SKRIPSI
Oleh :
DEWI SARTIKA
NIM:132210768
DEWI SARTIKA
Pengaruh Pemberian Agar-Agar Tomat Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50
Kota Tahun 2017
vii + 56 Halaman + 10 Tabel + 6 Grafik + 15 Lampiran
ABSTRAK
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg) yang bersifat
abnormal dan berlangsung selama beberapa waktu yang dapat diketahui melalui
beberapa kali pengukuran tekanan darah. Profil Kesehatan Kabupaten 50 Kota
2014 hipertensi merupakan prevalensi nomor dua tertinggi diantara prevalensi
penyakit tidak menular dan penyebab kasus kematian terbanyak. Salah satu
alternatif untuk menangani kasus hipertensi diberikan agar-agar tomat yang
mengandung kalium, likopen dan serat yang dapat menurunkan tekanan darah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian agar-agar tomat
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pra-pasca
perlakuan di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota bulan September 2016
sampai Juni 2017. Jumlah sampel 20 orang, dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan
yaitu, 1. kelompok kasus diberikan agar-agar tomat 2 kali sehari (pagi dan sore)
sebanyak 125 gram, dan 2. kelompok kontrol sebagai pembanding. Sampel
diambil secara purposive random sampling. Pengumpulan data primer (agar-agar
tomat) diperoleh dari hasil perlakuan peneliti dan data sekunder (tekanan darah)
diperoleh dari hasil medical record. Analisis data univariat dengan menggunakan
ukuran nilai tengah seperti mean, median, nilai minimal, nilai maximal dan
standar deviasi. Analisa bivariat menggunakan uji T-test dengan confidence
interval
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah awal kasus
adalah 186.10/99.20 mmHg dan akhir kasus adalah 148/88.40 mmHg, sedangkan
rata-rata tekanan darah awal kontrol adalah 178.50/101.80 dan akhir kontrol
adalah 170.50/97.00 mmHg. Rata-rata penurunan tekanan darah kasus sebanyak
38.10/10.80 mmHg dan kontrol sebanyak 3.8/6.5 mmHg. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna perlakuan intervensi
agar-agar tomat terhadap perubahan tekanan darah sistolik (p<0.05), dan pada
tekanan darah diastolik (p<0.05).
Agar-agar tomat dapat dijadikan sebagai pengobatan non-farmakologis
untuk membantu penurunan tekanan darah. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
memodifikasi agar-agar tomat supaya dapat disukai oleh pasien yang tidak
menyukainya.
Kata Kunci : Agar-Agar Tomat, Hipertensi, Tekanan Darah.
Daftar Bacaan -
HEALTH POLYTECHNIC KEMENKES PADANG,
NUTRITIONDEPARTMENT
Thesis, June 2017
DEWI SARTIKA
ABSTRACT
Agama : Islam
Telepon (Hp)
e-mail : dewisartika4d@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Agar Tomat Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota Tahun
2017”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Hasneli, DCN,
M.Biomed selaku Ketua Dewan Pengujidan Ibu Sri Darningsih, S.Pd, M.Si selaku
Anggota Dewan Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan untuk
penyempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada yang
terhormat :
i
5. Bapak dan Ibu dosen beserta Civitas Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang yang telah memberikan ilmu, dukungan,
masukan dan semangatdalam pembuatan Skripsi ini.
6. Orangtua, kakak lai-laki Devi, Davit, Dayat dan keluarga tercinta yang
selalu memberikan semangat, doa dan dukungan dalam penyelesaian
Skripsi ini.
7. Sahabat tercinta Fahyu Widia, Risa Maldanurman Putri, Tri Putri dan
seseorang yang spesial Adhitya Ramandha yang selalu membantu dan
menemani penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
8. Teman-teman “DIV Gizi ” seperjuangan yang telah membantu
dan menemani penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam perkuliahan dan proses
penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Peneliti menyadari bahwa Skripsi jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis sangat menerima kritik dan saran yang membangun demikesempurnaan
Skripsi ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………
1. Tujuan Umum…………………………………………………
2. Tujuan Khusus…………………………………………………
D. Manfaat Penelitian……………… …………………………………
E. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………
iii
C. Kerangka Konsep… ………………………………………………
D. Hipotesis………… …………………………………………………
E. Definisi Operasional …………………………………………………
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………… ………………………………… …… …
B. Saran……… …………… ……………………………… ………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Rata-rata daya terima agar-agar tomat selama 7 hari saat pagi
hari pada responden kasus di Puskesmas Pakan Rabaa
Kabupaten 50 Kotatahun 20 ………………………………
Grafik 2. Rata-rata daya terima agar-agar tomat selama 7 hari saat sore
hari pada responden kasus di Puskesmas Pakan Rabaa
Kabupaten Kotatahun ………………………………
vi
DAFTAR LAMPIRAN
2. Kuesioner Penelitian
10. Surat Izin Permintaan Data Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten 50 Kota dan
Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan masyarakat yang belum banyak tertangani, dilain pihak telah terjadi
tekanan darah tinggi yang banyak disebabkan oleh gaya hidup karena
90% tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi disebut juga dengan The Silent
Killer karena sering dijumpai tanpa gejala, yang apabila tidak diobati dan
jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal, dan masalah mata serta
tekanan darah tinggi yang persisten dapat pula menimbulkan masalah pada
sistem sirkulasi.
