kalium, fosfor, seng dan besi. Hal tersebut
15
bergabung dengan komponen kimia lain atau bahkan larut akubat pemanasan
4. Likopen
Tidak seperti vitamin C yang akan hilang atau berkurang apabila buah atau
sayur dimasak, lycopene justru akan semakin kaya pada bahan makanan
tersebut setelah dimasak atau disimpan dalam waktu tertentu. . Seperti yang
lembaga ini menunjukkan jika kandungan likopen tidak rusak dan jumlahnya
5. Bioflavonoid
Tomat kaya akan kalium, sedikit natrium, dan lemak. Kerja kalium yaitu,
16
dalam air sehingga dapat melancarkan keluarnya air seni sehingga
aldosteron untuk reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi
berkurang sehingga tekanan darah menjadi turun. Selain kalium tomat juga
2. Melawan kanker
Tomat memiliki kandungan likopen yanng sangat tinggi, seelain itu tomat
juga mengandung tinggi serat. Kedua zat inilah yang ampuh untuk mencegah
ususbesar, serta kanker ovarium, zat antioksidan lain dalam tomat juga dapat
3. Menyehatkan jantung
Terdpat kalium yang cukup tinggi dalam buah tomat. kandungan mineral
tersebut berguna bagi bagi jantung kita. Kalium mengontrol denyut jantung
dan menjaganya tetap setabil, hal tersebut dapat membantu kita terhindar dari
(Jauhary, 2017).
17
4. Menyehatkan paru-paru
Salah satu manfaat tomat yang mambuat para dokter menyarankan kita untuk
5. Menyehatkan hati
melindungi hati dari serangan kanker. Selain itu, kandungan vitamin, mineral,
dan serat yang tinggi dalam buah tomat mampu mendetoksifikasi racun dari
dalam hati. Makanan dan minuman yang kita konsumsi akan menyisakan
racun yang berbahaya jika menumpuk dalam tubuh. Oleh karena itu sangat
6. Menyehatkan mata
Kandungan vitam A dalam buah tomat cukup banyak. Ada juga niasin,
(Jauhary, 2017).
dalam membantu menstabilkan kadar gula dalam darah. diabetes atau yang
sering disebut kencing manis adalah penyakit yang yang terjadi akibat
tingginya kadar glukosa dalam darah. Tanda dari prenyakit ini adalah selalu
haus, sering lapar, sering buang air kecil, sering merasa gatal terutama pada
18
daerah kemaluan, luka yang sulit sembuh, penurunan berat badan merki nafsu
8. Mencegah sembelit
Tomat kaya akan kandungan serat yang bagus bagi penderita sembelit. Serat
mampu mengontrol pola buang air besr menjadi lancar. Hal ini akan
Kandungan serat dalam tomat sangat baik bagi tubuh. Serat ini mampu
membantu sistem pencernaan dalam tubuh dan menjaganya tetap lancar dan
dapat meringankan kerja usus halus sehingga pencernaan menjadi lebih sehat
(Jauhary, 2017).
Serat larut yang banyak terkandung dalam tomat dapat berfungsi untuk
bersaing dengan lemak dalam usus. Serat dan lemak yang bersaing tersebut
Tomat dapat membantu terhindar dari radang usus buntu karena dapat
19
tomat mengandung serat dan asam folat yang berfungsi menjaga kesehatan
(Jauhary, 2017).
Serat yang terkandung dalam tomat juga berfungsi untuk menjaga kesehatan
ginjal. Karena itu, mengkonsumsi tomat dengan rutin akan membuat ginjal
Vitamin A, C, B6, dan zat lainnya dalam tomat sangat baik untuk membantu
tubuh meningkatkan sistem imun tubuh kita. Hal ini akan membantu kita
asam nikotinat dalam tomat juga dapat membantu untuk melawan kebiasaan
Berbagai kandungan buah tomat sangat baik bagi ibu hamil dan janinnya.
Vitamin c dalam tomat mampu menjaga setamina ibu hamil. Zat besi dalam
20
tomat dapat mencegah ibu hamil terkena anemia dan menjaga temperatur
tubuhnya. Asam folat sangat baik bagi perkembangan tubuh serta otak janin
(Jauhary, 2017).
Di dalam tomat terdapat kandungan zat besi serta vitamin B6 yang cukup
Peran falonoid, asam fosfat, potasium, vitamin B3, dan zat antioksidan di
dalam tomat mampu memperbaiki sel-sel saraf pada otak yang mengalami
kerusakan, hal ini dapat terjadi jika kita rutin mengkonsumsi tomat, sehungga
(Raharjo, 2007)
b. 50 ml air
c. Blender
d. Pisau
e. Penyaring
21
b. Potong potong tomat
3. Cara pemakaian
a. Minum jus tomat satu kali sehari setiap pagi sebelum makan.
2008) :
b. Air secukupnya
c. Kompor
d. Panci
e. Saringan
d. Lalu saring
3. Cara pemakaian
a. Minum setelah dingin 1 kali sehari pada pagi hari sebelum makan.
22
2.2 Tekanan Darah
arteri. Jantung berdetak, lazimnya 60-70 kali dalam 1 menit dalam kondisi
istirahat (duduk atau berbaring), darah dipompa melalui arteri. Tekanan darah
disebut tekanan sistolik. Tekanan darah menurun saat jantung rileks diantara dua
Tekanan darah adalah kekuatan tekanan lateral pada dinding arteri oleh
darah yang didorong dengan tekanan jantung. Tekanan sistemik (arteri darah),
merupakan tekanan darah dalam sistem arteri tubuh, adalah indikator yang baik
perubahan tekanan. Darah mengalir dari daerah yng tekanannya tinggi ke daerah
tinggi aorta. Pucak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan
sistolik. Pada saat ventrikel rileks, darah tetap dalam arteri menimbulkan tekanan
darah perifer (tahanan perifer) curah jantung (cardiac output) adalah darah yang
dipompa oleh ventrikel ke dalam sirkulasi sistemik dalam waktu satu menit,
normalnya satu menit pada dewasa adalah 4-8 liter. Cardiac output dipengaruhi
23
oleh vena sekuncup (stroke perifer) pada pembuluh darah dipengaruhi oleh jari
jari arteriol dan viskositas darah stroke volume atau volume sekuncup adalah
jumlah darah yang dipompa pada saat ventrikel berkontraksi normalnya pada
orang dewasa kurang lebih 70-75 ml atau dapat diartikan sebagai perbedaan
volume darah ventrikel pada akhir diastolik dan volume ventrikel pada akhir
sistolik. Heart rate atau denyut jantung adalah jumlah kontraksi ventrikel
(Dewi, 2012). Tekanan darah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
antara jantung dan organ-organ. Arteriol mengatur jumlah darah yang mengalir ke
jantung. Pengaturan tekanan arteri rerata bergantung pada kontrol dua pintu
kontrol pintu utamanya yaitu curah jatung dan retensi perifer total. Kontrol curah
jantung sebaiknya bergantung pada regulasi kecepatan jantung dan isi sekuncup,
tekanan arteri rerata. Jika mendekati penyimpangan dari normal maka kedua
24
baroreseptor akan memberi sinyal ke pusat kardiovaskuler medula yang berespon
ginjal atas keseimbangan garam dan air. Tekanan darah dapat meningkat secara
abnormal (hipertensi) atau terlalu rendah (hipotensi) hipotensi yang berat dan
2011), yitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor
yang dapat di ubah yaitu diantaranya setres, berat badan, konsumsi garam berlebih
dan kebiasaan merokok. Sedangkn faktor yang tidak dapar diubah yaiti usia, jenis
1. Usia
semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. hal ini disebabkan oleh perubahan
darah dan hormon. Hipertensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun akan
2005).
