SKRIPSI
oleh
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Gizi (S.Tr. Gz)
di Program Studi Gizi Klinik
Jurusan Kesehatan
oleh
ii
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
“Tak perlu seseorang yang sempurna. Cukup temukan orang yang selalu
membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun”
(B.J. Habibie)
“Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
keseimbangan itu”
(QS. Ar-Rahman ayat 9)
v
SURAT PERNYATAAN
vi
Potensi Seduhan Bubuk Kopi Hijau Robusta Terhadap Kadar LDL Tikus
Hiperlipidemia (Potential of Robusta Green Coffee Brewing Against
LDL Levels in Hyperlipidemia Rats)
ABSTRAK
Hiperlipidemia adalah kelainan fraksi lemak yang sering terjadi karena naiknya
kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida. Seduhan bubuk kopi hijau robusta
dapat membantu menurunkan kadar LDL tikus wistar hiperlipidemia dengan
mengunggulkan kandungan antioksidan yang terkandung dalam biji kopi hijau
yaitu salah satunya asam klorogenat. Asam klorogenat bekerja menghambat
oksidasi dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam darah. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui potensi seduhan bubuk kopi hijau robusta
terhadap kadar LDL tikus hiperlipidemia. Jenis penelitian ini adalah True
Ekperimental dengan Pretest-Posttest Control Group. Penelitian ini menggunakan
27 ekor tikus putih jantan yang berumur 2-3 bulan. Tikus dibagi menjadi 2
kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan yang diberikan seduhan bubuk kopi
hijau robusta dengan dosis 3,6 ml/hari selama 28 hari. Data dianalisis dengan uji
Paired t-test dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang bermakna kadar LDL pretest (p = 0,158), tidak terdapat
perbedaan yang bermakna kadar LDL posttest (p = 0,328). Terdapat penurunan
kadar LDL yang signifikan pada kelompok perlakuan pretest dan posttest (p =
0,047). Kesimpulan dari penelitian ini adalah seduhan bubuk kopi hijau robusta
dengan dosis 3,6 ml/hari berpotensi terhadap perubahan kadar LDL pada tikus
normal.
Kata Kunci: Hiperlipidemia, Kadar LDL, Seduhan Bubuk Kopi Hijau Robusta.
vii
Potential of Robusta Green Coffee Brewing Against LDL Levels in
Hyperlipidemia Rats (Potensi Seduhan Bubuk Kopi Hijau Robusta
terhadap Kadar LDL Tikus Hiperlipidemia)
ABSTRACT
Hyperlipidemia is a fat fraction disorder that often occurs due to increased levels
of total cholesterol, LDL and triglycerides. Steeping green coffee powder can help
reduce LDL levels of hyperlipidemic wistar rats by boasting the antioxidant
content contained in green coffee beans, one of which is chlorogenic acid.
Chlorogenic acid works to inhibit the oxidation of LDL to reduce LDL levels in
the blood. The aim of this research was to see the potency of steeping robusta
green coffee powder on LDL levels in hyperlipidemic rats. This research type is
True Experimental with Pretest-Posttest Control Group. The study used 27 male
white rats aged 2-3 months. Rats were divided into 2 control groups and 1
treatment group which were given robusta green coffee powder brewing at a dose
of 3.6 ml / day for 28 days. Data were analyzed using Paired t-test and ANOVA.
The results showed that there was no significant difference in pretest LDL levels
(p = 0.158), there was no significant difference in posttest LDL levels (p = 0.328).
There was a significant decrease in LDL levels in the pretest and posttest
treatment groups (p = 0.047). The conclusion of this study is that steeping robusta
green coffee powder at a dose of 3.6 ml / day has the potential to change LDL
levels in normal rats.
viii
RINGKASAN
Potensi Seduhan Bubuk Kopi Hijau Robusta Terhadap Kadar LDL Tikus
Hiperlipidemia, Mariska Siti Maharani, Nim G42161163, Tahun 2020, 81 hlm,
Gizi Klinik, Politeknik Negeri Jember, dr. Adhiningsih Yulianti, M. Gizi
(Pembimbing Utama).
ix
mencegah kerusakan hati. Asam klorogenat bekerja menghambat oksidasi dari
LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi seduhan bubuk kopi hijau
robusta terhadap kadar LDL tikus hiperlipidemia. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2019 – Januari 2020 di Laboratorium Biomedik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian True Ekperimental dengan desain penelitian yang digunakan adalah
rancangan Pretest-Posttest Control Group. Jumlah sampel yang digunakan berupa
tikus putih galur wistar berjenis kelamin jantan yang berusia 2-3 bulan. Seduhan
bubuk kopi hijau robusta yang diberikn yaitu dengan dosis 3,6 ml/hari.