bukan hanya oleh usia lanjut saja, bahkan saat ini juga menyerang orang
dewasa muda. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal
hipertensi apabila tekanan darahnya 140 mmHg sistolik (tekanan darah ketika
jantung berdetak atau berkontraksi) atau 90 mmHgdiastolik (tekanan dalam
Tingginya kejadian hipertensi dapat dilihat dari satu diantara tiga orang
orang setiap tahun. Kematian karena komplikasi hipertensi sebesar 9,4 juta
jantung dan 55% kematian karena stroke. Prevalensi hipertensi di dunia masih
tinggi secara global. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini
wanita. Pada tahun 2011, WHO mencatat satu miliar orang di dunia menderita
seluruh dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahun di Asia Tenggara.
terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada umur
pernah didiagnosis tenaga kesehatan dan minum obat hipertensi) dari 7,6
persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013. Prevalensi hipertensi di
Sumatera Barat sebesar 22.6%. Sedangkan prevalensi hipertensi di
kematian. Berdasarkan data dari Puskesmas Pakan Rabaa tahun 2016 jumlah
November2016 adalah sebanyak 266 jiwa, lebih banyak dari pada tahun
(diet) dengan makanan tinggi kalium, tinggi likopen dan tinggi serat, selain
pemberian obat-obatan anti hipertensi, perlu terapi dietetik dan merubah gaya
hidup.
dengan makanan yang tinggi kalium dan tinggi lycopen. Salah satu makanan
Tomat merupakan sayuran atau buah yang kaya akan nilai gizi.
sayuran buah lainnya. Kandungan zat gizi mikro yang tinggi bermanfaat untuk
kaya akan kalium (235 mg/100gr tomat), sedikit natrium, dan lemak.
kalium dapat mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan
darah. Kebutuhan kalium untuk satu hari adalah 4700 mg, dengan
hari. Selain itu tomat juga merupakan sumber likopen yang bermanfaat untuk
kuning tua hingga merah, hipertensi berasal dari tingginya kadar LDL dalam
darah sehingga membentuk plak pada dinding pembuluh darah. Plak tersebut
volumenya. Karena pembuluh darah menyempit dan kaku, maka jantung harus
memompa darah lebih keras lagi. Fungsi likopen adalah mengurangi kadar
LDL dalam darah sehingga plak pada pembuluh darah dapat dicegah.
pengolahan akan memecah dinding sel tomat sehingga likopen terurai dan
dapat diabsorbsi tubuh dengan baik. Berbeda dengan vitamin C yang akan
berkurang apabila dimasak, likopen akan semakin kaya pada bahan makanan
setelah dimasak atau disimpan pada waktu tertentu. Likopen tidak larut dalam
air dan terikat kuat dalam serat. Likopen dalam pasta tomat empat kali lebih
memiliki likopen lebih tinggi dibandingkan tomat segar. Oleh karena itu tomat
rata 2.2 mg/dl. Sehinngga dianjurkan diet tinggi serat bagi penderita
tekanan darah, karena dalam agar-agar tomat terdapat serat, kalium dan
sebanyak 150 gram dengan cara di blender atau jus tomat pada hari pertama
dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 10.7 mmHg setelah 30 menit
pemberian jus tomat. Sedangkan pada tekanan darah diastolik turun sebesar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
f. Diketahuinya perbedaan antara rata-rata tekanan darah awal dan akhir kontrol
antara kasus dan kontrol pada pasien hipertensi di Puskesmas Pakan Rabaa
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
khususnya pada mata kuliah Skripsi yang diperoleh selama perkuliahan dalam
melakukan penelitian.
50 Kota.
3. Bagi Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
penderita hipertensi.