25
2. Jenis Kelamin
lebih sering mengalami tekanan darah tinggi. Hal ini yang menjadikan wnita
lebih sring untuk terkena penyakit jantung ( Miller, 2010). Wanita diketahui
cinderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi dari pada dengan laki- laki
dengan usia yang sama, hal ini sering dikaitkan dngan semakin berkurangnya
hormon seks wanita yang jumlahnya terus menurun stelah masa menopose
2012). Jenis kelamin sangat erat kaitannya dengan tahap terjadinya hipertensi
dimana pada masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipersetensi
pada laki- laki sdngkan pada wanita lebih tinggi setelah umur 55 tahun, ketika
3. Faktor stres
neuro endokrin, yaitu saraf simpatis korteks adrenal. Aktivasi dari saraf
simpatis memicu penigkatan aktivasi berbagai organ dan otot polos salah
darah perifer dan curah jantung sehingga akan berdampak pada perubahan
26
tekanan darah yaitu peningkatan tekanan darah secara intermiten atau tidak
saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita
bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya hipertensi di
badan normal. Terbukti dengan adanya pompa jantung dan sirkilasi volome
5. Kebiasaan Merokok
salah satu kebiasaan hidup yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Rokok
27
Merokok setiap hari akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik
10-20 mmHg dan meningkatkan detak jantung 5-20 kali permenit (Mangku,
2000)
6. Medikasi (obat-obatan)
7. Etnik
lebih beratpada usia yang lebih muda dan memiliki resiko dua kali lebih besar
Kematian dengan hipertensi juga lebih tinggi pada ras Afrika Amerika.
terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset karet.
Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa
(mmHg). Menurut potter dan perry (2005), pengukuran tekanan darh dapat
28
2. Siapkan sphygmomanometer dan stetoskop serta alat tulis.
sebelum pengukuran.
5. Posisikan lengan atas setinggi jantung dan telapak tangan menghadap ke atas.
7. Palpasi arteri brankialis dan letakkan manset yang masih kempis pasang
9. Letakkan earpieces stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi jelas, tidak
redup (muffled).
10. Ketahui letak arteri brakialis dan letakkan belt atau difragma chestpice
11. Tutup kuyup balon tekan searah jarum jam sampai kencang.
kemudian dengan perlahan lepaskan dan biarkan air raksa turun dengan
13. Catat titik pada manometer saat bunyi pertama jelas terdengar.
14. Lanjutkn mengempiskan manset, ctat titik pada manometer sampai 2 mmHg
15. Kempeskan manset dengan cepat dan sempurna. Buka manset dari lengan
29
16. Bantu pasien kembali ke posisi yang nyaman dan rapikan kembali lengan atas
2.3 Hipertensi
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua
kali pengukuran atau lebih pada pemeriksaan tekanan darah baik yang berupa cuff
air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya (Brunner & Suddarth,
2013).
berbagai faktor resiko yaitu : umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik,
setres, asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal, dan diabetes
melitus. Oleh karena itu penyakit hipertensi timbul karena adanya interaksi dari
berbagai faltor yang telah disebutkan, faktor mana yang lebih berpengaruh atau
(Anggara, 2013)
kesakitan (morbiditas) dan angka kematian atau mortalitas. Tekanan darah 140/90
mmHg disarankan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik
140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
30
2.3.1 Klasifikasi Hipertensi
yaitu:
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
primer terjadi pada usia 30-50 tahun. Hipertensi primer adalah suatu
b. Hipertensi Sekunder
2014).
31
2. Berdasarkan bentuk hipertensi dikenal 3 jenis hipertensi
c. Hipertensi campuran
satu sama lain. Kondisi masing-masing orang tidak sama sehingga faktor
32
penyebab hipertensi pada setiap orang sangat berlainan. Berikut faktor faktor yang
1. Toksin
pembuangan melalui usus dan kulit. Sementara ginjal mengeluarkan sisa sisa
pembuangan melalui saluran kencing. Apabila hati dan ginjal kita terluka atau
Akibatnya tiosin didalam tubuh kita akan menyebar ke dalam darah. Darah
yang bisa diderita akibat penumpukan toksin dalam tubuh adalah pilek, flu,
dan bronkitis. Penumpukan toksin pada bagian yang berlainan pada tubuh
hipertensi.
2. Faktor Genetik
mempunyai resiko hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk
33
menderita hipertensi pada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan
hipertensi.
3. Umur
tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu
laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
4. Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur oragan dan hormon yang berbeda.
awal. Laki-laki juga mempunyai resiko lebih besar terhadap morbiditas dan
5. Etnis
Setiap etnis memiliki memiliki kekhasan masing masing yang menjadi ciri
khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi banyak terjadi pada orang
penyebabnya, tetepi pada orang berkulit hitam ditemukan kadar renin yang
34
lenih rendah dan sensitiviras terhadap vasopersin yang lebih besar. Inilah
6. Stres
darah perifer dan curah jantung sehingga akan berdampak pada perubahan
tekanan darah yaitu peningkatan tekanan darah secara intermiten atau tidak
saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita
7. Kegemukan (obesitas)
darah adalah kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah
8. Nutrisi
Asupan garam yang tinggi dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang
35
dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram per hari jika dalam sendok makan 2
sendok makan yng kita konsumsi dari makanan asin atau gurih yang kita
9. Merokok
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah yang lebih
bahan kimia dalam tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh darah.
organ dan jaringan tubuh lainnya. Karbon monoksida dalam asap rokok akan
36
menggantikan ikatan oksigen dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan tubuh lainnya,
10. Narkoba
penting untuk menjalani pola hidup sehat agar terhindar dari hipertensi.
11. Alkohol
Selain tidak bagus bagi tekanan darah kita, alhohol akan menimbulkan
12. Kafein
Kopi adalah bahan minuman yang mengandung banyak kafein, begitu pula
selain tidak baik untuk tekanan darah dalam jngka panjang pada orang-orang
tertentu dapat menimbulkan efek yang yidak baik seperti tidak bisa tidur,
37
13. Kurang Olahraga
Pada saat ini orng orang senang dengan hal-hal yang cepat dan praktis dan
mereka cenderung mencari segala sesuatu yang mudah dan praktis sehingga
menjadikan tubuh tidak banyak bergerak hal inilah yang memicu kolesterol
tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga memicu
terjadinya hipertensi.
kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh
cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan
pada setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku
sehingga tidak dapat mengembag pada saat jantung memompa darah melalui
arteri tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa unuk melewati
pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan
darah. Inilah yang terjadi pada usia lanjut dimana dinding arteri kaku dan menebal
karena arterislorosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada
saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu
cairan dalam sirkulasi bisa menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah, hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
38
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Akibatnya volume dalam tubuh
pelebaran, banyak cairan yang keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan
perubahan di dalam fungfsi ginjal dan sistem syaraf otonom (bagian syaraf yang
meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang menyebabkan
tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,
sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal juga
bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut enzim
tekanan darah. Karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal dapat
menuju kesalah satu ginjal (sintesis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan
Sistem syaraf simpatis merupakan bagian dari sistem syaraf otonom yang
untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-
fight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar): meningkatkan kecepatan dan
39
kekuatan denyut jantung, dan juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetepi
pasokan darah yang lebih banyak): mengurangi pembuangan air dan garam dari
dan pembuluh darah. Faktor stres merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya
Menurut Andini (2004) gejala klinis yang dialami oleh para penderita
sesa napas, rasaberat paada tengkuk, mudah lelah, mata berkunang kunang, dan
menampakkan gejala sampai bertahun tahun. Gejala muncul jika ada kerusakan
vaskuler dengan manisfestasi khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh
nyeri kepala, kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula dijumpai perubahan retina, seperti
kasus berat, edema pupil (edema pada diskis peptikus). Gejala lain umumnya
40
terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusig, muka merah, sakit kepala, keluar
darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan lain lain.
stroke, infark miokard, gagal jantung. Berikut adalah komplikasi yang dapat
terjadi:
1. Stroke
Gangguan penyakit yang bisa terjadi adalah serangan iskemik otak sementara
menyebabkan darah merembes keluar dan masuk ke dalam otak. Hal itu dapat
Stroke timbul akibat perdarahan karena tekanan yang terlalu tinggi pada
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada penderita hipertensi kronik apabila
tiba-tiba, seperti orang bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang
41
mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemas atau sulit untuk digerakkan (
misal:wajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara deengan
2. Infark Miokard
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apa bila terbentuk
3. Gagal Ginjal
darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan
glomelurus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmitik koloid
42
4. Gagal Jantung
jantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul pada paru, kaki dan
jaringan lain yang sering disebut dengan edema. Cairan di dalam paru paru
pada hipertensi maligna ( hipertensi yang cepat). Teknan darah yang tinggi
arteri retina cabang, oklusi vena retina cabang, oklusi vena retina sentral,
oklusi arteri retina sentral, dan terjadinya makro aneurisma pada arteri.
(2009) dibagi menjadi dua, antara lain non-farmakologi hipertensi antara lain:
43
1. Penatalaksanaan non-farmakologi, antara lain:
Semua faktor resiko yang dapat dikendalikan, berat badan adalah salah
orang yang kurus, orang yang gemuk lebih besar peluangnya untuk
c. Melakukan olahraga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama 30-45
d. Berhenti merokok
44
e. Tidak mengkonsumsi alkohol.
alkohol tidak lebih dari 14 unit perminggu, dan untuk laki-laki tidak lebih
a. Diuretik
45
c. Penghambat adrenergik (Beta blocker, alfa blocker, alfa-beta blocker).
angiotensin, juga tidak akan aktif. Angiotensin I tidak akan dibentuk dan
e. Antagonis kalsium
yang tinggi dan presepsi tentang keamanan dari obat tersebut. Nation Center
46
(BTT). BTT merupakan sebuah jenis terapi komplementer menggunakan
bahan bahan alam yang termasuk diantaranya adalah terapi herbal, beberapa
terapi herbal terbukti secara ilmiah dapat menurunkan tekanan darah, namun
adalah likopen, bioflanoid, dan kalium. Tomat kaya akan kalium, sedikit
natrium dan lemak. Kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah, kalium
Hal ini sangat berhubungan dngan ACE sehingga angiotensin I tidak dapat
dan air secara otomatis akan menjadi berkurang sehingga tekanan darah
menjadi turun. Tomat juga memiliki banyak kandungan zat yaitu likopene
melenturkan sel-sel saraf jantung yang kaku akibat endapan kolesterol dan
gula darah. Untuk hipertensi ambil 150 gram tomat masak, 50 ml air putih,
hancurkan dengan blender, minum jus tomat sehari sekali pada pagi hari.
47
BAB III
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
hipertensi : Terapi Farmakologi Non Farmakologi
• Toksin • Deuritik • Terapi Herbal Tomat
• Genetik • Vasodilator
• Umur • ACE inhibitor
• Jenis Kelamin • Antigonis Kalsium
• Etnis
• Stress
• Kegemukan
• Nutrisi kalium
bioflavonoid likopen
• Merokok
• Kafein
• kolesterol Sebagai antihiper Antioksidan Mempengaruhi
tensi yang melumpuhkan radikal sistem renin
berhubungan bebas
dengan ACE
Memblok renin yang
Menghambat
menubah
Angiotensin I penyerapan oksidan
angiotensinogen
tidak dapat diubah reaktif terhadap endotel
yang menganggu menjadi angiotensin I
menjadi
angiotensin II pembuluh darah
Vasodilatasi
Melenturkan sel syaraf pembuluh darah
Jumlah angiotensin
jantung yang kaku
II berkurang
akibat endapan
kolesterol Faktor yang
mempengaruhi
Vasodilatasi dan penurunan sekresi tekanan darah
aldosteron yang menyebabkan • Usia
terjadinya reabsorbsi air dan natrium • Jenis kelamin
• Rokok
Jus tomat • Medikasi
Perubahan tekanan darah
Tomat rebus
Keterangan:
: Diteliti : Berpengaruh
: Tidak diteliti : Hubungan
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Terapi Just Tomat dan Tomat yang Rebus
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
48
Hipertensi dipengaruhi beberapa faktor yaitu Toksin, genetik, umur, jenis
nonfarmakologi dapat digunakan adalah tomat merupakan salah satu dari jenis
terapi herbal untuk mengatasi penyakit hipertensi. Kandungan dalam tomat seperti
pembuluh darah sehingga dapat melenturkan jantung yang kaku akibat endapan
kolesterol hal terebut yang menjadikan tomat dapat menurunkan tekanan darah,
angiotensin I karena adanya blok pada sistem tersebut maka pembuluh daran
49
3.2 Hipotesis
penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima atau ditolak
(Notoadmojo, 2010).
3. Ada perbedaan antara jus tomat dan tomat yang direbus terhadap perubahan
50
BAB IV
METODE PENELITIAN
(pretest – postest with control grub) rancangan ini merupakan rancangan ini
terapi jus tomat dan tomat yang direbus terhadap perubahan tekanan darah pada
Magetan.
Keterangan:
51
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang ada di
penderita hipertensi dengan stadium I dengan sistol 140-159 mmHg dan diastole
4.2.2 Sampel
dengan kriteria sebagai berikut: tidak dengan penyakit penyerta, bersedia menjadi
N
𝑛=
1 + N(d)2
Keterangan
n : besar sampel
N : besar populasi
52
N
𝑛=
1 + N(d)2
45
n=
1 + 45(0,1)2
45
n=
1 + 45 (0.01)
45
n=
1.45
n= 31 = 31 responden
jumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus Drop Out berikut:
n
𝑛=
(1 − f)
31
=
(1 − 0,1)
31
=
(0,9)
= 34,4
= 34
Keterangan
53
4.3 Teknik Sampling
dari populasi dilakukan secara acak, jika sampling frame kecil, nama bisa ditulis
pada secarik kertas, diletakkan di kotak, diaduk, dan diambil secara acak setelah
dengan cara mengambil lotre secara acak. Proses rendomisasi yang dilakukan
penelitian, sedangkan sisanya yang tidak terpilih tidak akan dijadikan sampel.
pengambilan lotre.