Data kadar LDL yang diperoleh kemudian dianalisis. Pada pemeriksaan
sebelum perlakuan (pre test) menggunakan uji ANOVA dengan nilai signifikansi
p=0,158 (p>α) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar
kelompok sebelum intervensi. Sedangkan pada pemeriksaan sesudah perlakuan
(post test) dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan nilai signifikansi p=0,328
(p>α) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar
kelompok perlakuan setelah intervensi sehingga tidak dilanjutkan uji Post Hoc
Bonferroni.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah perlakuan
dibandingkan menggunakan uji Paired T-Test. Hasil statistik didapatkan nilai (p =
0,047) maka dapat diketahui bahwa kadar LDL pada kelompok perlakuan
mengalami penurunan yang bermakna setelah diberikan seduhan bubuk kopi hijau
robusta dengan dosis 3,6 ml/hari selama 28 hari.
Terjadi penurunan kadar LDL pada kelompok perlakuan dikarenakan
kandungan asam klorogenat yang terdapat pada seduhan bubuk kopi hijau robusta.
Asam klorogenat memiliki sifat kimia yang dapat menurunkan kadar kolesterol
darah. Asam klorogenat juga mempunyi efek biologis yang berkaitan dengan
aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Antioksidan memiliki peranan penting
dalam penghambatan pada saat proses reaksi oksidasi yang menghasilkan radikal
bebas beserta turunannya. Antioksidan memiliki peranan penting dalam
penghambatan pada saat proses reaksi oksidasi yang menghasilkan radikal bebas
x
beserta turunannya. Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki kandungan
satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga memiliki sifat yang
sangat reaktif dan mampu mengoksidasi molekul disekitarnya seperti lipid.
Antioksidan memiliki sifat yang sangat mudah dioksidasi, sehingga radikal bebas
akan mengoksidasi antioksidan dan melindungi molekul lain dalam sel dari
kerusakan akibat oksidasi oleh radikal bebas atau oksigen reaktif.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan
kelompok perlakuan sebelum intervensi dengan nilai p value lebih dari 0,05 yang
artinya pemberian pakan tinggi lemak tidak dapat menaikkan kadar LDL secara
signifikan. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol
negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan sesudah intervensi
dengan nilai p value lebih dari 0,05 yang artinya seduhan bubuk kopi hijau
robusta tidak dapat menurunkan kadar LDL secara signifikan. Persentase
perubahan kadar LDL sebelum dan sesudah pemberian seduhan bubuk kopi hijau
robusta pada kelempok perlakuan yaitu 21,15%. Seduhan bubuk kopi hijau
robusta dengan dosis 3,6 ml/hari berpotensi menurunkan kadar LDL pada tikus
normal.
xi
PRAKATA
Penulis
xii
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Dibuat di : Jember
Pada tanggal : 13 Agustus 2020
Yang menyatakan,
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... vi
ABSTRAK.............................................................................................. vii
ABSTRACT ........................................................................................... viii
RINGKASAN ......................................................................................... ix
PRAKATA ............................................................................................. xii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... xiii
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
xiv
2.2. LDL ....................................................................................... 9
2.2.1 Definisi LDL ................................................................. 9
2.2.2 Metabolisme LDL .......................................................... 10
2.3. Hiperlipidemia ..................................................................... 10
2.3.1 Definisi Hiperlipidemia ................................................. 10
2.3.2 Klasifikasi Hiperlipidemia ............................................. 11
2.3.3 Patofisiologi Hiperlipidemia .......................................... 12
2.4. Kopi Hijau ............................................................................ 13
2.4.1 Definisi Seduhan Bubuk Kopi Hijau ............................. 13
2.4.2 Klasifikasi Kopi Hijau ................................................... 14
2.4.3 Kandungan Gizi Kopi Hijau ........................................... 14
2.4.4 Pengaruh Kopi Hijau Terhadap Kadar LDL ................... 15
2.5 Hewan Coba ............................................................................. 16
2.6 Kerangka Konsep .................................................................... 17
2.7 Hipotesis Penelitian ................................................................. 18
xv
3.7. Instrumen Penelitian ............................................................ 23
3.7.1 Alat ............................................................................... 23
3.7.2 Bahan ............................................................................ 24
3.8 Diagram Alir ............................................................................ 25
3.9 Prosedur Penelitian ........................................................ 26
3.9.1 Persiapan dan Pemeliharaan Tikus ............................ 26
3.9.2 Persiapan Pakan ....................................................... 26