5. Bagi Pasien
agar-agar tomat sebagai kasus dan pasien penderita hipertensi yang tidak
A. Landasan Teori
1. Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
nadi (arteri), tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 119/79
mmHg atau bisa lebih rendah. Hipertensi atau penyakit tekanan darah
tinggi adalah kondisi medis saat tekanan darah dalam arteri meningkat
darah. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui
pembuluh arteri yang sempit. Jika kondisi ini berlanjut maka pembuluh
dimana tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke
b. Etiologi Hipertensi
satu adanya beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang
faktor ini lebih baik dianggap sebagai suatu tanda peringatan. Faktor risiko
lainnya yang menyebabkan hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat,
konsumsi alkohol.
2) Hipertensi Sekunder
c. Jenis Hipertensi
tabel 2.
Tabel 2.
Penggolongan Hipertensi
Tekanan Darah
Kategori Nilai Tekanan Sistolik Nilai Tekanan
(mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal
Normal Tinggi 130 – –
Hipertensi Ringan 140 – 90 –
Hipertensi Sedang - -
Hipertensi Berat - -
Hipertensi Maligna 210 atau lebih 120 atau lebih
tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Faktor
risiko ada yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat
dirubah.
Menurut Junaedi (2013), faktor risiko yang mempengaruhi
a) Usia
tetapi paling sering menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau
memang sangat wajar. Hal ini disebabkan adanya perubahan alami pada
jantung, pembuluh darah, dan kadar hormon. Namun, jika perubahan ini
b) Riwayat Keluarga
risiko terkena hipertensi sebesar 25%. Jika kedua orang tua menderita
keluarga yang sama menunjukkan ada faktor keturunan yang berperan pada
c) Jenis Kelamin
Pada orang dewasa dan setengah baya, ternyata kaum laki-laki lebih
banyak yang menderita hipertensi. Namun, hal ini akan terjadi sebaliknya
setelah berumur 55 tahun ketika sebagian wanita mengalami menopause.
a) Obesitas
banyak darah yang dibutuhkan untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke otot
menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Kondisi ini juga dapat
yang kita makan menjadi gula (glukosa dalam darah). Darah akan
dalam sel. Namun, ada orang yang hormon insulinnya kurang memberikan
respon. Keadaan ini dikenal sebagai sindrom resistensi insulin atau sindrom
jantung lebih tinggi sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada
saat kontraksi.
d) Kurang Olahraga
perifer yang akan menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih
e) Merokok
dalam tembakau dapat membuat jantung bekerja lebih keras karena terjadi
Selain itu, karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan oksigen
dipaksa bekerja lebih keras untuk memasok oksigan ke seluruh organ dan
jaringan tubuh.
f) Sensitivitas Natrium
polivalen secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji- bijian dan
darah.
dan meningkatkan diameter dari arteri dan mengurangi jumlah darah yang
harus dipompa oleh jantung. Tekanan darah berkurang apabila asupan asam
lemak esensial dalam diet ditingkatkan. Tekanan darah menurun bila lemak
h) Konsumsi Serat
polisakarida dinding sel. Serat terbagi menjadi dua golongan, yaitu serat
yang dapat larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air. Serat yang
dapat larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan dan algal. Serat
usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan
mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah
tinggi.
dalam diet. Tekanan darah lebih mungkin menjadi lebih rendah bila dietnya
cairan sel. Kelebihan natrium dalam sel dapat dibebaskan melalui filtrasi
lewat ginjal dan dikeluarkan bersama urin. Jika makanan yang kita
k) Stres
darah tinggi secara menetap. Pada hewan percobaan telah dibuktikan bahwa
hipertensi.
l) Minum Kopi
mmHg.
e. Gejala Hipertensi
The Silent Killer. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai gejala apapun
selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pembuluh darah dan pada kasus berat, akan mengalami edema pupil.
Gejala yang sering yang sering muncul adalah sakit kepala, rasa panas di
tengkuk atau kepala berat. Namun gejala tersebut tidak dapat dijadikan
darah.
pusat.
glomerulus.
kapiler.
f. Akibat Hipertensi
1. Stroke
2. Serangan Jantung
3. Gagal Jantung
5. Kelumpuhan
g. Penanggulangan Hipertensi
1. Penanggulangan Non-farmakologis
100 mmol per hari, telah dibuktikan cukup efektif dalam menurunkan
tekanan darah dan masih dapat diterima. Terapi non farmakologis lainnya
a) Diuretika
b) Beta Bloker
d) Ca Blocker
pembuluh darah.