54
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Penderita hipertensi di Desa Temenggungan Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan Sebesar 45 orang
Sample
Sebagian penderita hipertensi yang sesuai dengan kriteria inklusi yang
mengalami hipertensi Di desa Temenggungan Kecamatan Katas
Kabupaten Magetan sebesar 34 orang
Desain Penelitian
True Eksperimen dengan pretest-postest with control grub
Pengumpulan Data
Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan
Independent Variabel
• Terapi Jus Tomat Dependent Variabel
• Terapi Tomat Rebus Tekanan Darah
Pengumpulan Data
Mengukur tekanan darah sesudah diberikan perlakuan
Pengolahan Data
Editing,Coding, Scoring, Tabulating
Analisis data
Wilcoxon dan Mann Whitney
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Tentang Efektivitas Terapi Jus Tomat dan
Tomat yang Direbus Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Desa Temenggungan Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan.
55
4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Oprasional Variabel
dependen.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah terapi Jus tomat dan Tomat
yang direbus
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah tekanan darah pada penderita
hipertensi.
56
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ini adalah
tensimeter merek GEA dengan tingkat akurasi tinggi ± 3 mmHg , stetoskop untuk
mengukur tekanan darah, lembar observasi, sop cara membuat jus tomat Bahan
dan alat yang dibutuhkan meliputi: 150 gram tomat merah matang , 50 ml air,
blender, pisau, penyaring pelaksanaan membuat jus tomat Cuci bersih tomat,
potong potong tomat, blender semua bahan hingga halus dan rata, saring jus tomat
cara pemakaian ,Minum jus tomat satu kali sehari setiap pagi sebelum makan,
Tomat yang direbus Bahan dan alat yang dibutuhkan meliputi : 150 gram
pembuatan tomat rebus cuci buah tomat sampai bersih , rebus tomat dengan air
secukupnya selama 15 menit, lumatkan tomat sampai halus, lalu saring cara
pemakaian minum setelah dingin 1 kali sehari pada pagi hari sebelum makan,
4.7.1 Lokasi
4.7.2 Waktu
Waktu penelitian akan dlakukan pada bulan Desember 2017 sampai akhir
Mei 2018.
57
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
1. Mengurus surat ijin penelitian dengan membawa surat dari Stikes Bhakti
2. Setelah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan Magetan, surat ijin ditujukan
Temenggungan.
tomat dan tomat rebus. Pada kelompok perlakuan (intervensi) terapi jus tomat
penelitian.
58
d. Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah (pre-test) pertama kali,
penjelasan tentang prosedur pemberian terapi jus tomat dan tomat rebus
1. Editing
penelitian. Apabila ada data data yang belum lengkap, jika memungkinkan
perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi data data tersebut.
59
Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut
2. Coding
Peng ”kodean” atau “coding” , yakni mengubah bentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012). Data demografi jenis
meliputi tidak bekerja, ibu rumah tangga, wira swasta, buruh tani.
a. Jenis kelamin
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Merokok
- Ya : diberi kode 1
60
- Tidak : diberi kode 2
e. Usia
3. Entery
atau “software”computer. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang yang
melakukan “data entery” ini. Apabila tidak maka terjadi bias, meskipun hanya
memasukkan data.
4. Tabulating
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
5. Scoring
dilakukan dan menjumlahkan hasil yang didapat dari semua pernyataan tiap
responden.
6. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
61
4.9.2 Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
pengaruh, perbedaan, hubungan antara sempel yang diteliti pada taraf signifikan
Efektivitas Terapi Jus Tomat dan Ttomat Yang Direbus Terhadap Perubahan
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan terhadap tiap variabel dari
mendeskripsikan antara terapi jus tomat dan tomat yang direbus terhadap
tekanan darah pada penderita hipertensi. Sifat data secara umum dibedakan
atas dua macam yaitu data kategori berupa sekala nominal dan ordinal, data
numerik berupa sekala rasio dan interval. Pada penelitian ini peneliti
menganalisa efektivitas terapi jus tomat dan tomat yang direbus terhadap
2. Analisis Bivariat
antara dua variabel. Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk
62
perubahan tekanan darah pada penderita hipertansi di desa Temenggungan
mengetahui peredaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan jus tomat
dan tomat rebus menggunakan uji Paired t-test jika data berdistribusi normal,
daan jika data tidak berdistribusi normal menggunakan uji wilcoxon yang
efektivitas antara kelompok yang diberikan jus tomat dan tomat rebus
mengetahui efektifitas antara jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan
efektivitas antara kelompok jus tomat dan tomat rebusdilihat nilai p-Value
dari dua kelompok. Jika nilai p>0.05 maka tidak ada perbedaan yang
signifikan, namun jika nilai p<0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok jus tomat dan kelompok tomat rebus. Asumsi yang berlaku
63
4.10 Etika Penelitian
and confidentialy)
identitas subyek.
64
dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan
and benefits)
subyek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau
paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress, maupun kematian subyek
penelitian.
65
BAB V
evektifitas terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah
Magetan. Penelitian ini dilaksanakan pada 07 mei 2018 sampai dengan tanggal 15
kelompok jus tomat dan 17 responden untuk kelompok kontrol dengan terapi
tomat rebus.
Pada hari senin tanggal 07 mei 2018 peneliti mulai kegiatan penelitian
darah pre eksperimen. Kemudian pada tanggal 8 sampai 14 mei 2018 peneliti
memberikan interfensi pada kelompok perlakuan dengan diberi terapi jus tomat
dan kelompok kontrol berupa pemberian tomat rebus selama 7 hari pada pagi hari
sebelum makan. Selanjutnya pada tanggal 15 mei 2018 peneliti melakukan post
perubahan tekanan darah pada kelompok perlakuan jus tomat dan kelompok
Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu data umum dan
66
data khususnya menyajikan hasil perubahan tekanan darah pada penderita
hipertensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pemberian jus tomat dan
tomat rebus pada kelompok intervensi dan hasil uji statistik Wilcoxon untuk
darah pada penderita hipertensi dan tomat raebus terhadap perubahan tekanan
darah pada penderita hipertensi, serta uji statistik Mann Whitny untuk mengetahui
evektivitas pemberian jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan
desa Temenggungan mempunyai luas wilayah seluas 6500 hektar, dengan jumlah
KK sebanyak 750.