3.9.3 Perlakuan Induksi ..................................................... 26
3.9.4 Proses Pembuatan Seduhan Kopi Hijau Robusta ....... 27
3.9.5 Pemberian Seduhan Kopi Hijau ................................ 27
3.9.6 Pengambilan Sampel Darah Tikus ............................ 28
3.9.7 Pemusnahan Tikus Penelitian ................................... 28
3.9.8 Pegukuran Kadar LDL ................................................... 28
3.10 Analisis Data .......................................................................... 29
xvi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 41
LAMPIRAN .............................................................................................. 44
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Kadar LDL Antar Kelompok Sebelum Intervensi
(Pretest) ................................................................................. 32
Tabel 4.3 Hasil Uji ANOVA Kadar LDL Antar Kelompok Sebelum Intervensi
(Posttest)................................................................................ 34
Tabel 4.4 Hasil Uji Paired-t-test Perbedaan Kadar LDL Sebelum dan Sesudah
Intervensi pada Kelompok Perlakuan .................................... 35
Tabel 4.5 Selisih Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Antar Kelompok Tikus 37
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tanaman Kopi ................................................................... 13
Gambar 2.2 Tikus Putih ......................................................................... 17
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................ 19
Gamabr 3.2 Diagram Alir Penelitian ...................................................... 25
Gambar 3.3 Diagram Alir Pembuatan Seduhan bubuk Kopi Hijau.......... 27
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 4. Hasil Uji Kandungan Asam Klorogenat pada Seduhan Bubuk Kopi
Hijau Robusta .................................................................... 49
Lampiran 7. Hasil Pemeriksaan Kadar LDL Tikus Sebelum Intervensi (Pre Test)
.......................................................................................... 54
Lampiran 8. Hasil Pemeriksaan Kadar LDL Tikus Sebelum Intervensi (Post Test)
.......................................................................................... 56
Lampiran 9. Uji Normalitas Kadar LDL T0, Pretest dan Posttest ........... 58
Lampiran 10. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova Data T0
.......................................................................................... 59
Lampiran 11. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova Data
Pretest ............................................................................... 60
Lampiran 12. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova Data
Posttest .............................................................................. 61
Lampiran 14. Uji Normalitas, Homogenitas dan One Way Anova Selisih Kadar
LDL Pretes Posttest .......................................................... 63
xx
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
bubuk kopi hijau robusta terhadap kadar LDL tikus wistar hiperlipidemia dengan
mengunggulkan kandungan antioksidan yang terkandung dalam biji kopi hijau
yaitu salah satunya asam klorogenat.
5
6
2.1.2 Efek Seduhan Kopi Robusta terhadap Profil Lipid Darah dan Berat Badan
Tikus yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak, Nadie Fatimatuzzahro dan
Rendra Chriestedy P., 2018
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek kopi robusta (Coffea
canephora) terhadap profil lipid darah dan berat badan tikus yang diberi diet
tinggi lemak.
Penelitian ini menggunakan lima belas ekor tikus wistar jantan yang
berumur 2-3 bulan dibagi secara acak menjadi 3 kelompok dan diberi perlakuan
dengan kurun waktu 4 minggu. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
bubuk kopi robusta. Kelompok I adalah kelompok kontrol yang diberi diet
standar, kelompok II adalah tikus Hiperlipidemia yang diberi diet tinggi lemak
dan kelompok III adalah tikus yang diberi perlakuan diet tinggi lemak dan
seduhan kopi dengan dosis 3,6ml/hari.
Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan HDL antara tikus yang diberi seduhan
kopi robustan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan hiperlipid. Berdasarkan
hasil uji one-way ANOVA terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL yang
bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p=0,01). Hal ini
membuktikan bahwa kelompok yang diberi diet tinggi lemak dan seduhan kopi
memiliki efek menurunkan kadar LDL dibandingkan dengan kelompok yang
hanya diberi diet tinggi lemak.
wistar jantan berusia 3-4 bulan dan dalam keadaan sehat. Kelompok penelitian
terdiri dari 3 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus, yaitu
kelompok K (kelompok kontrol), kelompok H (kelompok Hiperlipidemia) dan
kelompok C (kelompok kopi). Kelompok H diberi pakan tinggi lemak berupa
lemak babi yang telah dicairkan sebanyak 3gr/hari dan kuning telur bebek 2
ml/hari diberikan dua kali sehari dengan pemberian sonde lambung setiap pagi
dan sore, sedangkan kelompok C diberi pakan tinggi lemak yang ditambah dengan
seduhan kopi robusta sebanyak 3,6 ml/hari selama 28 hari. Pada hari ke-29
sebelum dilakukan dekapitasi dilakukan pemeriksaan kadar Low Density
Lipoprotein (LDL) pada serum darah hewan coba.