2. Tomat
a. Morfologi Tomat
Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,
dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Buah tomat yang berukuran
besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai
tomat buah. Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah, yang
berukuran lebih kecil disebut sebagai tomat sayur karena digunakan dalam
sebagai tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau
asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula
K, Na, Fe, Sulfur, clhorin), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin), dan
pembuluh darah kapiler. Klorin dan sulfur adalah trace element yang
membuang racun tubuh dan sulfur melindungi hati dari terjadinya sirosis
hati dan penyakit hati lainnya. Tomat berkhasiat sebagai anti biotik.
Likopen adalah pigmen kuning beta karoten atau antioksidan paling kuat
1. Kalium
Tomat kaya akan kalium, sedikit natrium, dan lemak. Kerja kalium
kalium (235 mg/100gr tomat), sedikit natrium, dan lemak. Selain itu tomat
tekanan darah.
Kandungan kalium dalam 100 gram tomat adalah 245 mg. Kalium
sebagai berikut.
cairan meningkat.
tekanan darah.
2. Likopen
jingga ini merupakan antioksidan yang sangat baik untuk melindungi sel
dari radikal bebas yang larut dalam lemak, termasuk peroksida lipid yang
pengolahan akan memecah dinding sel tomat sehingga likopen terurai dan
dapat diabsorbsi tubuh dengan baik. Merebus tomat hingga agak lunak dan
liponen yang dapat diserap tubuh. Berbeda dengan vitamin C yang akan
makanan setelah dimasak atau disimpan pada waktu tertentu. Likopen tidak
larut dalam air dan terikat kuat dalam serat. Likopen dalam pasta tomat
Kandungan zat gizi dalam 100 gram tomat masak dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel 3.
Zat Gizi dalam 100 gram Tomat
Zat Gizi Nilai Gizi
Air (%)
Energi (kcal)
Lemak (%)
Protein (g)
Karbohidrat (g)
Serat (g)
Zat besi (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Sodium (mg)
Potasium (mg)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Asam askorbat (mg)
Vitamin B (mg)
Vitamin A (UI)
Vitamin C (mg)
Berdasarkan jurnal penelitian Nuziyati (2016), dalam jurnal
dengan mengurangi natrium dalam urine dan air dengan cara yang sama
seperti diuretik. Kandungan kalium dalam 100 gram tomat adalah 245
mg.
B. Kerangka Berfikir
a. Kasus
Kelompok perlakuan di
beri agar-agar tomat
b. Kontrol
D. Hipotesis
1. Ada perbedaan antara tekanan darah awal dan akhir pada penderita
tahun 2017.
2. Ada perbedaan antara tekanan darah kasus dan kontrol pada penderita
tahun 2017.
D. Definisi Operasional
Variabel Pengertian Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Tekanan Tekanan darah Mengukur Tensimeter Tekanan Rasio
darah awal awal sistolik tekanan darah sistolik
kasus. dan diastolik darah dan diastolik
responden pasien. awal
sebelum responden
pemberian agar- dalam
agar tomat. mmHg.
Tekanan Tekanan darah Mengukur Tensimeter Tekanan Rasio
darah awal awal sistolik tekanan darah sistolik
kontrol. dan diastolik darah dan diastolik
responden. pasien. awal
responden
dalam
mmHg.
Pemberian Pemberian agar- Memberika Timbangan Pemberian Nominal
agar-agar agar tomat n agar-agar dan agar-agar
tomat kepada tomat dan checklist tomat
kepada responden kasus mengukur dikelompokk
kelompok 2 kali sehari, sisa agar- an:
kasus. sebanyak 125 agar tomat 1. Habis jika
gram untuk pasien. =125 gram
setiap kali 2. Tidak
pemberian habis jika
selama 7 hari <125
berturut-turut gram.
pada waktu pagi
dan sore hari
(saat jam makan
snack).
Tekanan Tekanan darah Mengukur Tensimeter Tekanan Rasio
darah akhir sistolik tekanan darah sistolik
akhir dan diastolik darah dan diastolik
kasus. responden pasien. akhir
setelah responden
pemberian agar- dalam
agar tomat. mmHg.