Desa dan dibantu oleh perangkat desa. Desa Temenggungan juga terdapat satu
unit pelayanan kesehatan yaitu Polindes. Setiap satu bulan sekali dilakukan
kegiatan Posyandu Lansia, Posyandu Balita, dan Posbindu dan dibantu oleh
sebagian besar bermata pencarian sebagai petani dan buruh tani. Kurangnya
penyakit, jenis makanan berbahaya apa saja yang perlu dihindari. Pengetahuan
67
masyarakat terhadap kesehatan merupakan salah satu penyebab tingginya
68
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa pendidikan responden
responden adalah usia 46-55 tahun sebanyak 18 responden (52,9%) dan 36-45
tahun sebanyak 13 responden (38,2%) dan terendah pada umur 26-35 tahun
69
5. Karakteristik Penderita Hipertensi Berdasarkan Kebiasaan Merokok.
normal, sehingga dalam menganalisis data menggunakan uji non parametrik yaitu
jus tomat dan tomat rebus terhada perubahan tekanan darah pada penderita
pemberian jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
Tabel 5.6 Tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum diberikan terapi jus
tomat pada penderita hipertensi di Desa Temenggungan Kecamatan
Karas Kabupaten Magetan pada bulan Mei 2018
Tekanan Standart
N Mean Median Modus Min-max
darah Devisiasi
Sistolik 17 152.35 150,00 140 10,32 140-170
Diastolik 17 94,2 90,00 90 5,073 90-100
Sumber: hasil olah data responden pada Di Desa Temenggungan, 2018
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 17 responden rata- rata sistol sebelum
diberikan terapi jus tomat adalah 152,35 mmHg dengan Median adalah
70
150,00mmHg dengan Modus 140 mmHg Standart deviasi sebesar
mmHg.
Rata-rata diastol sebelum diberikan terapi jus tomat adalah 94,2 mmHg
Tabel 5.7 Tekanan darah sistol dan diastol sebelum diberikan terapi tomat
rebus di Desa Temenggungan Kecamatan Kares Kabupaten
Magetan pada bulan Mei 2018
Standart
Tekanan darah N Mean Median Modus Min-Max
deviasi
Sistol 17 151,1 150,00 150 9,92 140-170
Diastol 17 93,5 90,00 90 4,92 90-100
Sumber: hasil olah data responden pada Di Desa Temenggungan, 2018
darah sistol sebelum diberikan terapi tomat rebus adalah 151.11 mmHg
dengan Median adalah 150,00 mmHg dengan modus 150 mmHg Standart
rebus adalah 93,5 mmHg dengan Median 90,00 mmHg dan Modus 90
71
3. Tekanan darah sesudah diberikan terapi jus tomat.
Tabel 5.8 Tekanan darah sistol dan diastol sesudah diberikan terapi jus
tomat di Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten
Magetan pada Mei 2018
Tekanan Standart
N Mean Median Modus Min-Max
darah deviasi
Sistol 17 134,12 130.00 130 9,39 120-150
Diastol 17 82,94 80,00 80 4,69 80-90
Sumber: hasil olah data responden pada Di Desa Temenggungan, 2018
darah sistol sesudah diberikan terapi jus Tomat adalah 134,12 mmHg
dengan Median 130,00 mmHg dan Modus 130 mmHg Standart deviasi
sebesar 9,39 mmHg, dengan tekanan darah terendah 120 mmHg dan
sebesar 82,94 mmHg dengan Median sejumlah 80,00 mmHg dan Modus
Tabel 5.9 Tekanan darah sistol dan diastol sesudah diberikan terapi tomat
rebus di Desa Temenggungan Kecamatan Karas Kabupaten
Magetan pada Mei 2018
Tekanan Standart
N Mean Median Modus Min_max
darah deviasi
Sistol 17 142.3 140,00 140 9,92 140-170
Diastol 17 86.4 80,00 80 7,85 80-100
Sumber: hasil olah data responden pada Di Desa Temenggungan, 2018
darah sistol sesudah diberikan terapi tomat rebus adalah 142,3 mmHg
dengan Median 140,00 mmHg dan Modus 140 mmHg Standart deviasi
72
sebesar 9,92 mmHg, tekanan darah terendah 140 mmHg dan tertinggi
170 mmHg.
sebesar 86,4 mmHg dengan Median sejumlah 80,00 mmHg dan Modus
5. Efektivitas Terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan
darah pada penderita hipertensi di Desa Temenggungan Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan
a. Hasil Uji Wilcoxon Efektivitas terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Temenggungan
Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.
= 0,000 < α = 0,05 hal ini berarti H0 ditolak H1 diterima artinya perbedaan
pemberian terapi jus tomat. Kesimpulan dari uji statistik diatas adalah ada
pengaruh terapi jus tomat terhadap perubahan tekanan darah sistolik pada
penderita hipertensi.
73
Uji statistik Wilcoxon untuk tekanan darah diastolik sebelum dan
tekanan darah sebanyak 15 orang, dan yang memiliki tekanan darah sama
pemberian terapi jus tomat. Kesimpulan dari uji statistik diatas adalah ada
tekanan darah sebanyak 14 orang, dan yang memiliki tekanan darah sama
pemberian terapi tomat rebus. Kesimpulan dari uji statistik diatas adalah
74
ada pengaruh terapi tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah
tekanan darah sebanyak 12 orang, dan yang memiliki tekanan darah sama
tomat rebus. Kesimpulan dari uji statistik diatas adalah ada pengaruh
penderita hipertensi.
yang berarti ada perbedaan efektivitas terapi jus tomat dan tomat rebus
75
Uji Mann Whitney didapatkan nilai pValue (Aymp. Sig 2-tailed)
yang berarti ada perbedaan efektivitas terapi jus tomat dan tomat rebus
5.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dijelaskan pada tabel
5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami tekanan darah
jenis kelamin sangat erat kaitanya dangan terjadinya hipertensi terutama di lihat
dari data yang di dapat penderita hipertensi terbesar dialami oleh perempua hal ini
berkaitan dengan mencegah kekakuan pada arteri dan penumpukan lemak dalam
darah yang menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Hal ini sejalan dengan
terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih serig untuk mengalami tekanan
darah tinggi.