Hasil penelitian menunjukkan dinding arteri karotis kelompok
Hiperlipidemia lebih tebal dibandingkan kelompok kontrol dan kelompok kopi
secara signifikan (p<0,05). Hasil pengamatan persentase ateroma dan deposisi
lipid paling besar pada kelompok Hiperlipidemia yaitu 75%. Hasil pemeriksaan
kadar LDL pada hewan coba menunjukkan kelompok hiperlipidemia memiliki
kadar LDL di atas batas normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
seduhan kopi robusta menghambat pembentukan lesi aterosklerosis karotis berupa
ketebalan dinding arteri, ateroma dan deposisi lipid pada tikus wistar
hiperlipidemia.
2.1.4 Efek Orsilat, Ekstrak Biji Kopi Hijau dan Kombinasinya terhadap Kadar
Adiponektin dan Profil Lipid, Joko Setyono dkk, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek anti-obesitas
orlistat, ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora robusta), dan kombinasinya
terhadap kadar adiponektin dan profil lipid.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experimental post test only
with control group design dengan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan coba
dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu 1(kontrol negatif), kelompok 2
(kontrol positif), kelompok 3 (kelompok tikus obesitas yang diberi Orlistat dosis
15,9 mg/kgBB),kelompok 4 (kelompok tikus obesitas yang diberi ekstrak etanol
biji kopi hijau dosis 400 mg/kgBB), kelompok 5 (kelompok tikus obesitas yang
8
diberi ekstrak air biji kopi hijau dosis 400 mg/kgBB), dan kelompok 6 (kelompok
tikus obesitas yang diberi kombinasi Orlistat dosis 15,9 mg/kgBB dan ekstrak
etanol biji kopi hijau dengan dosis 400 mg/kgBB). Profil lipid dan kadar
adiponektin diukur dengan spektrofotometer pada serapan 500nm. Data yang
diperoleh diuji dengan one-way ANOVA dilanjutkan dengan analisis Post Hoc
Least Significant Difference (LSD) dengan α=0,05.
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada
kadar LDL kelompok kontol positif, kelompok perlakuan orlistat, ekstrak etanol
kopi hijau, dan ekstrak air kopi hijau terhadap kadar LDL kelompok perlakuan
kombinasi etanol dan orlistat. Berdasarkan uji Post Hoc Duncan, kelompok yang
diberi orlistat dan kelompok yang diberi ekstrak etanol kopi hijau terdapat dalam
satu subset, sehingga tidak ada perbedaan diantara kelompok tersebut. Sedangkan
pada kelompok yang diberi ekstrak etanol kopi hijau lebih memiliki efek
menurunkan terhadap kadar LDL dibandingkan dengan kelompok yang diberi
ekstrak air kopi hijau dan kombinasi orlistat dengan ekstrak etanol kopi hijau.
Pemberian ekstrak etanol kopi hijau lebih efisien dalam menurunkan kadar
kolesterol LDL, meningkatkan kolesterol HDL, menurunkan trigliserida dan
menurunkan kadar kolesterol total tikus putih yang diinduksi diet HFD. Namun
demikian, kombinasi ekstrak etanol kopi hijau dengan orlistat menunjukkan efek
peningkatan kadar adiponektin yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok
perlakuan lain.
2.2 LDL
2.2.1 Definisi LDL
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar (40-50%) untuk
disebarkan ke seluruh jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL disebut juga
kolesterol jahat karena memiliki efek yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada
dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak
yang dapat mengakibatkan penyempitan pada pembuluh darah (Dalimartha dan
Dalimartha, 2014). Kadar LDL tinggi terjadi karena pembentukan reseptor yang
kurang (kelainan genetik dan kejenuhan pada reseptor LDL) yang biasanya
disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan
10
terlalu banyak mengandung lemak jenuh. Tingginya kadar LDL di darah dapat
menyebabkan metabolisme LDL terganggu. Hati dan kelenjar adrenalin
merupakan jaringan yang banyak mengandung LDL. LDL mempunyai diameter
antara 20 – 25 mikron (Murray dkk, 2003).