Tekanan Tekanan darah Mengukur Tensimeter Tekanan Rasio
darah akhir sistolik tekanan darah sistolik
akhir dan diastolik darah dan diastolik
kontrol. responden. pasien. akhir
responden
dalam
mmHg.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
darah dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan pada kasus dan kontrol,
gejala klinis tekanan darah tinggi yang diberi perlakuan. Hasil penelitian ini
50 Kota pada bulan September tahun 2016 sampai Juni tahun 2017.
1. Popolasi
2. Sampel
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Presisi Mutlak
dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu 10 orang kelompok kasus dan
b. Tekanan darah di atas 140 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan atau di
D. Rancangan Penelitian
a. Alat
Bahan yang digunakan tomat merah segar pilihan (150 gram) yang
diperoleh dari pasar Payakumbuh, agar-agar 2 gram, air (150 cc) dan gula
gram dengan cara di blender atau jus tomat untuk satu hari selama tujuh
a. Blender tomat 150 gram, air 25 cc dan gula sebanyak 25 gram sampai
halus.
mendidih.
rata.
3. Pelaksanaan Penelitian
tomat 2 kali sehari sebanyak 125 gram selama 7 hari pada waktu pagi
agar tomat.
7 hari.
hari.
saat penelitian selama 7 hari (pada pagi hari jam makan snack sebelum dan
1. Data Primer
awal dan akhir kasus dan kontrol diperoleh dari data hasil pemeriksaan
2. Data Sekunder
Rabaa dengan melihat dan mencatat hasil medical record pasien meliputi
1. Editing
Data tekanan darah, data pemberian agar-agar tomat, dan data medical
dalam pencatatan data dan didapatkan data yang benar dan valid.
2. Coding
Data pemberian agar-agar tomat yang telah dicatat diberikan kode habis
3. Entry
Data tekanan darah, data pemberian agar-agar tomat, dan data medical
cleaning data.
4. Cleaning
dalam analisa data. Data yang telah lengkap diolah dengan komputerisasi.
Data tekanan darah dapat dilihat dari hasil perubahan tekanan darah pasien
menggunakan komputerisasi.
1. Analisis Univariat
agar tomat yang dihabiskan, tekanan darah awal dan akhir kasus responden
kasus, tekanan darah awal dan akhir kasus responden kontrol, dianalisa
grafik batang untuk rata-rata daya terima agar-agar tomat, dan grafik garis
2. Analisis Bivariat
tekanan darah dapat dilakukan uji-t beda dua rata-rata dependen dengan
tingkat kepercayaan 95 α =
b. Untuk melihat perbedaan perubahan pemberian agar-agar tomat terhadap
tekanan darah pada kelompok kasus dan kontrol dapat dilakukan uji-t beda
Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Jumlah penduduk wilayah kerja
Puskesmas Pakan Rabaa pada tahun 2015 tercatat sebanyak 22.540 jiwa, dengan
rincian 10.999 laki-laki dan 11.541 perempuan. Puskesmas Pakan Rabaa memiliki
31 orang tenaga kesehatan diantaranya adalah 1 orang dokter, 1 orang ahli gizi, 1
orang dokter gigi, 2 orang tenaga kesehatan masyarakat, 17 orang bidan, 6 orang
sanitarian.
Puskesmas Pakan Rabaa memiliki sarana dan prasarana 1 unit mobil untuk
B. Hasil Penelitian
berdasarkan :
pada tabel 4.
Tabel 4.
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan, dan Agama di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
Tahun 2017.
Perlakuan
Karekteristik Responden Kasus Kontrol
n % n %
Jenis Jelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
Jumlah 10 100 10 100
Umur
1. < 60 tahun
2. 60 – 70 tahun
3. > 70 tahun
Jumlah 10 100 10 100
Pendidikan
1. Tidak Sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
Jumlah 10 100 10 100
Pekerjaan
1. PNS
2. Swasta
3. Pedagang
4. Buruh/tani
5. IRT
6. Tidak bekerja
Jumlah 10 100 10 100
Agama
1. Islam
Jumlah 10 100 10 100
dengan jenis kelamin perempuan (70%), berusia antara 60-70 tahun (50%),
SMP (60%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (IRT) (50%) dan seluruhnya
berdasarkan status merokok dan konsumsi obat hipertensi dapat dilihat dari tabel
Tabel 5.
Distribusi Responden Berdasarkan Status Merokok dan Konsumsi Obat
Hipertensi di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
Tahun 2017.
Perlakuan
Karekteristik
Kasus Kontrol
Responden
n % n %
Merokok
1. Ya
2. Tidak
Jumlah 10 100 10 100
Konsumsi Obat
Hipertensi
1. Tidak
2. Ya
Jumlah 10 100 10 100
kontrol(70%), hipertensi berat yaitu hipertensi dengan tekanan darah sistolik 180-
Hasil analisis univariat untuk melihat daya terima agar-agar tomat, tekanan
125 gram untuk setiap kali pemberian selama 7 hari berturut-turut pada waktu
pagi dan sore hari (saat jam makan snack). Hasil penelitian konsumsi agar-agar
Grafik 2.