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang menderita tekanan darah
tinggi ibu rumah tangga 22 orang (64.7%), wiraswata 4 (11,8%), buruh tani 8
orang (23,5%). Berdasarkan analisa peneliti di diketahui bahwa ibu rumah tangga
lebih berisiko terkenan tekanan darah tinggi karena aktivitas ibu rimah tangga
76
yang dilakukan hampir sama setiap hari yang menjadikan mereka bosan dengan
kegiatan yang monoton sehingga ibu rumah tangga pada saat ini beralih
menggunakan alat dan sesuatu yang memudahkan serta praktis seperti bumbu-
bumbu dapur instan dan alat yang memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan
seperti mejikom, mesin cuci, blender serta adanya sepeda motor yang menjadikan
menjadikan iburumah tangga lebih beresiko terkena tekanan darah tinggi. Hal ini
sejalan dengan pendapat (Endang, 2014) pada saat ini orang orang senang dengan
hal yang depat dan praktis shingga menjadikan tubuh tidak banyak bergerak hal
inilah yang memicu kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang
Hasil penelitian berdasarkan usia yang dijelaskan pada tabel 5.4 dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden yang menderita tekanan darah usia 46-
55 tahun terdapat 18 orang (52,9%), dan terendah pada usia 26-35 tahun terdapat
bertambahnya usia pada seseorang maka akan lebih berpotensi terkena darah
hipertensi akan meningkat hal itu merupakan pengaruh degenerasi pada orang
organ tubuhnya juga akan berubah dan menurun seperti menurunnya fungsi
jantung, dan organ tubuh lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat (julianti, 2005)
faktor usia sangat berpengaruh karena dengan bertambahnya usia maka semakin
77
tinggi mendapat resiko hipertensi. Hal ini disebabkan karena perubahab alamiah
tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar respondebn tidak merokok
(11,8%). Berdasarkan analisa peneliti diketahui bahwa dilihat dari penelitian ini
sebagian besar adalah tidak merokok meskipun demikian rokok juga dapat
nikotin, dan tembakau yang dapat memicu tingginya tekanan darah hal ini dapat
diketahui karena dari 7 responden laki laki terdapat 4 orag perokok aktif. Menurut
setiap hari akan meningkatkan tekanan 10-20 mmHg dan meningkatkan 5-20 kali
2011), yitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor
yang dapat di ubah yaitu diantaranya setres, berat badan, konsumsi garam berlebih
dan kebiasaan merokok. Sedangkn faktor yang tidak dapar diubah yaiti usia, jenis
78
5.3.2 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Jus Tomat
Pada Penderita Hipertensi
sebelum dilakukan terapi jus tomat didapatkan rata-rata tekanan darah sebesar
tinggi berada dalam hipertensi stadium 1, dan setelah diberikan terapi jus tomat
rata rata tekanan darh menurun yaitu menjadi 134,1/82,9 mmhg, apabila
ditrasformasikan dalam klasifikasi tekanan darah maka dapat dilihat tekanan darah
menurun sampai rentang normal. Perubahan ini menunjukkan bahwa terapi jus
Pengaruh terapi jus tomat terhadap perubahan tekanan darah sistol pada penderita
hipertensi telah dilakukan uji statistik Wilcoxon sebelum dan sesudah diberikan
jus tomat responden yang mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 17 orang
dari 17 responden. Pada tingkat kemaknaan α (0,05) dengan nilai (p) yang
diperoleh sebesar 0,000. Dan untuk Pengaruh terapi jus tomat terhadap peribahan
tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi telah dilakukan uji statistik
Wilcoxon sebelum dan sesudah diberikan jus tomat responden yang mengalami
penurunan tekanan darah sebanyak 15 orang, dan yang memiliki tekanan darah
dengan nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,000 karena nilai (p) lebih kecil dari
nilai (α), maka Ho ditolak H1 diterima, ada perubahan yang signifikan antara
terapi jus tomat terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kesimpulan dari statistik ini adalah ada pengaruh terapi jus tomat terhadap
79
Sebuah terapi kesehatan yang menggunakan jus tomat merupakan salah
satu terapi yang tidak membutuhkan dana yang cukup banyak karena hanya
membutuhkan buah tomat yang di jus dan di minim 1 kali sehari sebelum makan
di pagi hari. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 7 Mei
2018 sampai dengan 15 Mei 2018 didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan
tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan jus tomat . Peneliti menerapkan
dengan cara siapkan buah tomat 50 gram kemudian cuci buah tomat dan potong
dengan pisau lalu blender dengan air 50 ml, setelah halus saring sus tomat dengan
menggunakan penyaring dan ukur jus tomat yang akan diminum sebanyak 200 cc,
lalu minum jus tomat setiap pagi sebelum makan. Hasil perbedaan tersebut
diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan pada responden kemudian
tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi jus tomat yaitu dengan nilai
peneliti diketahui bahwa jus tomat merupakan salah satu terapi komplementer
yang dapat diginakan untuk menurunkan tekanan darah. Dalam buah tomat
Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terapi jus tomat terhadap perubahan
80
Efek terapi jus tomat menurunkan tekanan darah karena tomat kaya akan
kalium, sedikit natrium, dan lemak. Kerja kalium yaitu, kalium menghambat
darah. Bioflavonoid mudah larut dalam air sehingga dapat melancarkan keluarnya
air seni sehingga menyebabkan anti hipertensi. Hal ini sangat berhubungan dngan
ACE sehingga angiotensin I tidak dapat diubah menjadi angiotensi II. Akibatnya
aldosteron untuk reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi
berkurang sehingga tekanan darah menjadi turun. Selain kalium tomat juga
sample yang digunakan adalah 20 orang penderita hipertensi stange 1 yang diberi
intervensi pemberian jus tomat selama 7 hari, didapatkan hasil sistole 147,10
mmHg dan diastole 87,20 mmHg. Rata rata tekanan darah setelah dilakukan
intervensi pemberian jus tomat tekanan darah sistole menjadi 140,50 mmHg dan
tekanan darah diastole 87,20 mmHg, hasil analisis menunjukkan p:0,011 (p<0.05)
81
5.3.3 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Terpi Tomat Rebus
Pada Penderita Hipertensi
sebelum dilakukan terapi jus tomat didapatkan rata-rata tekanan darah sebesar
tinggi berada pada hipertensi stadium 1, dan setelah diberikan terapi tomat rebus
rata rata tekanan darah menurun yaitu menjadi 142,3/86,4 mmhg, apabila
terapi masih pada klasifikasi tekanan darah tinggi stadium 1. Perubahan ini
menunjukkan bahwa terapi jus tomat berpengaruh terhadap tekanan darah pada
darah sistol pada penderita hipertensi telah dilakukan uji statistik Wilcoxon
penurunan tekanan darah sebanyak 14 orang, dan yang memiliki tekanan darah
dengan nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,000. Dan untuk Pengaruh terapi tomat
rebus terhadap peribahan tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi telah
dilakukan uji statistik Wilcoxon sebelum dan sesudah diberikan tomat rebus
yang memiliki tekanan darah sama sebanyak 5 orang dari 17 responden. Pada
tingkat kemaknaan α (0,05) dengan nilai (p) yang diperoleh sebesar 0,001 karena
nilai (p) lebih kecil dari nilai (α), maka Ho ditolak H1 diterima, ada perubahan
yang antara terapi tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah pada penderita
82
hipertensi. Kesimpulan dari statistik ini adalah ada pengaruh terapi tomat rebus
satu terapi yang tidak membutuhkan dana yang cukup banyak karena hanya
membutuhkan buah tomat yang di jus. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
peneliti pada tanggal 7 Mei 2018 sampai dengan 15 Mei 2018 didapatkan hasil
bahwa terdapat perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan jus
tomat. Peneliti menerapkan dengan cara siapkan buah tomat 50 gram kemudian
cuci buah tomat dan rebus selama 15 menit dangan api kecil lalu lumatkan tomat
sampai halus, setelah halus saring dengan menggunakan penyaring dan ukur
tomat rebus yang akan diminum sebanyak 200 cc, lalu minum tomat rebus setiap
pagi sebelum makan. Hasil perbedaan tersebut diperoleh dari hasil lembar
sebelum dan sesudah diberikan terapi tomat rebus yaitu dengan nilai 152,3/94,2
peneliti diketahui bahwa tomat rebus dapat menurunkan tarenan darah karena
yang dimasak atau direbus kandungan likopen dalam biji buah tomat tidak akan
rusak tapi justru kandungan likopen tersebut akan meningkat. Pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa terapi tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah
83
pada penderita hipertensi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Likopein dalam tomat Tidak seperti vitamin C yang akan hilang atau berkurang
apabila buah atau sayur dimasak, lycopene justru akan semakin kaya pada bahan
lembaga ini menunjukkan jika kandungan likopen tidak rusak dan jumlahnya
kali lipat (Ikanegara, 2015). Likopen pada buah tomat berfungsi sebagai anti
kaolesterol dan tekanan darah, serta melenturkan syaraf syaraf yang kaku akibat
dari endapan kolesterol dan gula darah dengan cara menghambat endapan endotel
yang menganggu dilatasi pembuluh darah yang menjadi salah satu patofisiologi
penderita hipertensi.