2.3 Hiperlipidemia
2.3.1 Definisi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah kelainan fraksi lemak yang sering terjadi karena
naiknya kadar kolesterol total, LDL dan tinggi trigliserida (Dalimartha dan
Dalimartha, 2014). NCEP mengeluarkan standart kadar lipid seperti pada
dibawah ini :
11
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Odontoceti
Familia : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus norvegicus
Galur/Strain : Wistar
Tikus galur wistar memiliki kesamaan dengan manusia dan lazim digunakan
dalam penelitian tentang kadar kolesterol.Tikus sering jantan digunakan pada saat
penelitian karena memiliki sedikit pengaruh pada perubahan hormonal dan
estrogen berpengaruh terhadap kolesterol darah. Pada tikus jantan, lipid darah
tidak dipengaruhi karena tikus jantan mempunyai sedikit hormon estrogen
(Ganong, 2002).
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
O1 K(-) O2
X R O3 K(+) O4
O5 P O6
19
20
fruktosa 27,5% dan diberi perlakuan seduhan bubuk kopi hijau robusta
dosis 3,6 ml/hari
Keterangan :
k = Jumlah kelompok perlakuan
n = Jumlah sampel di masing-masing kelompok
nmaks = 20/k + 1
= 20/3 + 1
= 8 ekor per kelompok
Berdasarkan hasil perhitungan penelelitian ini jumlah sampel yang
digunakan tiap kelompok yaitu 8 ekor tikus dengan jumlah kelompok adalah 3
kelompok sehingga penelitian ini membutuhkan 24 ekor tikus putih
jantan galur wistar (Arifin dan Zahirudin, 2017). Untuk mengantisipasi adanya
tikus yang drop out selama penelitian, maka diperlukan adanya tikus cadangan
dihitung menggunakan rumus koreksi besar sampel (Sastroasmoro dan Ismael,
2011).
n’ =
Keterangan:
n’ = besar sampel terkoreksi
n = besar sampel yang dihitung
f = perkiraan proporsi drop out, kira-kira 10% (f = 0,1)
22
n’ =
n’ =
4. Alat untuk analisa serum darah dan kadar LDL yang digunakan terdiri dari
TMS1024i fotometer digital, tabung tanpa antikoagulan, venoject, holder.
5. Alat untuk pembuatan seduhan kopi hijau robusta yang digunakan terdiri dari
sendok, timbangan analitik, gelas ukur, panci, kompor dan baskom.
3.7.2 Bahan
Bahan perlakuan yang digunakan adalah bubuk kopi hijau robusta, air
hangat dengan suhu 800C. Bubuk kopi hijau robusta pada penelitian didapatkan
dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao berupa biji kopi hijau robusta. Biji kopi
yang didapatkan dijemur terlebih dahulu sampai kering, lalu di haluskan
menggunakan glinder. Pakan dan minuman tikus menggunakan air, pakan standar,
pakan induksi yang terdiri dari mentega, kuning telur puyuh dan larutan fruktosa
27,5%. Bahan untuk mengetahui kadar LDL pada serum darah tikus yang
digunakan terdiri dari alkohol swab, plesterin, reagen LDL satu dan dua.
25
Pengelompokan sampel
K(-) K(+) P
) )
Analisis Data
Penimbangan
Air
Pencampuran dengan air hangat 80oC
Penyaringan
Ampas Kopi
30
31
antar kelompok perlakuan pada tikus sebelum dan sesudah pemberian terhadap
kadar LDL.
dalam kategori normal yaitu 7-27,2 mg/dl (Herwiyarirasanta, 2010). Hal ini
menunjukkan bahwa tikus masih belum mengalami hiperlipidemia. Sehingga
penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap induksi.
Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Kadar LDL Antar Kelompok Sebelum Intervensi
(Pretest)
Kelompok Rerata Kadar LDL ± SD(mg/dl) p
Kontrol Negatif (K-) 23,2 ± 4,47
Kontrol Positif (K+) 23,26 ± 6,16 0,158
Perlakuan (P) 27,1 ± 3,98
yang diberi pakan tinggi lemak dan minuman fruktosa 27,5% dan kelompok
kontrol negatif pakan standar.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa pada semua kelompok tikus tidak
mengalami peningkatan kadar LDL (masih dalam kategori normal) yang artinya
pemberian pakan tinggi lemak yang terdiri dari pakan standart, mentega, kuning
telur puyuh dan minuman berupa fruktosa 27,5% selama 45 hari tidak memberi
pengaruh terhadap peningkatan LDL. Menurut Herwiyarirasanta (2010) nilai
normal kadar LDL pada tikus yaitu 7-27,2 mg/dl. Kadar LDL tidak mengalami
peningkatkan dikarenakan tikus tidak menghabiskan pakan tinggi lemak yang
diberikan karena pakan tinggi lemak dapat membuat tikus merasa lebih cepat
kenyang dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses pengosongan lambung
(Mayasari dan Rahayuni, 2014). Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian
yang dilakukan oleh Maryani (2015) yang menjelaskan bahwa pemberian pakan
tinggi lemak berupa campuran dari pakan standar, mentega dan kuning telur
puyuh serta larutan fruktosa 27,5% selama 45 hari dapat meningkatkan kolesterol
total, trigliserida dan LDL.