Konsumsi Agar-Agar Tomat Selama 7 Hari Saat Sore Hari Pada Responden
Kasus di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
Tahun 2017.
Berdasarkan grafik 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
(90%) dapat menghabiskan agar-agar tomat sebanyak 125 gram setiap sore yang
Tabel7.
Tekanan Darah Awal dan Akhir Responden Kasus
di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
Sampel Kasus Perubahan
Sampel
Awal (mmHg) Akhir (mmHg) (mmHg)
KS 1 - -
KS 2 - -
KS 3 - -
KS 4 - -
KS 5 - -
KS 6 - -
KS 7 - -
KS 8 - -
KS 9 - -
KS 10 -
Rata-rata - -
Min/Max - - - - - - -
SD
Keterangan : KS = Kasus
darah responden kasus awal dan akhir pengukuran adalah rata-rata tekanan darah
sistolik awal adalah 186.10 mmHg ± 11.761 mmHg sedangkan rata-rata tekanan
darah sistolik akhir responden kasus adalah 148 mmHg ± 11.991 mmHg. Rata-
rata tekanan darah diastolik awal adalah 99.20 mmHg ± 14.336 mmHg sedangkan
sebanyak 38.10 mmHg dan tekanan darah diastolik sebanyak 10.80 mmHg.
Perubahan tekanan darah sistolik awal pada responden kasus dapat dilihat
pada grafik 3.
Grafik 3.
Perubahan Tekanan Darah Sistolik Selama Penelitian Pada Responden
Kasus di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
193 KASUS 10
186
197 164 164 164
164 162 KASUS 9
169 160
201 148 148
201 120 130 KASUS 8
186 186 177 175
174 149 175
156 150 150 KASUS 7
170 150
160 140
161 159 159 157 KASUS 6
197 189 146
166 165 180 169 166 KASUS 5
194 185 185 184 180 180 158
186 191 KASUS 4
170 170 159 159 159
174 170 168 KASUS 3
160 159 155 153
175 173 161 161 161 160 151 KASUS 2
KASUS 1
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
responden kasus selama penelitian terdapat penurunan dari hari pertama sampai
hari ke-7, pada responden 1 tidak turun pada hari ke-3 sampai hari ke-6.
Perubahan tekanan darah diastolik pada responden kasus awal dapat dilihat pada
grafik 4.
Grafik 4.
Perubahan Tekanan Darah Diastolik Selama Penelitian Pada Responden
Kasus di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
KASUS 10
73 73 KASUS 9
80 80 114 115
94 102 75
97 97 KASUS 8
129 98 98 92
129 150 147 120 120 126 KASUS 7
105
93 100
93 98 90 87 89 KASUS 6
80 79
109 73 70 70 85
100 KASUS 5
102 102 102 101 100
93 95 95 KASUS 4
89 84 86 80
94 91 75 81 80
75 83 KASUS 3
99 100 99 90 90 90 90
103 KASUS 2
101 92 90 89 97 93
KASUS 1
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Hasil penelitian gambaran tekanan darah awal dan akhir pada responden
Sampel Kontrol
Akhir
Awal Pengukuran Perubahan
Sampel Pengukuran
Sebelum Intervensi (mmHg)
Setelah Intervensi
(mmHg)
(mmHg)
KR 1
KR 2
KR 3 -
KR 4 - -
KR 5 - -
KR 6 -
KR 7 -
KR 8 -
KR 9 - -
KR 10 -
Rata-rata - -
Min/Max - - - - - -
SD
darah responden kontrol. Rata-rata tekanan darah sistolik awal adalah 178.50
mmHg ± 10.01 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik akhir adalah
170.5 mmHg ± 9.85 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik awal adalah 101.80
mmHg ± 4.07 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik akhir adalah 97
mmHg ± 4.8 mmHg. Setelah intervensi terjadi penurunan tekanan darah sistolik
sebanyak 3.8 mmHg ± 4.94 mmHg dan tekanan darah diastolik sebanyak 6.5
mmHg ± 5.3 mmHg. Perubahan tekanan darah sistolik pada responden kontrol
Grafik 5.
Perubahan Tekanan Darah Sistolik Selama Penelitian Pada Responden
Kontrol di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
pengukuran awal pada responden kontrol selama penelitian dapat dilihat pada
grafik 6.
Grafik 6.