84
5.3.4 Efektivitas Terapi Jus Tomat Dan Tomat Rebus Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Di Desa Temenggungan Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan
diberikan terapi jus tomat dan tomat rebus dengan menggunakan uji Man Whitney
didapatkan nilai pValue (Asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga
efektifitas terapi jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah
tekanan darah dengan terapi jus tomat (23.88) dan tomat rebus (11,12), hasil
tersebut menunjukan bahwa terapi jus tomat mempunyai kontribusi yang lebih
Hasil perbedaan tekanan darah diastole sesudah diberikan terapi jus tomat
dan tomat rebus dengan menggunakan uji Man Whitney didapatkan nilai pValue
(Asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0,002 (< 0,05) sehingga dapat disimpulkan H0
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan efektifitas terapi jus tomat dan
tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi
analisa diketahui bahwa rata rata penurunan tekanan darah dengan terapi jus tomat
(21,76) dan tomat rebus (13,24), hasil tersebut menunjukan bahwa terapi jus tomat
85
Berdasarkan analisa peneliti diketahui bahwa perbedaan efektifitas pada
jus tomat dan tomat rebus tersebut terjadi karena dalam jus tomat terdapat
kadungan likopen dalam buah tomat menungkat pada saat perebusa tetapi ada
kandungan tomat yang hilag atau berkurang akubat pemanasan seperti kandungan
bioflavonoid dan kalium yang juga berfungsi sebagai penurun tekanan darah
yang rusak pada suhu tinggi . Hal tersebutlah yang membuat adanya perbedaan
efektivitas antara jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah
menurunkan tekanan darah karena tomat kaya akan kalium, sedikit natrium, dan
mudah larut dalam air sehingga dapat melancarkan keluarnya air seni sehingga
menyebabkan anti hipertensi. Hal ini sangat berhubungan dngan ACE sehingga
untuk reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi berkurang
sehingga tekanan darah menjadi turun. Selain kalium tomat juga mengandung
oksigen reaktif terhadap endotel yang dapat menganggu dalatasi pembuluh darah
86
yang menyebabkan hipertensi sehingga tomat dapat berperan dalam menurunkan
tekanan darah.
fosfor, seng dan besi karena zat tersebur akan menurun atau
antara jus tomat dan tomat rebus terhadap perubahan tekanan darah pada penderita
optimal atau bisa dikatakan belum sempurna. Banyak sekali kekurangan tersebut
antara lain :
87
2. Peneliti tidak dapat mengamati secara langsung kebiasaan responden seperti
kebiasaan merokok, minum kopi dan faktir lain yang telah diepakati
responden dan peneliti untuk tidak dilakukan selama penelitian yang dapat
88
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta diuraikan pada
3. Ada perbedaan antara jus tomat dan tomat yang direbus terhadap perubahan
tekanan darah namun dibandingkan terapi tomat rebus jus tomat lebih efektif
6.2 Saran
1. Bagi Penderita Hipertensi
89
2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
penderita hipertensi.
tomat.
90
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.
Volume 2. Jakarta: EGC.
Jauhary, Hamidah. 2017. Sehat Tanpa Obat Dengan Tomat. Yogyakarta: Andi
Offset.
91
. (2014). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian RI Tahun 2014. Diakses : 2 Januari 2018, dari
http://.depkes.go.id/resouces/download/general/hasil%20Riskesdas%202014
.pdf.
Miller, C. 2010. Factor Affecting Boold Presure And Heart Rate. Availabel From.
http//www.livestrong.com/article/19647-factor-boold-presure-Heart-Rate.
Skuta, GL., LB., Weiss JS. 2010. American Academy Of Ophthamology 2009-
20010. Reta and Vitreous. Basic and Clinical. Course Section. 12: 5: 107-
108.
92
Smelzer, S.C., & Bare B.G. (2007). Medical Surgical Nursing (9 th ed)
Philadelphia: Lippincot Wiliam & Wilkins.
Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. (2004). Climical nursing skils: Basic to
advenced skils. New Jersey: Pearson Perentice Hall.
World Health Organization. 2013. Global NCD Target Reduce High Blood
Pressure. 2013. www.who.int/beat-ncds/take-action/policy-brief-reduce-
high-blood-pressure.pdf. 2 januari 2018 (14.45).
93
LAMPIRAN 1
94
LAMPIRAN 2
95
96
LAMPIRAN 3
97
98
LAMPIRAN 4
Dengan hormat
Husada Madiun,
NIM : 201402015
dengan ini, saya memohon kesediaan bapak/ ibu/ saudara/ saudari untuk menjadi
responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data bapak/ ibu/
saudara/ saudari akan sangat kami jaga dan informasi yang kami dapatkan akan
Ella Thalia
NIM 201402015
99
LAMPIRAN 5
Nama :
Usia :
Alamat :
berjudul “Efektifitas Jus Tomat Dan Tomat Yang Direbus Terhadap Perubahan
Saya telah dijelaskan bahwa pemberian terapi jus tomat dan tomat rebus
digunakan untuk keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi
Yang Menyatakan,
( )
100
LAMPIRAN 6
101
lepaskan dan biarkan air raksa turun dengan
kecepatan 2-3 mmHg per detik.
k) Catat titik pada manometer saat bunyi pertama
jelas terdengar.
l) Lanjutkn mengempiskan manset, ctat titik pada
manometer sampai 2 mmHg terdekat atau saat
bunyi tersebut hilang.
m) Kempeskan manset dengan cepat dan sempurna.
Buka manset dari lengan kecuali jika ada rencana
untuk mengulang
102
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PEMBUATAN TERAPI JUS TOMAT
h. Blender
i. Pisau
j. Penyaring
sebelum makan.
turut.
103
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
TERAPI TOMAT REBUS
h. Kompor
i. Panci
j. Saringan
menit
h. Lalu saring
sebelum makan.
turut.
104
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PEMBERIAN TERAPI TOMAT REBUS
105
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
JIKA TEKANAN DARAH RESPONDEN DROP
Pengertian Suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh peneliti
jika responden mengalami keadaan dimana tekanan
darahnya turun di bawah angka normal yaitu mencapai ≤
110/90 mmhg
Tujuan Suatu acuan dalam penatalaksanaan pada responden jika terjadi
hipotensi saat dilakukan penelitian jus tomat dan tomat rebus
Prosedur kerja 1. Bantu pasien dan keluarga untuk mengenali tanda tanda
hipotensi ( tekanan darah Rendah)
a. Mengeluhkan keadaan sering pusing
b. Sering menguap
c. Pengelihatan kurang jelas ( berkunang-kunang) terttama
sehabis duduk lama lalu berjalan.
d. Keringat dingin
e. Merasa cepat lelah atau tidak bertenaga
f. Tampak pucat
g. Mengalami pingsan yang berulang
2. Hentikan pemberian terapi jus tomat atau tomat rebus jika
responden atau keluarga melaporkan pada peneliti penemuan
tanda tanda hipotensi seperti diatas
3. Anjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup
banyak antara 8 hingga 10 gelas, sesekali minum kopi agar
memicu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah
meningkat dan juga makan makanan yang tinggi natrium atau
garam.