menurunkan kadar LDL pada tikus. Dosis ini sesuai dengan kebiasaan minum
kopi manusia yaitu 1 cangkir (200 ml) dan dikonversi dari manusia ke tikus.
Hari ke-80 penelitian dilakukan pemeriksaan kembali (Posttest) kadar LDL
pada setiap kelompok sampel. Data hasil pemeriksaan kadar LDL sesudah
intervensi selanjutnya dianalisis statistik menggunakan SPSS.20.0. Analisis
diawali dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil
analisis uji normalitas data pemeriksaan kadar LDL sesudah intervensi
menggunakan uji Saphiro Wilk. Hasil analisis menunjukkan p>0,05 yang berarti
data berdistribusi normal dan dilakukan uji homogenitas Lavene sehingga
didapatkan hasil analisis p>0,05 yang berarti varian data sama atau homogen.
Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa data pemeriksaan kadar LDL sesudah
intervensi memenuhi syarat analisis parametrik sehingga dilakukan uji ANOVA.
Tabel 4.3 Hasil Uji ANOVA Kadar LDL Antar Kelompok Sesudah Intervensi
(Posttest)
Kelompok Rerata Kadar LDL ± SD(mg/dl) p
Kontrol Negatif (K-) 18,82 ± 6,01
Kontrol Positif (K+) 23,31 ± 5,62 0,328
Perlakuan (P) 21,51 ± 7,08
Tabel 4.4 Hasil Uji Paired-t-test Perbedaan Kadar LDL Sebelum dan Sesudah
Intervensi pada Kelompok Perlakuan
Rerata Kadar LDL ± Rerata Kadar LDL ±
Kelompok p
SD (mg/dl) (Pretest) SD (mg/dl) (Posttest)
Kontrol Negatif (K-) 23,22 ± 4,47 18,82 ± 6,01 0,071
Kontrol Positif (K+) 23,26 ± 6,16 23,31 ± 5,62 0,988
Perlakuan (P) 27,1 ± 3,98 21,51 ± 7,08 0,047*
Keterangan: Uji Paired-t-Test Sig. <0,05
*bermakna secara statistik
Berdasarkan hasil analisis statistik maka dapat diketahui bahwa kadar LDL
pada tiap setiap kelompok kontrol negatif p=0,071 (p>0,05) dan kelompok
kontrol positif p=0,988 (p>0,05) yang berarti secara statistik tidak terdapat
perbedaan yang bermakna. Kelompok perlakuan p=0,047 (p<0,05) mengalami
penurunan yang bermakna setelah diberikan seduhan bubuk kopi hijau robusta
dengan dosis 3,6 ml/hari selama 28 hari. Data pretest kadar LDL yaitu 27,1 mg/dl
dan mengalami penurunan sebanyak 5,59 mg/dl sehingga pada posttest kadar
LDL menjadi 21,51 mg/dl. Pada penelitian sepenuhnya tidak sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Fatimatuzzahro dan Chriestedy P. (2018)
36
yang menjelaskan bahwa pemberian seduhan kopi robusta dengan dosis 3,6 ml
pada tikus yang diinduksi dengan pakan tinggi lemak memiliki efek yang
signifikan dalam menurunkan kadar LDL. Pada penelitian ini seduhan bubuk kopi
hijau robusta dapat menurunkan kadar LDL tikus yang masih memiliki kadar
LDL direntang normal jadi seduhan bubuk kopi hijau robusta dengan dosis 3,6
ml/hari hanya dapat menurunkan kadar LDL pada tikus normal.
Terjadi peningkatan kadar LDL pada kelompok kontrol positif karena
kelompok kontrol positif tetap diberi pakan tinggi lemak yang terdiri dari
campuran pakan standart, kuning telur puyuh dan mentega serta diberi minum
larutan fruktosa 27,5% yang diberikan secara ad libitum. Kelompok kontrol
positif juga tidak diberi seduhan bubuk kopi hijau robusta sehingga menyebabkan
kadar LDL pada kelompok kontrol positif meningkat. Pada kelompok perlakuan
diberikan pakan tinggi lemak yang terdiri dari campuran pakan standar, kuning
telur puyuh dan mentega serta diberi minum larutan fruktosa 27,5% secara ad
libitum.