Perubahan Tekanan Darah Diastolik Selama Penelitian Pada Responden
Kontrol di Puskesmas Pakan Rabaa Kabupaten 50 Kota
Kontrol 10
100 100 100 100 100 100 100 Kontrol 9
99 109 108 109 90 108 100
Kontrol 8
109 109 100 100 110 100 100
100 100 100 Kontrol 7
100 100 90 100
100 100 100 99 98 98 98 Kontrol 6
100 100 100 100 110 100 100 Kontrol 5
110 100 110 111 100 110 100 Kontrol 4
100 100 100 100 100 100 100
Kontrol 3
100 100 100 90 100 100 100
Kontrol 2
100 100 100 100 100 100 100
Kontrol 1
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
3. Analisa Bivariat
responden kasus dan tekanan darah responden kontrol dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel9.
Perbedaan antara Rata-Rata Tekanan DarahResponden Kasus dan Tekanan
Darah Responden KontrolAwal dan Akhir
Analisis Tekanan
Responden Mean SD P.value
Darah (TD)
TD sistolik awal
TD sistolik akhir
Kasus
TD diastolik awal
TD diastolik akhir
TD sistolik awal
TD sistolik akhir
Kontrol
TD diastolik awal
TD diastolik akhir
Hasil uji statistik untuk perbedaan antara rata-rata tekanan darah sistolik
awal dan akhir responden kasus didapatkan nilai p value 0.000 (p<0.05) maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada antara rata-rata
tekanan darah sistolik awal dan akhir responden kasus. Rata-rata tekanan darah
diastolik awal responden kasus didapatkan p value 0.001 (p<0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata tekanan darah
didapatkan nilai p value 0.003 (p<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang bermakna pada antara rata-rata tekanan darah sistolik awal dan
akhir responden kontrol, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik awal dan
akhir responden kontrol didapatkan nilai p value 0.015 (p<0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata tekanan darah
dan akhirantara responden kasus dengantekanan darah awal dan akhir responden
Tabel 10.
Perbedaan Rata-Rata Perubahan Tekanan Darah Awal dan Akhirantara
Responden Kasus dengan Tekanan Darah Awal dan Akhir
Responden Kontrol
Tekanan
Responden Mean SD P.value
Darah
Kasus -
Sistolik
Kontrol -
Kasus -
Diastolik
Kontrol -
darah awal dan akhir sistolik antara responden kasus dan responden kontrol p
value 0.000 (p<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
bermakna pada tekanan darah sistolik antara responden kasus dan responden
kontrol, sedangkan rata-rata perubahan tekanan darah awal dan akhir diastolik
antara responden kasus dan responden kontrol p value 0.046 (p<0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sistolik
Sebagian besar responden kasus berusia 60-70 tahun (50%) dengan jenis
(60%) dengan jenis kelamin perempuan (80%).Hasil penelitian ini sejalan dengan
banyak terjadi pada wanita usia 60-70 tahun. Dengan bertambahnya umur, maka
tekanan darah juga akan meningkat. Umumnya seseorang akan berisiko menderita
hipertensi setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan), hal ini
disebabkan oleh faktor psikologis dan sistem endokrin. Pada fase premenopouse
wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini
melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana
hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara
alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-54 tahun.
buruh/tani (40%), beragama Islam (100%), responden tidak merokok (80%) dan
mengkonsumsi obat hipertensi. Zat kimia dalam rokok (tembakau) dapat merusak
lapisan dalam dinding arteri, sehingga arteri lebih rentan terhadap penumpukan
plak. Nikotin dalam tembakau dapat membuat jantung bekerja lebih keras karena
frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Dilihat dari hasil penelitian
(pagi dan sore) sebanyak 125 gram untuk satu kali pemberian, diketahui bahwa
seluruh responden kasus (100%) dapat menghabiskan agar-agar tomat pada pagi
hari. Sedangkan pada sore hari terdapat sebagian besar responden kasus (90%)
yang dapat menghabiskan agar-agar tomat. Responden kasus yang tidak dapat
agar tomat(rata-rata 72.8 gram/hari) dan kurang menyukai rasa asam dari agar-
agar tomat.
Sebagian besar responden kasus yang mampu menghabiskan agar-agar
hingga normal dan terlihat juga dari antusiasme responden dalam menanyakan
manfaat dari agar-agar tomat serta cara pembuatan agar-agar tomat tersebut.
agar tomat selama 7 hari mengalami perubahan tekanan darah. Perubahan tekanan
darah dapat dilihat dari tekanan darah responden kasus dan tekanan darah
Hasil penelitian ini lebih baik dari pada penelitian Kurniasari tahun 2012
tentang pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah selama
penelitian ini juga lebih baik dari pada penelitian Nuziyati, dkk tahun 2016
tentang pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah sistolik
dan diastolik selama 7 hari, terdapat penurunan tekanan darah sebanyak 8.50/6.14
mmHg.