4. Peneliti segera melakukan akukan pemeriksaan tekanan darah
pada responden
5. Jika tekanan darah tidak kunjung mengalami kenaikkan bawa
responden ke pusat kesehatan terdekat (puskesmas)
6. Drop out responden dari sample yang dijadikan penelitian.
7. Ambil atau gantikan responden tersebut dengan responden
lain.
8. Lakukan terapi dari awal lagi pada responden yang baru
tersebut.
9. Lakukan pemeriksaan tekanan darah series pada responden
yang baru tersebut untuk menghindari terjadinya hipotensi
pada responden.
106
LAMPIRAN 7
Hari/Tanggal:
107
LEMBAR OBSERVASI RESPONDEN TOMAT REBUS
Hari/Tanggal:
108
LAMPIRAN 8
Surat Pengantar Dari Kampus Izin Penelitian
109
LAMPIRAN 9
Surat Izin Penelitian
110
111
112
113
LAMPIRAN 10
Telah Melakukan Penelitian Dari Desa
114
LAMPIRAN 11
115
LAMPIRAN 12
Tekanan Tekanan
Jenis Pendidi- Pekerja-
No Nama Usia Rokok Darah Darah Selisih
kelamin kan an
Sebelum Sesudah
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
1 Ny. K 35 2 3 2 2 170 100 160 90 10 10
2 Ny. K 39 2 2 2 2 150 90 140 80 10 10
3 Ny.S 38 2 2 4 2 160 100 140 90 20 10
4 Tn.L 40 1 2 3 1 150 100 150 90 0 10
5 Ny. S 35 2 2 4 2 140 90 130 80 10 10
6 Ny. S 49 2 2 2 2 160 90 150 90 10 0
7 Tn. P 47 2 2 2 2 170 100 160 90 10 10
8 Ny.M 37 2 2 2 2 150 90 140 80 10 10
9 Ny. W 55 2 2 2 2 160 90 150 90 10 0
10 Tn. M 50 1 1 4 2 140 90 130 80 10 10
11 NY. S 45 2 2 2 2 150 90 150 90 0 0
12 NY. R 49 2 2 2 2 140 90 130 80 10 10
13 Tn. D 55 1 1 3 1 140 90 140 90 0 0
14 Ny. C 50 2 2 2 2 150 100 140 100 10 0
15 Tn. H 48 1 2 4 2 140 90 130 80 10 10
16 Tn. A 55 1 2 4 2 150 90 140 80 10 10
17 Ny.D 50 2 2 2 2 150 100 140 100 10 10
116
Hasil Tabulasi Perubahan Tekanan Darah Dengan Terapi Jus
Tomat Pada Penderita Hipertensi adi Desa Temenggungan Kecamatan
Karas Kabupaten Magetan
Tekanan Tekanan
Jenis Pendidi- Pekerja-
No Nama Usia Rokok Darah Darah Selisih
kelamin kan an
Sebelum Sesudah
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
1 Ny. K 40 2 2 2 2 150 100 130 80 20 20
2 Ny . N 38 2 2 2 2 140 90 130 80 10 10
3 Ny . R 45 2 2 2 2 140 90 120 80 20 10
4 Ny. S 47 2 2 2 2 170 90 150 90 20 0
5 Tn. B 35 1 3 3 1 150 100 140 80 10 10
6 Ny. D 37 2 2 4 2 140 90 130 80 10 10
7 Ny. T 38 2 2 2 2 160 100 140 80 20 20
8 Tn.K 46 1 2 2 1 160 100 140 80 20 20
9 Ny . S 40 2 2 2 2 150 100 130 90 10 10
10 Ny. S 45 2 2 2 2 140 90 120 80 10 10
11 Ny. P 50 2 2 2 2 160 90 130 80 20 10
12 Ny. W 45 2 2 2 2 150 90 130 80 10 10
13 Ny. R 55 2 1 2 2 160 90 140 80 20 10
14 Ny. Y 49 2 2 3 2 150 100 140 80 10 20
15 Ny. S 55 2 1 2 2 170 100 150 90 20 10
16 Ny B 50 2 2 4 2 160 90 140 80 20 0
17 Ny.J 48 2 2 4 2 140 90 120 80 20 10
117
LAMPIRAN 13
DISTRIBUSI FREKUENSI
Statistics
N Valid 34 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SEX
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
118
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
MEROKOK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
119
LAMPIRAN 14
UJI NORMALITAS
Tekanan darah
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
tekanand
arah Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Cases
120
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
121
LAMPIRAN 15
pre_sistolik
.120 1 31 .732
ANOVA
pre_sistolik
Total 3290.909 32
pre_diastolilk
1.252 1 31 .272
ANOVA
pre_diastolilk
Total 763.636 32
122
HOMOGENITAS DATA POST JUS TOMAT DAN TOMAT REBUS
hasilsistol
.006 1 32 .938
ANOVA
hasilsistol
Total 3494.118 33
hasildiastole
3.850 1 32 .058
ANOVA
hasildiastole
Total 1023.529 33
123
LAMPIRAN 16
HASIL WILCOXON
Descriptive Statistics
Ties 0c
Total 17
Test Statisticsb
post - pre
Z -3.782a
124
WILCOXON DIASTOL JUS TOMAT
Descriptive Statistics
Ties 2c
Total 17
c. postdiastolejustomat = perdiastolejustomat
Test Statisticsb
postdiastolejusto
mat -
perdiastolejustom
at
Z -3.578a
125
WILCOXON TOMAT REBUS SISTOLIK
Descriptive Statistics
Ties 3c
Total 17
c. possistoltomatrebus = presistoltomatrebus
Test Statisticsb
possistoltomatreb
us -
presistoltomatreb
us
Z -3.638a
126
WILCOXON DIASTOL TOMAT REBUS
Descriptive Statistics
Ties 5c
Total 17
c. pos_diastol_tomat_rebus = pre_diastol_tomat_rebus
Test Statisticsb
pos_diastol_tom
at_rebus -
pre_diastol_tom
at_rebus
Z -3.464a
127
LAMPIRAN 17
Descriptive Statistics
Mann-Whitney Test
Ranks
Total 34
Test Statisticsb
hasilpostestsistol
ik
Mann-Whitney U 36.000
Wilcoxon W 189.000
Z -4.129
128
HASIL SPSS MAN WHITNEY DIASTOLIK
Descriptive Statistics
Mann-Whitney Test
Ranks
Total 34
Test Statisticsb
hasulpostestdias
tolik
Mann-Whitney U 72.000
Wilcoxon W 225.000
Z -3.115
129
LAMPIRAN 18
130
131
LAMPIRAN 19
132
Dokumentasi pengukuran tekanan darah post eksperimen
133
Lampiran 20
Bulan
No Kegiatan
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Pengajuan dan
konsul judul
2. Penyusunan dan
bimbingan
proposal
3. Bimbingan
Proposal
4. Ujian proposal
5. Revisi proposal
6. Pengambilan
data awal
7. Penelitian
8. Pengambilan
data akhir
5 Penyusunan dan
bimbingan skipsi
6 Ujian skripsi
134