Terjadi penurunan kadar LDL pada kelompok perlakuan dikarenakan
kandungan asam klorogenat yang terdapat pada seduhan bubuk kopi hijau
roobusta. Asam klorogenat memiliki sifat kimia yang dapat menurunkan kadar
kolesterol darah. Asam klorogenat juga mempunyi efek biologis yang berkaitan
dengan aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Antioksidan memiliki peranan
penting dalam penghambatan pada saat proses reaksi oksidasi yang menghasilkan
radikal bebas beserta turunannya. Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki
kandungan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga memiliki
sifat yang sangat reaktif dan mampu mengoksidasi molekul disekitarnya seperti
lipid. Antioksidan memiliki sifat yang sangat mudah dioksidasi, sehingga radikal
bebas akan mengoksidasi antioksidan dan melindungi molekul lain dalam sel dari
kerusakan akibat oksidasi oleh radikal bebas atau oksigen reaktif (Werdhasari,
2014).
37
4.5 Analisis Perbedaan Selisih Kadar LDL Pretest dan Posttest Antar
Kelompok Tikus
Hasil uji normalitas menggunakan uji Saphiro Wilk menunjukkan nilai
p>0,05 yang berarti disribusi data normal. Hasil uji homgenitas Levene
menunjukkan p>0,05 yang menunjukkan varian data sama atau homogen.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diatas menunjukkan bahwa data
selisih kadar LDL sebelum dan sesudah perlakuan memenuhi syarat analisis uji
parametrik One Way Anowa.
Tabel 4.5 Selisih Kadar LDL Sebelum dan Sesudah antar Kelompok Tikus
Selisih Pretest dan
Kelompok Persentase (%) p
Posttest (mg/dl)
Kontrol Negatif (K-) 4,4 18,94
Kontrol Positif (K+) -0,04 0,21 0,243
Perlakuan (P) 5,7 21,15
Hasil uji One Way Anova menunjukkan nilai signifikasi p = 0,243 (p>0,05)
yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada uji selisih kadar LDL
tikus sebelum dan sesudah perlskuan pada antar kelompok. Berdasarkan hasil
perhitungan persentase menunjukkan persentase penurunan kadar LDL sebelum
dan sesudah yang terbesar terdapat pada kelompok perlakuan yaitu 21,15%
dilanjutkan dengan kelompok kontrol negatif yaitu 18,94% dan persentase
kelompok kontrol positif mengalami kenaikan sebesar 0,21%.
Persentase perubahan kadar LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan
hasil persentase perubahan sebesar 21,15% dengan penurunan sebesar 5,78 mg/dl
terjadi penurunan kadar LDL setelah pemberian seduhan bubuk kopi hijau robusta
dengan dosis 3,6 ml/hari selama 28 hari. Penurunan kadar LDL ini disebabkan
karena kandungan antioksidan yang berupa asam klorogenat pada seduhan bubuk
kopi hijau robusta, akan tetapi pemberian seduhan bubuk kopi hijau robusta
dengan dosis 3,6 ml/hari tidak memiliki potensi yang efektif menurunkan kadar
LDL tikus yang diinduksi dengan pakan tinggi lemak serta larutan fruktosa 27,%.
38
5.1 Kesimpulan
a. Rerata kadar LDL sebelum diberi seduhan bubuk kopi hiijau robusta pada
kelompok kontrol negatif (K-) adalah 23,2 ± 4,47 mg/dl; pada kelomok
kontrol positif (K+) adalah 23,26 ± 6,16 mg/dl; pada kelompok perlakuan
adalah 27,1 ± 3,98 mg/dl. Rerata kadar LDL sesudah diberi seduhan bubuk
kopi hijau robusta pada kelompok kontrol negatif (K-) adalah 18,82 ± 6,01
mg/dl; pada kelompok kontrol negatif adalah 23,31 ± 5,62 mg/dl; pada
kelompok perlakuan adalah 21,51 ± 7,08 mg/dl.
b. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif,
kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan sebelum intervensi
dengan nilai p value lebih dari 0,05 yang artinya pemberian pakan tinggi
lemak dan larutan fruktosa 27,5% tidak dapat menaikkan kadar LDL
secara signifikan.
c. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif,
kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan sesudah intervensi
dengan nilai p value lebih dari 0,05 yang artinya seduhan bubuk kopi hijau
robusta tidak dapat menurunkan kadar LDL secara signifikan.
d. Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kelompok
perlakuan yang memiliki kadar LDL normal sebelum dan sesudah
pemberian seduhan bubuk kopi hijau robusta dengan p value kurang dari
0,05.
e. Persentase perubahan sebelum dan sesudah pemberian seduhan bubuk
kopi hijau robusta yaitu sebesar 21,15%.
f. Seduhan bubuk kopi hijau robusta dengan dosis 3,6 ml/hari berpotensi
terhadap perubahan kadar LDL pada tikus dengan kadar LDL yang masih
normal.