Tekanan darah sistolik responden kasus rata-rata turun dari hari pertama
hingga hari akhir intervensi, tetapi pada responden kasus 1 pada hari ke-3 sampai
hari ke-6 tidak terjadi penurunan. Hal ini disebabkan oleh responden kasus 1
banyak fikiran. Hubungan antara banyak fikiran (stres) dengan hipertensi melalui
secara intermiten (tidak menentu) dan tekanan darah menetap tinggi. Sedangkan
rata-rata tekanan darah sistolik respoden kontrol dari hari pertama hingga hari
terakhir intervensi relatif stabil, hal ini disebabkan karena responden kontrol tidak
peneitian, hal ini disebabkan karena tekanan darah diastolik adalah tekanan
terendah yang terjadi saat jantung beristirahat sehingga tidak terlalu menunjukkan
darah diastolik responden kontroldari hari pertama hingga hari terakhir intervensi
relatif stabil, hal ini disebabkan karena responden kontrol tidak mendapatkan
kalium, likopen dan serat yang dapat menurunkan tekanan darah penderita
hipertensi.
Kalium dapat menurunkan tekanan darah, cara kerja kalium adalah dapat
mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah. Kalium
yang terdapat dalam agar-agar tomat juga dapat menurunkan tekanan tekanan
darahdengan cara mengurangi natrium dalam urine dan air dengan cara yang sama
seperti diuretik. Kandungan kalium dalam agar-agar tomat cukup tinggi yaitu
tomat adalah 367.5 mg untuk 125 gram agar-agar tomat atau satu porsi agar-agar
tomat. Karatenoid yang terdapat dalam agar-agar tomat, karatenoid ini di dapatkan
dari tomat yaitu likopen. Komsumsi likopen yang cukup akan akan mendorong
yang berguna untuk menurunkan tekanan darah. Konsumsi serat bagi penderita
kolesterol, jika kolesterol penderita hipertensi turun maka tekanan darah penderita
Hasil uji statistik tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna pada rata-rata perubahan tekanan darah sistolik dan
berikut :
1. Agar-agar tomat dapat diterima oleh responden kasus 100% saat pagi hari dan
2. Rata-rata tekanan darah awal kasus adalah 186.10/99.20 mmHg dan akhir
3. Rata-rata tekanan darah awal kontrol 178.50/101.8 mmHg dan akhir kontrol
4. Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata tekanan darah sistolik awal
dan akhir kasus dan rata-rata tekanan darah sistolik awal dan akhir kontrol.
5. Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata tekanan darah diastolik awal
dan akhir kasus dan rata-rata tekanan darah diastolik awal dan akhir kontrol.
sehari (pagi dan sore) sebanyak 125 gram sebagai salah satu alternatif
dapat disukai oleh pasien yang tidak menyukainya, karena agar-agar tomat
10. Julianti, E.D, Nurjana, dan Soetrisno. Bebas Hipertensi dengan Terapi
Jus. Jakarta: Puspa Suara; 2005.
11. Lingga, L. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta Selatan: Agro Media
Pustaka; 2012.
15. Junaedi, dkk. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta Selatan: Agro
Media Pustaka; 2013.
16. Prasetyaningrum, Yunita Indah. Hipertensi Bukan untuk Ditakuti. Jakarta
Selatan: Agro Media Pustaka;2014.
17. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
24. Wulandari, Liri. Dampak Pemberian Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Gejala
Klinis (Tekanan Darah, Proteinurin, dan Edema) Pada Penderita
Hipertensi Preeklampsia di Bagian Kebidanan RSUP. Dr M.Djamil
Padang Tahun 2015[Karya Tulis Ilmiah]. Padang: Politeknik Kesehatan
Padang Kemenrtian Kesehatan RI; 2015.
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Umur :
Padang ………
Responden,
( )
LAMPIRAN 2
KUESTIONER PENELITIAN
Kode Responden :
Nama :
Pemberian Agar-Agar Tomat Pemberian Agar-Agar
Hari 125 gram Pagi Hari (Saat Tomat 125 gram Sore Hari Sisa
Alasan
ke Snack Pagi) (Saat Snack sore) (gram)
Habis Tidak Habis Habis Tidak Habis
MASTER TABEL