39
40
5.2 Saran
a. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai lama pemberian pakan tinggi lemak
dan larutan fruktosa 27,5%, karena dalam waktu 45 hari masih kurang
efektif untuk menaikkan kadar LDL tikus, hal itu dikarenakan pada
penelitian ini kadar LDL masih di dalam rentang normal.
b. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan dosis berdasarkan uji
pendahuluan kandungan asam klorogenat pada seduhan bubuk kopi hijau
robusta.
c. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai uji organoleptik pada seduhan bubuk
kopi hijau robusta.
DAFTAR PUSTAKA
Farah, Adriana. 2012. Coffee :Emerging Health Effects and Disease Prevention,
First Edition. John Willey & Sons, Inc and Institute of Food Technologists
(USA) : WileyBlackwell Publising Ltd.
41
42
Kamilla, L., Slamet. 2017. Pengaruh Lamanya Penyimpanan Serum pada Suhu 2o-
8oC selama Satu Minggu terhadap Kadar Kolesterol Total. Jurnal
Laboratprium Khatulistiwa.
Mayasari, D.R, dan A. Rahayuni. 2014. Pengaruh Pemberian Serbuk Biji Labu
Kuning terhadap Penurunan Kolesterol LDL pada Tikus
Hiperkolesterolemia. Journal of Nutrition Collage. 3(4): 432-439. Available
at: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc (Accessed: 16 Agustus 2020)
Mulato, S., E. Suhariyanto. 2015. Kopi, Seduhan dan Kesehatan. Jember: Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Murray, Grammer, Mayes, Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Edisi : 25. Jakarta:
EGC.
Ong KW, Hsu A, and Tan BK. Anti-Diabetic and Anti-Lipidemic Effects of
Chlorogenic Acid are Mediated by Ampk Activation. Biochemical
Pharmacology. 2013;85(9): 1341-1351.
Ong KW., Hsu A, and Tan BK. 2012. Chlorogenic Acid Stimulates Glucose
Transport in Skeletal Muscle Via AMPK Activation: A Contributor to the
Beneficial Effects of Coffee on Diabetes. 7(3): e32718
Price, S. A., dan Lorraine, M.W. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edii 6. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 585-588.
Safitri, R. 2018. Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Biji Kopi Hijau (Coffea
canephora) dan Latihan Fisik Intesitas Sedang terhadap Kadar Glukosa
dan Profil Lipid Darah pada Tikus Model Hiperlipidemia. Universitas
Gadjah Mada
Setyono, J., D. A. Nugroho., Mustofa, dan Saryono. 2018. Efek Orsilat, Ekstrak
Biji Kopi Hijau dan Kombinasinya terhadap Kadar Adiponektin dan Profil
Lipid. Universitas Jenderal Soedirman
44
45
45
46
Tests of Normality
a
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Tests of Normality
a
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Lampiran 10. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova
Data T0
,014 2 24 ,986
ANOVA
LDL
Lampiran 11. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova
Data Pretest
,215 2 24 ,808
ANOVA
LDL
Lampiran 12. Hasil Analisis SPSS Uji Homogenitas dan One Way Anova
Data Posttest
,086 2 24 ,918
ANOVA
LDL
Mean Difference
Lower Upper
PretestNegatif
–
Pair 1 4,40000 6,34468 2,11489 -,47695 9,27695 2,080 8 ,071
PosttestNegat
if
PretestPositif
Pair 2 - -,04444 8,47881 2,82627 -6,56184 6,47295 -,016 8 ,988
PosttestPositif
PretestPerlak
uan –
Pair 3 5,77778 7,36915 2,45638 ,11334 11,44221 2,352 8 ,047
PosttestPerla
kuan
63
Lampiran 14. Uji Normalitas, Homogenitas dan One Way Anova Selisih
Kadar LDL Pretest dan Posttest
Tests of Normality
a
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
1,172 2 24 ,327
ANOVA
Selisih
Tempat Tikus
Tempat Tikus
Biodata Peneliti